Web Servise Hp dan Laptop
Aza Phone Cell

Sabtu, 21 April 2012

Karya Ilmiah Pencemaran lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbahnyasudah melimpah khususnya di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman). Limbah pemukiman dapat terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga). Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotorannya disembarangan tempat seperti : di jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya. Limbah juga banyak diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan pencemaran udara ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan, bungkus deterjen dan sebagianya. Limbaha pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia. Limbah pemukiman masayarakat mempunyai dampak bagi manusia yaitu seperti penyakit diare, tifus bahkan ada juga yang deman, batuk berdarah karena virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan baik. Limbah pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang harus ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi sumber dari segala sumber masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan ini pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tesebut yaitu dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan masyarakat. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang diatas, maka dapat kita ketahui rumusan masalahnya, antara lain : 1. Bagaimanakah dampak limbah pada permukiman masyarakat. 2. Bagaimanakah mencegah limbah tersebut ! 3. Bagamanakah menanggulangi limbah tersebut pada lingkungan yang hidup ? C. Tujuan 1. Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran udara. 2. Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak membuang limbah di sembarangan tempat. D. Manfaat Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah : 1. Jika pencemaran limbah belum terjadi, maka kita berusaha untuk tidak membuat limbah pemukiman pada masyarakat. 2. Jika limbah itu sudah terjadi, maka kita harus bisa menanganinya dengan baik dan benar BAB II LANDASAN TEORI A. Dampak Dampak adalah sesuatu yang berasal dari sesuatu yang di lakukan ( www.goggle.com ) Menurut suherman dampak Pengertian 'Dampak' , dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya 'sesuatu yang dilakukan baik itu positif atau pun negative Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai ( wekipedia) B. Pencemaran Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaandisuatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia atau masuknya zat atau bahan pencemar ke dalam air yang berdampak negatif terhadap manusia, hewan, tumbuhan atau organisme yang tinggal di lingkungan tersebut. Pencemaran (polusi) adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu sesuatu tersebut Pencemaran adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau Sifat alami air mengakibatkan dampak pencemaran air. C. Pemukiman Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman berasal dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah perumahan dan kata human settlement yang artinya pemukiman. D. Masyarakat Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Menurut selo soemarja Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu,yang tergabung kedalam suatu perkumpulan BAB IV PEMBAHASAN A. Bagaimanakah dampak limbah pada pemukiman masyarakat ? Dampak limbah pada pemukiman masyarakat umumnya adalah Polutan dari yang berasal dari limbah pemukiman Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, tiksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek thermal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air dan Aktivitas domestik industri dalam rumah tangga berperan besar dalam proses pencemaran air. Dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman pada masyarakat. Dampak pencemaran air yang disebabkan oelh limbah pemukian antara lain : Berkurangnya jumlah oksigen yang digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusuk an sampah. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang mengahasilkan oksigen. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan merasuni berbagai organisme air. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan enceng gondok (eichornia crassipes). Tumbuhan air yang mati membawa akibat prose pembusukan tumbuhan ini akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan. Pertumbuhan ganggang dan enceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya photo sintesis. Pada tingkat pencemaran akut, air tidak bisa dikonsumsi, membahayakan kesehatan, bahkan mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, sudah seharusnya masyarakat memahami cara menanggulangi pencemaran air yang benar. Secara kasat mata, aktivitas masyarakat yang rentan menimbulkan pencemaran adalah membuang sampah sembarangan, mengabaikan pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti deterjen fosfat.Pada umumnya, air yang tercemar mengandung logam berat yang secara perlahan-lahan menumpuk pada organ manusia akan menimbulkan bermacam-macam penyakit. Dalam lingkungan air yang tercemar, logam diserap oleh tumbuhan, dan ketika dikonsumsi oleh manusia dalam bentuk sayuran, dampaknya pun sama dengan mengonsumsi air tercemar. Cara terbaik untuk menanggulangi pencemaran air adalah dengan meminimalisir penggunaan bahan-bahan berbahaya, dan mengolah limbah secara bijaksana. Sumber Air Limbah Air limbah bersumber dari beberapa kelompok sebagai berikut. a. Air limbah rumah tangga. Pemukiman penduduk menjadi penyumbang terbesar limbah rumah tangga yang biasanya berupa air tinja dan air seni, bekas cucian dapur yang mengandung bahan-bahan organik, atau air bekas mandi dan mencuci yang umumnya mengandung detergen. b. Air limbah industri, baik industri skala besar maupun industri menengah kecil dan keluarga. Industri menengah kecil dan industri keluarga merupakan penyumbang limbah terbesar, sebab pada industri besar biasanya sudah ada pengolahan limbah terpadu. Limbah industri timbul sebagai akibat proses produksi yang melibatkan zat-zat berbahaya seperti nitrogen, sulfida, amonia, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. c. Limbah perkantoran, yang umumnya menyerupai limbah rumah tangga. Penyumbang limbah ini adalah kawasan perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, dan tempat-tempat umum lainnya. Karakteristik Limbah Kita hendaknya mengenal karakteristik air limbah untuk mengetahui dampaknya terhadap lingkungan, dan bagaimana cara pengolahan yang baik agar tidak membahayakan kehidupan ekologis. Beberapa karakteristik air limbah adalah sebagai berikut: a. Karakteristik fisik Secara fisik, air limbah mengandung partikel-partikel padat. Pada limbah industri, partikel padat bisa berupa sisa-sisa bahan yang tidak terolah atau bahan-bahan pencampur dalam proses pembilasan. Sedangkan pada limbah keluarga dan perkantoran, partikel padat bisa berupa sisa-sisa kertas, plastik, styrofoam, bahan makanan keluarga, dan sebagainya. b. Karakteristik kimiawi Air limbah memiliki sifat basa, karena secara umum, air tersebut mengandung zat-zat kimia anorganik yang secara alami terdapat dalam air, yang bercampur dengan zat organik dari penguraian bakteri. Setelah pembusukan, air tersebut bersifat asam. Senyawa organik dalam air limbah merupakan gabungan nitrogen dan asam amino, bercampur dengan lemak, sabun, karbohidrat, dan selulosa. c. Karakteristik bakteriologis Air limbah mengandung bakteri patogen dan amuba coli. Kedua jenis mikroorganisme ini tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah. Risiko Bahaya Limbah Limbah yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan dampak ekologis yang memengaruhi kesehatan manusia. Beberapa potensi bahaya limbah tak terolah antara lain: 1. Menjadi media penyebaran penyakit, misalnya kolera, tipes, dan disentri. 2. Menjadi tempat perkembangbiakan bakteri patogen yang membahayakan kesehatan. 3. Menjadi sarang nyamuk, karena larva nyamuk berkembang dalam sampah yang membusuk. 4. Pencemaran udara akibat bau menyengat. 5. Mencemarkan air dan lingkungan sehingga mengurangi ketersediaan air bersih. B. Bagaimana mencegah limbah tersebut ? Pengolahan Limbah Alam memiliki mekanisme pengolahan limbah secara alami. Namun, karena kerusakan ekologis yang disebabkan pencemaran, pengolahan alami tersebut tidak bisa berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, selain dukungan sanitasi yang memadai, perlu pengolahan limbah untuk memudahkan alam memproses limbah tersebut secara tuntas. Jadi, sebelum dibuang, limbah perlu diolah, minimal secara sederhana. Beberapa pengolahan limbah sederhana sebagai berikut. a. Pengenceran Pengenceran ini dimaksudkan untuk memudahkan proses pengendapan dan penguraian karena tingkat paparan yang lebih luas sehingga tingkat konsentrasinya lebih rendah. Akan tetapi, cara ini tidak memadai mengingat jumlah penduduk yang semakin bertambah dan volume limbah melebihi batas yang bisa diproses secara alami. b. Kolam Oksidasi Kolam oksidasi bertujuan memproses limbah secara alami dengan memanfaatkan sinar matahari, ganggang, bakteri aerob, dan oksigen. Secara singkat bisa dijelaskan bahwa limbah akan diuraikan oleh bakteri aerob. Bakteri tersebut memerlukan oksigen dalam jumlah cukup yang disediakan oleh ganggang. Ganggang mengeluarkan oksigen pada proses fotosintesis dengan menggunakan sinar matahari. Ganggang mengambil unsur-unsur makanan yang diuraikan oleh bakteri aerob. Setelah beberapa hari, kandungan polutan limbah menurun drastis dan aman dibuang ke lingkungan. Masih diperlukan pengembangan lain dalam teknik pengolahan limbah, terutama limbah-limbah dengan kadar polutan tinggi yang tidak cukup diuraikan dengan proses sederhana di atas. Mudah-mudahan generasi penerus melanjutkan inovasi-inovasi tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan.Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, C. Cara Menanggulanginya Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu sebagai berikut :  Tidak membuang sampah kesungai  Tidak memakai deterjen secara berlebihan  Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.  Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu :  Mengelolah sampah  Membuang sampah ditempatnya  Tidak membuang sampah kesungai BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Metode Penelitian Bahan yang di gunakan adalah sampah organic dan anorganik serta metode yang di gunakan adalah metode lapangan yakni datang kepada sumbernya tersebut B. Bentuk penelitian Bentuk karya imiah ini di tulis dengan penelitian kualitatif C. Subjek penelitian Sampah, air, dan Masyarakat yang ada di dekat sungai atau limbah D. Variable penelitian, Variabel yang di gunakan adalah variable adventif E. Tempat dan waktu penelitian Tempat Waktu dan tanggal Yang diteliti Sungai 13 April 2012 Bagian yang terdapat sampah dan air kotor Sampah 14 April 2012 Bagian sampah organic dan anorganik Masyarakat 15 April 2012 Tentang pembuagan sampah sembarangan BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari berbagai pembahasan di atas maka dapat dapat di ambil benang merah dari pembahasan di atas Dampak limbah pada pemukiman masyarakat umumnya adalah Polutan dari yang berasal dari limbah pemukiman Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem diantaranya Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan merasuni berbagai organisme air. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan enceng gondok (eichornia crassipes). . Secara kasat mata, aktivitas masyarakat yang rentan menimbulkan pencemaran adalah membuang sampah sembarangan, mengabaikan pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti deterjen fosfat.Pada umumnya, air yang tercemar mengandung logam berat yang secara perlahan-lahan menumpuk pada organ manusia akan menimbulkan bermacam-macam penyakit dan untuk menanggulanginya di lakukan cara-cara sebagai berikut  Tidak membuang sampah kesungai  Tidak memakai deterjen secara berlebihan  Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.  Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu :  Mengelolah sampah  Membuang sampah ditempatnya  Tidak membuang sampah kesungai B. SARAN Setelah membaca membaca karya tulis ini, penulis berharap dapat berguna bagi kita semua terkhusus bagi SMA Negeri 1 Abab dan juga penulis menerima kritik dan saran guna perbaikan karya ilmiah ini serta penulis menyarankan kepada semua siswa siswi di SMA Negeri 1 Abab ini untuk tidak. 1. Tidak membuang sampah sembarangan 2. Dapat Mengelolah sampah dengan baik 3. Dapat menanggulangi limbah dengan baik DAFTAR PUSTAKA Koran exspress,2010 LP3K Gegrafi SMP, ,tiga Serangkai,1998, Strisno,Kamus Besar bahasa Indonesia.Wikeidiaputra cemerlang 2006. Sumber : http://www.anneahira.com/cara-menanggulangi-pencemaran-air.htm www.hendyazizirrohiipelangi18saudara.bogspot.com

Karya Ilmiah Narkoba dan pencegahanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya. Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba. Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan. Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja seperti Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap, mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka mencuri untuk membeli narkoba. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, masalah – masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba. 2. Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba. 3. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat. C. Rumusan masalah Di dalam karya ilmiah ini penulis menyipulkan bahwa rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa sajakah jenis-jenis Narkoba dan bahayanya ? 2. Upaya pencegahan pengedaran ? 3. Bagaimana mengatasi orang yang sudah tercandu narkoba ? D. Tujuan penelitian Penulisan karya tulis ini bertujuan : 1. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba. 2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba. 3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat. E. Manfaat penelitan Diantaranya manfaat penelitian adalah : 1. Bagi mahasiswa dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga terutama Mahasiswa Universitas Terbuka Palembang. 2. Dapat di jadikan pedoman dalam hidup sehat tanpa harus Narkoba. 3. Untuk pembaca semoga karya ilmiah ini dapat di jadikan acuan untuk tidak menggunakan narkoba dalam kehidupan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bahaya Di dalam kamus besar bahasa Indonesia bahaya adalah akibat ( bencana ) Menurut sukardiman bahaya adalah sesuatu yang (mungkin) mendatangkan kecelakaan (bencana, kesengsaraan, kerugian, dan sebagainya. Menurut kartajaningrat bahaya adalah sesuatu yang di timbulkan akibat dari suatu perbuatan yang melampaui batas dari suatu kerja atau suatu usaha. B. Narkoba Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya Menurut surakarsa Narkoba adalah “Bahan zat baik secara alamiah maupun sintetis yaitu narkotika, psikotropika dan zat adiktif” Menurut B. Simanjuntak Narkotika berasal dari kata “narcissus”, sejenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yang dapat membuat orang menjadi tak sadar. Menurut Ensiklopedia Indonesia IV (1980:2336) Pengertian narkotika secara farmologi medis adalah obat yang dapat menghilangkan (terutama) rasa nyeri yang berasal dari daerah viseral dan dapat menimbulkan efek stupor (bengong, masih sadar tetapi harus digerakkan) serta adiksi. Pengetian umumNarkotika Zat-zat (obat) baik dari alam atau sintesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan ketidak sadaran atau pembiusan. Efek narkotika disamping membius dan menurunkan kesadaran juga mengakibatkan daya khayal/halusinasi (ganja) serta menimbulkan daya rangsang/stumulus (cocaine). BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari nara sumber dan dokumen-dokumen yang ada. B. Waktu dan tempat penelitian Penelitian yang akan dilakukan selama 1 bulan terhitung karya ilmiah ini diajukan. Sedangkan lokasi penelitianya dilakukan dilkukan pada lingkungan sekitar. C. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan yang di anggap bahan pokok dalam pembahasan karya ilmiah ini. Data tersebut berasal dari informan penelitian ( pecandu ) sebanyak 1 orang yang merupakan sumber dari hasil wawancara dan pengamatan secara langsung. Data sekunder adalah data penunjang dari karya ilmiah ini seperti mantan pecandu narkoba D. Tekhnik pengumpulan data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Interview / Wawancara Percakapan dengan maksud tertentu percakapan dengan maksud tertentu percakapn dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyataan. Penulisan menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang Bahayanya Narkoba. b. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data tentang hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip,dan buku atau media lainya yang berkaitan dengan karya ilmiah yang penulis buat E. Teknik analisis data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan / verfikasi, pertama setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data yang telah diperoleh yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data dengan demikian maka dapat di tarik kesimpulan. Tahap kedua data akan di sajikan dalam bentuk narasi, kemudian tahap ketiga akan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. F. Sistemika pembahasan Untuk mempermuda mengetahui secara keseluruhan isi penelitian ini maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I : Merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah dan manfaat dari karya ilmiah ini. BAB II : Merupakan bab kajian pustaka atau kerangka teori yang menjelaskan pengertian bahaya dan Narkoba BAB III : Merupakan bab Metodelogi penelitian yakni biasanya dijelaskan secara rinci mengenai penelitian seperti Jenis Penelitian, Waktu dan tempat penelitian, Sumber data, Tekhnik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan dari karya ilmiah ini yang terdiri dari Apa sajakah jenis-jenis Narkoba dan bahayanya ? Upaya pencegahan pengedaran Bagaimana cara mengatasi orang yang sudah tercandu narkoba ? BAB V : Merupakan bab penutup Terdiri dari Kesimpulan dan saran. BAB IV PEMBAHASAN A. Apa sajakah jenis-jenis Narkoba dan Bahayanya? Bermacam-macam Jenis Narkoba Bahayanya yang ada diantaranya : 1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut. 2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian 3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40% c. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan. d. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi. e. Amfitamine Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan. Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati. f. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC). B. Upaya Pencegahan pengedaran Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :  Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk  Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.  Melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.  Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang  Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.  Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.  Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan  keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.  Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).  Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram Sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.  Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hokum C. Bagaimana mengatasi orang yang sudah tercandu narkoba ? Sering kali kita dengar pecandu narkoba dn berikut tips yang dapat kita ambil agar supaya kita bisa merubah seseorang pecandu jika memang si pecandu memang mau berubah dan tidak akan mengkonsumsi barang haram tersebut. 1. Niat Sadarkanlah orang yang tercandu narkoba dengan niatkan dia karena Itulah langkah awal yang sangat bagus. 2. Keteguhan (Istiqomah) Hal ini berarti kita tetap kukuh (istiqomah) untuk melaksanakan kemauan “untuk berhenti”, tidak peduli walau ada aral melintang menghadang. Bagaimana wujudnya? Semisal ada dorongan dari diri anda atau anda dirayu orang lain, untuk memakai narkoba, maka anda tetap kukuh untuk tidak memakai narkoba tersebut sekukuh-kukuhnya. Walaupun akibatnya, mungkin anda mengalami siksaan yang sangat berat akibat sakaw dan dijauhi teman sesama pemakai (anda malah harus benar-benar bersyukur, kalau anda dijauhi teman anda yang pecandu). Nah, pada saat proses sakaw inilah anda membutuhkan bantuan orang lain (orang dekat yang mendukung, misal pacar, adik, kakak atau orang tua) untuk mengawasi tindakan anda. Inilah proses yang paling berat dalam proses penyembuhan, karena dalam proses ini muncullah godaan dan rayuan yang bertubi-tubi untuk memakai barang haram tersebut. 3. Sugesti Sugesti adalah sebuah dorongan yang berasal dari luar diri kita (di luar alam bawah sadar) yang memberikan efek stimulan (perangsang) ke dalam alam bawah sadar untuk melakukan respon atas dorongan tersebut. Hasil (respon) dari alam bawah sadar tentang sugesti dapat bersifat positif dan negatif. Sugesti bisa berupa banyak hal seperti : kata-kata, suasana lingkungan yang nyaman disekitar kita, aroma wewangian, efek obat-obatan dan lain-lain. 4. Libatkan pihak lain. Untuk menjaga konsistensi rehabilitasi Anda, dibutuhkan bantuan pihak lain seperti keluarga, dokter, psikiater, atau panti rehabilitasi. Pihak inilah yang terutama akan mengawasi tindakan anda ketika sakaw, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang mungkin secara tidak sadar bisa anda lakukan. 5. Jauhi lingkungan atau teman pecandu Sehebat-hebatnya Anda menjalani rehabilitasi, tak akan ada gunanya kalau anda masih bergaul dengan lingkungan atau teman pecandu narkoba. Karena, bukan tidak mungkin anda akan kembali ditawari narkoba (atau bahkan dipaksa) oleh teman anda yang pecandu. Keluarga, pacar, dokter juga tidak mungkin bisa mengawasi anda terus-menerus selama 24 jam. Jadi, berpikirlah sejuta kali untuk tetap bergaul dengan teman pecandu apabila anda ingin benar-benar berhenti memakai narkoba. 6. Banyaklah berdo’a dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan Karena sesungguhnya Allah sangat dekat bagi orang yang mau mendekati. Allah juga selalu membukakan pintu bagi orang-orang yang mau bertaubat. Semoga Tuhan selalu memberi kekuatan kepada kita dalam menghadapi segala cobaan. Yakinlah, bahwa Tuhan memberi kita cobaan, karena kita sanggup memikul cobaan tersebut. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok dan Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja seperti Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap, mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka mencuri untuk membeli narkoba. Dan sebaiknya melakukan pencegahan dengan : 1) Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba 2) Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba 3) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk 4) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum 5) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. B. Saran 1. Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan 2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi lagi 3. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.

Jumat, 20 April 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakatseluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruhdunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi jugateknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.





Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagaiproses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa
Globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakatdunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah diseluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi.Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana denganteknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya





B. Identfikasi masalah
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya :
1. Hilangnya budaya asli suatu daerah,
2. Terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
3. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,
4. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,
5. Kehilangan kepercayaan diri – gaya hidup kebarat-baratan
C. Rumusan masalah
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia berikut masalah yang ada pada globalisasi.
1. Apakah Globalisasi dan kebudayaan itu ?
2. Bagaimanakah Globalisasi dalam kebudayaan tradisional di Indonesia ?
3. Bagaimana perubahan Budaya dalam Globalisas kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan ?
4. Bagaimanakah pengaruh Globalisasi terhadap budaya bangsa ?
5. Pengaruh dan dampak yang ditimbulkan Globalisasi Terhadap Masyarakat desa betung ?
6. Tindakan yang mendorong timbulnya Globalisasi dan kebudayaan serta cara Mengantisipasi adanya Globalisasi Kebudayaan.
D. Tujuan penelitian
Dengan adanya karya ilmiah ini muda-mudahan dapat dijadikan pembelajaran bagi kita semua terkhusus para mahasiswa universitas terbuka Palembang
E. Manfaat penulisan
Di dalam penulisan karya ilmiah ini diharapkan :
1. Sebagai mahasiswa dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada!
2. Dapat dijadikan pendorong untuk terus melakukan perbaikan terhadap pemanasan Global
3. Dengan adanya makalah ini muda-mudahan bermanfaat bagi kita semua!
BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A. Pengaruh
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Pengaruh adalah “bagian sesuatu yang sangat mendominasi sesuatu yang dilakukan”.
Menurut sumarno pengaruh adalah “sesuatu bagian yang sangat berkaitan yang menjadikan suatu perkerjaan menjadi berhasil atau tidak”.
Menurut kardiman di dalam buku konsep keberhasilan ia mengatakan bahwa pengaruh tersebut adalah bagian dari perkerjaan yang menjadikan perkerjaan tersebut menjadi sempurna”.
Jadi dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pengaruh tersebut adalah bagian sesuatu yang sangat mendominasi sesuatu yang dilakukan menjadikan suatu perkerjaan menjadi berhasil atau tidak atau bahkan merusak.

B. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Globalisasi menurut surakarsa adalah sesuatu peradaban manusia dimana manusia di tuntut untuk mengiktui zaman yang bergerrak secara terus menerus.
Globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah diseluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.
Jadi dari berbagai definisi di atas maka dapat di ambil kesimpulan oleh penulis bahwa Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang di tuntut untuk mengiktui zaman yang bergerrak secara terus menerus dan berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di dunia.
C. Kebudayaan
Kebudayaan menurut kamus besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai tata cara atau kebiasaan.
Menurut kardiman kebudayaan adalah sesuatu hasil yang dilakukan oleh manusia secara turun temurun dalam masa tenggang waktu lama.
Menurut sukardi kebudayaan adalah suatu kebiasaaan yang dilakukan orang yang terdahulu dan sampai sekarang masih dilakukan.
Menurut Selo soemarja kebuadayaan adalah hasil cipta rasa dan karsa yang di buat oleh manusia dalam konteks seni.
Menurut kartajaningrat bahwa definisi dari kebudayaan tersebut adalah suatu kebiasaaan dimana manusia bisa saling bertemu sama lain dalam masyarakat banyak dan melakukan rutinitas sebagai kegiatan rutin yang tidak bisa di tinggalkan.
Menurut Soekanto kebudayaan adalah proses dimana manusia bisa berintraksi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh pemuka pemuka adat yang dilakukan dalam waktu lama.
Dari definisi di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah tata cara atau kebiasaan yang dilakukan orang yang terdahulu dan sampai sekarang masih dilakukan dilakukan oleh manusia secara turun temurun dalam masa tenggang waktu lama atau bahkan tidak akan pernah hilang di dunia.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisn dari nara sumber dan dokumen-dokumen yang ada.
B. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian yang akan dilakukan selama 3 bulan terhitung karya ilmiah ini diajukan. Sedangkan lokasi penelitianya dilakukan Desa Betung Kecamatan Abab
C. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan yang di anggap bahan pokok dalam pembahasan karya ilmiah ini. Data tersebut berasal dari informan penelitian ( Tokoh Masyarakat ) sebanyak 2 orang yang merupakan sumber dari hasil wawancara dan pengamatan secara langsung. Data sekunder adalah data penunjang dari karya ilmiah ini seperti kebiasaan kebudayaan di daerah yang menjadi pembahasan.
D. Tekhnik pengumpulan data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Interview / Wawancara
Percakapan dengan maksud tertentu percakapan dengan maksud tertentu percakapn dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyataan. Penulisan menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang pengaruh globalisasi terhadap kebudaayaan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data tentang hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip,dan buku atau media lainya yang berkaitan dengan karya ilmiah yang penulis buat
E. Teknik analisis data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan / verfikasi, pertama setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data yang telah diperoleh yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data dengan demikian maka dapat di tarik kesimpulan. Tahap kedua data akan di sajikan dalambentuk narasi, kemudian tahap ketiga akan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh.


















F. Sistemika pembahasan
Untuk mempermuda mengetahui secara keseluruhan isi penelitian ini maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I : Merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah dan manfaat dari karya ilmiah ini.
BAB II : Merupakan bab kajian pustaka atau kerangka teori
BAB III : Merupakan bab Metodelogi penelitian yakni biasanya dijelaskan secara rinci mengenai penelitian seperti Jenis Penelitian, Waktu dan tempat penelitian, Sumber data, Tekhnik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV : Pembahasan dari karya ilmiah ini yang terdiri dari pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan di daerah betung Apakah Globalisasi dan kebudayaan itu ? Bagaimanakah Globalisasi dalam kebudayaan tradisional di Indonesia ? Bagaimana perubahan Budaya dalam Globalisas kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan ? Bagaimanakah pengaruh Globalisasi terhadap budaya bangsa ? Pengaruh dan dampak yang ditimbulkan Globalisasi Terhadap Masyarakat desa betung ? Tindakan yang mendorong timbulnya Globalisasi dan kebudayaan serta cara Mengantisipasi adanya Globalisasi Kebudayaan
BAB V : Merupakan bab penutup Terdiri dari Kesimpulan dan saran.








BAB IV
PEMBAHASAN


A. Globalisasi dan Budaya
Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa.Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya.Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju.
Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuahproses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradabandunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalamproses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalamproses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.
Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilakudunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia . Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.



B. Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional di Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat.Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.
Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti..Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan,wilayah geografisnya.Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.





C. Perubahan Budaya dalam Globalisasi Kesenian Yang Bertahan dan yang Tersisihkan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar.Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.


Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya.Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia.Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi.
Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat.
Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung.Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.

D. Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia .Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.

Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa).
Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda.Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal.Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
E. Pengaruh dan Dampak yang ditimbulkan Globalisasi Terhadapa Masyarakat Abab.
Pengaruh Globalisasi Terhadap jati diri di Kalangan Generasi Muda Abab. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja.Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya.Misal untuk membuka situs-situs porno, bahkan sampai terkena penipuan.Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu hand phone, apalagi sekarang ini mulai muncul hand phone yang berteknologi tinggi.Mereka justru berlomba-lomba untuk memilikinya, tapi kita lihat alat musik kebudayaan kita belum tentu mereka mengetahuinya.Hal ini jika kita lihat dari segi sosial, maka kepedulian terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih kesibukan dengan menggunakan handphone tersebut.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak tahu sopan santun dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan.Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya generasi muda bangsa? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkhis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai jati diri akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki jati diri?
Marilah kita Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia, terima globalisasi dengan rasa kritis dan banyak melakukan hal positif dalam menggunakan globalisasi yang ada sekarang ini.Sebagai masyarakat Indonesia mulai dari sekarang kita utamakan produk dalam negeri dan kenali kebudayaan kita berikut Dampak Positif Globalisasi Terhadap Masyarakat Abab.
1. Dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.



3. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.

Berikut Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Masyarakat Abab

1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin lagi bangsa kita akan terpecah belah.
2. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Justru anak muda sekarang sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak sayang.
Dampak di atas akan perlahan-lahan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, Akan tetapi secara keseluruhan aspek dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau luntur.
Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat Indonesia secara global.Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita.
Bila dilaksanakan belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dilaksanakan akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

F. Tindakan yang Mendorong Timbulnya Globalisasi Kebudayaan dan Cara Mengantisivasi Adanya Globalisasi Kebudayaan
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural.


Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan.Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi.Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan.
Hal ini tentu saja mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model saja dalam pembangunan.
Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai contoh dari permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah.
Aparat pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut.
Oleh karena itu pemerintah harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik.
Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan.Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara masal dan merata.
Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini.Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis.
Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan nasional.Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb.Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan.



Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat.Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat.Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun selera.Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja


















BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia .Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.
Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah.Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.
Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal.Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing.




Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa.Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya.Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia .Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.

Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa).



















B. SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
6. Terakhir kalinya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersipat membangun guna lebih bagus lagi.

Kamis, 26 Januari 2012

PROPOSAL BANTUAN DANA KKN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN



PROPOSAL
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERAA SELATAN

A. Dasar Pemikiran.
Mahasiswa selaku agent of change and social control cukup potensial dalam pembinaan masyarakat di pedesaan. Mahasiswa STI. Tar Muara Enim sebagai salah satu eksponen pembaharuan bangsa dan pengembangan baru misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengembangkan komitmen keislaman. STI. Tar Muara Enim sebagai salah satu institut pendidikan yang berbasis Islam, berperan aktif dalam pembinaan sumber daya manusia yang kualitatif dan relegius. Salah satu kegiatan pokok sebagai manipestasi Tri Darma perguruan tinggi yaitu kuliah kerja nyata (KKN), yang merupakan sarana pembina bagi mahasiswa dalam pembinaan sumber daya manusia yang kualitatif dan religius. Salah satu kegiatan pokok sebagai mani pestasi tri darma perguruan tinggi yaitu Kulia Kerja Nyata (KKN), yang merupakan sarana pembina bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan teori ilmu yang didapatkan selama dibangku perkuliahan.
Realisasi pelakasanan KKN melibatkan mahasiswa sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikator dalam menyukseskan program kerja yang terencana pada kegiatan KKN tersebut.

KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN



Pola pelaksanaan pembunaan tersebut bagi mahasiswa sebagai komunikator di identifikasi pada keilmuan yang difakultas masing-masing secara proporsional. Dimana perserta KKN tersebut lebih berorientasi pada pengembangan, pendalaman dan pengamalan ilmu pengetahuanan agama islam sesuai dengan keilmuan dimasing-masing fakultas serta mengupayakan pengunaanya dalam berbagai aspek kehidupan untuk memperkaya nilai-nilai budaya bangsa. Serta mewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat dan berbudi luhur dalam menjalankan khalifah fil ardh.

B. Tujuan dan Target
Kegiatan KKN merupakan sarana pelatihan bagi mahasiswa dalam merealisasikan keilmuan secara teoritis sesuai dengan fakultas masing-masing dalam meningkatkan pemahaman dan pemgamalan nilai-nilai agama Islam dalam masyarakat secara proporsional. Di samping itu merupakan wadah komunikasi bagi mahasiswa dalam masyarakat. Harapan besar agar kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat desa khususnya Desa Gunung Megang dalam peningkatan sumber daya manusia yang handal dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini, penanaman IMTAQ dan IPTEK.

C. Sasaran dan Manfaat

Sasaran kegiatan KKN adalah masyarakat, lembaga sosial keagamaan, budaya dan pemuda di pedesaan yang memberikan manfaat berupa sumbangan pemikiran dan pemahaman yang representatif dalam peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat pedesaan agar tidak terbelakang.

D. Metodologi Realisasi Program Kerja

Pelaksanaan program kerja yang ada di dalam kegiatan KKN ini, menggunakan metodologi sebagai berikut :
1. Religius Approach, pendekatan ini dalam kegiatan KKN ini menggunakan nilai-nilai keagamaan.
2. Psycologycal Approach, pendekatan ini mengendepankan pada pragmatisme persuasif kejiwaan masyarakat.
3. Sociologycal Approach, pendekatan ini menitikberatkan pada pendekatan sosial kemasyarakatan dan norma-norma susila.
4. Teologycal Approach, metode ini mengarah kepada pendekatan illahi (ketuhanan)






E. Bentuk Program Kerja

1. Ibadah Ritual Keagamaan berupa kultum, ceramah agama, dialog keagamaan, pengajian remaja, kajian fiqih, tabliqh akbar, dll.
2. Pendidikan dan Pelatihan, berupa pelatihan imam/khotib, pendidikan dan pengajian TK/TPA, praktek tatacara ibadah ritual kemasyarakatan (mengurusjenazah), mengajar di sekolah-sekolah, dll.
3. Organisasi berupa pembentukan dan pembinaan majelis ta’lim, pembinaan manajemen masjid, pembentukan dan pembinaan remaja masjid, dll.
4. Sosial kemasyarakatan berupa bakti sosial, pembuatan kaligrafi masjid penyuluhan bahaya narkoba, pembinaan ukuhuwah islamiyah melalui kegiatan lomba kebersihan dan keindahan tempat tinggal (rumah).
5. Olahraga dan seni islami berupa pekan olahraga turnamen volly ball, tennis meja, dll dan pentas islami, kaligrafi masjid.

F. Manajemen Tim Pelaksana

Pembimbing : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah
Penasehat : Muktasim, S.Ag
Ketua : Yadi
Wakil Ketua :
Sekretaris : Abdul Hendi
Bendahara :
Anggota :






G. Waktu dan Tempat Kegiatan KKN

Kegiatan KKN Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dilaksanakan pada tanggal 4 februari s.d 7 Maret bertempat di desa Gunung MegangLuar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan



H. Realisasi Program Kerja

Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pekan olah raga (sasaran pemuda)
b. Lomba dan pentas seni islami (sasaran SD, SMP dan SMU)
c. Training keorganisasian dan kepemimpinan (sasaran siswa SMP, SMU dan Remaja)
d. Training kepramukaan (sasaran siswa SD, SMP, dan SMU)
e. Training Pidato (sasaran masjid)
f. Pengajian rutin (sasaran anak-anak, remaja, ibu-ibu)

I. Penutup
Demikianlah proposal kuliah kerja nyata (KKN) ini kami buat dengan harapan agar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STI.Tar angkatan x ( Sepuluh ) ini berjalan dengan sukses tak kurang satu apapun, atas segala bantuan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberkahi segala amal ibadah kita semua. Amin yarabbal alamin...

Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang


Ketua KKN Sekretaris



Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.

Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar





PROGRAM KERJA UMUM
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
SUMATERAA SELATAN

I. Program Kerja Bidang Pembinaan Agama

No Tujuan Kegiatan Kegiatan Target Keterangan
1 Meningkatkan kualitas pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat. a. Mengadakan konsultasi dan penyuluhan Hukum Islam bersama warga masyarakat Desa Pemulutan Ilir.
b. Membentuk kelompok pengajian/majelis ta’lim bagi bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja serta membentuk dan membina Ikatan Remaja Masjid (IRMA).
c. Mengaktifkan shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan yang dapat memakmurkan masjid.
d. Membentuk dan meningkatkan kegiatan persatuan amal kematian. - Paham dan mengerti terhadap ajaran agama Islam.


- Terbentuk kelompok pengajian

- Terbentuknya remaja masjid





- Berfungsinya masjid sebagai pusat aktifitas keagamaan



- Tersedianya lembaga penyelenggaraan amal kematian
Dilakukan dalam bentuk periodik (proses alam) dan dibutuhkan tenaga yang super serta kinerja yang memungkinkan.






II. Program Kerja Bidang Lembaga Karya, Mental Pendidikan.

No Tujuan Kegiatan Kegiatan Target Keterangan
1 Meningkatkan kualitas dana keterampilan Sumber Daya Manusia di Masyarakat desa Sukamoro Kecamatan Talang Kelapa a. Menyelenggarakan MTQ, Lomba Azan, Pidato untuk kalangan anak-anak dan remaja.
b. Pembenahan manajemen & struktur masjid
c. Mengajar dan mendidik di sekolah setempat.
d. Mengajar dan membina anak-anak TK/TPA AL Qur’an di masjid.
a. Tersedianya qori’ dan qori’ah kalangan anak-anak dan remaja. Dan menumbuhkan semangat nasionalisme serta rasa cinta tanah air.
b. Kerangka dan struktur masjid lebih efektif
c. Memberikan semangat keagamaan dan memberikan pengajaran agama Islam
d. Meningkatkan kemampuan dalam baca tulis Al Qur’an


Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang


Ketua KKN Sekretaris



Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.

Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
























ANGGARAN BIAYA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN


A. Kesekretariatan
1. 1 Rim kop surat Rp. 50.000
2. 1 kotak amplop kop Rp. 30.000
3. 1 kotak spidol besar Rp. 40.000
4. 2 buah tipe-x cair Rp. 10.000
5. 1 buah stempel KKN Rp. 30.000
6. 1 lusin kertas karton Rp. 15.000
7. Pengadaan proposal 10 eks @ Rp. 5000 Rp. 50.000
8. 6 buah Plakat @ Rp. 40.000 Rp. 240.000
9. Biaya laporan observasi 10 proposal dan penelitian Rp. 50.000
Jumlah Rp. 510.000


B. Humas, Publikasi dan Dokumentasi
1. 2 Buah spanduk @ Rp. 150.000 Rp. 300.000
2. 4 roll Film @ Rp. 30.000 Rp. 120.000
3. Transport penyebaran 10 proposal @ Rp. 20.000 Rp. 200.000
Jumlah Rp. 620.000



C. Konsumsi
1. Makan selama 30 hari untuk 10 peserta @ Rp. 10.000 Rp. 300.000
2. Air mineral gelas 20 dus @ Rp. 15.000 Rp. 225.000
3. Makanan ringan 20 bks @ Rp. 5.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 625.000






D. Kegiatan
1. Tropi perlombaan 6 set @ Rp. 100.000 Rp. 600.000 2. Sajadah 20 buah @ Rp. 20.000 Rp. 400.000
3. Pengadaan Al Qur’an 20 buah @ Rp. 20.000 Rp. 400.000
4. Pengadaan buku Iqra’ 6 jilid x 20 set @ Rp. 10.000 Rp. 200.000
5. Pengadaan bola voly 1 buah Rp. 200.000
6. Pengadaan net voly Rp. 100.000
Jumlah Rp. 1.900.000


REKAPITULASI
A. Kesekretariatan Rp. 510.000
B. Humas, Publikasi dan Dokumentasi Rp. 620.000
C. Konsumsi Rp. 625.000
D. Kegiatan Rp. 1.900.000
JUMLAH Rp. 3.655.000

Terbilang : “Tiga Juta Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah”.




Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang


Ketua KKN Sekretaris



Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.

Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar


Nomor : 06/ B/ KKN/ IAIN/ VIII/ 2010
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Mohon Bantuan Buku Iqra’, Al-Qur’an dan Buku Agama

Kepada Yth,
Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Muara Enim
Bpk.
Di-
Muara Enim

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam dan doa kita panjatkan kepada Allah SWT semoga selalu mendapat magfiroh, hidayah serta inayah-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari

Sehubungan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara EnimIAIN kelompok bertempat di desa Gunung Megang luar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Maka demi memperlancar kegiatan tersebut kami mohon kepada bapak/ibu sebagaiman hal di atas.

Demikian surat permohonan ini di sampaikan atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang


Ketua KKN Sekretaris



Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.

Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
Nomor : 06/ B/ KKN/ IAIN/ VIII/ 2009
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Mohon bantuan Dana

Kepada Yth,
Bupati Muara Enim
Bpk. H. Ir. Muzakir Sai Sohar
Di-
Muara Enim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Salam dan doa kita panjatkan kepada Allah SWT semoga selalu mendapat magfiroh, hidayah serta inayah-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari

Sehubungan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara EnimIAIN kelompok bertempat di desa Gunung Megang luar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Maka demi memperlancar kegiatan tersebut kami mohon kepada bapak/ibu sebagaiman hal di atas

Demikian surat permohonan ini di sampaikan atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang


Ketua KKN Sekretaris



Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.

Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar

















EKSPEDITION MASSAGES

Nomor surat :
Perihal instansi :
Tanggal masuk :
Tanggal cek :
Nama pengantar :
Nama penerima :
Telepon/ HP :


Palembang, Agustus 2009

Penerima Pengantar


( ) ( )

Minggu, 22 Januari 2012

Surat Pendek dan Ayat Kursi serta Khasiat Ayat kursi

1. SURAT AL MAUN
1) AR0’AI TAL LADZI YUKADZIBU BID- DIN
2) FADZA LI KAL LADZI YADU’ UL YATIM
3) WALAI YAHUD DU’ ALA THO ’AMIL MISKIN
4) FA WA ILUL LIL MUSHOLLIN
5) AL LADZI NAA HUM’AN SALATIHIIM SAHUN
6) AL LADZINA HUM YURO’UUU NA
7) WA YAM NA’ UUU NAL MAUN
2. SURAT AL ASRI
1) WAL ASRI
2) INNAL INZANNA LAFIL KUSRI
3) ILLAL LADZIN NA AM MANU WA AMILU SHO LI HATI
4) WA TAWA SUOBIL HAQ
5) WA TAWA SUOBI SOBR
3. SURAT AL FALAQ
1) QUL ‘ AU DZU BII ROBBIL FALAQ
2) MING SYARIM MA KHOLAQ
3) WA MIN SYARI QHOSIQIN IDZA WAQOB
4) WA MIN SYARI NAFFA SATI FIL UQOD
5) WA MIN SYARI KHASIDDIN IDZA HASAD
4. SURAT AL QURAISY
1) LI IL’ LA FI QURAISYIN
2) IL LA FIHIM RIHLA TA SYITA I WAS SOIF
3) FAL YA ’BUDU ROB BA HA DZAL BAIT
4) ALLADZI AT’A MAHUM MIN JU’IW WA AMMANA HUM MIN KHOUF
5. SURAT AL FIL
1) ALAM TARO KAI FA FA’ ALA ROB BUKA BI ’AS HABIL FIL
2) ALAM YAJ ’AL KAI DAHUM FI TAD’LIL
3) WA AR SALA ‘ ALAIHIM THOIRON ABABIL
4) TAR MI HIM BIHIJA ROTIM MIN SIJJIL
5) FA JA ’ALA HUM KA’ AS FIM MAK’ KUL








6. SURAT AL LAHAB
1) TAB BAT YA DA ABI LAHA BIW WATAB
2) MA ’AQ NA ‘AN HU MALU HU WA MA KASAB
3) SA YAS LANA RON ZATA LAHAB
4) WAMRO ATUHU HAMMA LATAL HATAB
5) FIJIDI HA HABLUM MIM MASAD
7. SURAT AN NAS
1) QUL ‘A’U DZU BII ROBBIN NAS
2) MALI KIN NAAS
3) ILLAA HIN NAAS
4) MIN SYARIL WAS WASHIL KHONAAS
5) AL LADZI YUWAS WI SUFIII SHUDURIN NAS
7) MINNAL JINNATI WAN NAAS
8. SURAT AT TAKASUR
1) AL HE KU MUT TAKA SUR
2) HAT TA ZUR TUMUL MAQOBIR
3) KHAL LA SAUFA TA ’LAMUN
4) TSUM MA KAL LA SAU FA TA’ LAMUN
5) KAL LA LAU TA’ LAMUN NA ILMAL YAQIN
6) LA TARO WUNAL JAHIM
7) SUM MA LATARO WUNAA HE ‘AINAL YAQIN
8) SUMMA LATUS ALLUNA YAUMA IDZIN ‘ ANIN NAIM
9. SURAT AL ZALZALAH
1) IDZA ZUL ZILLATIL ARDZU ZIL ZALAHA
2) WA AKHRO’ JATIL ARDU AZ KHOLAHA
3) WA KHOLAL INSANU MALAHA
4) YAUMA IDZIN TUHAD DISU AH BAROHA
5) BI AN NA ROBBAKA AU HA LA HA
6) YAUMA IDZIN YAS DHURUN NASU AS TA TAL LIYU ROU A’ MA LAHUM
5) FAMAY YA’MAL MITS QOLA ZAROTIN QHOIRO YAROH
6) WAMAY YA’MAL MITS QOLLA ZAROTIN SYARO YAROH.









10. SURAT AN NASR
1) ALAM NASRAO LAKA SOD ROK
2) WA WA DOKNA ANKA WIZROK
3) ALLADZI ANQO ZHOROK
4) WA RAFAK ’NA LAKA DZIKROK
5) FA INNA MA’AL USRI YUSRO
6) INNA MA’AL USRI YUSRO
7) FA IDZA FAROQTA FANZOB
8) WA ILLA ROBBIKA FAR QOB.
11. SURAT AL KAUTSAR
1) INNA ‘ AKTOIN NA KAL KAUTSAR
2) FA SHOLI LIROB BIKA WAN HAR
3) INNA SAN NI’AKA HUWAL AB’TAR

12. SURAT AL IKHLAS
1) QULHU WALLA HU AHAD
2) ALLAH HUS SHOMAD
3) LAM YALID WALAM YULAD
4) WALAM YAKUL LAHU KHUFUAN AHAD

13. SURAT AL KAFIRUN
1) QUL YA AYYU HAL KAFIRUN
2) LA’ AK BUDU MATAK ’BUDUN
3) WALA ANTUM ‘ ABIDUN NAMA ‘A BUD
4) WALA ANNA ‘ABIDUM MA’ABAD TUM
5) WALA ANTUM ‘ABIDUN NAMA ‘ABUD
6) LAUKUM DINU KUM WALI YADIN
14. SURAT AL QODAR
1) INNA ANZALNA HU LAILATIL QODR
2) WAMA ADROKA MA LAILATUL QODR
3) LAILATUL QODRI KHAIRUM MIN ALFITI SYAHR
4) TANAZ ZALUL MALA I KATU WARRUHU FIHA BI ’IDZNI ROBBIHIM MIN KULLI AMR
5) SALAMUN HIYA HATTA MATLA’IL FAJR




15. AYAT KURSI
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUS SAMAA WAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHU HUMAA WAHUWAL ' ALIYYUL AZHII
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Beberapa khasiat Ayat Al-Kursi :
• Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sholat fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, insyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah s.w.t.
• Mengikut keterangan dari kitab "Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
• Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, Insya-Allah, Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta memudahkannya menerima ilmu pengetahuan.
• Rasullullah s.a.w. bersabda bermaksud: "Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran di depan matanya
.
• Sabda baginda lagi; "Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
• Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.
• Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan.
• Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah.
• Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya.
• Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, insya-Allah akan menyebabkan syaitan dan jin terbakar.
• Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu sebaiknya anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sholat yang lain.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sholat, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sholat Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid.
• Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r.a.
.