BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan Nasional di arahkan kepada peningkatan iman, Taqwa terhadap Allah SWT dan berakhlak mulia memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani , kepribadian yang kuat dan mandiri menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Jadi tujuan pendidikan Nasional tidak hanya diarahkan kepada keberhasilan anak didik dalam bidang pengetahuan, tetapi juga dalam hal akhlak anak didik.
Dilihat dari sudut bahasa ( etimologi ), perkataan akhlak berasal dari kata khalaqa yang kata asalnya Khulqun, yang berarti perangai, tabiat, adat atau yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara Etimologi Aklak berarti perangai, adat , tabiat, atau sistem prilaku yang dibuat.
Karenanya Akhlak secara kebahasaan bisa baik atau buruk tergantung pada tata nilai yang dipakai sebagai landasanya, meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik, jadi orang yang berakhlak berarti orang yang berakhlak baik.
Didalam Da’iratul Ma’rif dikatakan
Artinya :
“akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa Akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu apa adanya, siifat itu dapat berupa perbuatan baik
Abu Ahmad dan Noor Salimi, Dasar-dasar pendidikan isalam ( jakarta, Bumi aksara 2004 ) hal 198
Asmarman AS, Pengantar Studi Akhlak, ( Jakarta, Raja Grfindo, 1992) Hal 1
Prof. Dr. Ahmad Amin Mengatakan Bahwa Akhlak Adalah Kebiasaan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu dibiasakan maka kebiasaan itu disebut Akhlak. Didalam Ensiklopedia pendidikan dikatakan bahwa Akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan ( kesadaran etik dan moral ) yaitu kelakuan yang baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap Khaliknya dan terhadap sesama manusia ( Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, 1992, hal.1 )
Berberapa Istilah lain Akhlak diantaranya etika, moral, dan kesusilaan Akhlak nmulia ( Akhlakul Karimah ) adalah sikap seseorang yang diartiakn ke dalam perbuatan baik.
Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehinggah pendidikan yang bpaling banyak diterima anak adalah dalam keluarga
Tugas pertama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan Akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sipat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota pkeluarga yang lain.
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresepkan dasar-dasar hidup beragama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga, orang tua merupakan orang yang paling bertanggung jawab. Di dalam islam secara jelas Nabi Muhammad SAW, mengisyaratkan lewat sabdanya yang berbunyi :
Artinya :
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tua nyalah yang dapat menjadikanya Yahudi, Nasrani, dan Majusi ”
Hasbullah, dasar-dasar ilmu pendidikan, ( jakarta, raja Grafindo persada, 1994 ) hal 40
Amir daien Indra kusuma, pengantar ilmu pendidikan, surabaya usaha nasional
Sedangkan pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Di samping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan masyarakat kelak.
Sekolah merupakan tempat pendidikan yang teratur, sistematis bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat ( mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi )
Untuk menciptakan Akhlak mulia pada anak diperlukanya suatu kerja sama. Kerja sama adalah hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainya. Dalam hal ini orang tau siswa ( keluarga ) dengan sekolah. Berdasarkan hasil riset perkerjaan guru di sekolah akan lebih efektif apabila mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di dalam lingkungan keluarga. Untuk terciptanya kerja sama yang baik, maka orang tua dan sekolah memiliki peranan masing-masing.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba untuk mengetahui
“ Kerjasama orang tua dan sekolah dalam menciptakan Akhlak mulia pada anak di SD N 1 Abab”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orang tua dalam menciptakan Akhlak Mulia pada anak di SD N 1 Abab ?
2. Bagaimana peran sekolah dalam menciptakan Akhlak Mulia pada anak di SD N 1 Abab ?
3. Bagaiman kerja sama orang tau dan sekolah dalam menciptakan Akhlak di SD N 1 Abab
C. Batasan Masalah
Untuk mempermuda dan mencapai penelitian yang baik penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
1. Penulis hanya meneliti peran orang tua siswa SD N 1 Abab
2. Penulis hanya meneliti peran sekolah di SD N 1 Abab
3. Penulis hanya meneliti kerjasama orang tua dan sekolah di SD N 1 Abab
D. Tujaun dan Kegunaan
Tujuan penelitian :
a. Untuk mengtahui bagaimana peran oramg tua dalam menciptakan Akhlak mulia di SD N 1 Abab.
b. Untuk mengtahui bagaimana peran sekolah dalam menciptakan Akhlak Mulia di SD N 1 Abab
c. Untuk mengetahui kerjasama orang tau dan sekolah dalam menciptakan Akhlak mulia pada anak di SD N 1 Abab
Kegunaan penelitian :
a. Untuk membantu orang tua dan sekolah agar dengan muda dapat menciptakan Akhlak Mulia pada anak di SD N 1 Abab.
b. Untuk memperjelas peran keluarga dan sekolah dalam menciptakan Akhlak mulia pada anak di SD N 1 Abab
c. Untuk memberi masukan bahwa kerjasama lebih baik dalam menciptakan Akhlak mulia pada anak di SD N 1 Abab
E. Hipotesa
Dari perumusan masalah di atas, maka penulis memberikan hipotesa yaitu semakin tinggi kerjasama antara orang tua dan sekolah dalam menciptakan Akhlak mulia pada anak maka akan semakin baik hasil yang akan dicapai dan anak yang memiliki Akhlak mulia akan semakibn banyak.
F. Metodelogi Penelitian
1. Pengumpulan data yang digunakan yaitu :
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam hal ini adalah seluruh orang tua siswa, siswa dan sekolah SD N 1 Abab
b. Sampel
Sampel adalah sebagian wakli populasi yang diteliti. Sampel dilakukan apabila jumlah subjek yang diteliti dalam jumlah banyak yang tidak mungkin bisa dilakukan penelitian tanpa mengurangi ketepatan hasil yang akan didapat dari penelitian tersebut.
2. Jenis penelitian
Jenis penelitian penulis mengambil jenis penelitian menurut jenis data, yaitu :
1. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar, dalam hal ini dapat berupa keadaan sekolah, ruang kelas, perpustakaan , bagan struktur organisasi di SD N 1 Abab
2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ). Dalam hal ini dapat berupa jumlah guru, siswa, ruang kelas, dan lain-lain di SD N 1 Abab
3. Metode penelitian
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan berberapa metode, yaitu :
a. Metode Observasi
Metode Observasi adalah metode yang memperhatikan sesuatu dengan mata/pengelihatan. Dalam hal ini keadaan sekolah, tingkah laku siswa di SD N 1 Abab.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada subjek. Metode wawancara lebih efektif digunakan karena pewancara dapat melihat lansung oarang yang diwawancara apaah ia berbohong atau tidak. Dalam hal ini mewawancara pihak sekolah dan juga bisa mewawancarai siswa
c. Metode Angkat
Metode angkat adalah metode dengan memberikan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui dalam hal ini angkat diberikan kepada orang tua siswa dan siswa
d. Metode Dokumentasia
Metode dokumentasi adalah metode dengan menyeldiki benda-benda tertulis seperti dokumen, buku-buku, peraturan-peraturan, catatan harian di SD N 1 Abab
4. Fokus penelitian
Penelitian di fokuskan kepada peran orang tua dan sekolah dalam menciptakan Akhlak Mulia pada anak serta tingkah laku anak itu sendiri. Dalam hal ini orang tua siswa, siswa dan sekolah di SD N 1 Abab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar