Web Servise Hp dan Laptop
Aza Phone Cell

Selasa, 06 Desember 2011

makalah ph sosiologi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah lembaga sosial dan lembaga pendidikan bukan sesuatu yang asing bagi kita. Keberadaan lembaga sosial sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mengatur , mengawasi pelaksanaan aturan, nilai sosial dan norma sosial serta kadangkala memberikan sanksi bagi orang yang melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial, manusia dapat hidup teratur, tertib, dan tidak dapat berbuat semaunya sendiri karena ada norma yang mengikatnya. Tiap-tiap lembaga sosial memiliki norma yang berbeda-beda sesuai dengan jenis lembaga sosialnya, dan mengikat pula pada lingkup masyarakat yang memiliki hubungan dengannya. Pada dasarnya pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu individu oleh karenanya, di bentuklah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan seringkali di wujudkan dalam bentuk sekolah baik formal maupun informal melalaui sekolah bakat seseorang di kembangkan untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan selain itu, dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, seseorang dapat pula menangkap peluang berusaha dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, lembaga pendidikan mengajarkan berbagai macam pengetahuan.dan ketrampilan yang dapat di gunakan dalam kehidupan. Namun lembaga pendidikan dapat pula membantu pola- pola sikap seseorang agar prilakunya tidak menyimpng dari norma-norma yang berlaku. Lembaga social dan lembaga pendidikan yang muncul secara terencana, maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang atau organisasi tertentu yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk, pemerintah mencanangkan program transmigrasi. lembaga transmigrasi ini muncul karena direncanakan oleh pemerintah Indonesia untuk memetakan jumlah penduduk di Indonesia sehingga merata. Hubungan lembaga social dan lembaga pendidikan sangat erat dikarenakan lembaga pendidikan dan lembaga social adalah dasar akan terbentuknya suatu kepribadian dari pendidikan yang menunjang terbentuknya suatu system pendidikan. Tidak bias kita pungkiri lagi bahwa lembaga pendidikan dan lembaga social memberikan pengaruh yang segnifikan terhadap corak dan karakter masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Lembaga, lembaga social dan lembaga pendidikan ?
2. Bagaimana cirri-ciri lembaga pendidikan dan lembaga sosial ?
3. Bagaimana tipe lembaga social dan lembaga pendidikan ?
4. Apakah fungsi lembaga pendidikan dan lembaga social ?
5. Macam-macam lembaga pendidikan dan lembaga social ?



C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian dan dan hubungan lembaga pendidikan dan lembaga social.
2. Agar kita dapat mengetahui hubungan lembaga pendidikan dan lembaga social ?
3. Agar kita dapat mengetahui fungsi lembaga pendidikan dan lembaga social ?
4. Untuk mengetahui kreteria dalam lembaga pendidikan dan lembaga social.
5. Dengan lembaga pendidikan dan lembaga social kita dapat mengetahui macam – macam lembaga social dan lembaga pendidikan
D. Manfaat
1. Agar kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan orang lain
2. Dengan adanya makalah ini kita dapat belajar membedakan mana lembaga social dan lembaga pendidikan.
E. Metode Penelitian
Dalam makalah ini penulis mengemukakan hal – hal sebagai berikut.
1. Jenis Penelitian atau Pendekatan Penelitian.
Jenis penelitian ini yang di ambil oleh penulis yaitu penelitian kualitatif
2. Tempat dan waktu penelitian.
Tempatnya yaitu di Lembaga pendidikan dan lembaga social
Waktu penelitian yaitu tanggal 11 November 2011 s/d 12 November 2011
3. Populasi dan Sampel atau Sumber data
a. Data
Data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari data pokok dan data penunjang sebagai berikut:
1) Data pokok tentang Lembaga pendidikan dan lembaga social
2) Data penunjang, yaitu data tentang gambaran umum lokasi penelitian, yang meliputi:
a. Sejarah adanya lembaga pendidikan dan lembaga social
b. Keadaan lembaga pendidikan dan lembaga social
b. Sumber Data
Untuk mendapat sumber data-data di atas, baik data pokok maupun data penunjang, maka pemakalah ini mengambil sumber data, yaitu:
1. Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh staf dan seluruh jajaran lembaga pendidikan dan lembaga social.
Indrayanto,proposal penelitian,idea fress Yogyakarta 2010



2. Informan
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dan orang orang yang terlibat dalam dunia lembaga pendidikan dan lembaga social
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menggali data-data pokok dan data penunjang di atas, maka penelitian menggunakan teknik-teknik pengumpulan data seperti yang tersebut di bawah ini :
1) Angket
Yang ditujukan kepada yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan
2) Wawancara
Teknik ini digunakan untuk menggali data penunjang yang ditujukan kepada seluruh pegawai lembaga pendidikan dan yang terkait..
3) Observasi
Teknik ini digunakan agar penulis dapat melihat secara langsung keadaan lokasi penelitian dan untuk melengkapi sebagian data-data pokok yang diperlukan.
3) Dokumenter
segala sesuatu yang berasal dari buku dan naskah - naskah dan surat- menyurat dalam lembaga pendidikan dan lembaga social.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dapat kita lihat pada kajian pustaka yang terdahulu dan sekarang menurut para tokoh atau orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan. Menurut Akmal ramadhan di dalam buku “Sosiologi pendidikan” Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.2011,Hal.68 ia mengatakan bahwa lembaga pendidikan dan lembaga social memberikan pengaruh yang segnifikan dalam terhadap pendidikan, corak dan karakter masyarakat. Sedangkan menurut Hasbullah di dalam buku “Dasar- dasar Ilmu pendidikan.PT. Raja Grafindo Persada. Ia mengatakan bahwa : lembaga pendidikan dan lembaga social adalah suatu lembaga yang sangat menjadi penentu dalam dunia pendidikan di karenakan di dalam pendidikan harus ada suatu lembaga atau suatu organisai yang menaungi suatu lembaga pendidikan artinya lembaga social juga juga merupakan suatu lembaga yang juga menaungi lembaga pendidikan ( sekolah ).
Dari kedua pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa terdapat banyak perbedaan dan banyak persamaan diantaranya adalah : perbedaaanya adalah pada corak dan karakter masyarakat yang memiliki pendidikan dan kurang memiliki pendidikan sedangkan persamaanya adalah lembaga pendidikan dan lembaga social saling berkaitan dengan pendidikan masyarakat dikarenakan pendidikan atau corak suatu masyarakat dapat dilihat di dalam karakteristik pendidikan.

Akmal Ramdhan,Sosiologi pendidikan STI.Tar.Muara Enim 2011

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga, pendidikan dan lembaga social
Secara etimologi lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan sesuatu penelitian keilmuan atau suatu usaha untuk mencapai apa yang telah di rencanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu organisai yang bernaung dalam dunia pendidikan yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan yang di canangkan oleh pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan menurut Abu ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1991: 171 di dalam buku Akmal ramadhan yang berjudul sosiologi Pendidikan. Ia mengatakan bahwa lembaga pendidikan adalah suatu tempat atau wadah berlangsungnya proses pendidikan. Dari uraian di atas maka dapat kita tarik benang merah pengertian lembaga pendididkan. Lembaga pendidikan adalah sesuatu tempat dimana terciptanya suatu proses pendidikan yang berlangsung secara berkesinambungan dan terus menuerus dan juga pendidikan itu harus berlangsung sepanjang hidup ( Live Long education ).
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut.Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Lembaga sosial menurut koenjaraningrat ( 1987: 70 ) lembaga sosial adalah suatu norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia di dalam masyarakat.



Akmal ramdhan,sosiologi pendidikan STI.Tar Muara Enim


B. Ciri – ciri lembaga pendidikan dan lembaga sosial
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa pada dasarnya merupakan cita-cita dari pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup dimensi ahir batin, material, dan spiritual. Lebih dari itu suatu lembaga pendidikan menghendaki suatu lembaganya atau yang bernaung di dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada yang nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia di dalam dunia pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ciri – cirri lembaga pendidikan yaitu :
1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas.
2. Memiliki keunggulan yang distinktif ddan kompetitif.
3. Memiliki ketahanan mutu yang konsisten
4. Memberikan layanana tentang rasa kenyamanan dan kepuasan.
5. Mampu mengangtipasi dan beradaptasi dengan tuntunan dan perkembangan zaman.
6. Memiliki networking, partnership, dan kemitraan dengan lembaga lain,
Lembaga pendidikan juga mempunyai sipat- sipat khas sebagi berikut :
1. Pola da sikap kelakuan seperti hasrat akan pengetahuan, konsentarsi dan displin belajar.
2. Lambang seperti panji sekolah, warna sekolah dan gambar lambing
3. Unsur – unsur pemakaian kebudayaan seperti : perpustakaan buku-buku dan lapangan olahraga.
4. Kode-kode tertulis atau lisan seperti gelar dan aturan ujian.
5. Rasionalisasi dan sublimasi ( ideology ) seperti kebebasan, tata norma, kebebasan akademis dan tridarma pendidikan.
Sedangkan lembaga sosial adalah lembaga yang menaungi lembaga pendidikan dan mempunyai cirri dan karakteristik. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut :
1. Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.
2. Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.
3. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
4. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
5. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
6. Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.
Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut.
1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
C. Tipe lembaga social dan lembaga pendidikan
Tipe lembaga pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yakni ditinjau dari segi yang mengusahakan dan tingkatan serta sipatnya.
a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Sekolah negeri : yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah. Baik segi fasilitas, keuangan, maupun tenaga pengajar.

2) Sekolah Swasta : yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta, terdiri atas 4 status. Disamakan, Diakui, Terdaftar, dan Terakreditasi.
b. Ditinjau dari segi Tingkatan.
1) Pendidikan pra sekolah : Pendidikan sebelum sekolah dasar
2) Pendidikan Dasar : Sekolah Dasar/madrasah Ibtidayah dan SMP/Mts
3) Pendidikan Menengah : SMA dan Kejuruan atau Madrasyah Aliyah.
4) Pendidikan Tinggi : Akademik, politeknik, Institut, Sekolah Tinggi atau universitas. Pendidiikan ini mencakup program pendidikan, yaitu Diploma ( D1,D2, da D3 ), Serjana Muda, Magister ( S2 ) dan Dokter ( S3 )
c. Ditinjau dari dari sifatnya dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
1) Sekolah umum : yaitu sekolah yang belu mempersiapkan anak dalam spesialis dalam bidang perkerjaan tertentu. Misalnya SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA
2) Sekolah kejuruan yakni Lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Minsalnya : SMK/MAK
Sedangkan tipe lembaga sosial terdiri atas 5 macam. Yakni Berdasarkan perkembangan dalam masyarakat, berdasarkan kepentingan masyarakat, berdasarkan penerimaanya dalam masyarakat, berdasarkan penyebaranya dalam masyarakat, berdasarkan fungsinya dalam masayarakat.
1) Lembaga sosial berdasarkan perkembanganya dalam masyarakat terdiri dari.
a. Cresive Instution merupakan institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat dan istiadat masyarkat, contohnya : Instansi agama, pernikahan, dan hak milik
b. Enacted Instution merupakan instansi yang sengaja di bentuk oleh masyarakat contohnya : lembaga pendidikan
2) Lembaga sosial berdasarkan kepentingan masyarakat:
a. Basic Instution merupakan lembaga sosial yang dianggap penting keberadaanya untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat contoh keluarga, sekolah, dan Negara.
b. Subsidiary Instution merupakan lembaga sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak terlalu penting dan berada di masing-masing masyarakat. Contohnya : rekreasi
3) Berdasarkan penerimanya dalam masyarakat, terdiri dari
a. Approved atau scantioned Instution merupakan lembaga sosil yang di terima oleh masyarakat. Contohnya lembaga sekolah dan perusahaan dagang.
b. Unsanctioned Instution merupakan Instansi yang ditolak masyarakat meskipun tidak mampu membrantasnya. Contohnya pelacuran

4) Berdasarkan penyebaranya atau popularitasnya di masyarakat dapat di bagi menjadi.
a. General Instution merupakan istansi yng dikenal oleh sebagian masyarakat. Contoh : Instutusi agama.
b. Restricted Instition merupakan lembaga sosial yang lainya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh : lembaga agama islam, Kristen, hindu, Budha dan konghucu
5) Berdasarkan fungsinya terbagi atas 2 macam yaitu :
a. Operative Instution merupakan yang berfungsi menghipun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh : lembaga industry
b. Regulative Instution merupakan instution yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelaukuan dalam masyarakat. Contoh : lembaga hokum dan kejaksaaan.
D. Fungsi lembaga pendidikan dan lembaga social.
Fungsi lembaga pendidikan sebagai system sosial, lembaga pendidikan harus memiliki fungsi dan peran dalam masyarakat menuju kearah perbaikan dari segala lini. Dalam hal ini lembaga pendidikan memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah system kedua mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi sebgai alat.
1) Pengembangan pribadi
2) Perkembangan warga
3) Pengembangan pribadi
4) Perkembangan bangsa
Menurut hasbullah (2009;38-61) fungsi atau peranan lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Lembaga pendidikan keluarga, meliputi.
a. Memberi pengalaman pertama masa kanak-kanak
b. Menjamin kehidupan emisional anak
c. Mendirikan dasar pendidikan sosial.
d. Pelatihan dasar – dasar keagamaan
2. Lembaga pendidikan sekolah meliputi
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan
b. Spesialisasi
c. Efisiensi
d. Sosialisasi
e. Konservasi
f. Tarnsmisi cultural
g. Tradisi dari rumah ke masyarakat.

3. Lembaga penddikan masyarakat :
Fungsi lembaga pendidikan masyarakat adalah sebagai wadah dan wahana pendidikan, yaitu : medan kehidupan manusaia yang majemuk ( plurl, suku, agama, kegiatan raya, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, da n sebagaianya
Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masayarakat tentang sikap dalam menghadapi masaalah di masayarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan masyarakat, sebagai panduan masyarakat dalam menghadapi dan mengawasi tingkah laku anggotanya. Berikut fungsi lembaga sosial menurut Koentjaraningrat (1987: 73 ) fungsi lembaga sosial meliputi :
a. Fungsi manfest : yang disadari dan diharapkan.
b. Fungsi laten : fungsi lembaga yang tidak disadari dan tidak diharapkan.
c. Fungsi positif : fungsi yang mendukung kelangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi negative : fungsi yang merugikan kelangsungan hidup masyarakat.
E. Macam-macam lembaga pendidikan dan lembaga social.
Lembaga pendidikan di Indonesia dalam UU sisdiknas bisa kita klasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : sekolah dan luar sekolah selanjutnya pembagian ini lebih rincinya dibagi menjadi 3 bentuk. Yaitu :
1. Informal : ( keluarga ) : perananya ke dalam pembentukan karakter atau keyakinan dan norma.
2. Formal ( sekolah ) perananya diarahkan pada pengembangan penalaran peserta didik
3. Nonformal ( masyarakat ) perananya kearah pembentukan karakter sosial
Pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang berjenjang berstruktur dan berkesinambungan sampai dengan pendidikan yang tertinggi.
Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak selalu terikat pada jenjang dan struktur persekolahan tetapi dapat berkesinambungan.
Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang terbentuk kegiatan belajar secara mandiri dan menjadi kebutuhan bagi anak dalam pembentukan kepribadian dan karakter
Pendidikan formal adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan : Umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, dan keagamaan.
Pendidikan non formal adalah meliputi pendidikan yang tetdiri dari pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan kepemudaan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja.
Begitu juga lembaga sosial dalam pembagianya terbagi atas :




1. Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.. Fungsi lembaga agama antara lain sebagai :
a) Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
b) Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya. Contohnya adanya sebuah perkumpulan remaja mesjid yang menyelenggarakan pengajian bulana. Kegiatan itu berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para remaja Islam di daerahnya.
2. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
Fungsi lembaga Keluarga antara lain;
1. Fungsi reproduksi
Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya. Keluarga mempunyai fungsi reproduksi artinya dari pernikahan diharapkan akan memberikan keturunan.
2. Fungsi proteksi
Dengan terbentuknya keluarga, terdapat fungsi proteksi yaitu mendapatkan rasa ketentraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik. Apabila di dalam keluarga terdapat rasa aman, proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan harmonis.
3. Fungsi ekonomi
Pada umumnya dalam sebuah keluarga, ayah merupakan kepala keluarga serta menjadi tulang punggung keluarga. Namun tidak tertutup kemungkinan ibu juga mencari nafkah untuk membantu perekonomian keluarga. Kerja sama yang baik antara ayah dan ibu di dalam mengelola pendapatan menjadikan keluarga dapat mengfungsikan ekonomi secara efektif dan efisien.
4. Fungsi sosialisasi
Di dalam lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tuanya mengenai norma yang berlaku di masyarakat seperti norma agama, norma kesopanan, norma hukum dan norma kesusilaa, serta nilai – nilai sosial seperti nilai kemanusiaan,nilai keindahan dan nilai keagamaan.


5. Fungsi afeksi
Keluarga diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarganya seperti seorang bapak yang tetap memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya yang sedang mendapatkan masalah di sekolah.
6. Fungsi pengawasan sosial
Pada dasarnya dalam keluarga terdapat saling kontrol (mengawasi) antaranggota keluarga biasanya sering dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua, hal ini sebagai rasa tanggung jawab mereka dalam menjaga nama baik keluarga. Contohnya seorang kakak yang mengetahui teman dekat adiknya.
7. Fungsi pemberian status
Melalui lembaga perkawinan ini, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri. Fungsi dari status suami adalah sebagai pemimpin dalam rumah tanggaganya sedangkan seorang istri berfungsi sebagai pendamping suami dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya.
3. Lembaga Pendidikan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Sekolah merupakan bentuk konkrit dari lembaga pendidikan. Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi nyata atau fungsi manifest, yaitu:
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka seseorang siap untuk bekerja.
b) Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
c) Melestarikan kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkan beragam kebudayaan dalam masyarakat.
d) Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Sedangkan fungsi laten (fungsi yang tidak disadari )dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
e) Mengurangi pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalam lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orang tuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah para gurunya.
f) Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Aturan dalam keluarga atau rumah berbeda dengan aturan di sekolah,maka ada beberapa anak yang ingin mencoba melanggar aturan/membangkang, salah satunya bertujuan untuk menarik perhatian orang tuanya.
g) Mempertahankan system kelas social. Adanya jenjang pendidikan secara tidak langsung telah mempertahankan system kelas sosial seperti adanya kelas-kelas dalam lembaga pendidikan (kelas 1 sampai kelas XII )
h) Memperpanjang masa remaja. Anak yang bersekolah hingga kelas XII akan menikmati masa remajanya berbeda dengan anak yang berhenti sekolah
4. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Misalnya keanggotaan DPR sebagai sarana aspirasi rakyat.
Lembaga politik memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Memelihara ketertiban di dalam negeri (internal order)
Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik dengan cara persuasif (penyuluhan )maupun cara koersif (kekerasan).
2. Menjaga keamanan di luar negeri (eksternal order)
Lembaga politik memiliki fungsi untuk mempertahankan negara dari ancaman atau serangan yang datang dari negara lain melalui jalan diplomasi ataupun dengan perang seperti TNI AL
3. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
Lembaga politik memiliki fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan pelayanan- pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat seperti organisasi politik yang melakukan bakti sosial.
4. Mengatur proses politik
Lembaga politik memiliki fungsi mengatur proses persaingan untuk memperoleh kekuasaan agar tidak mengancam keutuhan masyarakat (bangsa dan negara) seperti adanya kesepakatan politik dari beberapa partai politik dalam menyikapi kebijakan pemerintah.

5 Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi mulai muncul ketika orang mulai membutuhkan produk dari masyarakat atau orang lain yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok.
Fungsi lembaga ekonomi antara lain :
1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
2. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter.
3. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
4. Untuk kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan pokok diperlukan lembaga ekonomi yang disebut pasar. Pasar merupakan tempat transaksi jual-beli berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Keberadaan pasar telah memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama bahan pangan.


6 Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
Fungsi lembaga agama antara lain sebagai :
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2. Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya. Contohnya adanya sebuah perkumpulan remaja mesjid yang menyelenggarakan pengajian bulana. Kegiatan itu berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para remaja Islam di daerahnya.





























BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan, bahwa Hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan sangatlah segnifikan dikarenakan pada dasarnya suatu lembaga. Akan terbentuk jika dua diantara lembaga akan saling membutuhkan. Hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan terjamin baik dan berlangsung kontinu setelah adanya suatu kesinambungan, Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas suatu lembaga yang lainya , mengerti aspirasinya, benturan pemahaman dan salah pengertian terhadap program yang dilaksanakan oleh lembaga lain oleh kerena itu hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan tidak dapat di pisahkan begitu saja. Sebab secara tidak langsung lembaga pendidikan dan lembaga sosial sama-sama mempunyai peranan yang sangat dominan dalm pembentuakan kepribadaian suatu masyarakat dan umumnya untuk manusia di dunia ini. lembaga sosial dengan lembaga pendidikan merupakan suatu organisai yang bernaung dalam dunia pendidikan yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan yang di canangkan oleh pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa pada dasarnya merupakan cita-cita dari pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup dimensi lahir batin, material, dan spiritual. Lebih dari itu suatu lembaga pendidikan menghendaki suatu lembaganya atau yang bernaung di dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada yang nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia di dalam dunia pendidikan.
B. SARAN
Muda-mudahan dengan terselesaikannya makalah ini kita dapat mengetahui Hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan dan saya mengharapkan saran yang bersipat membangun guna memperbaiki makalah ini untuk masa yang akan datang yang lebih baik.
C. Pesan
Semoga makalah ini bermanfaat terkhusus untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim umumnya pendidikan di indonesia untuk kita semua dan jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini saya mohon maaf dan kepada pihak yang terkait saya ucapkan trima kasih.





Daftar Pustaka

Akmal Ramdhan (2011) , sosiologi pendidikan,Muara Enim, STI.Tar.
Hasbullah, (1987) Dasar- dasar Ilmu pendidikan.Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.
Indrayanto (2010),Proposal penelitian, Yogyakarta, Idea Fress.
Nasaruddin (1988) Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial, Bandung, PT. Intan Pariwara
UU Sisdiknas,Menteri pendidikan nasional
www.google/hendyazizirpelangi18saudara.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar