1.Servise Hp 2.Servise Laptop 3.Buka Pola Dari Jauh 4.Buat Skripsi 5.Buat Tugas Sekolah 6. Pesan di shopee.co.id/azkayra210118
Rabu, 09 Januari 2013
10 Manfaat Tersenyum
10 MANFAAT TERSENYUM Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Senyum adalah ibadah, menjalani sesuatu dengan senyum selain bermanfaat baik buat hubungan dengan sekitar, karna senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia. Selain itu senyum berdampak positif juga buat kesehatan tubuh kita. 1. Senyum membuat Anda lebih menarik ... ... Orang yg banyak tersenyum memiliki daya tarik.Orang yg suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang.Orang yg selalu merengut, cemberut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yg banyak tersenyum memiliki banyak teman. 2. Senyum mengubah perasaan ... Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum.Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik.Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah. 3. Senyum bisa menular ... Ketikan seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia 4. Senyum menghilangkan stres ... Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih.Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih. 5. Senyum meningkatkan imunitas ... Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik.Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum. 6. Senyum menurunkan tekanan darah ... Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah. 7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin Senyum ibarat obat alami.Senyum bisa menghasilkan endorphin,pemati rasa alamiah, dan serotonin.Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit. 8. Senyum membuat awet muda ... Senyuman menggerakkan banyak otot .Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda. 9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses ... Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan.Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien.Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik. 10. Senyum membuat orang berpikir positif ... Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik".Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah. ... TERSENYUMLAH DAN DUNIA AKAN TAMPAK LEBIH INDAH ... -----
Selasa, 08 Januari 2013
Sungguh menakjubkan
Ada seorang remaja wanita masih sekolah di kelas 2 SMA Setiap hari ditugaskan untuk merawat neneknya… Neneknya sudah lumpuh… hidupnya hanya dihabiskan di tempat tidur Suatu saat… ia mulai protes karena ketidak adilan yang dirasakannya Ma… gantian dong yang merawat nenek… Masa setiap hari harus aku… Kemudian mamanya memotivasi Nak… merawat nenek pahalanya banyak… Sesekali anak itu mau menuruti Tapi disaat lain Ia mulai protes lagi… Ma… gantian dong yang merawat nenek… Masa setiap hari harus aku… Kenapa mesti aku… kenapa tidak mama… kenapa tidak papa… kenapa tidak kakak atau adik yang merawat nenek… tapi kenapa harus aku terus!… protesnya mulai keras Mamanya memeluk sambil menangis… Nak… kamu sudah besar… kamu benar-benar mau tau kenapa?... Mau ma…. Dulu saat kamu masih umur 6 bulan… Malam itu rumah kita kebakaran… semua orang menyelamatkan diri dan barang-barang yang bisa diselamatkan. Papa dan nenek menggendong kakak-kakakmu dan mama menggendong kamu… setelah kita keluar semua… papa bertanya mana bayinya? Tanpa sadar ternyata yang mama gendong bukan bayi tapi guling kecil. Kami baru sadar.. Tenyata kamu masih di dalam rumah… di lantai 2. Tiba-tiba saja dari arah belakang… lari menerjang masuk kedalam rumah… Ternyata nenekmu nak…nenekmu… lari memaksa masuk kedalam rumah… kemudian naik kelantai dua… setelah membawa mu… nenek terjun dari lantai dua… sambil menggendong kamu… mulai saat itulah nenekmu lumpuh… Anak itu terdiam sambil meneteskan air mata tanpa suara… Mulai saat itu… ia tidak pernah lagi protes saat disuruh merawat neneknya Bahkan hari-hari nya dihabiskan untuk merawat neneknya… ia sangat senang dan bangga bisa merawat neneknya… ia bangga pada neneknya… Tiada kesenangan melebihi kesenangan merawat neneknya. Andaikan kita tau kenapa kita berbuat sesuatu maka pastilah kita akan bekerja dengan ikhlas, tekun dan serius Suatu Saat kita akan faham… Apapun akan kita lakukan untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita Karena Allah mencitai kita dan kita mencintai Allah….
Cara Setting Modem Kartu Telkomsel pake modem
Cara Setting Modem Kartu Telkomsel pake modem Cara Setting Modem Kartu Telkomsel. Sebenarnya saya masih menggunakan 3 three untuk koneksi internet di Denpasar, namun karena liburan ke daerah NTT akhirnya saya harus menggunakan sementara kartu telkomsel agar bisa akses internet di daerah saya di NTT. Modem yang saya gunakan selama ini adalah ZTE Beeline MF180, sebelumnya saya juga pernah menggunakan modem Huawei, namun modem huawei sudah rusak saya ganti dengan ZTE MF180. Berikut ini cara setting modem ZTE Beeline untuk kartu telkomsel (Simpati/As) yang saya setting pada modem saat akses internet di NTT. • Masukkan kartu perdana atau kartu telkomsel yang sudah diregistrasi internet unlimited. Kalau belum registrasi, silahkan registrasi terlebih dahulu. Caranya ketik UL ON 50 kirim ke 3636 untuk paket unlimited 14 hari, kemudian ketik lg UL YA kirim ke 3636. • Pasang modem yang sudah diisi kartu telkomsel pada port USB komputer/laptop. • Jalankan aplikasi modem 1. Klik Settings 2. Klik Information about modem 3. Klik Network Access Settings 4. Klik Add setelah klik add maka akan muncul jendela baru, dimana pada jendela baru terdapat isian yang harus dilengkapi seperti 1. Profile diisi dengan Telkomsel 2. Dial Number diisi dengan *99# 3. Use the following APN name diisi dengan internet/telkomsel (agar koneksi internet lebih cepat gunakan APN=internet karena APN=telkomsel koneksi lebih lambat) 4. Klik Save 5. Pada Profile List Pilih Telkomsel dan klik Set Default 6. Klik menu Connection 7. Klik Connect
Senin, 10 September 2012
Karya Ilmiah pencemaran udara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah ii tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia. Berdasarkan sifat lingkungan dan sifat pencemarannya, maka masalah pencemaran yang kita hadapi adalah : pencemaran udara, pencemaran perairan, pencemaran suara atau kebisingan, dan pencemaran tanah. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Serta Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan pemanasan atau kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber terbesar dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan cara ini ke dalam atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan. Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih besar lagi dan meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol, asam serta basa-basa dan banyak senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang terjadi antara kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia, maka senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa pencemaran. Di antara pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang berada di dalam suspensi yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair adalah apa yang disebut aerosol. Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa kondensasi, massa molekuler bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih besar (contoh : pembentukan awan dari butiran-butiran cair), atau dari proses dispersi : material-material yang kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pencemaran udara? 2. Apa saja penyebab dari pencemaran udara?. 3. Apa dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan ? 4. Adakah cara untuk meminimalkan terjadinya pencemaran udara. C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelesaikan tugas kimia tentang lingkungan dan untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan oleh ulah manusia sendiri. BAB II KERANGKA TEORI A. Pencemaran udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari nara sumber dan dokumen-dokumen yang ada. B. Waktu dan tempat penelitian Penelitian yang akan dilakukan selama 3 bulan terhitung karya ilmiah ini diajukan. Sedangkan lokasi penelitianya dilakukan di kota. C. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan yang di anggap bahan pokok dalam pembahasan karya ilmiah ini. Data tersebut berasal dari informan penelitian ( udara ) pengamatan secara langsung. Data sekunder adalah data penunjang dari karya ilmiah ini seperti masyarakat dan lingkungan sekitar. D. Tekhnik pengumpulan data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Interview / Wawancara Percakapan dengan maksud tertentu percakapan dengan maksud tertentu percakapn dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyataan. Penulisan menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang pencemaran udara. b. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data tentang hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip,dan buku atau media lainya yang berkaitan dengan karya ilmiah yang penulis buat E. Teknik analisis data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan / verfikasi, pertama setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data yang telah diperoleh yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data dengan demikian maka dapat di tarik kesimpulan. Tahap kedua data akan di sajikan dalambentuk narasi, kemudian tahap ketiga akan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. F. Sistemika pembahasan Untuk mempermuda mengetahui secara keseluruhan isi penelitian ini maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I : Merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah dan manfaat dari karya ilmiah ini. BAB II : Merupakan bab kajian pustaka atau kerangka teori BAB III : Merupakan bab Metodelogi penelitian yakni biasanya dijelaskan secara rinci mengenai penelitian seperti Jenis Penelitian, Waktu dan tempat penelitian, Sumber data, Tekhnik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan dari karya ilmiah ini yang terdiri dari Apakah pengertian pencemaran air,Macam-macam sumber polusi air,Bahaya dari akibat polusi air Bagaimana cara menanggulanginya BAB V : Merupakan bab penutup Terdiri dari Kesimpulan dan saran. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian pencemaran udara. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. B. Apa saja penyebab dari pencemaran udara Butiran-butiran alami seperti misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah konsentrasinya di dalam udara; oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan pencemaran udara; dari segi kesehatan, benda-benda itu umumnya tidak membahayakan (kecuali tentu bagi mereka yang peka atau alergi terhadap benda-benda tadi). Lain halnya dengan butiran-butiran yang dilepaskan oleh proses-proses buatan, misalnya semen, tepung kuarsa dan asbes, asap minyak, asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-aerosol radio aktif dapat menimbulkan masalah pencemaran udara yang gawat. Benda-benda itu dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup. Terutama sekali aerosol-aerosol yang butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-paru dan mengganggu pernafasan. Aerosol-aerosol mampu menunjukkan gaya permukaan yang hebat. Benda-benda ini mampu mengumpulkan molekul-molekul gas, yang membantu reaksi kimia dari aerosol tadi dengan gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini dapat mengubah pengaruh radiasi energi dari matahari. Kemudian oleh karena pengaruhnya sebagai inti kondensasi, benda-benda itu mampu juga mempengaruhi pembentukan embun atau kabut. Telah disinggung di muka bahwa debu merupakan pencemar udara. Dari segi kesehatan, debu ini dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni debu kasar dan debu halus. Dalam hubungannya dengan kesehatan, debu kasar kurang membahayakan. Debu ini karena ukurannya, tidak dapat menembus saluran paru-paru. Tambahan lagi, oleh kemajuan teknologi, debu-debu kasar ini telah banyak dikurangi jumlahnya yang terhambur ke luar. Lain halnya dengan debu-debu halus. Debu-debu halus ini telah benar-benar merupakan masalah kesehatan. Debu-debu halus hanya sebagian kecil saja yang dapat tertahan oleh mekanisme saringan alami dalam sistem pernafasan. Selebihnya dapat masuk ke paru-paru. Akan lebih gawat lagi pengaruh debu halus ini apabila terdapat faktor yang menimbulkan komplikasi, seperti halnya senyawa 3,4 benzopiris yang menyebabkan kanker, dan oksida logam berat, seperti senyawa vanadium, yang bertindak sebagai katalisator. Lebih jauh lagi, oleh pengaruh katalisator oksida-oksida berbagai logam, maka dioksida belerang berbentuk gas (bila ada) dapat diubah menjadi trioksida belerang yang sangat berbahaya, senyawa ini dengan uap air yang ada di dalam saluran paru-paru akan membentuk asam belerang. Berdasarkan pada proses industrial yang menghasilkan debu-debu halus tadi, maka racun-racun berikut ini telah didefinisikan : arsenik, berillium, cadmium, timol, selenium, thallium, uranium, asbes, senyawa khromium dan senyawa air raksa. Asap yang keluar dari knalpot yang merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan dari cerobong-cerobong asap dari kilang-kilang pengolahan minyak mengandung debu-debu halus yang terdiri dari butiran-butiran timah. Selain pencemaran sebagai akibat debu halus seperti yang dikemukakan, masih ada beberapa pencemaran yang ditimbulkan industri, misalnya industri kimia, dan industri minyak bumi. Dalam kegiatan berproduksinya itu, industri kimia atau industri minyak, selain menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton, asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang (amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang, fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi. Lebih lanjut lagi, selain hasil-hasil tersebut tadi yang dapat menyebabkan pencemaran, masih terdapat lagi satu jenis pencemaran oleh hasil pabrik yang cukup mengganggu. Pencemaran ini bersifat bau yang mengganggu. Faktor bau ini seringkali disebabkan oleh kandungan senyawa tertentu yang sangat rendah, tetapi masih cukup tajam. Misalnya thiofenol dengan konsentrasi 1 : 10 billium masih cukup mengganggu. Faktor Penyebab Pencemaran Udara 1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam Contoh : - abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi - gas-gas vulkanik - debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin - bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic 2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia Contoh : - hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor - bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik - pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara - pembakaran sampah rumah tangga - pembakaran hutan Zat-zat Pencemaran Udara Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida. 1. Karbon monoksida (CO) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 2. Nitrogen dioksida (NO2) Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. 3. Sulfur dioksida (SO2) Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik. 4. Partikulat (asap atau jelaga) Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu : a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td> b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara 5. Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. 6. Chlorofluorocarbon (CFC) Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray. 7. Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. 8. karbon dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan. C. Apa dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam. Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida) diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara. Dampak bagi kesehatan Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah: Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama dalam menghirup udara yang tercemar Konsentrasi gas CO di udara (ppm) Konsentrasi COHb dalam darah (%) Gangguan pada tubuh 3 0,98 Tidak ada 5 1,30 Belum begitu terasa 10 2,10 Gangguan sistem saraf sentral 20 3,70 Gangguan panca indera 40 6,90 Gangguan fungsi jantung 60 10,10 Sakit kepala 80 13,30 Sulit bernafas 100 16,50 Pingsan hingga kematian (Ernawati dkk. 2008) Dampak yang ditimbulkan adalah : a) Pusing/sakit kepala b) Rasa mual c) Pingsan (ketidak sadaran) d) Kerusakan jaringan otak e) Sesak nafas f) Kematian D. Adakah cara untuk meminimalkan dan mengurangi terjadinya pencemaran udara Dalam upaya berperan serta, mendukung Pemerintah DKI Jakarta untuk menciptakan Kota Jakarta “Teguh Beriman”, maka pengelolaan lingkungan hidupyang serasi sangat diharapkan, sehingga dapat terwujud keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekarang marilah kita tinjau beberapa upaya pemerintah DKI Jakarta untuk mengatasi adanya pencemaran udara. Beberapa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Membuat peraturan Seperti di Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta no. 12 tahun 1971, isinya tentang pencegahan pengotoran udara, air, dan lepas pantai dalam wilayah DKI Jakarta dan Sanksinya berupa dipenjara selama-lamanya 6 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 50.000. 2. Penambahan Fasilitas Kendaraan yang dapat menimbulkan pencemaran hendaknya dikurangi. Menggunakan 1 bus kota lebih baik daripada menggunakan 10 sepeda motor atau mobil. Oleh sebab itu, beberapa jalan di Jakarta menggunakan three in one, yang artinya di jam tertentu satu mobil harus dimuati diatas 3 orang. Agar dapat mengurangi polusi udara. Dan Pengangkutan sampah oleh armada sampah yang dilakukan di lokasi pengumpulan sementara LPS yang tersebar setiap kelurahan, agar lebih cepat. 3. Penghijauan Gerakan penghijauan merupakan sarana yang paling berdaya untuk mencegah polusi udara, karena dapat menghirup karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia, kendaraan, dan lain-lain. Di Jakarta sekarang ingi dibuat hutan kota yang lebih banyak, selain itu pemerintah juga menyarankan sekolah untuk melakukan penghijauan. Untuk mengurangi polusi dari kendaraan bermotor, banyak yang dapat kita lakukan seperti, dengan menjalani program bike to work atau bekerja menggunakan sepeda, dengan program ini kita berpengaruh banyak dalam mengurangi polusi, karena sepeda tidak memberikan polusi udara, selain itu bike to work juga dapat menghemat biaya oprasional bensin dan juga dapat berolahraga. Setelah itu kita harus menanam pohon di sekitar rumah atau halaman rumah agar rumah kita menjadi sejuk dan terhindar dari polusi, selain dirumah kalau bisa kita juga bisa menanamkan di pinggir jalan raya di sekitar perumahan kita. Kalau untuk polusi dari asap pabrik, yang bisa kita lakukan adalah meletakan kawasan industri di pinggiran kota dan jangan dekat dengan daerah pemukiman. Dan kita juga bisa melakukan penanaman pohon atau membuat hutan kota disekitar kawasan industri. Sedangkan untuk polusi udara yang bersumber dari alam seperti, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan lain-lain. Untuk letusan gunung merapi kita tidak bisa menguranginya, tapi kita bisa memprediksikannya, lalu kita harus menjauh dari sekitar gunung merapi tersebut, dan kalau masih terkena debu letusan gunung berapi kita bisa menggunakan masker, sedangkan kalau kebakaran hutan kita bisa mencegah kebakaran tersebut dengan cara tidak membuang puntung rokok di sekitar hutan dan tidak membakar sampah di hutan, tapi kebakaran hutan juga bisa terjadi karena pohon yang terkena sambaran petir dan terkena cahaya matahari yang terlalu panas dan terus menerus, tapi kalau kebakaran hutan terjadi kita hanya bisa mengatasi dengan mengungsi dan memakai masker BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Bahwa pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. Selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan juga Dalam kegiatan berproduksinya itu, pada pencemaran air terdapat dalam industri kimia atau industri minyak, selain menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton, asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang (amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang, fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi. Lebih lanjut lagi, selain hasil-hasil tersebut tadi yang dapat menyebabkan pencemaran, masih terdapat lagi satu jenis pencemaran oleh hasil pabrik yang cukup mengganggu. Pencemaran ini bersifat bau yang mengganggu. Faktor bau ini seringkali disebabkan oleh kandungan senyawa tertentu yang sangat rendah, tetapi masih cukup tajam. Misalnya thiofenol dengan konsentrasi 1 : 10 billium masih cukup mengganggu. B. Saran Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang sudah tua, tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.
Jumat, 27 April 2012
Makalah Fiqh tentang Syirkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Syirkah merupakan bentuk kerja sama yang terdiri dari dua orang atau lebih yang didorong oleh kesadaran untuk meraih keuntungan ( Abdul ’Azim : 2008 : hal : 687 ) Syirkah juga merupakan salah satu Mu’amalat dalam islam yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup sesama manusia untuk memenuhi keperluanya sehari-hari. Dalam Al-qur’an sudah dijelaskan bahwa kita diperintahkan untuk saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan seperti yang dijelaskan dalam Q.S- Al-Maidah : 2 Artinya :”saling tolong menolonglah kamu dalamperbuatan baik dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan (Q.S- Al-Maidah : 2) Dalam melakukan syirkah ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang mau bersyirkah serta ada keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh.oleh orang yang bersyirkah dan cara kerjasamanya Dalam agama islam ada beberapa macam bentuk kerja sama diantaranya Muzara’ah yaitu kerja sama dalam bentuk usaha pertanian Musaqah ( Perawatan tanaman ),syiarkah dan lain-lain namun disini hanya membahas tentang syirkah. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian syirkah ? 2. Apa dalil yang berkenaan dengan syirkah ? 3. Apa saja rukun dan syarat-syarat serta keuntungan dan kerugian dalam bersyirkah dan bagaimana cara kerjanya ? 4. Ada beberapa macam syirkah itu dan bagaiman hukumnya ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Pengertian syirkah 2. Dalil yang berkenaan dengan syirkah 3. Rukun dan syarat-syarat serta keuntungan dan kerugian dalam bersyirkah dan cara kerjanya 4. Macam-macam syirkah dan Hukumnya D. Manfaat Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian syirkah 2. Mahasiswa mengetahui dalil-dalil yang berkenaan dengan syirkah 3. Mahasiswa mengetahui rukun dan syarat-syarat serta keuntungan dan kerugian dalam bersyirkah dan bagaimana cara kerjanya. 4. Mahasiswa mengetahui macam syirkah dan Hukumnya BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Syirkah Syirkah, menurut bahasa adalah ikhthilath ( berbaur ). Adapun menurut istilah ( kongsi ) ialah perserikatan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang di dorong oleh kesadaran untuk meraih keuntungan. Terkadang syirkah ini terbentuk tanpa sengaja, misalnya berkaitan dengan harta warisan. ( Abdul Azhim : 2008 : hal : 687 ). Sedangkan definisi lain artinya suatu perjanjian kerja sama antara dua orang atau lebih yang menghendaki tetapnya bersama dalam usaha atau perdagangan. Artinya dua oarang atau lebih berserikat di dalam jumlah harta yang tertentu, guna memperoleh keuntungan bagi mereka bersama. ( Moh. Rifa’i : 1978 :hal : 421 ) Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa syirkah merupakan suatu perjanjian kerja sama yang terdiri atas dua orang atau lebih untuk memperoleh keuntungan bersama. B. Dalil-dalil yang berkenaan dengan Syirkah Dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah : 2 telah di jelaskan : Saling bertolong-tolonglah kamu dalam berbuat baik dan taqwa dan janganlah kamu bertolong-tolongan dalam berbuat dosa dan permusuhan. ( Q.S. Al-Maidah : 2 ) Dalam ayat di atas sudah di jelaskan bahwa kerja ama merupakan bentuk tolong-menolong dalam perbuatan baik yang di perintahkan dalam Agama selama kerja itu tidak ada dalam perbuatan dosa atau pun permusuhan. Dalam ayat lain di jelaskan Artinya : Dan sesungguhnya dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih; dan amat sedikitlah mereka ini ( Q.S. Shaad : 24 ) Dalam hadits Rasulullah SAW juga di jelaskan : Artinya : Dari ’abdullah bin Mas’ud, ia berkata : Saya dan ’Ammar dan Sa’d bersekutu pada apa-apa ( rampasan ) yang kita akan dapat di hari ( peperangan ) Badar. ( H.R. Nasa’i ). ( Al-Hassan : 2006 : hal : 391 ) Sedangkan dalam hadits lain juga di jelaskan : Artinya : Dari Saib bahwa ia berkata kepada Nabi Muhammad SAW ” Engkau pernah menjadi kongsiku pada ( zaman ) jahiliyah, ( ketika itu ) engkau adalah kongsiku yang paling baik. Engkau tidak menyelisihku, dan tidak berbantah-bantahan denganku.” (Shahih : Shahih Ibnu Majah no : 1853 Ibnu Majah II : 768 no : 2287 ). ( Abdul ’Azhim : 2008: hal: 588 ) C. Rukun dan Syarat-syarat serta Keuntungan dan Kerugian dalam Bersyirkah dan Perkerjaannya 1. Rukun syirkah a. Ada siqhotnya ( lafaz akad ) b. Ada orang yang ber syirkah c. Ada pokok perkerjaanya 2. Syarat-syarat syirkah a. Syarat lafaz Kalimat akad hendakalah mengandung arti izin buat menjalankan barang perserikatan. Umpamanya salah seorang di antara keduanya berkata,” kita bersyirkah pada barang ini dan saya izinkan engkau menjalangkanya dengan jalan jual beli dan lain-lain. ” jawab yang lain,” saya terima seperti yang engkau katakan itu.” b. Syarat menjadi anggota perkongsian Berakal Baligh ( berumur 15 tahun ) Merdeka dan dengan kehendaknya sendiri ( tidak dipakssa ) c. Syarat modal perkongsian Modal hendaklah berupa uang ( emas atau perak ) atau barang yang ditimbang atau di takar, minsalnya beras,gula, dan lain-lain. Dua barang modal itu hendaklah di campurkan sebelum akad sehingga antara kedua bagian barang itu tidak dapat di bedakan lagi. Modal dan kerja tidakperlu sama. Seseorang boleh memberi modal Rp. 100.000,- dan yang lainya Rp. 50.000,- begitu juga kerjanya, tidak berhalangan bila salah seorang berkerja satu hari sedangkan yang lain setengah hari, asal berdasarkan hasil mufakat antara keduanya pada waktu akad ( H. Sulaiman Rasyid:2008 : hal : 297-298 ) 3. Keuntungan dan kerugian dalam bersyirkah Untung dan rugi di atur dengan perbandingan modal harta syirkah yang di berikannya. (Al-Hafizh : 2007: hal : 396 ). Sebagian ulama berpendapat bahwa keuntungan dan kerugaian mesti menurut perbadingan modal. Apabila seseorang bermodal Rp. 100.000,- sedangkan yang lainya hanya Rp. 50.000,- maka yang pertama mesti mendapat 2/3 dari jumlah Keuntungan, dan yangkedua mendapat 1/3 nya. Begitu juga kerugian mesti menurut prbandingan modal masing-masing. Akan tetapi, sebagian ulama berpendapat tidak mesti sama menurut perbadingan modal, boleh berlebih – berkurang menurut perjanjian antara keduanya waktu mendirikan perusahaan ( perserikatan ). ( H. Sulaiman Rasyid:2008 : hal : 298 ) 4. Perkerjaan Orang yang berkerja. Harus berkerja dengan ikhlas dan jujur, artinya semua perkerjaan harus berasas kemaslahatan dan keuntungan terhadap kerja samanya. Ia tidak boleh membawa barang keluar negeri kecuali dengan izin anggota-anggotanya juga tidak boleh menyerahkan barang kepada orang lain, tetapi apabila timbul penghiantan dari seorang atau lebih diantara mereka maka Allah akan mencabut kemajuan persyerikatan mereka. Dalam hadis qudsi dinyatakan sebagai berikut ini. Artinya : Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata : Rosullullah SAW. Bersabda :” Allah taa alaa berfirman ” : Aku adalah ketiga dari 2 orang yang berserikat dagang, selama yang seseorang tidak berkhianat / menghanati kawanya. ( H.R Abu Daud dan hadis ini di nilai shahih oleh Al – Hakam ). ( Al- Hafizh : 2007 : hal : 396 ) D. Macam-macam Syirkah dan Hukumnya 1. Syirkah ’Inan Syirkah ’inan secara sederhana di artikan dengan ”kerja sama dalam modal dan usaha”. Secara lengkap mengandung arti kerja sama beberapa orang pemilik modal dengan cara masing-masing menyertakan modalnya dan bersama dalam usaha, baik dalam perdagangan atau industri, yang keuntungan yang di peroleh di bagi sesuai dengan kesepakatan bersama. Dari batasan ini dapat di pahami bahwa kerja sama dalam modal saja atau dalam tenaga saja; atau kerja sama modal di satu pihak dan usaha di pihak lain, tidak di sebut syirkah’inan. Syirkah ’inan merupakan salah satu bentuk dari syirkah ’uqud yang dibentuk dalam dalam suatu akad atau perjanjian. Inilah syirkah dalam bentuk hakikinya. Muamalah dalam bentuk ini sepakat ini di sepakati oleh ulama hukumnya yaitu boleh atau mubah. Kebolehan hukumnya dapat di lihat dari Al-Quran maupun dalam hadits Nabi. Dalam hukumnya dalam Al-Quran di antara pada surat Shaad ayat 24 : Artinya : Dan sesungguhnya kebanyakan kebanyakan dari orang-orang bersyerikat itu sebagian mereka berbuat zalim terhadap sebagian, kecuali orang yang beriman dan beramal saleh dan amat sedikitlah mereka ini. ( Q.S. Shad : 24 ) Sedangkan dalam hadits Nabi di antaranya dari Abu Hurairah menurut riwayat Abu Daud, yang di sahkan oleh Al-Hakim, sabda Nabi yang bunyinya : Artinya : Allah SWT berfirman : ”Aku adalah pihak yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah seorang di antaranyatidak mengkhianati yang lain. Bila salah satu mengkhianati yang lain aku keluar dari antara keduanya”. ( H.R. Abu Daud ) Hikmah di bolehkannya syirkah ini adalah memberikan kemudahan dan kelonggaran kepada umat dalam kehidupan ekonomi mereka dengan cara mendapatkan keuntungan bersama tanpa merugikan suatu pihak. Sesuai dengan bunyi hadits di atas setiap orang bekerja dengan ikhlas dan jujur dan tidak mengkhianati pihak lain. Dalam syirkah ’inan ini yang di perlukan adalah perjanjian atau akad pihak-pihak yang melakukan kerja sama dengan cara yang menunjukan bahwa kerja sama telah terjadi secara suka sama suka. Yang berkenaan dengan modal, modal itu harus dalam bentuk uang atau yang dapat di nilai dengan uang, yang jumlahnya jelas meskipun tidak mesti sama antara satu dan lainnya. Demikianlah pua usaha masing-masing harus jelas, meskipun tidak sama. Keuntungan di bagi berdasarkan perjanjian yang telah di sepakati dan di relakan bersama, yang jumlahnya di perhitungakan berdasarkan modal dan usaha. ( Amir Syarifuddin : 2010:hal: 247-249 ) 2. Syirkah Mufawadhah Syirkah mufawadhah adalah kerja sama dalam dan usaha. Dari segi ini bentuk syirkah mufawadhah ini menyerupai syirkah’inan, namun dalam bentuk kerja sama ini di syaratkan sama dalam modal dan sama pula dalam berusaha. Dalam berusaha setiap mewakili pihak lain atau menerima limpahan wewenang dari pihak lain, sedangkan ke untungan dibagi sesuai dengan kadar modal dan usaha yang di sertakannya. Syirkah mufawadhah ini merupakan salah satu bentuk dari 4 bentuk syirkah dalam literatur fiqh. Hukum syirkah mufawadhah ini tidak di sepakati oleh ulama. Sebagian ulama membolehkannya dengan menyamakannya dengan syirkah ’inan. Dalil kebolehannya mengikuti dalil-dalil sebagaimana yang di sebutkan di atas. Ulama yang tidak membolehkannya melihat dari segi tidak bersamanya dalam usaha dapat menimbulkan penipuan yang menghilangkan rasa suka. Berbedanya pendapat ulama dalam memandang syirkah bentuk ini karena tidak adanya petunjuk yang jelas, pasti dan rinci dari Nabi tentang syirkah melalui hadits-haditsnya. 3. Serikat Usaha atau Syirkah Abdan Yaitu kerja sama dalam usaha. Secara lebih lengkap di artikan bersepakatnya dua orang atau lebih menerima dan melaksanakan suatu pekerjaan, yang hasil dari pekerjaan itu dibagi bersama di antara anggota serikat, sesuai dengan kesepakatan bersama. Syirkah abdan merupakan salah satu bentuk dari syirkah yang terdapat dalam muamalah Islam. Kebanyakan ulama menyatakan bolehnya kerja sama dalam bentuk ini, arena cara ini sudah lazim berlaku dalam kehidupan dalam kehidupan masyarakat. Kerja sama ini dilakukan dalam suatu kesepakatan yang telah di dasari oleh prinsip suka sama suka. Dasar ke bolehannya di samping umumnya ayat Al-Quran yang menyuruh saling tolong menolong untuk kebaikan, ada petunjuk lain dalam bentuk amal sahabat Nabi yang ternyata tidak di salahkan oleh Nabi seperti yang di sampaikan oleh Abdullah bin Mas’ud menurut riwayat Al-Nasai : Artinya : Saya ( Abdullah ) berserikat dengan ’ Ammar dan Sa’ad dalam hal yang kami lakukan dan terima dalam perang Badar. Sa’ad datang membawa dua orang tawanan, sedangkan saya dan ’ Ammad tidak dapat apa-apa. Sebagian ulama, termasuk Imam Syafi’i menolak kebolehan hukum syerikat usaha ini dengan alasan tenaga manusia itu tidak dapat diukur, baik dari segi kemampuan maupun dari segi kerajinannya: sehingga tidak mungkin di persamakan. Penggabungan hal-hal yang tidak dapat di ukur tersebut dapat mengandung unsur-unsur ketidak pastian dan penipuan. Di kalangan ulama yang membolehkan kerja sama dalam usaha ini tidak mensyaratkan kesamaan jenis pekerjaan di antaranya, seperti tukang batu, tukang cat dan tukang listrik bekerja sama dalam memborong pekerjaan bangunan. Sebagian mempersyaratkan kesamaan jenis pekerjaan seperti sesama tukang batu atau sesama tukang listrik. 4. Serikat Wibawa atau Syirkah Wujuh Adalah persekutuan yang diadakan dua orang pramuka dalam hal keuntungan dari bisnis perniagaan mereka hingga masa tertentu. Kata wujuh di sini mengandung arti wibawa dan kepercayaan. Bentuknya adalah dua orang atau lebih dari orang-orang yang di segani oleh masyarakat dan mendapat kepercayaan dari pedagang, namun tidak memiliki modal usaha, sama-sama memperoleh barang dagangan dari pemilik barang untuk di perdagangkan. Orang-orang yang sama mendapat kepercayaan ini bekerja sama dalam berdagang dan berbagi dalam keuntungan. Sebenarnya dari segi mereka bekerja sama dalam usaha saja, dapat di kelompokan pada serikat usaha. Namun karena usaha ini berkenaan dengan menggunakan modal orang lain dalam bidang perdagangan, bentuk ini menyerupai mudharabah. Secara khusus tidak di temukan hadits Nabi tentang kerja sama dalam bentuk ini, tetapi juga tidak di temukan dalil yang melarangnya. Dalam hal ini di ambil prinsip umum bahwa segala bentuk muamalah yang tidak di temukan larangannya secara khusus, telah di lakukan scara kerelaan bersama dan tidak ada pihak lain yang di rugikan, usaha adalah boleh. ( Amir Syrifuddin : 2010 : hal : 251 ) BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut : 1. Syirkah merupakan suatu perjanjian kerja sama antara dua orang atau lebih untuk memperoleh keuntungan. 2. Dalil-dalil yang berkenan dengan syirkah di antaranya terdapat pada Q.S. Al-Maidah : 2, Q.s. Shaad : 24 dan Hadits-hadits Rasullah SAW 3. Rukun syirkah a. Ada siqhotnya ( lafaz akad ) b. Ada orang yang ber syirkah c. Ada pokok perkerjaanya. 4. Syarat-syarat syirkah a. Syarat Lafaz b. Syarat menjadi anggota perkongisan c. Syarat modal perkongsian 5. Keuntungan dan kerugian dalam bersyirkah diatur dengan perbandingan modal harta serikat yang diberikannya 6. Perkerjaan Orang yang berkerja harus berkerja dengan ikhlas dan jujur 7. Macam-macam Syirkah dan Hukumnya a. Syirkah ’Inan Yaitu kerja sama dalam modal dan usaha kerja sama dalam bentuk ini di sepakati oleh ulama hukumnya yaitu boleh atau mubah b. Syirkah Mufawadhah Yaitu kerja sama yang menyerupai syirkah ’inan namun dalam berusaha setiap pihak mewakili. DAFTAR PUSTAKA ’Abdul ’Azhim, Al-Wajiz fi Sunnah Wal Kitabil ’ Aziz, Jakarta : As-Sunnah, 2008 Al-Hafizh, Terjemahan Lengkap Bulughul Maram, Jakarta : Akbar Media Eka Sarana, 2007 Al-Hassan, Terjemahan Bulughul Maram Ibnu Hajar Al-’Asqalani, Bandung : CV Penerbit Diponegoro, 2006 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2008 Moh. Rifa’i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang : PT. Karya Toha Putra, 1978 Wahbah Zulhaili, Fiqh Imam Syafi’i, Jakarta : Almahira, 2010
Kamis, 26 April 2012
Makalah Sejarah pendidikan Islam ( peradaban Islam )
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagi daerah di daratan Asia Tenggara. Pedagang-pedagang muslim asli Arab,Persia,dan India juga ada yang sampai kepulauan Indonesia untuk berdagang sejak abad ke-7 Masehi, ketika Islam pertama kali masuk ke Indonesia yang di bawa oleh pedagang. Menurut J.C.Van Leur, berdasarkan berbagai cerita perjalanan-perjalanan dapat diperkirakan bahwa sejak tahun 674 Masehi ada koloni-koloni Arab di Barat Laut Sumatera , yaitu di Barus, daerah penghasil Kapur Barus terkenal. Sampai akhirnya agama islam menyebar melalui berbagai fase. Yakni singgahnya pedagang-pedagang-pedagang Islam di pelabuhan Nusantara,adanya komunitas-komunitas Islam di berbagai daerah kepulauan Indonesia. Serta berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti samudera pasai dan sriwijaya. Masuknya Islam kedaerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang besamaan, di samping itu, keadaan itu,keadaan sosial politik budaya daerah ketika di datangi Islam juga berlainan pada abad ke-7 sampai ke -10 M. kerajaan Sriwijaya meluaskan kekuasaanya ke daerah semenanjung malaka sampai Kedah. Hal itu erat dengan memang hanya untuk usaha pelayaran dan perdagangan, keterlibatan orang-orang Islam dalam bidang politik hanya untuk berdakwa untuk menyebarluaskan Islam ke Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Proses masuknya Islam di Indonesia serta sosio cultural masyarakat ? 2. Bagaimana Islam masa permulaan di Indonesia ? 3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam pada kerajaan Islam di Sumatera ? 4. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam pada kerajaan islam di jawa ? 5. Metode pendidikan Islam wali songo ? 6. Pendidikan Islam pada kerajaan Indonesia bagian timur. C. Tujuan Di dalam makalah ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui Bagaimana Proses masuknya Islam di Indonesia serta sosio cultural masyarakat ! 2. Untuk mengetahui Bagaimana Islam masa permulaan di Indonesia ! 3. Untuk mengetahui Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam pada kerajaan Islam di Sumatera ! 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengtahuan kita terhadap Islam di Indonesia pada zaman dahulu ! 5. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam pada kerajaan islam di jawa ! 6. Untuk mengetahui metode yang di gunkan pendidikan wali songo dalam menyebarluaskan Islam di Indonesia ! BAB II PEMBAHASAN A. Bagaimana Proses masuknya Islam di Indonesia serta sosio cultural masyarakat. Sejak awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagi daerah di daratan Asia Tenggara. Pedagang-pedagang muslim asli Arab,Persia,dan India juga ada yang sampai kepulauan Indonesia untuk berdagang sejak abad ke-7 Masehi, ketika Islam pertama kali masuk ke Indonesia yang di bawa oleh pedagang serta proses masuknya islam di Indonesia yaitu berbagai fase yang terjadi di antaranya adalah : 1. Singgahnya pedagang-pedagang-pedagang Islam di pelabuhan Nusantara. 2. Adanya komunitas-komunitas Islam di berbagai daerah kepulauan Indonesia. 3. Serta berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia Dari berbagai fase ini lah islam mulai ada di Indonesia Kedatangan islam dan penyebaranya kepada golongan bangsawan ddan rakyat umunya, dilakukan secara damai. Apabila situasi politik suatu kerajaan mengalami kekacauan dankelemahan disebabkan oleh perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Maka Islam di jadikan alat politik bagi gologan bangsawan yakni dengan jalan Islamisasi ( masuknya Islam ) melalui saluaran-saluran. Menurut Uka Tjandrasasmita saluarn-saluran islmaisasi tersebut yaitu : 1. Saluran perdagangan : pada taraf permulaan, masuknya islam melalui jalur perdagangan. Kesibukan lalu lintas para pedagang paada abad ke-7 hingga ke -16 M. Membuat pedagang-pedagang muslim ( Arab,Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri negeri bagian barat,tenggara dan timur benua asia yakni termasuk di dalamnya Indonesia 2. Saluran perkawinan : dari sudut perkawinan, para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik di bandingkan kebanyakan penduduk pribumi. Sehingga penduduk pribumi. Terutama putrid-putri bangsawan tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Dan sebelum mereka kawin. Mereka penduduk pribumi di islamkan dulu. Setelah mereka mempunyai keturunan lingkungan mereka semakin luas. Akhirnya timbul kampong-kampung, daerah daerah dan kerajaan-kerajaan Muslim dalam perkembangan berikutnya ada juga waita muslim kawin dengan kaum bangsawan sehingga Islam cepat menyebar. 3. Saluran tasawuf Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal-soal ilmu agama ( magis) dan mempunyai kekuatan menyembuhkan penyakit. Diantara tasawuf ada juga yang mengawini puri-putri bangsawan yang beragama hindu islam yang di ajarkan kepada. Bentuk islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka.diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di aceh. 4. Saluran pendidikan Masuknya islam juga dilakukan dengan jalur pendidikan baik, pesantren,maupun pondok yang di selenggarakan oleh guru-guru agama kiai-kiai dan ulama-ulama. Dipesantren atau dipondok itu calon ulama dan guru agama dan kiai mendapatkan pendidikan agama setelah keluar dari pesantren,mereka pulang kekampungmasing-masing dan mengajarkanya dan berdakwa di tengah masyarakat mengajarkan islam.minsalnya pessantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di ampel Denta Surabaya dan Sunan Giri di Giri.keluaran pesantern sunan giri banyak yang di undang ke Maluku untuk mengajarkan agama islam 5. Saluran kesenian Dalam peradabanya islam juga bekembang melalui jalur kesenian dan kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, sunan kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah minta upah pertunjukan. Tetapi ia meminta penonton untu mengikutinya mengucapkan syahadat. Sebagian besar cerita wayang dipetik di dalam kisah Mahabrata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita disispkan ajaran Islam dan nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga di jaadikan alat islamisasi seperti sastra ( hikayat, babad, dan sebagainya ) seni bangunan dan seni ukir. 6. Saluran politik Di maluku dan Sulawesi selatan kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya masuk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat sangat membantu tersebarnya islam I Indonesia bagia timur, demi kepentingan politik, kerajaan islam memerangi kerajaan Non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan untuk memeluk islam. Terutama masyarakatnya. B. Bagaimana Islam masa permulaan di Indonesia Sejak awal perkembangan Islam pendidikan menjadi prioritas utama masyarakat muslim Indonesia. Disamping karena bersarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisasi mendorong umat Islam melaksanakan penagajaran Islam kendati dalam sistem yang sederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem halaqah yang dilakukan di tempat-tempat ibadah semacam masjid, mushalla, bahkan juga di rumah-rumah ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat Islam di Indonesia menagadopsi dan mentransfer lembaga-lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada kedalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam di indonesia berlangsung secara informal. Kontak-kontak person antara mubaligh dan masyarakat sekitar yang tidak terancang dan terstruktural secara jelas dan tegas. Pergaulan keseharian yang di dalamnya mengandung unsur pendidikan, seperti keteladanan yang diberikan oleh para muballigh menampakkan ketertarikan masyarakat sekitar terhadap agama Islam. Pendidikan awal Islam informal tidak ada jadwal waktu tertentu, tidak ada hari tertentu dan tidak ada tempat khusus sehingga hal ini tidak terprogram secara ketat. Hal ini yang memicu munculnya pendidikan formal. Pendidikan yang terencana, punya waktu, tempat dan materi tertentu. Dengan demikian ada beberapa lembaga pendidikan islam formal pertama yang muncul di Indonesia: 1. Masjid dan Langgar Sebagai implikasi dari terbentuknya masyarakat muslim di suatu tempat maka secara serta merta mereka membutuhkan Masjid dan Langgar tempat melaksankan ibadah. Fungsi masjid dan langgar tersebut diperluas selain sebagai tempat ibadah (shalat) juga tempat pendidikan. Di tempat terseburt dilaksanakan pendidikan untuk orang dewasa dan anak. Menurut Hasbullah pengajian Al Qur'an pada pendidikan Langgar dibedakan menjadi dua macam: • Tingkat Rendah, merupakan tingkat pemula. Yaitu mulai mengenal huruf Al Qur'an sampai bisa membacanya, diadakan pada tiap-tiap kampung dan anak-anak hanya belajar pada malam hari dan pagi hari setelah sholat subuh, • Tingkat atas, pelajarannya selain di tingkat pemula diatas, ditambah lagi dengan pelajaran lagu qasida, berjanzi, tajwid serta mengaji kita-kitab. 2. Pesantren Belum ditemukan tahun yang pasti kapan pesantren pertama kali didirikan, banyak pendapat mengatakan bahwa pesantren muncul pada zaman Walisongo dan Maulana Malik Ibrahim dipandang sebagai orang yang pertama mendirikan pesantren. Di Jawa sebelum Islam masuk telah dikenal adanya lembaga pendidikan Jawa kuno yang diberi nama pawiyatan di tempat tersebut tinggal bersama Ki Ajar dan Cantrik. Ki Ajar yang mengajar dan cantrik murid yang diajar. Di Pawiyatan berlangsung pendidikan sepanjang hari dan malam. Sistem ini mirip dengan sistem pesantren. Jadi dengan demikian sistem pendidikan pesantren itu telah ada di Jawa sebelum datangnya Islam. Setelah Islam masuk maka sistem ini termasuk yang diislamkan. CC Berg berpendapat bahwa santri berasal dari istilah Shastri , yang dalam bahasa India, orang-orang yang tahu buku0buku suci Agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci Agama Hindu. Kata Shastri berasal dari Shastra yang berarti buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan. 3. Meunasah, rangkang dan dayah Secara Etimologi, meunasah berasal dari perkataan madrasah, tempat belajar atau sekolah. Sebagai pendidikan awal bagi anak-anak yang dapat disamamakan dengan tingkat Sekolah Dasar. Meunasah ini dipimpin atau diasuh oleh seorang Tengku Meunasah (Guru) yang bertugas untuk membina dan mengajarkan ilmu agama kepada para murid. Di setiap gampong (kampung) di Aceh ada mennasah sebagai tempat belajar bagi anak-anak. Pada dasarnya mennasah memiliki multi fungsi yaitu fungsi ibadah, sosial dan pendidikan. Rangkang adalah tempat tinggal murid yang dibangun di sekitar masjid karena murid perlu mondok dan tinggal, maka perlu dibangun tempat tinggal untuk mereka di sekitar masjid. Snoucch Hurgronje, mendeskripsikan Rangkang dalam bentuk rumah kediaman, tetapi lebih sederhana, memiliki satu lantai saja di kanan kiri gang pemisah (blok) masing-masing untuk 1-3 murid. Kadang-kadang rumah yang tidak dipakai lagi oleh orang saleh diwakafkan untuk siswa. rumah tersebut diserahkan kepada guru untuk dijadikan rengkang. Lembaga berikutnya adalah dayah. Dayah berasal dari bahasa Arab zawiyah merujuk pada sudut dari suatu bangunan dan sering dikaitkan dengan masjid. Di sudut Masjid itulah berlangsungnya proses pendidikan dalam bentuk halaqah atau juga zawiyah dikaitkan juga dengan tarekat sufi. Di mana Syeikh atau Mursyid melakukan pendidikan sufi. Hasjmy menjelaskan tentang dayah adalah sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan mata pelajaran agama yang bersumber dari Bahasa Arab, misalnya Tauhid, Fiqh, Tasawuf, Bahasa Arab dan lain-laqin. pendidikan setingkat SLTA. 4. Surau Dalam Kamus Bahasa Indonesia, surau diartikan tempat (rumah) umat Islam melakukan Ibadah (sembahyang, mengaji dan lain-lain). Christin Pobbin memberi pengertian bahwa surau adalah rumah yang didiami para pemuda setelah aqil baligh terpisah dari rumah keluarganya yang menjadi tempat tinggal wanita dan anak-anak. Jadi surau adalah tempat aktifitas masyarakat sehari-hari dalam hal peribadatan, pendidikan dan sosial budaya. Intinya bahwa surau memiliki multifungsi bagi masyarakat dan sangat penting keberadaannya di masyarakat itu sendiri. Jadi jelas bahwa dalam pendidikan Islam di Indonesia juga terjadi akulturasi-akulturasi budaya, baik berupa istilah-istilah, ataupun budaya langsung. Karena memang sesuai sejarah Islam masuk ke Indonesia dalam keadaan telah memeluk agama (Hindu dan Budha) ataupun kepercayaan (Animisme dan Dinamisme) yang telah melekat kuat di masyarakat Indonesia. Maka tidak mungkin terjadi penghapusan secara ekstrim terhadap apa yang telah melekat di masyarakat itu, melainkan dengan cara mengadopsi dan akulturasi budaya dengan ajaran Islam, sehingga Islam bisa diterima dengan damai di Indonesia. Dapat dimengerti bahwa pendidikan islam dimasa awal di indonesia amat fleksibel dan mudah nerasu kedalam budaya masyaraakat denagan menggunakan fasilitas-fasilitas yang sederhana, namun ternyata Islam dapat diterima dan mampu berkembang secara dinamis di negeri Nusantara ini. Ini juga sebqagai bukti bahwa Islam menjadi Agama yang Universal (Rahmatan Lil 'Alamin), bisa diterima di berbagai tempat dalam suasana dan keadaan apapun. C. Pendidikan Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Sumatera a. Kerajaan Samudera Pasai Dari berbagai catatan sejarah, bahwa kerajaan islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan pada abad ke-10 M, dengan raja pertama adalah Al Malik Ibrahim bin Mahdum.(a) pengembara dari maroko Ibnu Batutah sempat singgah di Kerajaan Pasai pada masa pemerintahan Malik Az Zahir pada tahun 1345 M, Ibnu Batutah menuturkan bawa ia sangat mengagumi akan keadaan Kerajaan Pasai, dimana rajanya sangat Alim dan ilmu Agama, dengan menganut mazhab Syafi'im serta mempraktekan pola hidup yang sangat sederhana. Kedatangan Ibnu batutah tersebut dapat ditarik kesimpulan pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Samudera Pasai adalah sebagai berikut : a) materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syari’at adalah fiqh madzhab syafi’i; b) Sistem pendidikannya secara informal berupa majlis ta’lim dan halaqah; c) Tokoh pemerintahan merangkap sebagai tokoh agama; d) Biaya pendidikan berasal dari negara. Menurut Ibnu Batutah juga Pasai pada abad ke-14 M sudah merupakan pusat studi Islam di Asia Tenggara dan banyak berkumpul ulama-ulama dari negara-negara Islam. Ibnu Batutah mengatakan bahwa Sultan Malik Zahir adalah orang yang cinta kepada para ulama dan ilmu pengetahuan. Bila hari jum’at tiba Sultan sembahyang di Masjid menggunakan pakaian ulama. Setelah sembahyang mengadakan diskusi dengan para alim pengetahuan agama antara lain Amir Abdullah dari Delhi dan Tajuddin dari Isfahan. Bentuk pendidikan dengan cara diskusi disebut majlis taklim atau halaqah. Sistem halaqah yaitu para murid mengambil posisi melingkari guru. Guru duduk ditengah-tengah lingkaran murid dengan posisi seluruh wajah murid menghadap guru 2. Kerajaan Perlak Kerajaan Islam kedua di Indonesia adalah Perlak di Aceh. Rajanya bernama Sultan Alaudin (tahun1161 -1186 H / abad ke-12 M). Antara Pasai dan Perlak terjalin kerja sama yang baik sehingga seorang raja Pasai menikah dengan putri raja Perlak. Rajanya yang ke enam Sultan Mamdum Alauddin Muhammad, adalah seorang Ulama' yang mendirikan perguruan tinggi Islam, suatu lembaga majelis Taklim yang dihadiri khusus oleh para murid yang sudah Alim. Yang diajarkan adalah kitab-kitab yang berbobot pengetahuan tinggi, misalnya Al Um karya Imam Syafi'i. Kerajaan Islam perlak juga mempunyai pusat pendidikan Islam Dayah Cut Kala. Dayah disamakan dengan perguruan tinggi, materi yang diajarkan yaitu : bahasa Arab, tauhid, tasawuf, akhlak, ilmu bumi, ilmu bahasa dan sastra Arab, sejarah dan tata negara, mantiq, ilmu falaq dan filsafat. Daerahnya kira-kira dekat dengan Aceh Timur sekarang. Pendirinya adalah ulama Pangeran Tengku Chik M. Amin pada akhir abad ke-3 H / abad ke-10 M. Inilah pusat pendidikan pertama. Rajanya Sultan Muhammad Alaudin Muhammad Amin (1245 – 1267) mendirikan perguruan tinggi islam yaitu Majlis Ta’lim. Lembaga tersebut juga mengajarkan kitab-kitab agama yang berbobot pengetahun tinggi, misalnya Al-Umm karya Imam Syafi’i. 3. Kerajaan Aceh Darussalam Kerajaan Aceh Darussalam yang diproklamirkan pada tanggal 12 Dzulkaedah 916 H (1511 M), menyatakanag perang terhadap buta huruf dan buta ilmu. proklamasi Kerajaan Aceh Darussalam tersebut adalah hasil peleburan Kerajaan Islam Aceh dibelahan Barat dan Kerajaan Islam Samudra Pasai, dibelahan Timur Putra Sultan Abidin Syamsu Syah diangkat menjadi raja dengan nama Sultan Alauddin Ali Mughayat Syah (1507-1522). Jenjang pendidikan yang ada di kerajaan Aceh darussalam diawali pendidikan terendah mennasah(madrasah) yang berarti tempat belajar atau sekolah, terdapat disetiap gampong (kampung) dan mempunyai multi fungsi antara lain : a) sebagai tempat belajar Al-Qur’an; b) sebagai sekolah dasar dengan materi yang diajarkan yaitu menulis dan membaca huruf Arab, ilmu agama dan bahasa Melayu, akhlak dan sejarah Islam; c) sebagai fungsi untuk kehidupan sehari-hari seperti beribadah dan musyawarah. Selanjutnya sistem pendidikan di dayah (pesantren) seperti mennasah tetapi materi yang diajarkan adalah kitab nahwu, yang diartikan kitab yang dalam bahasa Arab, meskipun arti ilmu nahwu sendiri adalah tata bahasa (Arab). Pendidikan di Aceh Darussalam sangat diperhatikan, terdapat lembaga-lembaga negara yang khusus menaungi pendidikan dan ilmu pengetahuan yaitu : Tokoh ulama kerajaan Aceh Darussalam antara lain Hamzah Fansuri, Syamsuddin As-Sumatharani, Syeikh Nuruddin Ar-Raniri. Pada masa kejayaan Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) banyak didirikan Masjid untuk tempat ibadah, salah satunya Masjid Baiturrahamn yang juga dijadikan perguruan tinggi dan mempunyai 17 dars (fakultas). 1. Balai Sentra Hukama, merupakan lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpulnya para ulama ahli pikir dan cerdik cendekiawan untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Balai Sentra Ulama, merupakan jawatan pendidikan yang bertugas mengurus masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. 3. Balai Himpunan Jama’ah Ulama, merupakan kelompok studi tempat para ulama dan sarjana berkumpul untuk bertukar pikiran membahas persoalan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Jenjang pendidikan yang ada antara lain : 1. Meunasah (setingkat Sekolah Dasar): Mempelajari menulis dan membaca huruf Arab, Ilmu Agama, Bahasa Jawi/Melayu, Akhlak dan Sejarah Islam 2. Rangkang (setingkat Tsanawiyah): Mempelajari pelajaran Bahasa Arab, Ilmu Bumi, Sejarah, berhitung (Hisab), akhlak, fiqih dan lain-lain 3. Dayah (setingkat Madrasah Aliyah):Mempelajari tentang Fiqh (hukum Islam), Bahasa Arab, Tauhid, Tasawuf/Akhlak, Ilmu Bumi, Sejarah/Tata Negara, Ilmu pasti dan Faraid 4. Dayah Teuku Cik (setingkat Perguruan Tinggi): Mempelajari Fiqh, Tafsir, Hadits, tauhid (Ilmu Kalam), Akhlak (Tasawuf), Ilmu Bumi, Ilmu Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah dan Tata Negara, Mantiq, Ilmu Falak dan Filsafat. D. Masuknya Islam Ke Pulau Jawa Islam pertama kali masuk di Jawa Abad ke-14 M (tahun 1399 M), dibawa oleh Maulana Mailik Ibrahim dengan keponakannya bernama Mahdum Ishaq, yang menetap di Gresik. Beliau adalah orang Arab yang pernah tinggal di Gujarad. Pada masa Majapahit, salah seotrang raja Sri Kertabumi mempunyai istri yang beragama Islam yakni Putri Cempa, memiliki putra bernama Raden Patah, yang selanjutnya menjadi raja pertama Kerajaan Demak. Munculnya Kerajaan Islam Demak disebabkan kelemahan dan kehancuran Majapahit setelah masa wafatnya patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk. Sebagaimana di Sumatera maka agama Islam mulai tersebar di jawa dari pelabuhan dan bandar-bandar tempat perhubungan dagang antara Indonesia dengan Luar Negeri, misalnya Sunda Kelapa (Jakarta), Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Tuban, Jepara, Gresik, Surabaya dan lain-lain. Para pedagang Indonesia di tempat-tempat tersebut dan sekitarnya (tahun 1400 M) sudah mendengarkan dan mengetahui alakadarnya tentang didikan dan ajaran Islam. Pedagang-pedagang Jawa (Indonesia) yang pulang belajar antara Jawa dan Malaka (yang telah menjadi pusat perkembangan Islam) banyak juga yang telah memeluk ajaran Islam. Dengan demikian keluarga mereka di bandar-bandar tersebut memeluk agama baru pula. Pedagang-pedagang asingpun seperti pedagang Tionghoa banyak yang sudah memeluk agama Islam sehingga lambat laun perniagaan di pulau Jawa pindah ke tangan kaum muslimin. Bupati-bupati di pesisir dan orang bangsawan banyak pula yang beragama Islam. Biasanya jika para bupati dan bangsawan telah memeluk agama Islam maka mudah sekali agama itu meluas di kalangan rakyat. Dengan demikian banyaklah bandar-bandar berpenduduk kaum muslimin. E. Metode pendidikan Islam wali songo. Kata wali berasal dari bahasa Arab ولي – والى artinya kekasih,- ولي والى artinya penguasa. Para wali songo ditinjau dari kepribadian dan dakwahnya termasuk kekasih Allah. Dan ditinjau dari tugas dan fungsinya dalam kerajaan Demak, mereka mendapat gelar Susuhunan (Sunan), yaitu sebagai penasihat dan pembantu raja. Dengan demikian maka sasaran pendidikan dan dakwah Islam meliputi rakyat umum dan kalangan pemerintah. Adapun Walisongo itu ialah : 1. Maulana Malik Ibrahim = Maulana Syeikh Maghribi 2. Sunan Ampel = Raden Rahmat 3. Sunan Bonang = Maulana Ibrahim 4. Sunan Derajad = Raden Qasim 5. Sunan Giri = Raden Ainulyaqin 6. Sunan Kudus = Raden Amin Haji = Ja’far Shadiq 7. Sunan Muria = Raden Prawoto = Raden Said 8. Sunan Kalijogo = Raden Syahid 9. Sunan Gunung Jati = Raden Abd. Qadir = Syarif Hidayatullah = Falatehan = Fatahillah Jika ditinjau lebih lanjut kata Wali Sanga tidak semata-mata Wali (Auliya') yang berjumlah sembilan. Namun wali sanga adalah suatu lembaga dakwah yang dilegalisasikan dibawah naungan kerajaan demak, atu juga anggota Dewan yang mengurus penyebaran islam di Jawa. Kata Sanga (Sembilan) itu sendiri memilioki berbagai pengertian. Seperti diketahui bahwa para wali berdakwah juga menggunakan Budaya, Kesenian dan lain-lain. Dan kata Sanga pun juga memiliki berrbagai implikasi dengan media yang digunakan oleh para wali tersebut. Jika ditinjau dari Walisanga sebagai dewan, maka ini dapat dimengerti wali yang sembilan tersebut adalah wali-wali pokok yang menjadi tokoh sentral dalam dewan tersebut, selain juga para murid-murid dari wali pokok tersebut dan wali sanga sendiri terdiri dari beberapa periode atau dekade, dan yang menjadi wali pokoknya jelas mengalami pergantian. Jadi Walisongo adalah orang-orang yang saleh yang tingkat taqwanya kepada Allah sangat tinggi, pejuang dakwah Islam dengan keahlian yang berbeda. Ada yang menonjol ilmu tasawufnya, ada seni budayanya, ada yang memegang pemerintahan dan militer secara langsung. Semuanya diabdikan untuk pendidikan dan dakwah Islam. F. Pendidikan Islam pada kerajaan Indonesia bagian timur. 1. Pendidikan Kerajaan Islam di Maluku. Masuknya Islam ke Maluku dibawa oleh mubaligh dari Jawa, sejak zaman Sunan Giri dari Malaka (kurang lebih tahun 1475). Raja Maluku yang pertama masuk Islam adalah Sultan Ternate, yang bernama Marhum pada tahun 1465 – 1486 M atas pengaruh Maulana Husein, saudagar dari Jawa. Di Maluku ada raja yang terkenal dalam bidang pendidikan dan dakwah Islamnya, yaitu Sultan Zainal Abidin (1486 – 1500 M). Pendidikan Islam di Maluku Pelaksanaan pendidikan di Maluku ketika itu telah maju dibanding dengan daerah-daerah lainnya karena telah didirikan Madrasah di Ambon yang termasyhur ketika itu adalah Madrasah Mahasinul Akhlak, yang telah banyak mengeluarkan para pemuda Islam yang terjun langsung ke masyarakat sebagai guru dan pemimpin agama. 2. Kerajaan Islam di Kalimantan Islam masuk ke Kalimantan pada abad ke-15 M dengan cara damai yang dibawa oleh mubalig dari Jawa. Sunan Bonang dan Sunan Giri mempunyai para santri di Kalimantan Sulawesi, dan Maluku. Gubahan Sunan Giri bernama Kalam Muyang, sedangkan gubahan Sunan Bonang bernama Sumur Serumbung Sejarah Pendidikan Islam di Kalimantan Pada tahun 1716 M di Kalimantan terdapat ulama besar bernama Syekh Arsyad al-Banjari dari Desa Kalampayan yang terkenal sebagai pendidik dan mubaligh besar. Di Kalimantan terdapat madrasah-madrasah yang mengajarkan agama serta pelajaran umum. Madrasah-madrasah itu diantaranya adalah sebagai berikut. a. Pesantren/Madrasah di Kalimantan Barat (Pontianak) Madrasah yang tertua disini ialah Madrasatun Najah Wal Fatah di Sei bakai Besar Mempawah, yang didirikan tahun 1918 M. b. Sekolah Menengah Islam Pertama di Banjarmasin, Sekolah ini didirikan tangal 15 Oktober 1946 di Banjarmasin (Kalimantan Selatan). c. Madrasah Normal Islam Amuntai (1928 M), Madrasah ini didirikan pada tahun 1928 oleh H. Abdur Rasyid, tamatan Al-Azhar Mesir dengan nama Arabische School. 3. Sejarah Islam di Sulawesi Kerajaan Islam di Sulawesi Kerajaan Islam pertama adalah Kerajaan Kembar Gowa – Tallo tahn 1605 M. Rajanya bernama I. Mallingkaang Daeng Manyonri yang kemudian berganti nama dengan Sultan Abdullah Awwaul Islam. Menyusul di belakangnya, Raja Gowa benrama Sultan Aluddin. Dalam waktu dua tahun, seluruh rakyatnya telah memeluk Islam. Mubalig Islam yang berjasa ialah Abdul Qodir Khatib Tunggal yang bergelar Dato Ri Bandang berasal dari Minangkabau, murid Sunan Giri. Seorang Portugis bernama Pinto pada tahun 1544 M menyatakan telah mengunjungi Sulawesi dan berjumpa dengan pedagang-pedagang (mubalig) Islam dari Malaka dan Patani (Thailand).Sejarah Pendidikan Islam di Sulawesi Ajaran Islam di Sulawesi sejak dahulu berkembang pesat. Pesantren banyak berdiri dan berkembang dengan pesat pula. Perkembangan itu mulai pesat sejak adanya alim ulama Bugis yang datang dari tanah suci Mekah, yang bermukim di sana beberapa tahun lamanya. Madrasah-madrasah di Sulawesi, diantaranya adalah berikut ini : a. Madrasah Amiriah Islamiah di Bone (Sulawesi Selatan tahun 1933),Madrasah Amiriah Islamiah mempunyai tiga bagian : Bagian Ibtidaiyah, lama pelajarannya tiga tahun (dari kelas I-III). Murid yang diterima adalah anak-anak tamatan SR 4/5 tahun b. Bagian Tsanawiyah, lama pelajarannya tiga tahun. Murid yang diterima adalah tamatan ibtidaiyah c. Bagian Mu’allimin, lama pelajarannya dua tahun (dari kelas I-II). Murid yang diterima adalah tamatan tsanawiyah dengan seleksi. Pada tahun 1952, Madrasah Amiriah Islamiah diubah menjadi Sekolah Menengah Islam (SMI) kemudian pada tahun 1954, SMI diubah menhadi PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama). Syekh H.M. As’ad bin H.A, Rasyid adalah seorang ulama besar di Sulawesi, Bugis (1907-1952 M). Ia lahir di Mekah pada tahun 1326 H (1907 M). Pada tahun 1350 H (1931 M), ia mendirikan madrasah, yaitu : Madrasah Wajo Tarbiyah Islamiyah. Kemudian, madrasah ini diubah namanya menjadi Madrasah As’adiyah. Madrasah ini terbagi di atas beberapa tingkat : i. Tingkat Awaliyah ii. Tingkat Ibtidaiyah iii. Tingkat Tsanawiyah; dan iv. Tingkat’Aliyah Madrasah-madrasah Islam di Sulawesi Tengah, diantaranya ialah : a. Madrasah Al-Khairat b. Madrasah Tarbiyah Islamiyah c. Madrasah Daru dawah wal Irsyad (DDI) 4. Sejarah Islam di Nusa Tenggara Kerajaan Islam di Nusa Tenggara. Islam masuk ke Nusa Tenggara seiring dengan penaklukan daerah Bore (1606), Bima (1616, 1618 dan 1628 M), Buton (1626 M) oleh Kerajaan Goa. Dengan ditaklukkannya daerah tersebut, agama Islam tersebar ke daerah taklukannya sampai ke Nusa Tenggara. Pendidikan Islam di Nusa Tenggara Madrasah Nahdltul Wathan Diniyah islamiyyah didirikan pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H oleh H. Muhammad Zainuddin, seorang ulama besar di Pancor, Lombok Timur. Pada tahun 1943 M didirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah oleh K.H. Muhammad Zainuddin di samping Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. Madrasah ini ditujukan bagi murid-murid putri. Madrasah-madrasah tersebut mempunyai beberapa bagian, diantaranya : 1. Tahdliryah 2. Ibtidaiyah 3. Mu’alimin / mukallimat 4. Bagian SMI 5. Bagian PGA Pada akhir 1372 H., tepatnya tanggal 15 Jumadil Akhir (1 Maret 1953 M) Madrasah nahdlatul banat Diniyah Islamiyah dengan seluruh cabangnya dijelmakan menjadi satu organisasi dengan nama Nahdlatul Mathan (NW), yaitu organisasi pendidikan dan sosial yang berpuat di Pancor (Lombok Timur) dan mendapat sambutan yang baik dari umat Islam.Madrasah-madrasah lain di Nusa Tenggara, diantaranya yaitu : 1. Madrasah Al-Ittihad di Ampenan (Lombok Barat) 2. Madrasa Al_sialam di Kediri (Lombok tengah) 3. Madrasah Al-banat di Masbagik (Lombok Timur) 4. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Tanjung Teros, 5. Madrasah Darul Ulum di Bima (Sumbawa) BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masuknya Islam kedaerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang besamaan, di samping itu, keadaan itu,keadaan sosial politik budaya daerah ketika di datangi Islam juga berlainan pada abad ke-7 sampai ke -10 M. pertama kali masuk ke Indonesia yang di bawa oleh pedagang serta proses masuknya islam di Indonesia yaitu berbagai fase yang terjadi di antaranya adalah : 1. Singgahnya pedagang-pedagang-pedagang Islam di pelabuhan Nusantara. 2. Adanya komunitas-komunitas Islam di berbagai daerah kepulauan Indonesia. 3. Serta berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Proses masuknya Islam di Indonesia serta sosio cultural masyarakat yaitu melalui saluran-saluran yakni Saluran perdagangan, Saluran perkawinan, Saluran tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian,dan Saluran politik Disamping karena bersarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisasi mendorong umat Islam melaksanakan penagajaran Islam kendati dalam sistem yang sederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem halaqah yang dilakukan di tempat-tempat ibadah semacam masjid, mushalla, bahkan juga di rumah-rumah ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat Islam di Indonesia menagadopsi dan mentransfer lembaga-lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada kedalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia dengan berbagai lembaga pendidikan non formal seperti Masjid dan Langgar, Pesantren, Meunasah, rangkang dan dayah serta Surau dan Pendidikan Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Sumatera.kerajaan yang pertama memeluk islam adalah kerajaan samudera pasai dan kedua perlak dan kerajaan yang ketiga adalah Aceh Darussalam. Serta banyak sekali kerajaan yang lainnya seperti pendidikan Islam pada kerajaan islam di jawa Metode pendidikan Islam wali songo, serta Pendidikan Islam pada kerajaan Indonesia bagian timur dan kesemuanya itu adalah pendidikan agama islam yang ada terlebih asal mula pendidikan islam di Indonesia,di samping karena bersarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisasi mendorong umat Islam melaksanakan penagajaran Islam kendati dalam sistem yang sederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem halaqah yang dilakukan di tempat-tempat ibadah semacam masjid, mushalla, bahkan juga di rumah-rumah ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat Islam di Indonesia menagadopsi dan mentransfer lembaga-lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada kedalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam di indonesia berlangsung secara informal. Kontak-kontak person antara mubaligh dan masyarakat sekitar yang tidak terancang dan terstruktural secara jelas dan tegas. Pergaulan keseharian yang di dalamnya mengandung unsur pendidikan, seperti keteladanan yang diberikan oleh para muballigh menampakkan ketertarikan masyarakat sekitar terhadap agama Islam. Pendidikan awal Islam informal tidak ada jadwal waktu tertentu, tidak ada hari tertentu dan tidak ada tempat khusus sehingga hal ini tidak terprogram secara ketat. Hal ini yang memicu munculnya pendidikan formal. Pendidikan yang terencana, punya waktu, tempat dan materi tertentu. B. Saran Muda-mudahan dengan terselesainya makalah ini kita semua bisa mengambil hikmah terutama : 1. Mendapatkan rahmat serta ridho Allah 2. Di catatNya sebagai amal bagi kita 3. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. 4. Semoga dengan terselesainya makalah ini kita dapat memetik manfaat serta kemudahan dalam melakukan pendidikan.
Rabu, 25 April 2012
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia sebagai Negara dengan penduduk beragama islam terbesar tentu sangat banyak menyimpan sejarah tentang Islam, mulai dari proses masuknya pendidikan Islam dan perkembangan Islam itu sendiri. Pendidikan Islam merupakan satu tolok ukur pertama dari perkembangan Islam di suatu daerah atau suatu negara. Islam masuk di Indonesia sekitar abad ke-7 masehi dari Arab, Persia dan India. Jalur yang digunakan dalam masuknya Islam pertama di Indonesia meliputi perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan dan kesenian. Pendidikan telah dimulai dari masa awal masuknya Islam sampai masa kerajaan-kerajaan Islam dan terus berlanjut hingga saat ini. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki sejarah sendiri dalam proses dan berlangsungnya pendidikan Islam karena memiliki karakteristik sendiri-sendiri. 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana keadaan seputar masuknya Islam di Indonesia? 2. Bagaimana pendidikan Islam pada masa permulaan di Indonesia? 3. Bagaimana pendidikan Islam pada masa kerajaan Islam di Sumatera? 4. Bagaimana masuknya Islam ke pulau Jawa? 5. Bagaimana pendidikan Islam pada masa Walisongo? 6. Bagaimana pendidikan Islam di pulau Kalimantan? 7. Bagaimana pendidikan Islam di Sulawesi? 8. Bagaiamana pendidikan Islam pada masa Mataram? BAB II PEMBAHASAN 1. Seputar Masuknya Islam di Indonesia Sejarah membuktikan bahwa islam telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7M dan berkembang luas pada abad ke-12 M, pereluasan ini ditandai dengan mulai munculnya kerajaan-kerajaan Islam pertama di Indonesia seperti Kerajaan Smamudra Pasai, Perlak, Aceh Darussalam pada tahun 1992 dan 1997. Melalui pusat-pusat perdagangan di Sumatra Utara Islam selanjutnya menmyebar Hhingga ke Pulau Jawa melalui Malaka.1 Beberapa teori tentang kurun pertama masuknya Islam di Indonesia adalah2 : 1. Teori India Berpendapat bahwa islam berasal dari India, tepatnya adalah Gujarad.Pelopor pendapat ini antara lain Pijnappel dari Universitas Leiden, Morquette dan Snoucch Hurgronje. Menurutnya abad ke-12 adalah abad yang paling mungkin dari permulaan penyebaran Islam di Nusantara. 2. Teori Arab bahwa Islam masuk Indonesia pada abad pertama hijriyah dan langsung dari Arab. yang berpendapat ini antara lain Crawford Nieman de Hollander dan Naquib Al Atas. 3. Islam Dari Benggal Teori ketiga adalah teori yang didukung oleh Fatimi yang mengatakan bahwa Islam datang dari Benggal. Hal ini didsarkan pada keterangan Tome Pires bahwa orang-orang Benggal atau keturunan mereka. Berikut ini beberapa pendapat tentang awal masuknya Islam ke Indonesia3 : 1. Pendapat Sayyid Naquid al-Attas Catatan yang paling tua mengenai kemungkinan sudah bermukimnya orang-orang muslim di kepulauan Indonesia adalah bersumber laporan Cina tentang pemukiman Arab di Sumatera Utara yang dikpepalai oleh seorang Arab pada tahun 55 H atau 672 M. 2. Benini Soerang sejarawan dalam Further India dan Indo Malay Archipelago, yang didukung penulis Harry W. Hazzard dalam “Atlas of Islamic History” menyatakan bahwa orang Islam yang pertama mengunjungi Indonesia amat boleh jadi adalah saudagar Arab dalam abad ke-7 Masehi yang singgah di Sumatera Utara ketika mengadakan perjalanan menuju Cina. 3. Jawad Pariduri Beliau berpendapat bahwa di Barus Tapanuli, didapatkan sebuah makam yang berangka tahun tha-mim yang berarti tahun 48 H atau 670 M, dengan demikian agama Islam telah masuk di Barus Tapanuli Sumatera Utara pada tahun 670 M. 4. Thomas W Arnold dalam bukunya The Preachig of Islam menyatakan bahwa pada abad ke-7 M di pantai barat Sumatera Utara sudah didapati suatu kelompok perkampungan orang-orang Arab. 5. Pada seminar masuknya Islam di Indonesia yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1963 menyimpulkan sebagai berikut : 1. Menurut sumber bukti yang baru Islam pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi dibawa oleh pedagang dan muballigh dari Arab. 2. Daerah yang pertama kali dimasuki adalah pantai barat pulau Sumatera yaitu Barus, tempat kelahiran ulama besar yang bernama Hamzah Fransuri. 3. Dalam proses pengislaman selanjutanya orang-orang Islam di Indonesia ikut aktif mengambil bagian yang berperan dan proses itu berjalan secara damai. Dari beberapa pendapat tersebut cukup memberikan gambaran kepada kita bahwa kuat dugaan bahwa Islam benar-benar sudah masuk kepulauan Nusantara sekitar pada abad ke-2 H atau ke-7 M, minimal kita bisa meragukan pendapat bahwa Islam itu baru masuk ke Indonesia abad ke-12 atau 13 sebagaimana banyak ditulis oleh ahli sejarah non- muslim. 2. Pendidikan Islam Pada Masa Permulaan di Indonesia Sejak awal perkembangan Islam pendidikan menjadi prioritas utama masyarakat muslim Indonesia. Disamping karena bersarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisasi mendorong umat Islam melaksanakan penagajaran Islam kendati dalam sistem yang sederhana, dimana pengajaran diberikan dengan sistem halaqah yang dilakukan di tempat-tempat ibadah semacam masjid, mushalla, bahkan juga di rumah-rumah ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat Islam di Indonesia menagadopsi dan mentransfer lembaga-lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada kedalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia.4 Pada tahap awal pendidikan Islam di indonesia berlangsung secara informal. Kontak-kontak person antara mubaligh dan masyarakat sekitar yang tidak terancang dan terstruktural secara jelas dan tegas. Pergaulan keseharian yang di dalamnya mengandung unsur pendidikan, seperti keteladanan yang diberikan oleh para muballigh menampakkan ketertarikan masyarakat sekitar terhadap agama Islam5. Pendidikan awal Islam informal tidak ada jadwal waktu tertentu, tidak ada hari tertentu dan tidak ada tempat khusus sehingga hal ini tidak terprogram secara ketat. Hal ini yang memicu munculnya pendidikan formal. Pendidikan yang terencana, punya waktu, tempat dan materi tertentu. Dengan demikian ada beberapa lembaga pendidikan islam formal pertama yang muncul di Indonesia6 : 1. Masjid dan Langgar Sebagai implikasi dari terbentuknya masyarakat muslim di suatu tempat maka secara serta merta mereka membutuhkan Masjid dan Langgar tempat melaksankan ibadah. Fungsi masjid dan langgar tersebut diperluas selain sebagai tempat ibadah (shalat) juga tempat pendidikan. Di tempat terseburt dilaksanakan pendidikan untuk orang dewasa dan anak. Menurut Hasbullah pengajian Al Qur'an pada pendidikan Langgar dibedakan menjadi dua macam: • Tingkat Rendah, merupakan tingkat pemula. Yaitu mulai mengenal huruf Al Qur'an sampai bisa membacanya, diadakan pada tiap-tiap kampung dan anak-anak hanya belajar pada malam hari dan pagi hari setelah sholat subuh, • Tingkat atas, pelajarannya selain di tingkat pemula diatas, ditambah lagi dengan pelajaran lagu qasida, berjanzi, tajwid serta mengaji kita-kitab.7 2. Pesantren Belum ditemukan tahun yang pasti kapan pesantren pertama kali didirikan, banyak pendapat mengatakan bahwa pesantren muncul pada zaman Walisongo dan Maulana Malik Ibrahim dipandang sebagai orang yang pertama mendirikan pesantren. Di Jawa sebelum Islam masuk telah dikenal adanya lembaga pendidikan Jawa kuno yang diberi nama pawiyatan di tempat tersebut tinggal bersama Ki Ajar dan Cantrik. Ki Ajar yang mengajar dan cantrik murid yang diajar. Di Pawiyatan berlangsung pendidikan sepanjang hari dan malam. Sistem ini mirip dengan sistem pesantren. Jadi dengan demikian sistem pendidikan pesantren itu telah ada di Jawa sebelum datangnya Islam. Setelah Islam masuk maka sistem ini termasuk yang diislamkan. CC Berg berpendapat bahwa santri berasal dari istilah Shastri , yang dalam bahasa India, orang-orang yang tahu buku0buku suci Agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci Agama Hindu. Kata Shastri berasal dari Shastra yang berarti buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan.8 3. Meunasah, rangkang dan dayah Secara Etimologi, meunasah berasal dari perkataan madrasah, tempat belajar atau sekolah. Sebagai pendidikan awal bagi anak-anak yang dapat disamamakan dengan tingkat Sekolah Dasar. Meunasah ini dipimpin atau diasuh oleh seorang Tengku Meunasah (Guru) yang bertugas untuk membina dan mengajarkan ilmu agama kepada para murid.9 Di setiap gampong (kampung) di Aceh ada mennasah sebagai tempat belajar bagi anak-anak. Pada dasarnya mennasah memiliki multi fungsi yaitu fungsi ibadah, sosial dan pendidikan. Rangkang adalah tempat tinggal murid yang dibangun di sekitar masjid karena murid perlu mondok dan tinggal, maka perlu dibangun tempat tinggal untuk mereka di sekitar masjid. Snoucch Hurgronje, mendeskripsikan Rangkang dalam bentuk rumah kediaman, tetapi lebih sederhana, memiliki satu lantai saja di kanan kiri gang pemisah (blok) masing-masing untuk 1-3 murid. Kadang-kadang rumah yang tidak dipakai lagi oleh orang saleh diwakafkan untuk siswa. rumah tersebut diserahkan kepada guru untuk dijadikan rengkang.10 Lembaga berikutnya adalah dayah. Dayah berasal dari bahasa Arab zawiyah merujuk pada sudut dari suatu bangunan dan sering dikaitkan dengan masjid. Di sudut Masjid itulah berlangsungnya proses pendidikan dalam bentuk halaqah atau juga zawiyah dikaitkan juga dengan tarekat sufi. Di mana Syeikh atau Mursyid melakukan pendidikan sufi. Hasjmy menjelaskan tentang dayah adalah sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan mata pelajaran agama yang bersumber dari Bahasa Arab, misalnya Tauhid, Fiqh, Tasawuf, Bahasa Arab dan lain-laqin. pendidikan setingkat SLTA.11 4. Surau Dalam Kamus Bahasa Indonesia, surau diartikan tempat (rumah) umat Islam melakukan Ibadah (sembahyang, mengaji dan lain-lain). Christin Pobbin memberi pengertian bahwa surau adalah rumah yang didiami para pemuda setelah aqil baligh terpisah dari rumah keluarganya yang menjadi tempat tinggal wanita dan anak-anak. Jadi surau adalah tempat aktifitas masyarakat sehari-hari dalam hal peribadatan, pendidikan dan sosial budaya. Intinya bahwa surau memiliki multifungsi bagi masyarakat dan sangat penting keberadaannya di masyarakat itu sendiri. Jadi jelas bahwa dalam pendidikan Islam di Indonesia juga terjadi akulturasi-akulturasi budaya, baik berupa istilah-istilah, ataupun budaya langsung. Karena memang sesuai sejarah Islam masuk ke Indonesia dalam keadaan telah memeluk agama (Hindu dan Budha) ataupun kepercayaan (Animisme dan Dinamisme) yang telah melekat kuat di masyarakat Indonesia. MAka tidak mungkin terjadi penghapusan secara ekstrim terhadap apa yang telah melekat di masyarakat itu, melainkan dengan cara mengadopsi dan akulturasi budaya dengan ajaran Islam, sehingga Islam bisa diterima dengan damai di Indonesia. Dapat dimengerti bahwa pendidikan islam dimasa awal di indonesia amat fleksibel dan mudah nerasu kedalam budaya masyaraakat denagan menggunakan fasilitas-fasilitas yang sederhana, namun ternyata Islam dapat diterima dan mampu berkembang secara dinamis di negeri Nusantara ini. Ini juga sebqagai bukti bahwa Islam menjadi Agama yang Universal (Rahmatan Lil 'Alamin), bisa diterima di berbagai tempat dalam suasana dan keadaan apapun 3. Pendidikan Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Sumatera 1. Kerajaan Samudera Pasai Dari berbagai catatan sejarah, bahwa kerajaan islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan pada abad ke-10 M, dengan raja pertama adalah Al Malik Ibrahim bin Mahdum.(a) pengembara dari maroko Ibnu Batutah sempat singgah di Kerajaan Pasai pada masa pemerintahan Malik Az Zahir pada tahun 1345 M, Ibnu Batutah menuturkan bawa ia sangat mengagumi akan keadaan Kerajaan Pasai, dimana rajanya sangat Alim dan ilmu Agama, dengan menganut mazhab Syafi'im serta mempraktekan pola hidup yang sangat sederhana.12 Kedatangan Ibnu batutah tersebut dapat ditarik kesimpulan pendidikan yang berlaku di zaman kerajaan Samudera Pasai adalah sebagai berikut : a) materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syari’at adalah fiqh madzhab syafi’i; b) Sistem pendidikannya secara informal berupa majlis ta’lim dan halaqah; c) Tokoh pemerintahan merangkap sebagai tokoh agama; d) biaya pendidikan berasal dari negara. Menurut Ibnu Batutah juga Pasai pada abad ke-14 M sudah merupakan pusat studi Islam di Asia Tenggara dan banyak berkumpul ulama-ulama dari negara-negara Islam. Ibnu Batutah mengatakan bahwa Sultan Malik Zahir adalah orang yang cinta kepada para ulama dan ilmu pengetahuan. Bila hari jum’at tiba Sultan sembahyang di Masjid menggunakan pakaian ulama. Setelah sembahyang mengadakan diskusi dengan para alim pengetahuan agama antara lain Amir Abdullah dari Delhi dan Tajuddin dari Isfahan. Bentuk pendidikan dengan cara diskusi disebut majlis taklim atau halaqah. Sistem halaqah yaitu para murid mengambil posisi melingkari guru. Guru duduk ditengah-tengah lingkaran murid dengan posisi seluruh wajah murid menghadap guru13. 2. Kerajaan Perlak Kerajaan Islam kedua di Indonesia adalah Perlak di Aceh. Rajanya bernama Sultan Alaudin (tahun1161 -1186 H / abad ke-12 M). Antara Pasai dan Perlak terjalin kerja sama yang baik sehingga seorang raja Pasai menikah dengan putri raja Perlak.14 Rajanya yang ke enam SUltan Mamdum Alauddin Muhammad, adalah seorang Ulama' yang mendirikan perguruan tinggi Islam, suatu lembaga majelis Taklim yang dihadiri khusus oleh para murid yang sudah Alim. Yang diajarkan adalah kitab-kitab yang berbobot pengetahuan tinggi, misalnya Al Um karya Imam Syafi'i.15 Kerajaan Islam perlak juga mempunyai pusat pendidikan Islam Dayah Cut Kala. Dayah disamakan dengan perguruan tinggi, materi yang diajarkan yaitu : bahasa Arab, tauhid, tasawuf, akhlak, ilmu bumi, ilmu bahasa dan sastra Arab, sejarah dan tata negara, mantiq, ilmu falaq dan filsafat. Daerahnya kira-kira dekat dengan Aceh Timur sekarang. Pendirinya adalah ulama Pangeran Tengku Chik M. Amin pada akhir abad ke-3 H / abad ke-10 M. Inilah pusat pendidikan pertama. Rajanya Sultan Muhammad Alaudin Muhammad Amin (1245 – 1267) mendirikan perguruan tinggi islam yaitu Majlis Ta’lim. Lembaga tersebut juga mengajarkan kitab-kitab agama yang berbobot pengetahun tinggi, misalnya Al-Umm karya Imam Syafi’i. 3. Kerajaan Aceh Darussalam Kerajaan Aceh Darussalam yang diproklamirkan pada tanggal 12 Dzulkaedah 916 H (1511 M), menyatakanag perang terhadap buta huruf dan buta ilmu. proklamasi Kerajaan Aceh Darussalam tersebut adalah hasil peleburan Kerajaan Islam Aceh dibelahan Barat dan Kerajaan Islam Samudra Pasai, dibelahan Timur Putra Sultan Abidin Syamsu Syah diangkat menjadi raja dengan nama Sultan Alauddin Ali Mughayat Syah (1507-1522).16 Jenjang pendidikan yang ada di kerajaan Aceh darussalam diawali pendidikan terendah mennasah(madrasah) yang berarti tempat belajar atau sekolah, terdapat disetiap gampong (kampung) dan mempunyai multi fungsi antara lain : a) sebagai tempat belajar Al-Qur’an; b) sebagai sekolah dasar dengan materi yang diajarkan yaitu menulis dan membaca huruf Arab, ilmu agama dan bahasa Melayu, akhlak dan sejarah Islam; c) sebagai fungsi untuk kehidupan sehari-hari seperti beribadah dan musyawarah. Selanjutnya sistem pendidikan di dayah (pesantren) seperti mennasah tetapi materi yang diajarkan adalah kitab nahwu, yang diartikan kitab yang dalam bahasa Arab, meskipun arti ilmu nahwu sendiri adalah tata bahasa (Arab). Pendidikan di Aceh Darussalam sangat diperhatikan, terdapat lembaga-lembaga negara yang khusus menaungi pendidikan dan ilmu pengetahuan yaitu : Tokoh ulama kerajaan Aceh Darussalam antara lain Hamzah Fansuri, Syamsuddin As-Sumatharani, Syeikh Nuruddin Ar-Raniri. Pada masa kejayaan Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) banyak didirikan Masjid untuk tempat ibadah, salah satunya Masjid Baiturrahamn yang juga dijadikan perguruan tinggi dan mempunyai 17 dars (fakultas). 1. Balai Sentra Hukama, merupakan lembaga ilmu pengetahuan, tempat berkumpulnya para ulama ahli pikir dan cerdik cendekiawan untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Balai Sentra Ulama, merupakan jawatan pendidikan yang bertugas mengurus masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. 3. Balai Himpunan Jama’ah Ulama, merupakan kelompok studi tempat para ulama dan sarjana berkumpul untuk bertukar pikiran membahas persoalan pendidikan dan ilmu pengetahuan.17. Jenjang pendidikan yang ada antara lain : 1. Meunasah (setingkat Sekolah Dasar): Mempelajari menulis dan membaca huruf Arab, Ilmu Agama, Bahasa Jawi/Melayu, Akhlak dan Sejarah Islam 2. Rangkang (setingkat Tsanawiyah): Mempelajari pelajaran Bahasa Arab, Ilmu Bumi, Sejarah, berhitung (Hisab), akhlak, fiqih dan lain-lain 3. Dayah (setingkat Madrasah Aliyah):Mempelajari tentang Fiqh (hukum Islam), Bahasa Arab, Tauhid, Tasawuf/Akhlak, Ilmu Bumi, Sejarah/Tata Negara, Ilmu pasti dan Faraid 4. Dayah Teuku Cik (setingkat Perguruan Tinggi): Mempelajari Fiqh, Tafsir, Hadits, tauhid (Ilmu Kalam), Akhlak (Tasawuf), Ilmu Bumi, Ilmu Bahasa dan Sastra Arab, Sejarah dan Tata Negara, Mantiq, Ilmu Falak dan Filsafat.18 4. Masuknya Islam Ke Pulau Jawa Islam pertama kali masuk di Jawa Abad ke-14 M (tahun 1399 M), dibawa oleh Maulana Mailik Ibrahim dengan keponakannya bernama Mahdum Ishaq, yang menetap di Gresik. Beliau adalah orang Arab yang pernah tinggal di Gujarad. Pada masa Majapahit, salah seotrang raja Sri Kertabumi mempunyai istri yang beragama Islam yakni Putri Cempa, memiliki putra bernama Raden Patah, yang selanjutnya menjadi raja pertama Kerajaan Demak. Munculnya Kerajaan Islam Demak disebabkan kelemahan dan kehancuran Majapahit setelah masa wafatnya patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.19 Sebagaimana di Sumatera maka agama Islam mulai tersebar di jawa dari pelabuhan dan bandar-bandar tempat perhubungan dagang antara Indonesia dengan Luar Negeri, misalnya Sunda Kelapa (Jakarta), Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Tuban, Jepara, Gresik, Surabaya dan lain-lain. Para pedagang Indonesia di tempat-tempat tersebut dan sekitarnya (tahun 1400 M) sudah mendengarkan dan mengetahui alakadarnya tentang didikan dan ajaran Islam. Pedagang-pedagang Jawa (Indonesia) yang pulang belajar antara Jawa dan Malaka (yang telah menjadi pusat perkembangan Islam) banyak juga yang telah memeluk ajaran Islam. Dengan demikian keluarga mereka di bandar-bandar tersebut memeluk agama baru pula. Pedagang-pedagang asingpun seperti pedagang Tionghoa banyak yang sudah memeluk agama Islam sehingga lambat laun perniagaan di pulau Jawa pindah ke tangan kaum muslimin. Bupati-bupati di pesisir dan orang bangsawan banyak pula yang beragama Islam. Biasanya jika para bupati dan bangsawan telah memeluk agama Islam maka mudah sekali agama itu meluas di kalangan rakyat. Dengan demikian banyaklah bandar-bandar berpenduduk kaum muslimin.20 5. Pendidikan Islam Pada Masa Wali Songo Kata wali berasal dari bahasa Arab ولي – والى artinya kekasih,- ولي والى artinya penguasa. Para wali songo ditinjau dari kepribadian dan dakwahnya termasuk kekasih Allah. Dan ditinjau dari tugas dan fungsinya dalam kerajaan Demak, mereka mendapat gelar Susuhunan (Sunan), yaitu sebagai penasihat dan pembantu raja. Dengan demikian maka sasaran pendidikan dan dakwah Islam meliputi rakyat umum dan kalangan pemerintah. Adapun Walisongo itu ialah : 1. Maulana Malik Ibrahim = Maulana Syeikh Maghribi 2. Sunan Ampel = Raden Rahmat 3. Sunan Bonang = Maulana Ibrahim 4. Sunan Derajad = Raden Qasim 5. Sunan Giri = Raden Ainulyaqin 6. Sunan Kudus = Raden Amin Haji = Ja’far Shadiq 7. Sunan Muria = Raden Prawoto = Raden Said 8. Sunan Kalijogo = Raden Syahid 9. Sunan Gunung Jati = Raden Abd. Qadir = Syarif Hidayatullah = Falatehan = Fatahillah Jika ditinjau lebih lanjut kata Wali Sanga tidak semata-mata Wali (Auliya') yang berjumlah sembilan. Namun wali sanga adalah suatu lembaga dakwah yang dilegalisasikan dibawah naungan kerajaan demak, atu juga anggota Dewan yang mengurus penyebaran islam di Jawa. Kata Sanga (Sembilan) itu sendiri memilioki berbagai pengertian. Seperti diketahui bahwa para wali berdakwah juga menggunakan Budaya, Kesenian dan lain-lain. Dan kata Sanga pun juga memiliki berrbagai implikasi dengan media yang digunakan oleh para wali tersebut. Jika ditinjau dari Walisanga sebagai dewan, maka ini dapat dimengerti wali yang sembilan tersebut adalah wali-wali pokok yang menjadi tokoh sentral dalam dewan tersebut, selain juga para murid-murid dari wali pokok tersebut dan wali sanga sendiri terdiri dari beberapa periode atau dekade, dan yang menjadi wali pokoknya jelas mengalami pergantian. Jadi Walisongo adalah orang-orang yang saleh yang tingkat taqwanya kepada Allah sangat tinggi, pejuang dakwah Islam dengan keahlian yang berbeda. Ada yang menonjol ilmu tasawufnya, ada seni budayanya, ada yang memegang pemerintahan dan militer secara langsung. Semuanya diabdikan untuk pendidikan dan dakwah Islam.21 6. Pendidikan Islam di Pulau Kalimantan Islam mulai masuk kalimantan mulai abad ke-15 M dengan cara damai, dibawa oleh muballigh dari Jawa. Sunan Bonang dan Sunan Giri mempunyai santri-santri dari Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Sunan Giri ketika berumur 23 tahun, pergi ke Kalimantan bersama saudagar kamboja bernama Abu Hurairah. Gubahan Sunan Giri bernama Kalam Muyang dan gubahan Sunan Bonang bernama Sumur Serumbung menjadi buah mulut di Kalimantan. Muballigh lain dari Jawa adalah Sayid Ngabdul Rahman alias Kahtib Daiyan dari Kediri. Perkembangan yang sangat menggembirakan pada tahun 1710 M (tepatnya 13 Shafar 1122 H) kerajaan Islam Banjar ke 7 dibawah pemerintahan Sultan Tahmillah (1700-1748) lahir seorang terkenal Syekh Mahmud Arsyad Al Banjari di desa Kalampayan Martapura. Sejak kecil diasuh Sultan Tahmillah, belajar agam sampai di Mekkah sekitar 20 tahun.22 Selain Syekh ahmad Aryad Al Banjari ada tokoh yang terkenal yakni Syekh Mahmud Nafis bin Idris Al Banjari yang mengarang sebah kitab tasawuf "Addarunnafis".23 Pada waktu kecil ia diasuh dan diangkat oleh Sultan Tahmilillah dan diirim untuk belajar ke Makkah dan Madinah selama 30 tahun. Ia wafat pada masa Sultan Sulaiman. Kawan-kawan seangkatanya adalah Abdul Rahman Masri Jakarta, Abdul Samad Palembang, Abdul Wahab Pangkejene, Sulawesi Selatan. Guru-guru di Makkah Syikh Attaillah, di Madinah Iman al-Haramain dan Syikh Sulaiman al-Kurdi al-Misri. Pada waktu akan pulang ke Indonesia ia belajar ilmu tasawuf kepada Syekh Abdul Karim Samman al-Madany. Sultan Tahmidillah mengangkat Syekh Arsyad sebagai mufti besar Kerajaan Banjar. Ia mendirikan pondok pesantren di kampung Dalam Pagar. Putranya bernama Syekh Syihabuddin juga keluaran Makkah dan pernah menjadi muballig kerajaan Riau. Dua orang cucunya juga menjadi ulama terkenal adalah Tuan Guru Muhammad As’ad dan Ustadh Fatimah yang mengarang kitab Perukunan dalam bahasan Melayu (dipelajari di hampir seluruh Indonesia). Sistem pengajaran Kitab di Pesantren Kalimantan sama dengan sistem pengajian kitab di pondok pesantren Jawa terutama cara-cara menterjemahkannya ke dalam bahasa daerah. Salah satu tokoh Islam yang masuk di kalimantan Barat adalah Syarif Abdurrahman Al-Kadri dari Hadramaut pada tahun 1735 M dan kawin dengan putra Dayak yang akhirnya mewarisi kerajaan di kalimantan Barat di Pontianak. Salah seorang pejuang Islam lain dari Kalimantan Selatan adalah Pangeran Antasari lahir pada tahun 1790 M – 1862 H cucu dari pangeran Amir, putera Sultan Tahmidillah I. Pangeran Antasari melawan belanda untuk membela agama Islam dan tanah air. Ia diberi gelar oleh rakyat sebagai Khalifah Amirul Mukminin.24 7. Pendidikan Islam di Sulawesi Agama Islam masuk Sulawesi mula-mula adalah dibagian Jazirah sebelah selatan. Daerah ini didiami oleh suku Makasar dan Bugis. Pada abad ke-16 berdiri di daerah itu Kerajaan Goa yang meliputi seluruh daerah-daerah kediaman suku Makasar. Kerajaan mula-mula yang berdasarkan Islam di Sulawesi adalah Goa dan Tallo pada tahun 1605, Rajanya bernama I Mailngkang Daeng Manyonri, masuk Islam berganti nama Sultan Abdullah Awwalul Islam. Setelah itu raja Gowa Sultan Aluddin masuk Islam. Dalam waktu dua tahun seluruh rakyatnya telah memeluk Islam. Mubaligh Islam yang berjasa adalah murid Sunan Giri yakni Abdul Qadir Khatib Tunggal bergelar Dati Ribandang, ia berasal dari Minangkabau dibantu oleh Dato Sulaiman alia Dato Pattimbang dan Dato Ri Tirto alias Kahtib Bungsu yang telah berjasa menyuburkan Islam di Sulawesi.25 Maka tersebutlah riwayat tiga orang anak Minangkabau yaitu Datuk Ribandang, Datuk Patimbang, Datuk Ri Tirto datang merantau ke daerah Makasar. Di antara yang ketiga itu yang paling besar jasanya ialah Datuk Ri Bandang. Datuk Ri Bandang itulah yang telah mengadakan perhubungan dengan Raja Goa, sehingga akhirnya Raja goa itu memeluk agama Islam (kurang lebih tahun 1600 M). Baginda peluk agma Islam dan dipakai nama Sultan Alaudin Anwamul Islam, bersama baginda wazir besarnya Karaeng Matopia turut pula memeluk Agama Islam kemudian diikuti oleh pembesar-pembesarnya dan rakyat umunya. Kemudian ketiga datuk itu terus juga menyiarkan agama Islam ke dalam kerajaan Bugis yang lain, ke Wojo, Sopeng, Sidenreng, Ternate dan lain-lain sehingga tersiarlah agama islam di daerah situ. Sampai sekarang ketiga nama Datuk itu masih menjadi ingatan yang mulia bagi orang Bugis dan Makasar. Setelah Raja goa memeluk agama Islam, maka dalam waktu yang tidak lama daerah selatan pulau Kaliamantan telah tunduk dan memeluk agama Islam. Tak lama kemudian Kerajaan Goa menaklukkan Bone (1606 M), Bima (1616, 1618 dan 1626), Sumbawa (1618, 1626), Buton (1626). Dengan takluknya daerah-daerah tersebut maka agama Islam ikut dibelakangnya tersebar di seluruh daerah itu. Dengan demikin dapat disimpulkan bahwa agama Islam mula-mula datang di Sulawesi Selatan kemudian kerajaan Goa menyempurnakan penyebarannya sehingga sampai ke Nusa Tenggara. Sekarang keadaan agama Islam di Sulawesi sebagai berikut : Di Sulawesi Utara terdapat penduduk beragama Islam kecuali di daerah Minahasa yang hanya terdapat di sana kurang lebih 25.000 orang Islam. Di Pulau Sulawesi selatan boleh dikatakan seluruh penduduknya beragama Islam. Sedangkan di Sulawesi Tenggara di diami oleh orang-orang yang memiliki bermacam-macam kepercayaan, seperti Agama Nasrani, Agama Islam dan kepercayaan daerah.26 Di antara ulama besar kelahiran Sulawesi sendiri ialah Syekh Maulana Yusuf yang belajar ke Makkah pada tahun 1644 M. Ia pulang ke Indonesia dan menetap di Banten. Banyak santrinya yang datang dari Makasar, kemudian karena memberontak dibuang oleh Belanda ke Sri Langka dan wafat di Afrika Selatan. Jenazahnya dipulangkan ke Makasar dan dikubur di sana. Ia mengarang kitab tasawuf dalam bahasa Arab, Bugis, Melayu dan Jawa.27 8. Pendidikan Islam Pada Masa Mataram Perpindahan kekuasaan dari Demak ke Pajang (1568 M) tidak menyebabkan perubahan yang berarti tentang sistem pendidikan dan pengajaran Islam. Setelah pusat kerajaan Islam berpindah dari Pajang ke Mataram (1586 M) maka tampak beberapa macam perubahan, terutama pada zaman Sultan Agung (1613 M). Sesudah mempersatukan Jawa Timur dengan Mataram serta daerah-daerah yang lain maka Sultan Agung sejak tahun 1630 mencurahkan tenaganya untuk membangun negara, seperti mempergiat perdagangan dan persawahan serta memajukan perdagangan dengan luar negeri. Pada zaman beliau telah maju dan memuncak kebudayaan, kesenian dan kesusastraan. Atas kebijaksanaan Sultan Agung kebudayaan lama yang berdasarkan Indonesia asli dan Hindu dapat disesuaikan dengan agama dan kebudayaan Islam, yaitu : 1. Gerebeg disesuaikan dengan hari raya Idul Fitri dan Maulid Nabi. Sejak saat itu terkenal dengan gerebeg poso dan gerebeg maulud. 2. Gamelan sekaten yang haanya dibunyikan pada gerebeg mulud atas kehendak Sultan Agung di pukul di halaman Masjid besar. 3. Karena hitungan tahun caka (Hindu) yang dipakai di Indonesia (Jawa) berdasarkan perhitungan matahari berbeda dengan tahun hijriyah yang berdasarkan pada perjalanan bulan, maka pada tahun 1633 M atas perintah Sultan Agung tahun caka yang telah berangka 1555 caka, tidak lagi ditambah dengan hitungan matahari, melainkan dengan hitungan perjalanan bulan sesuai dengan tahun hijriyah. Tahun yang beru dususun tersebut dinamakan tahun jawa dan sampai sekarang tetap digunakan.28 Pada zaman pemerintahan Sultan Agung, kehidupan keagamaan mengalami kemajuan pesat, upaya-upaya Sultan Agung menunjukkan agama cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari usaha memakmurkan masjid, yaitu denagan cara mendirikan Masjid Raya (Masjid Agung) di setiap kabupaten yang dikepalai oleh seorang Penghulu, pada setiap ibu kota Distrik ada sebuah Masjid Kawedanan, dikepalai Seorang Naib, dan juga di setiap Desa dibangun Masjid Desa yang dikepalai oleh seorang Modin. Peagawai pengulu 40 orang itu dibagi atas 4 golongan : 1. Juru tulis dan bendahara 2. Ketib (Khatib) 3. Modin (Muazzin) 4. Merbot (garim di Minangkabau) Pekerjaan khatib ialah khutbah jum’at dim Masjid serta keluar ke tempat-tempat yang dipandang perlu mengadakan khutbah (tabligh) dan memberi nasihat keagamaan yang dibantu oleh Modin. Dalam Pendidikan Islam masa Sultan Agung, membagi pesantren menjadi berapa tingkatan, yakni: 1. Tingkatan pengajian Al-Qur'an, tingkatan ini terdapat di setiap desa yang diajarkan adalah huruf hijaiyah, membaca Al-Qur'an, Berzanji, rukun iman, dan rukun Islam. 2. Tingkat pengajian kitab, santri yang mengaji pada tingkatan ini adalah yang telah Khatam Al-Qur'an. Twempatnya biasanya di serambi masjid da mereka umumnya mondok. Guru yang mengajar diberi gelar Kiai Anom. Kitab-kitab mula-mula yang dipelajari adalah 6 kitab dengan 6 Bismillahirrahmanirrahim, kemudian matan Taqrib dan Bidayatul Hidayah. 3. Tingkatan pesantren besar, diadakan di daerah Kabupaten sebagai lanjutan dari desa. Kitab yang dipelajari adalah kitab-kitab besar berbahasa arab yang diterjemahkan kedalam bahsa daerah. Cabang-cabang ilmu yang diajarkan adalah fiqh, tafsir, hadis, ilmu kalam tasawuf dan lain-lain. 4. Pondok pesantren tingkat keahlian (Takhassus). Ilmu yang dipelajari pada tingkat ini adalah salah satu cabang ilmu secara mendalam. Tingkat ini adalah tingkat spesialis.29 KESIMPULAN Dari beberapa teori dan pendapat mengenai kapan masuknya Islam pertama di Indonesia, kuat kemungkinan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 M. Daerah pertama penyebaran agama Islam adalah sepanjang pesisir bagian utara dan barat pulau Sumatera. Pendidikan Islam diawal permulaan di Indonesia berupa pendidikan informal. Kontak-kontak person antara muballigh dan masyarakat dengan sistem halaqah. Sedangkan pendidikan formal pertama di Indonesia yang ada antara lain : Masjid dan langgar, pesantren, mennasah, dayah, rangkang dan surau. Pendidikan Islam pada masa kerajaan di Sumatera meliputi : 1. Kerajaan Samudera Pasai Pada masa ini (abad ke-14 M) sudah merupakan pusat studi Islam di Asia Tenggara, bentuk pendidikan dengan cara diskusi yang disebut dengan Majlis Taklim / halaqah. 2. Kerajaan Perlak Sebagai kerajaan Islam kedua di Indonesia setelah Samudera Pasai pendidikan pada masa ini juga mendapat prioritas, terbukti dengan adanya pusat pendidikan Islam Dayah Cut Kola sama dengan perguruan tinggi. 3. Kerajaan Aceh Darussalam Pendidikan sangat diperhatikan dengan adanya lembaga khusus agama yang menangani masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan. Tokoh-tokoh Islam yang ada pada masa kerajaan Aceh Darussalam seperti : Hamzah Fansuri, Syamsuddin As-Sumatharani, Syeikh Nuruddin Ar-Raniri. Di pulau Jawa Islam masuk sekitar abad ke-14 dibawa oleh pedagang-pedagang Islam yang singgah di jawa. Tempat-tempat persinggahan mereka adalah antara lain : Sunda Kelapa (Jakarta), Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Tuban, Jepara, Gresik, Surabaya dan lain-lain. Walisongo sebagai penyebar Islam di pulau Jawa yang sukses dengan adanya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam menguntungkan Islam berkembang di Jawa. Adapun Walisongo adalah satu nama dewan yang terdiri atas sembilan wali sebagai pemuka agama adalah Maulana Malik Ibrahim / Maulana Syekh Maghribi, Sunan Ampel / Raden Rahmat, Sunan Bonang / Maulana Ibrahim, Sunan Derajad / Raden Qasim, Sunan Giri / Raden Ainulyaqin, Sunan Kudus / Raden Amin Haji / Ja’far Shadiq, Sunan Muria / Raden Prawoto / Raden Said, Sunan Kalijogo / Raden Syahid, Sunan Gunung Jati / Raden Abd. Qadir / Syarif Hidayatullah / Falatehan / Fatahillah. Islam masuk di Kalimntan sekitar abad ke- 15 M, dengan cara damai di bawa oleh muballigh-muballigh dari Jawa pada tahun 1710, di Kalimantan terdapat seorang ulama besar yaitu Sayid Ngabdul Rahman alias Kahtib Daiyan dari Kediri. Di mulai dari jazirah Selatan Kalimantan, Islam masuk ke daerah Sulawesi yang didiami suku Makasar dan Bugis. Pada abad ke-16 masehi. Berdiri kerajaan Goa, kerajaan inilah yang menyebarkan Islam lebih luas di Sulawesi. Pendidikan Islam masa Mataram dimulai dari perpindahan kekuasaan dari Demak ke Pajang (sekitar tahun 1586). Susunan pendidikan pada masa mataram sebagai berikut : Pengajian Qur’an (sebagai tingkat rendah),Pesantren (pengajian kitab), desa (tingkat menengah),Pesantren besar (sebagai tingkat lanjut),Pesantren keahlian (takhasus) dan perguruan thariqat (tingkat tinggi). DAFTAR PUSTAKA Asegaf, Abdurrahman.Pendidikan Islam Di Indonesia.Yogyakarta:Suka Press,2007. Asrohah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Logos, 1999. Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia.JakartaKencana.2007. ----------. Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara. Jakarta : Rineka Cipta, 2009. Fahmi, Asma Hasan. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bulan-Bintang, 1979. Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996. http://forum.dudung.net/index.php/topic.5369.0/prev_next_new Yunus, Muhammad. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Mutiara, 1979. Yunus, Muhammad. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Mahmud Yunus. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta:Hidakarya Agung,1996 Mustafa, A dan Abdullah Aly. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (SPII).Bandung:Pustaka Setia,1998. Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986. ----------. Sejarah Pendidikan Islam. Ditbinpertais, 2000. footnote: 1. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996), 17. 2. Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara (Jakarta : Rineka Cipta, 2009),10-11 3.Hasbullah, Sejarah Pendidikan, 4-5. 4. Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta : Logos, 1999), 144 5. Daulay,Dinamika Pendidikan, 12. 6. Daulay, Dinamika Pendidikan, 12-15. 7. Hasbullah, Sejarah Pendidikan,22-23. 8. Haidar Putra Daulay.Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia (JakartaKencana.2007), 61. 9. Daulay. Sejarah Pertumbuhan,23-24. 10. Daulay, Sejarah Pertumbuhan,24. 11Daulay,Dinamika Pendidikan,14-15. 12Hasbullah, Sejarah Pendidikan,53-54. 13 Juni 14, 2007 (http://forum.dudung.net/index.php/topic,5369.0.html),diakses tanggal 30 Nopember 2009 14 A Mustafa dan Abdullah Aly.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (SPII).(Bandung:Pustaka Setia,1998),54. 15 Mustafa.Sejarah Pendidikan Islam,54. 16 Mustafa.Sejarah Pendidikan Islam,55. 17 Ibid,56. 18 Hasbullah Sejarah Pendidikan,32. 19 Mustafa.Sejarah Pendidikan Islam ,57. 20 Muhammad Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta:Hidakarya Agung,1996),216 21 Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986), 137-141 22 Mustafa.Sejarah Pendidikan Islam,38. 23 Ibid,39. 24 Ibid, 142-144 25 Ibid,64-65. 26 Yunus, Sejarah Pendidikan, 322-323. 27 Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan, 144. 28 Yunus.Sejarah Pendidikan Islam ,221-222.
Langganan:
Postingan (Atom)