Web Servise Hp dan Laptop
Aza Phone Cell

Rabu, 13 Juli 2011

Materi pokok BK

Perkembangan bimbingan konseling Bimbingan adalah ; Secara umum apat di artikan sebagai bantuan tetapi tidak semua bantuan merupakan bimbingan contoh seorng kakak membantu adiknya memakaikan sepatu bantuan seperti itu bukan merupakan bimbingan
Bimbingan menurut pendapat Ahli
Dari Year Book Of Education 1995 Bimbingan adalah Suatu proses membantu individu dalam melaluiusahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuanya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Menurut wingkal Bimbingan BerartiPembritahuan bantuan kepada seseorang ataukelompok orang dalam membauat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian dri dalam tuntunan hidup.
Menurut ketut suhardi bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar.
menurut Prayitno : bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka dapat berkembang sendiri menjadi pribadi2 yang mandiri. antara lain.
1. mengenal diri sendiri dan lingkungan
2. menerima diri sendiri dan lingkunganya secara positif dan dinamis
3 mengambil keputusanya sendiri
4. mengarahkan diri
5. mewujudkn diri
KETERANGAN
1. mengenal diri sendiri dalam arti
- Mengenal kekuatan serta kekurangan /kelemhan yang ada pada dirinya
- lingkungan lingkungan keluarga sekolah, perkerja dan asyarakat
- memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri mereka sendiri.
2. menerima diri sendiri dan lingkunganya secara positif dan dinamis
- Diharpkan siswa tidak sengaja menjual kekuatan yang dimilikinya da mengenal lingkungan yang baik saja namun mereka harus mengenal juga kekurangan dan keterbaasana diri mereka
3. mengambil keputusanya sendiri
- minsalnya : penelitian jurusan yang akan mereka masuki pemilihan perkerjaan yang akan mereka masuki
4. mengarahkan diri sejalan yang ketiga untuk mengarahkan sisiwa kepada sesuatu sesuai dengan bakat dan minat kemampuan yang ada pada mereka.

Bakat : kemampuan yang bersipat Alamiah atau kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan melaluilatihan pendidikan
Minat merupakan : kecenderungan terhadapa sesuatu kesukaan kegemaran atau kesenangan terhadap kegiatan.
5. mewujudkan diri sendiri
dari 1234 pada akhirnya siswa daiharpakan merealisaisikan diri sendiri oleh sebab itu bmbingan konseling berussaah agar siswa dalam bertindak benar-benar dapat mengambarkan diri mereka. yang sebenarnya.

Untuk memudahakan bimbingan prayino menulis kata kata bimbingan
B.Bantuan I.Indvidu M. mandiri B. BaHan I: Interaksi N. nasehat G : gagasan A. Asuahan N. Norma

Pengertain Konseling
Kutipan DJumhur dan M.Surya Konseling adalah Pertalian timbal balik antara dua orang individu diaman sesoerang Counsiler Membantu yang lain ( Counselle )
Rogers : Konseling Adalah sebauah rangakai kegiatan hubungan langsung dengan individu dan tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merobah sikap adn tingkah lakunya.
Psikotrafi ; Suatu proses jangkah panjang yang berhubungan dengan upaya rekontruksi pada diri manusia untuk membantu mengubah struktur kepribadian yang baik.
Agar koselig dapat berjalan dengan baik diprlukan keahlian tertentu minsalnya
a. ah;li dalam memahami individu yang sedang dihadapi
b. ahli dalam menemukan dan menccari kemungkinan yang tersedia bagi klain.

Q s. Al-A'raf ( Tempat tertinggi)
Ayat 199 Khuzil afwa wa murbil urfi wa arid aniil jahilin
artinya : jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakn maruf serta berpalinglah dengan orang orang yang bodoh.
Ayat 200 Yang artinya jika Kami ditimpah suatu godaan syetan maka berlindunglah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui
Pnertian bimbingan koseling menurut Agama menurut H.M. Arifin 1982 : 2 Yaitu memberikan bantuan kepada oarang yang mengalami kesulitan lahiriah maupun bhatinia menyangkut kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
Masalah masalah yang sering dihadapi oleh individu antara lain
1. menurunya prestasi belajar
2. kelanjutan sekolah sesuai dengan kemampuanya
penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan keluarga
4. kesukaran dalam belajar
kesulitan dalam pergaulan
6. menentukan jenis dalam sebauah perkerjaan
menentukan pasangan hidup.
HUBUNGAN BIMBINGAN KONSELING, TUJUAN, FUNGSI SIPAT-SPIAT PRISIP aZAS BK
Hubungan Bk
disekolah pelayanan bimbingan dapat diberikan melalui berbagai cara dengan kegiatan seerti
a. pemberian informasi
b. pengajaran perbaikan
c. bimbingan kelompok konseling dan lain sebagainya

Fungsi BK
1. Pemahaman untuk dapat menghasilakn pemahaman tentang sesuatu oleh pihak -pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik ( fase perkembangan secara wajar
2. menyalurkan : membantu sisiwa mendapatkan lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya minsalnya memilih program jurussan, jenis sekolah, sambungan lapangan kerja
3. mengadaptasikan : membantu siswa mendapatkan progaram pendidikan dengan keadaaan masing masing, siswa minsalnya : membantu staf sekolah ( guru ) untukl menyesuaikan program pengajaran sesuai dengan potensi dirnya.
4. Menyesuaikan :Membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
5. pencegahan : membantu siswa menghindari kemungkinan terjadinya hambatan
6. perbaikan : membnatu siswa untuk memperbaiki kondisi siswa yang dipandang kurang memadai.
Perinsip-prinsip BK

Minggu, 26 Juni 2011

pantoen dusun

Lum sakit di sugek kace,
disungak bulu darah_e ngen rede.
Lum sakit putus cinte,
idup bemadu entahke bae.

Aman ole berat, berat...
Bekese berat di nyuk batu.
Aman ole di pantau nyimbet, nyimbet.
Bekese betinenye seragi antu.

Done_
kini komunitas ohyek telah brgabung di sebuah tempat yak itu posko ohyek di pondok. Doni komunitas ohyek sedang mencary pacr silakan hubungi ke No ini: 085267779075

Minggu, 19 Juni 2011

makalah spi bagi mahasiswa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, yaitu setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali namun Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal dan penghianatan dari orang-orang Khawarij dan Syi'ah dan terakhir terbunuhnya Ali bin Abi Thalib.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah.
Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Meskipun keberhasilan banyak dicapai daulah ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun) mulai diperkenalkan,
dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Muawiyah bin Abu Sufyan dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Bizantium, istilah khalifah tetap digunakan, namun Muawiyah bin Abu Sufyan memberikan interprestasi sendiri dari kata-kata tersebut dimana khalifah Allah dalam pengertian penguasa yang diangkat oleh Allah.
Dan kemudian Muawiyah bin Abu Sufyan dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.

1.2. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memenuhi syarat dari mata kulyah Sejarah Pendidikan Islam.


1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah ?
2. Bagaimana Perkembangan lembaga pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah?
3. Sebutkan Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah?
4. Sebutkan Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya?






BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah
Setelah pada tanggal 20 Ramadhan 40 H Ali ditikam oleh Ibnu Muljam, salah satu pengikut Khawarij, kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya (Hasan bin Ali) selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata sangat lemah sementara pengaruh Muawiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjannjian damai. Perjanjian itu dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam suatu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah bin Abi Sufiyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa Khulafa’ur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politikIslam.
Muawiyyah adalah pendiri dinasti Umayyah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hidun binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd Syan ibn Abd Manaf. Sebagai keturunan Abd Manaf, Muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad. Ia masuk Islam pada hari penaklukkan kota Mekkah (Fathul Mekkah) bersama penduduk Mekkah lainnya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 tahun.
Mu’awiyah (memerintah661-680) adalah orang yang bertanggung jawab atas perubahan sistem sukses kepemimpinannya dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan kepada yang bersifat keturunan. Bani Umayyah berhasil mengokohkan kekhilafahan di Damascus selama 90 tahun (661-750).
Pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damascus menandai era baru. Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai Bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya Al-Kitabah, Al-Hijabah, Organisasi Keuangan, Organisasi Kehakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.

B. Perkembangan lembaga pendidikan Islam
Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Kajian ilmu yang ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu: kedokteran, filsafat, astronomi atau perbintangan, ilmu pasti, sastra, seni baik itu seni bangunan, seni rupa, amuoun seni suara.
Pada masa khalifah-khalifah Rasyidin dan Umayyah sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti masa sekarang. Tingkat pertama ialah Kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok Agama Islam. Setelah tamat Al-Qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid. Pelajaran di masjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada tingkat menengah gurunya belumlah ulama besar, sedangkan pada tingkat tingginya gurunya ulama yang dalam ilmunya dan masyhur ke’aliman dan kesalehannya.
Umumnya pelajaran diberikan guru kepada murid-murid seorang demi seorang. Baik di Kuttab atau di Masjid pada tingkat menengah. Pada tingkat tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu halaqah yang dihadiri oleh pelajar bersama-sama.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada Kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana, yaitu:
a.Belajar membaca dan menulis
b.Membaca Al-Qur’an dan menghafalnya
c.Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti cara wudhu, shalat, puasa dan sebagainya.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari:
a. Al-Qur’an dan tafsirannya.
b. Hadis dan mengumpulkannya.
c. Fiqh (tasri’).
Pemerintah dinasti Umayyah menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Memberikan dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan dengan penyediaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dan para ulama mau melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukan kaderisasi ilmu. Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini adalah:
1. Ilmu agama, seperti: Al-Qur’an, Hadist, dan Fiqh. Proses pembukuan Hadist terjadi pada masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz sejak saat itulah hadist mengalami perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah Al Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segla ilmu yang mempelajari bahasa, nahu, saraf, dan lain-lain.
4. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.
Ada dinemika tersendiri yang menjadi karakteristik pendidikan Islam pada waktu itu, yakni dibukanya wacana kalam yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Sebagaimana dipahami dari konstitusi sejarah Bani Umayyah yang bersamaan dengan kelahirannya hadir pula tentang orang yang berbuat dosa besar, wacana kalam tidak dapat dihindari dari perbincangan kesehariannya, meskipun wacana ini dilatarbelakangi oleh faktor-faktor politis. Perbincangan ini kemudian telah melahirkan sejumlah kelompok yang memiliki paradigmas berpikir secara mandiri.
Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.

C. Berdirinya madrasah serta Universitas
Madrasah adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan islam. Madrasah merupakan perkembangan dari mesjid. Perluasan negara Islam bukanlah perluasan dengan merobohkan dan menghancurkan, bahkan perluasan dengan teratur diikuti oleh ulama-ulama dan guru-guru agama yang turut bersama-sama tentara Islam. Pusat pendidikan telah tersebar di kota-kota besar sebagai berikut:Di kota Mekkah dan Madinah (HIjaz). Di kota Basrah dan Kufah (Irak). Di kota Damsyik dan Palestina (Syam). Di kota Fistat (Mesir).
Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah adalah sebagai berikut:
1) Madrasah Mekkah: Guru pertama yang mengajar di Makkah, sesudah penduduk Mekkah takluk, ialah Mu’az bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al Qur’an dan mana yang halal dan haram dalam Islam. Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan Abdullah bin Abbas pergi ke Mekkah, lalu mengajar disana di Masjidil Haram. Ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra. Abdullah bin Abbaslah pembangunan madrasah Mekkah, yang termasyur seluruh negeri Islam.
2) Madrasah Madinah: Madrasah Madinah lebih termasyur dan lebih dalam ilmunya, karena di sanalah tempat tinggal sahabat-sahabat nabi. Berarti disana banyak terdapat ulama-ulama terkemuka.
3) Madrasah Basrah: Ulama sahabat yang termasyur di Basrah ialah Abu Musa Al-asy’ari dan Anas bin Malik. Abu Musa Al-Asy’ari adalah ahli fiqih dan ahli hadist, serta ahli Al Qur’an. Sedangkan Abas bin Malik termasyhur dalam ilmu hadis. Al-Hasan Basry sebagai ahli fiqh, juga ahli pidato dan kisah, ahli fikir dan ahli tasawuf. Ia bukan saja mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada pelajar-pelajar, bahkan juga mengajar orang banyak dengan mengadakan kisah-kisah di masjid Basrah.
4) Madrasah Kufah: Madrasah Ibnu Mas’ud di Kufah melahirkan enam orang ulama besar, yaitu: ‘Alqamah, Al-Aswad, Masroq, ‘Ubaidah, Al-Haris bin Qais dan ‘Amr bin Syurahbil. Mereka itulah yang menggantikan Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud. Bahkan mereka pergi ke Madinah.
5) Madrasah Damsyik (Syam): Setelah negeri Syam (Syria) menjadi sebagian negara Islam dan penduduknya banyak memeluk agama Islam. Maka negeri Syam menjadi perhatian para Khilafah. Madrasah itu melahirkan imam penduduk Syam, yaitu Abdurrahman Al-Auza’iy yang sederajat ilmunya dengan Imam Malik dan Abu-Hanafiah. Mazhabnya tersebar di Syam sampai ke Magrib dan Andalusia. Tetapi kemudian mazhabnya itu lenyap, karena besar pengaruh mazhab Syafi’I dan Maliki.
6) Madrasah Fistat (Mesir): Setelah Mesir menjadi negara Islam ia menjadi pusat ilmu-ilmu agama. Ulama yang mula-mula madrasah di Mesir ialah Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘As, yaitu di Fisfat (Mesir lama). Ia ahli hadis dengan arti kata yang sebenarnya. Karena ia bukan saja menghafal hadis-hadis yang didengarnya dari Nabi SAW, melainkan juga dituliskannya dalam buku catatan, sehingga ia tidak lupa atau khilaf meriwayatkan hadis-hadis itu kepada murid-muridnya. Oleh karena itu banyak sahabat dan tabi’in meriwayatkan hadis-hadis dari padanya.
Karena pelajar-pelajar tidak mencukupkan belajar pada seorang ulama di negeri tempat tinggalnya, melainkan mereka melawat ke kota yang lain untuk melanjutkan ilmunya. Pelajar Mesir melawat ke Madinah, pelajar Madinah melawat ke Kufah, pelajar Kufah melawat Syam, pelajar Syam melawat kian kemari dan begitulah seterusnya. Dengan demikian dunia ilmu pengetahuan tersebar seluruh kota-kota di Negara Islam.

D. Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya
a. Imam Asy’ari (260-324H. /874-936M.)
Nama lengkapnya Abu Hasan’Ali bin Ismail al Asy’ari,lahir di Basyrah. Beliau adalah pelopor berdirinya aliran Ahlus Sunnah Waljama’ah (ASWAJA) . Beliau paham betul tentang ajaran Mu’tazilah yang sangat mengandalkan akal pikiran,maka akhirnya ia keluar dan kembali kepada ajaran islam yang murni,yakni ajaran yang telah digariskan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
b. Imam Syafi’I (150-204H. /767-820M.)
Nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i Al-Muthollibi, lahir di Ghuzah. Beliau termasuk pendiri Madzhab Empat dan Mujtahid Mutlaq.
c. Al Khawarizmi (780-850M.)
Al Khawarizmi lahir di Bagdad. Beliau adalah pendiri ilmu aljabar,dan sistem algorithme adalah diambil dari Al Khawarizmi yang telah merombak matematika barat .
Karyanya antara lain:
1) Buku Aljabar wal Muqabbala yang sudah terkenal di dunia.
d. Al Battani (877-919M.)
Beliau menulis “dengan ilmu bintang-bintang”,manusia mendapatkan bukti tentang keEsaan Tuhan dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Dari paparan makalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi sosial politik pada masa Bani Umayyah ialah.
Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai Bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah, dibentuknya Al-Kitabah, Al-Hijabah, Organisasi Keuangan, Organisasi Kehakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
Selain itu perkembangan lembaga pendidikan islam Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.
Adapun madrasah-madrasah yang terdapat pada masa Bani Umayyah yaitu : Madrasah Mekkah, Madrasah Madinah, Madrasah Basrah, Madrasah Kufah, Madrasah Damsyik (Syam), Madrasah Fistat (Mesir).
Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya
a. Imam Asy’ari (260-324H. /874-936M.)
Nama lengkapnya Abu Hasan’Ali bin Ismail al Asy’ari,lahir di Basyrah. Beliau adalah pelopor berdirinya aliran Ahlus Sunnah Waljama’ah (ASWAJA) . Beliau paham betul tentang ajaran Mu’tazilah yang sangat mengandalkan akal pikiran.
b. Imam Syafi’I (150-204H. /767-820M.)
Nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i Al-Muthollibi, lahir di Ghuzah. Beliau termasuk pendiri Madzhab Empat dan Mujtahid Mutlaq.
c. Al Khawarizmi (780-850M.)
Al Khawarizmi lahir di Bagdad. Beliau adalah pendiri ilmu aljabar,dan sistem algorithme adalah diambil dari Al Khawarizmi yang telah merombak matematika barat .
Karyanya antara lain:
1) Buku Aljabar wal Muqabbala yang sudah terkenal di dunia.
d. Al Battani (877-919M.)
Beliau menulis “dengan ilmu bintang-bintang”,manusia mendapatkan bukti tentang keEsaan Tuhan dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.

B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/ mahasiswi STI Tar agar bisa memahami dan mengerti isi dari makalah yang kami sajikan ini.











DAFTAR PUSTAKA


Asrahah,Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta: Logos, 1999).
www.google.com,” Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah”. (Senin 4 april 2011). 15.00
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008).














KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga kita dapat menikmati hidup yang penuh berkah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kulyah Sejarah Pendidikan Islam program strata I (S1) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Makalah ini disusun berdasarkan hasil pencarian bahan dan materi yang kami dapat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini hingga masih terlalu jauh kesempurnaan, hal ini penulis sadari karena keterbatasan dan kemampuan penulis dalam mengembangkan serta mengapresiasikan makalah ini.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/ mahasiswi sekolah tinggi ilmu tarbiyah muara enim
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini, baik moril maupun materil.
Demikian, semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Muara Enim, Februari 2011


Penulis





DAFTAR ISI

Daftar Isi Hal
Kaper Depan ………………………………………………………………...........
Kata Pengantar ……………………………………………………………………i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….....ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………….........1
B. Tujuan ………………………………………………………………......1
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN
A. Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah ………………...3
B. Perkembangan lembaga pendidikan Islam ……………………………...4
C. Berdirinya madrasah serta Universitas …………………………………..6
D. Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya ……………7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………….…..9
B. Saran ……………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA

Senin, 13 Juni 2011

sti.Tar

PEMBERITAHUAN
TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa/i tentang prosedur pengajuan judul skripsi sebagai berikut:
1. Prosedur 1 : Judul yang akan diajukan harus mendapat persetujuan Dosen PA sebanyak 2 alternatif judul.
2. Prosedur 2 : Judul yang telah disetujui PA didaftarkan ke Team Bina Skripsi beserta proposal penelitian.
3. Prosedur 3 : Seminar proposal penelitian dijadwalkan oleh Team Bina Skripsi.
4. Prosedur 4 : penunjukan pembimbing skripsi.

Demikianlah prosedur pengajuan judul skripsi kiranya dapat dimaklumi.

Muara Enim, April 2011
Ttd,
H.M Syarnubi Ahmad, S.Ag

khutbah jumat

Merindukan Surga
إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
Kaum muslimin rahimakumullah...
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad SAW sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. (QS. Al-Ahzab [33] : 56)
Kaum Muslimin rahimakumullah...
Setiap orang yang beriman pada Allah, Rsul-Nya dan hari akhir pasti merindukan surga. Ia merindukan surga bukan karena sudah bosan hidup di dunia, atau karena sudah tidak tahan menghadapi kesulitan kehidupan dunia. Akan tetapi, karena ia memahami dan meyakini bahwa kehidupan yang hakiki dan abadi hanyalah kehidupan surga. Sebanyak apapun uang yang dimilikinya dan setinggi apapun pangkat dan jabatan yang didukunnya semasa hidup di dunia ini tetap saja tidak dapat ia nikmati semuanya. Yang ia nikmati sebenarnya tidak lebih dari apa yang ia makan dan ia pakai dalam kesehariannya.
Uang yang melimpah dalam rekeningnya, tanah dan kebun yang luas yang dimilikinya, rumah yang besar yang dibelinya, kenderaan yang mahal yang diperolehnya, tetap saja sebagai tumpukan harta yang secara forlam miliknya, namun ia tidak bisa menikmati semuanya, apalagi saat ia sakit atau sedang menghadapi sakratul maut. Semuanya hanyalah banyang-bayang atau kepemilikan semu belaka. Hal inilah yang diperingatkan Allah dalam Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآَبِ
Dihiaskan kepada manusia kecintaan syahawat berupa wanita, anak-anak, harta benda dari emas dan perak, dan kuda-kuda yang ditambatkan, dan binatang ternak, dan kebun. Semua itu hanya kenikmatan dunia semata, sedangkan di sisi Allah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran [3] : 14)
Seperti apa orang yang merindukan surga itu dapat kita lihat pada generasi Islam pertama; para sahabat Rasul SAW. yang mulia dan generasi terbaik yang pernah Allah lahirkan ke atas dunia ini. Setelah masuk Islam, life style (gaya hidup) mereka benar-benar berubah dari life style yang menjadi trend dan berkembang dalam masyarakat jahiliyah menjadi life style generasi yang merindukan surga. Semua pencapaian duniawi yang mereka raih baik sebelum Islam maupun setelah masuk Islam bukan lagi dianggap sebagai standar keberhasilan bagi mereka. Siapa yang tidak kenal dengan Khadijah, Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Shuhaib Arrumi, Abdurrahman Bin Auh dan seterusnya? Rasululllah SAW benar berhasil mencetak mereka menjadi generasi akhirat dan pribadi-pribadi yang mencintai akhirat, meletakkan dunia ini di tepalak tangan mereka dan merindukan surga melebihi dari kerinduan mereka kepada ana-anak, istri-istri, harta, kampung halaman, tempat kelahiran dan sebagainya.
Bukti rindunya mereka kepada surga, Allah memberikan kepada mereka stempel “radhiyallahu ‘anhum” (Allah telah meridhoi mereka), padahal mereka masih hidup di dunia. Tidak ada di balik keridhaan Allah itu melaikan surga, seperti yang difirmankan-Nya :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu (generasi pertama Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah telah meridhai mereka dan merekapun ridha kepada-Nya dan Dia (Allah) telah menyiapkan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya bermacam-macam sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Demikian itu adalah kesuksesan yang amat agung (tanpa batas). (QS. At-Taubah [9] : 100)
Demikianlah orang yang beriman. Ia sama sekali tidak tertipu oleh betapaun gemerlapnya dunia dan sebesar apapun dunia datang menghampirinya. Pandangannya terfokus kepada surga. Kerinduannya yang mendalam kepada surga bersemi dalam lubuh hati dan jantungya. Di matanya, dunia dengan segala fasilitas hidup yang Allah anugerahkan kepadanya dan betapapun banyaknya, tidak lebih dari modal yang ia gunakan semuanya untuk membeli tiket ke surga. Sebab itu, ia bersegera dan berlomba-lomba meraih tiket tersebut dengan mengerahkan segala potensi yang Allah berikan padanya seperti, ilmu, harta, pemikiran, tenaga dan bahkan nyawanya. Pikiran dan persaanya tertuju kepada sebuah kehiudpan yang hakiki nan penuh kebahagiaan, yaitu kehidupan surga. Tak seditikpun waktu, ilmu, harta dan tenaga ia sia-siakan. Semuanya ia curahkan untuk mengejar kehidupan surga. Persis seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur’an :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (136)
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan Penciptamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan dosa atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS. Ali Imran [3] : 133–136)
Kaum Muslimin Rahimakumullah...
Demikianlah di antara karakter dan sifat orang Mukmin yang merindukan surga sehingga kita melihatnya orang yang sangat sibuk beramal shaleh dan memperbaiki keimanan dan akhlaknya. Tidak ada satu detikpun waktunya yang terbuang percuma. Tidak satu katapun yang keluar dari mulutnya yang sia-sia, apalagi bernilai dosa. Tidak ada satu senpun uang yang ia peroleh kecuali ia belanjakan di jalan Allah dan untuk hal bermanfaat bagi dirinya, keluargnya dan masyarakatnya, bukan untuk ditumpuk dalam rekeningnya. Semua potensi yang Allah anugerahkan kepadanya ia arahkan untuk kepentingan akhiratnya demi mencapai surga yang ia rindukan.
Untuk sampai kepada pribadi yangh merindukan surga ada beberapa hal yang harus tertanam dalam diri kita dan menjadi habit (kebiasaan) dalam kehidupan sehari-hari kita.
1. Meyakini akhirat itu dan sifatnya kekal selama-lamanya. Di sana hanya ada dua tempat kehidupan; surga atau nereka. surga memiliki kenikmatan yang tidak pernah ada tandingannya di dunia. Ia hanya diberikan kepada orang-orang yang bertakwa pada Allah, sebagaimana Allah firmankan :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan Penciptamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali-Imran [3] : 133)
Sedangkan neraka dengan segala macam azab dan siksaannya adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang durhaka dan membangkang kepada Allah dan para Rasul-Nya, sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah [98] : 6)
2. Mengenal dan memahami sifat-sifat surga dan neraka. Mengenal dan memhami sifat-sifat surga akan mendorong kita bekerja keras untuk mencapainya. Apapun pengorbanan dan berapapun biaya untuk sampai ke sana, pasti dengan ringan dapat kita laksanakan. Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآَنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah [9] : 111)
Demikian pula, pengetahuan kita yang lengkap dan mendalam terhadap neraka, mendorong kita untuk menghindarinya sekuat tenaga, sebagaimana firman-Nya :
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)
Laki-laki (orang-orang) yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang (terbelalak). (QS. An-Nur [24] : 37)
3. Mengenal dan memahami betapa remeh, singkat dan kerdilnya dunia ini. Seringkali kita terkecoh oleh dunia dan berbagai kesenangannya. Hal tersebut dapat dilihat hampir semua konsentrasi pikiran, tenaga dan waktu kita berikan untuk meraihnya. Padahal sebanyak apapun penghasilan duniawi kita tidak akan bisa dibandingkan dengan janji kebaikan yang akan Allah berikan kepada kita di surga kelak. Apalagi faktanya, semua yang kita raih itu tidak bisa kita nikmati semuanya, kecual hanya sebagian kecil saja. Celakanya lagi, bila keinginan-keingan duniawi kita itu menyebabkan mata kita gelap sehingga tidak mempedulikan lagi halal dan haram. Musibah dan bencana pasti mengintai kita.
Oleh sebab itu, Allah SWT dan Rasul SAW. selalu mengingatkan kita agar tidak tertipu oleh dunia yang tidak seberapa dibandingkan kenikmatan akhirat yang dijanjikan Allah kepada kita. Kalaupun dunia Allah bentangkan kepada kita semuanya, haruslah kita jadikan sebagi biaya pembelian tiket kita ke surga. Bukan hanya dunia atau harta, bahkan nyawa kita juga anugerah dari Allah hrus siap kita korbankan di jalan Allah demi meraih surga yang dijanjikan-Nya. Allah menjelaskan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12)
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. Ash-Shaf [61] : 10–12)
Kaum Muslimin rahimakumullah....
Demikianlah khutbah ini, semoga Allah memelihara iman kita dan menjadikan iman kita iman yang melahirkan kerinduan kepada surga dan iman yang hidup yang mampu menggerakkan semua potensi diri dan harta yang Allah anugerahkan kepada kita untuk surga-Nya. Dialah tempat kita meminta dan Dia jua tempat kita memohon perlindungan. Semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di surga Al-Firdaus Al-A’la yang paling tinggi bersama Rasul SAW, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amin...
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم ......


By. Hendy azizir rohii

RPP KELAS X

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 1.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur’an ‎surat at-Tin
Kompetensi Dasar : 1.1. Menampilkan bacaan QS at-Tin dengan ‎tartil dan benar
Indikator • Membaca surat at-Tin dengan fasih
• Menyalin surat at-Tin dengan benar
• Hafal surat at-Tin dengan lancar
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca surat at-Tin dengan fasih, menyalin dengan benar dan hafal dengan lancar

Materi Pembelajaran
• Surat at-Tin

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tutor sebaya
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan membaca al-Qur’an.
• Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai kemampuan membaca Al Qur'an di atas rata-rata untuk menjadi tutor sebaya.
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Guru mendemonstrasikan bacaan surat at-Tin.
• Siswa berlatih membacanya dengan metode tutir sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam kelompok masing-masing, guru sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?




Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes unjuk kerja

Bentuk Instrumen
• Tes identifikasi

Instrumen
Bacalah surat at-Tin dengan fasih, kemudian hafalkan!






Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 1.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur’an ‎surat at-Tin
Kompetensi Dasar : 1.2. ‎Menyebutkan arti QS at-Tin
Indikator • Membaca arti mufradad surat at-Tin
• Mengartikan surat at-Tin
• Menjelaskan kandungan ayat surat at-Tin
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca arti mufradad surat at-Tin, mengartikan surat at-Tin, dan dapat menjelaskan kandungan ayat surat at-Tin.

Materi Pembelajaran
• Arti mufradad surat at-Tin
• Arti surat at-Tin
• Kandungan ayat surat at-Tin

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Siswa membaca arti mufradad.
• Siswa berlatih mengartikan ayat demi ayat berdasarkan arti mufradadnya dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan tutor sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan yang dialami kepada guru, guru bertindak sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes isian
• Tes uraian

Instrumen
1. Lafaz وطور سينين artinya ....
2. Lafaz لقد خلقنا artinya ....
3. Lafaz أحسن تقويم artinya ....
4. Tulislah arti surat at-Tin ayat 4!
5. Tulislah arti surat at-Tin ayat 4!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 1.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami Al-Qur’an ‎surat at-Tin
Kompetensi Dasar : 1.3. ‎Menyebutkan arti QS at-Tin
Indikator • Mensimulasikan sikap beramal shaleh
• Membiasakan diri bersikap beramal shaleh dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mensimulasikan sikap berserah sikap beramal shaleh serta membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran
• ٍikap beramal shaleh
• Pembiasaan diri bersikap beramal shaleh dalam kehidupan sehari-hari

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi

Kegiatan Inti
• Siswa melakukan kegiatan pembiasaan berserah diri dalam setiap aktifitas belajar maupun pekerjaan yang lain.
• Siswa melaporkan kegiatannya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Penilaian diri

Bentuk Instrumen
• Lembar penilaian diri /skala sikap

Instrumen

Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3
1 Saya melaksanakan perintah orang tua kalau diberi hadiah
2 Ketika ulangan saya berusaha agar mendapat nilai bagus walaupun harus menyontek
3 Ketika teman-teman merokok saya ikut-ikutan
4 Saya tidak usah berusaha karena kaya dan miskin sudah menjadi takdir Allah SWT
5 Saya telat membayar uang sekolah karena saya menerapkan sikap sabar



Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 2.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 2. Memahami Ajaran Al – ‎Hadits tentang ‎menuntut ilmu
Kompetensi Dasar : 2.1. Membaca hadits tentang menuntut ilmu
Indikator • Membaca hadits tentang menuntut ilmu dengan fasih
• Menyalin hadits tentang menuntut ilmu dengan benar
• Hafal hadits tentang menuntut ilmu dengan lancar
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca hadits tentang menuntut ilmu dengan fasih dengan fasih, menyalin dengan benar dan hafal dengan lancar

Materi Pembelajaran
• Hadits tentang menuntut ilmu dengan fasih

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tutor sebaya
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Guru mendemonstrasikan bacaan hadits tentang menuntut ilmu dengan fasih.
• Siswa berlatih membacanya dengan metode tutir sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam kelompok masing-masing, guru sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?




Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes unjuk kerja

Bentuk Instrumen
• Tes identifikasi

Instrumen
Bacalah hadits tentang menuntut ilmu dengan fasih dengan fasih, kemudian hafalkan!






Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 2.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 2. Memahami Ajaran Al – ‎Hadits tentang ‎menuntut ilmu
Kompetensi Dasar : 2.2. ‎Menyebutkan arti hadits tentang menuntut ilmu
Indikator • Membaca arti mufradad hadits tentang menuntut ilmu
• Mengartikan hadits tentang menuntut ilmu
• Menjelaskan kandungan hadits tentang menuntut ilmu
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca arti mufradad hadits tentang menuntut ilmu, mengartikan hadits tentang menuntut ilmu, dan dapat menjelaskan kandungan hadits tentang menuntut ilmu.

Materi Pembelajaran
• Arti mufradad hadits tentang menuntut ilmu
• Arti surat hadits tentang menuntut ilmu
• Kandungan hadits tentang menuntut ilmu

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Siswa membaca arti mufradad.
• Siswa berlatih mengartikan hadits tentang menuntut ilmu berdasarkan arti mufradadnya dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan tutor sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan yang dialami kepada guru, guru bertindak sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes isian
• Tes uraian

Instrumen
1. Lafaz النظافة artinya ....
2. Lafaz من الإيمان artinya ....
3. Lafaz نظيف artinya ....
4. Tulislah arti hadits tentang menuntut ilmu yang menyatakanbahwa menuntut ilmu itu sebagian dai iman!
5. Tulislah artinya!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 2.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 2. Memahami al-Hadits tentang menuntut ilmu
Kompetensi Dasar : 2.3. ‎Menyebutkan hadits tentang menuntut ilmu
Indikator • Mensimulasikan sikap menjaga menuntut ilmu
• Membiasakan diri menjaga menuntut ilmu
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mensimulasikan sikap berserah menjaga menuntut ilmu serta membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran
• Sikap menjaga menuntut ilmu.
• Pembiasaan diri menjaga menuntut ilmu.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi

Kegiatan Inti
• Siswa melakukan kegiatan pembiasaan berserah diri dalam setiap aktifitas belajar maupun pekerjaan yang lain.
• Siswa melaporkankegiatannya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Penilaian diri

Bentuk Instrumen
• Lembar penilaian diri skala sikap

Instrumen

Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3
1 Saya memakai pakaian yang bersih dan rapi
2 Ketika akan shalat saya pasti wudu dan menggunakan pakaian yang suci
3 Saya mandi sehari paling tidak dua kali
4 Saya memotong kuku seminggu sekali
5 Ketika melihat sampah yang tercecer saya buang di tempat sampah.



Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 3.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan ‎kepada Hari Akhir
Kompetensi Dasar : 3.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari ‎Akhir
Indikator • Menjelaskan pengertian iman kepada hari akhir
• Menjelasakan kehidupan dunia yang bersifat sementara
• Menjelasakan fungsi beriman kepada hari akhir dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengimani hari akhir, menjelasakan kehidupan dunia hanya sementara, serta menjelaskan fungsinya.

Materi Pembelajaran
• Pengertian iman kepada hari akhir
• Kehidupan dunia yang bersifat sementara
• Fungsi beriman kepada hari akhir dalam kehidupan

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya memahami iman kepada hari akhir.
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group).

Kegiatan Inti
• Guru memberikan gambaran mengenai dhsyatnya hari akhir.
• Siswa berlatih membaca dalil naqli mengenai hari akhir dengan metode tutor sebaya.
• Siswa berdiskusi tentang kehidupan dunia yang hanya sementara.
• Siswa menelaah lebih mendalam mengenai fungsi beriman kepada hari akhir..

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?



Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP

Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelaskan pengertian iman kepada hari akhirl!
2. Ceritakan kejadian hari akhir!
3. Tulislah ayat tentang hari akhir!
4. Jelaskan tanda-tanda hari akhir!
5. Jelasakan fungsi beriman kepada hari akhir!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 3.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan ‎kepada Hari Akhir
Kompetensi Dasar : 3.2. Menyebutkan ayat Al-Qur’an yang berkaitan ‎dengan hari Akhir
Indikator • Membaca dan mengartikan dalil naqli dan aqli tentang hari akhir
• Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang adanya pembalasan amal baik dan buruk manusia
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca dan mengartikan dalil naqli dan aqli tentang hari akhir dan adanya pembalasan amal baik dan buruk manusia.


Materi Pembelajaran
• Dalil naqli dan aqli tentang hari akhir
• Dalil naqli tentang adanya pembalasan amal baik dan buruk manusia

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Diskusi
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Aprsepsi

Kegiatan Inti
• Guru mendemonstrasikan ayat-ayat yang berhubungan dengan ahri akhir.
• Siswa berlatih membaca dan mengartikan dengan metode tutor sebaya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?



Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP

Penilaian

Teknik
• Unjuk kerja

Bentuk Instrumen
• Tes identifikasi

Instrumen

Bacalah ayat berikut ini yang menjelaskan tentang hari akhir!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 3.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan ‎kepada Hari Akhir
Kompetensi Dasar : 3.3. Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an sebagai Kitab Allah
Indikator • Membiasakan diri tadarus al-Qur'an
• Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan ajaran al-Qur'an
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa membiasakan diri tadarus al-Qur'an dan berperilaku yang sesuai dengan ajaran al-Qur'an.

Materi Pembelajaran
• Tadarus al-Qur'an
• Perilaku yang sesuai dengan ajaran al-Qur'an

Metode Pembelajaran
• Penugasan
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Aprsepsi

Kegiatan Inti
• Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan tadarus al-Quran.
• Siswa melakaukan kegiatan tadarus di rumah selama satu minggu.
• Siswa mendeskripsikan kesan-kesannya.
• Siswa melaporkan hasil kegiatannya secara tertulis.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Penilaian diir

Bentuk Instrumen
• Lembar penilaian diri

Instrumen
Lakukan tadrus al-Quran selama stu minggu dan buatlah laporan serta tulislah kesan yang kamu rasakan selama melaksanakan kegiatan tadarus!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 4.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan pengertian tasamuh
Indikator • Menjelaskan pengertian tasamuh
• Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang tasamuh
• Menjelaskan fungsi tasamuh dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan tasamuh, membaca dan mengartikan dalil naqlinya, serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan.

Materi Pembelajaran
• Pengertian n tasamuh
• Dalil naqli tentang tasamuh
• Fungsi tasamuh dalam kehidupan

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya berakhlak mulia.
• Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian tasamuh.
• Siswa menelaah lebih dalam mengenai tasamuh.
• Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang tasamuh dengan metode tutor sebaya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelaskan pengertian qanaah!
2. Jelakan pengertian tasamuh!
3. Jelaskan ciri-ciri qana’ah!
4. Apakah fungsi qanaah?
5. Tulislah dalil naqli tentang tasamuh!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 4.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : 4.2. Menampilkan contoh perilaku ‎tasamuh
Indikator • Menyebutkan contoh-contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan
• Menunjukkan sikap senang berperilaku tasamuh dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan dan menyukainya.

Materi Pembelajaran
• Contoh-contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan.

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• Penugasan
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai indahnya berakhlak mulia.
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi untuk mencari contoh-contoh nyata perilaku tasamuh dalam kehidupan.
• Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Ceritakan contoh penerapan tasamuh!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 4.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : 4.3. Membiasakan perilaku tasamuh.
Indikator • Membiasakan diri berperilaku tasamuh dalam kehidupan.
• Merasakan manfaat berperilaku tasamuh dalam kehidupan.
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membiasakan diri berperilaku tasamuh dalam kehidupan serta merasakan manfaatnya.

Materi Pembelajaran
• Pembiasaan perilaku tasamuh dalam kehidupan
• Manfaat berperilaku tasamuh dalam kehidupan

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Modeling
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai indahnya berakhlak mulia.
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
• Siswa melakukan simulasi perilaku tasamuh.
• Siswa menuliskan kesan-kesannya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP



Penilaian

Teknik
• Unjuk kerjas

Bentuk Instrumen
• Tes simulasi

Instrumen

1. Simulasikan sikap anak yang toleran terhadap kawannya yang bukan muslim!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 5.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 5. Memahami hukum Islam tentang penyembelihan hewan
Kompetensi Dasar : 5.1. Menjelaskan tatacara penyembelihan hewan
Indikator • Menjelaskan pengertian penyembelihan hewan
• Menyebutkan syarat-syarat penyembelihan.
• Menunjukkan dalil naqli tentang penyembelihan hewan.
• Menyebutkan hal-hal yang makruh dalam menyembelih.
• Menjelasakan tatacara menyembelih hewan.
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian, syarat-syarat, hal-hal yang makruh, dalil naqli, dan tatacara penyembelihan hewan.

Materi Pembelajaran
• Pengertian penyembelihan hewan
• Syarat-syarat penyembelihan.
• Dalil naqli tentang penyembelihan hewan.
• Hal-hal yang makruh dalam menyembelih.
• Tatacara menyembelih hewan.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya menghindari akhlak tercela.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian zakat, macam-macam zakat, waktu pelaksanaan zakat fitrah dan besarnya zakat fitrah
• Siswa menelaah lebih dalam menganai Jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya serta Nisab zakat mal

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasakan pengertian zakat!
2. Sebutkan macam-macam zakat!
3. Berapa besarnya zakat fitrah?!
4. Kapan waktu pelaksanaan zakat fitrah!
5. Jelaskan nisab zakat mal!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 5.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 5. Memahami hukum Islam tentang penyembelihan hewan
Kompetensi Dasar : 5.2. Menjelaskan ketentuan aqiqah dan qurban
Indikator • Menjelaskan pengertian qurban.
• Menunjukkan dalil naqli hukum pelaksanaan qurban..
• Menjelasakan waktu pelaksanaan qurban.
• Menyebutkan ketentuan hewan qurban
• Menjelasakan pembagian daging qurban.
• Menjelasakan pengertian aqiqah
• Menunjukkan dalil naqli hukum pelaksanaan aqiqah.
• Menjelasakan waktu pelaksanaan aqiqah.
• Menyebutkan ketentuan hewan aqiqah.
• Menjelasakan pembagian daging aqiqah.
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelasakan ketentuan aqiqah dan qurban.

Materi Pembelajaran
• Pengertian qurban.
• Dalil naqli hukum pelaksanaan qurban..
• Waktu pelaksanaan qurban.
• Ketentuan hewan qurban
• Pembagian daging qurban.
• Pengertian aqiqah
• Dalil naqli hukum pelaksanaan aqiqah.
• Waktu pelaksanaan aqiqah.
• Ketentuan hewan aqiqah.
• Pembagian daging aqiqah.

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas diskusi yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi untuk mencari perbedaan zakat fitrah dan mal.
• Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasaan perbedaan pengertian zakat fitrah dan mal!
2. Sebutkan perbedaan ketentuan zakat fitrah dan mal!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 5.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 5. Memahami hukum Islam tentang penyembelihan hewan
Kompetensi Dasar : 5.3. Memperagakan cara penyembelihan hewan aqiqah dan hewan qurban
Indikator • Menghafalkan doa/lafaz sebelum menyembelih binatang.
• Mempraktikkan cara menyembelih binatang qurban dan aqiqah.
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memperagakan cara penyembelihan hewan aqiqah dan hewan qurban.

Materi Pembelajaran
• Doa/lafaz sebelum menyembelih binatang.
• Praktik cara menyembelih binatang qurban dan aqiqah.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
• Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang orang-orang yang berhak menerima zakat.
• Siswa mengklasifikasi danmenjelasakan orang-orang yang berhak menerima zakat.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasakan orang-orang yang berhak menerima zakat!
2. Tulislah dalil naqli tentang orang-orang yang berhak menerima zakat!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 6.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 6. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah
Kompetensi Dasar : 6.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan haji dan umrah
Indikator • Menjelaskan pengertian haji dan umrah.
• Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang haji dan umrah.
• Menyebutkan hukum melaksanakan ibdah haji dan umrah.
• Menjelasakan syarat-syarat haji dan umrah.
• Menyebutkan rukun haji dan umrah.
• Menyebutkan wajib haji dan umrah.
• Menyebutkan sunah haji dan umrah
• Menyebutkan larangan bagi orang yang melaksanakan haji dan umrah.
• Menyebutkan dam dalam haji dan umrah.
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mamahami ketentuan haji dan umrah.

Materi Pembelajaran
• Pengertian haji dan umrah.
• Dalil naqli tentang haji dan umrah.
• Hukum melaksanakan ibdah haji dan umrah.
• Syarat-syarat haji dan umrah.
• Rukun haji dan umrah.
• Wajib haji dan umrah.
• Sunah haji dan umrah
• Larangan bagi orang yang melaksanakan haji dan umrah.
• Dam dalam haji dan umrah.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya menghindari akhlak tercela.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian zakat, macam-macam zakat, waktu pelaksanaan zakat fitrah dan besarnya zakat fitrah
• Siswa menelaah lebih dalam menganai Jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya serta Nisab zakat mal

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasakan pengertian zakat!
2. Sebutkan macam-macam zakat!
3. Berapa besarnya zakat fitrah?!
4. Kapan waktu pelaksanaan zakat fitrah!
5. Jelaskan nisab zakat mal!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 6.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 6. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah
Kompetensi Dasar : 6.2. Memperagakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah
Indikator • Menjelasakan bentuk-bentuk pelaksanakan ibadah haji dan umrah
• Memperagakan manasik haji dan umrah
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Memperagakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Materi Pembelajaran
• Bentuk-bentuk pelaksanakan ibadah haji dan umrah
• Manasik haji dan umrah

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas diskusi yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi untuk mencari perbedaan zakat fitrah dan mal.
• Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasaan perbedaan pengertian zakat fitrah dan mal!
2. Sebutkan perbedaan ketentuan zakat fitrah dan mal!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 7.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 7. Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara
Kompetensi Dasar : 7.1. Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran
Indikator • Menjelasakan sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui perdagangan.
• Menjelasakan sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui kegiatan sosial.
• Menjelasakan sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui pengajaran.
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Menceritakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

Materi Pembelajaran
• Sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui perdagangan.
• Sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui kegiatan sosial.
• Sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui pengajaran.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya kerja keras seperti yang dilakukan Nabi.

Kegiatan Inti
• Guru menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun kegiatan perekonomian
• Siswa menelaah lebih dalam mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun sistem perdagangan yang menjunjung nilai-nilai kejujuran.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?


Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Ceritakan sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui perdagangan!
2. Ceritakan sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui kegiatan sosial!
3. Ceritakan sejarah masuknya Islam di ‎Nusantara melalui pengajaran!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 7.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/1
Standar Kompetensi : 7. Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara
Kompetensi Dasar : 7.2. Menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa, Sumatera dan Sulawesi
Indikator • Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam ‎di Jawa
• Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam ‎di Sumatera
• Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam ‎di Sulawesi
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Materi Pembelajaran
• Sejarah beberapa kerajaan Islam ‎di Jawa
• Sejarah beberapa kerajaan Islam ‎di Sumatera ‎
• Sejarah beberapa kerajaan Islam ‎di Sulawesi

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Siswa menyaksikan VCD sejarah hijrah nabi ke Madinah dan perjuangan Nabi dan para sahabat periode Madinah.
• Siswa menyusun sinopsis.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Tulislah sinopsis sejarah nabi dan para sahabat setelah hijrah ke Madinah!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 8.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 8. Memahami Al-Qur’an ‎surat Al-Insyirah
Kompetensi Dasar : 8.1. Menampilkan bacaan QS Al-Insyirah dengan ‎tartil dan benar
Indikator • Membaca surat al-Insyirah dengan fasih
• Menyalin surat al-Insyirah dengan benar
• Hafal surat al-Insyirah dengan lancar
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca surat al-Insyirah dengan fasih, menyalin dengan benar dan hafal dengan lancar

Materi Pembelajaran
• Surat al-Insyirah

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tutor sebaya
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan membaca al-Qur’an.
• Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai kemampuan membaca Al Qur'an di atas rata-rata untuk menjadi tutor sebaya.
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Guru mendemonstrasikan bacaan surat al-Insyirah.
• Siswa berlatih membacanya dengan metode tutir sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam kelompok masing-masing, guru sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?




Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes unjuk kerja

Bentuk Instrumen
• Tes identifikasi

Instrumen
Bacalah surat al-Insyirah dengan fasih, kemudian hafalkan!






Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 8.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 8. Memahami Al-Qur’an ‎surat Al-Insyirah
Kompetensi Dasar : 8.2. ‎Menyebutkan arti QS Al-Insyirah
Indikator • Membaca arti mufradad surat al-Insyirah
• Mengartikan surat al-Insyirah
• Menjelaskan kandungan ayat surat al-Insyirah
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca arti mufradad surat al-Insyirah, mengartikan surat al-Insyirah, dan dapat menjelaskan kandungan ayat surat al-Insyirah.

Materi Pembelajaran
• Arti mufradad surat al-Insyirah
• Arti surat al-Insyirah
• Kandungan ayat surat al-Insyirah

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Siswa membaca arti mufradad.
• Siswa berlatih mengartikan ayat demi ayat berdasarkan arti mufradadnya dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan tutor sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan yang dialami kepada guru, guru bertindak sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes isian
• Tes uraian

Instrumen
1. Lafaz اَلَمْ نَشْرَحْ artinya ....
2. Lafaz مَعَ الْعُسْرِ artinya ....
3. Lafaz يُسْرًا artinya ....
4. Tulislah arti surat al-Insyirah ayat 4!
5. Tulislah arti surat al-Insyirah ayat 4!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 8.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 8. Memahami Al-Qur’an ‎surat Al-Insyirah
Kompetensi Dasar : 8.3. ‎Menyebutkan arti QS Al-Insyirah
Indikator • Mensimulasikan sikap berserah diri kepada Allah sesudah menyelesaikan kegiatan belajar/bekerja
• Membiasakan diri bersikap pasrah kepada Allah sesudah menyelesaikan kegiatan belajar/bekerja
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mensimulasikan sikap berserah diri kepada Allah sesudah menyelesaikan kegiatan belajar/bekerja serta membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran
• Sikap berserah diri kepada Allah sesudah menyelesaikan kegiatan belajar/bekerja.
• Pembiasaan diri bersikap pasrah kepada Allah sesudah menyelesaikan kegiatan belajar/bekerja.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi

Kegiatan Inti
• Siswa melakukan kegiatan pembiasaan berserah diri dalam setiap aktifitas belajar maupun pekerjaan yang lain.
• Siswa melaporkan kegiatannya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Penilaian diri

Bentuk Instrumen
• Lembar penilaian diri /skala sikap

Instrumen

Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3
1 Saya melaksanakan perintah orang tua kalau diberi hadiah
2 Ketika ulangan saya berusaha agar mendapat nilai bagus walaupun harus menyontek
3 Ketika teman-teman merokok saya ikut-ikutan
4 Saya tidak usah berusaha karena kaya dan miskin sudah menjadi takdir Allah SWT
5 Saya telat membayar uang sekolah karena saya menerapkan sikap sabar



Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 9.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 9. Memahami Ajaran Al – ‎Hadits tentang ‎kebersihan
Kompetensi Dasar : 9.1. Membaca hadits tentang kebersihan
Indikator • Membaca hadits tentang kebersihan dengan fasih
• Menyalin hadits tentang kebersihan dengan benar
• Hafal hadits tentang kebersihan dengan lancar
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca hadits tentang kebersihan dengan fasih dengan fasih, menyalin dengan benar dan hafal dengan lancar

Materi Pembelajaran
• Hadits tentang kebersihan dengan fasih

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tutor sebaya
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Guru mendemonstrasikan bacaan hadits tentang kebersihan dengan fasih.
• Siswa berlatih membacanya dengan metode tutir sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam kelompok masing-masing, guru sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?




Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes unjuk kerja

Bentuk Instrumen
• Tes identifikasi

Instrumen
Bacalah hadits tentang kebersihan dengan fasih dengan fasih, kemudian hafalkan!






Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 9.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 9. Memahami Ajaran Al – ‎Hadits tentang ‎kebersihan
Kompetensi Dasar : 9.2. ‎Menyebutkan arti hadits tentang kebersihan
Indikator • Membaca arti mufradad hadits tentang kebersihan
• Mengartikan hadits tentang kebersihan
• Menjelaskan kandungan hadits tentang kebersihan
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca arti mufradad hadits tentang kebersihan, mengartikan hadits tentang kebersihan, dan dapat menjelaskan kandungan hadits tentang kebersihan.

Materi Pembelajaran
• Arti mufradad hadits tentang kebersihan
• Arti surat hadits tentang kebersihan
• Kandungan hadits tentang kebersihan

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group) dan menempatkan tutor sebaya dalam setiap kelompok.

Kegiatan Inti
• Siswa membaca arti mufradad.
• Siswa berlatih mengartikan hadits tentang kebersihan berdasarkan arti mufradadnya dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan tutor sebaya.
• Tutor sebaya menyampaikan kesulitan yang dialami kepada guru, guru bertindak sebagai fasilitator.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes isian
• Tes uraian

Instrumen
1. Lafaz النظافة artinya ....
2. Lafaz من الإيمان artinya ....
3. Lafaz نظيف artinya ....
4. Tulislah arti hadits tentang kebersihan yang menyatakanbahwa kebersihan itu sebagian dai iman!
5. Tulislah artinya!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 9.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 9. Memahami al-Hadits tentang kebersihan
Kompetensi Dasar : 9.3. ‎Menyebutkan hadits tentang kebersihan
Indikator • Mensimulasikan sikap menjaga kebersihan
• Membiasakan diri menjaga kebersihan
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mensimulasikan sikap berserah menjaga kebersihan serta membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran
• Sikap menjaga kebersihan.
• Pembiasaan diri menjaga kebersihan.

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Demonstrasi
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi

Kegiatan Inti
• Siswa melakukan kegiatan pembiasaan berserah diri dalam setiap aktifitas belajar maupun pekerjaan yang lain.
• Siswa melaporkankegiatannya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran
• VCD pembelajaran


Penilaian

Teknik
Penilaian diri

Bentuk Instrumen
• Lembar penilaian diri skala sikap

Instrumen

Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3
1 Saya memakai pakaian yang bersih dan rapi
2 Ketika akan shalat saya pasti wudu dan menggunakan pakaian yang suci
3 Saya mandi sehari paling tidak dua kali
4 Saya memotong kuku seminggu sekali
5 Ketika melihat sampah yang tercecer saya buang di tempat sampah.



Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 10.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 10. Meningkatkan keimanan ‎kepada Qadha dan ‎qadar
Kompetensi Dasar : 10.1. Menyebutkan ciri-ciri beriman kepada qadha ‎dan qadar
Indikator • Menjelaskan pentingnya beriman kepada qadha dan qadar
• Menyebuitkan ciri-ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pentingnya beriman kepada qadha dan qadar dan menyebuitkan ciri-ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar.

Materi Pembelajaran
• Pentingnya beriman kepada qadha dan qadar
• Ciri-ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
• Apresepsi

Kegiatan Inti
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya iman kepada qadha dan qadar.
• Siswa berdiskusi dan menelaah ciri-ciri beriman kepada qadha dan qadar.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?



Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP




Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasakan ciri-ciri orang yang beriman kepada qadha dan qadar!
2. Bagaimana pendapatmu mengenai sikap berputus asa?


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 10.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 10. Meningkatkan keimanan ‎kepada Qadha dan ‎qadar
Kompetensi Dasar : 10.2. Menjelaskan hubungan antara qadha dan ‎qadar
Indikator • Menjelasakan pengertian qadha dan qadar
• Menjelasakan hubungan antara qadha, qadar dan takdir
• Menjelasakan bahwa kejadian yang baik dan buruk merupakan takdir Allah
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelasakan pengertian qadha dan qadar dan menjelasakan hubungan antara keduanya serta meyakini bahwa kejadian yang baik dan buruk merupakan takdir Allah.


Materi Pembelajaran
• Pengertian qadha dan qadar
• Hubungan antara qadha, qadar dan takdir
• Kejadian yang baik dan buruk merupakan takdir Allah

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Diskusi
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Aprsepsi

Kegiatan Inti
• Guru memberikan penjelasan mengenai pengertian qadha dan qadar.
• Siswa menelaah, mencari dan menemukan hubungan antara qadha dan qadar.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?



Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP

Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelaskan pengertian qadha!
2. Jelasakan pengertian qadar!
3. Apa hubungan antara qadha dan qadar?
4. Sebutkan contoh qadha!
5. Sebutkan contoh qadar!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 10.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 10. Meningkatkan keimanan ‎kepada Qadha dan ‎qadar
Kompetensi Dasar : 10.3. ‎ Menyebutkan contoh-contoh qadha dan ‎qadar dalam kehidupan sehari-hari
Indikator • Membedakan pengertian takdir muallak dan mubram
• Menyebutkan contoh-contoh takdir muallaq dan mubram
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membedakan takdir muallak dan mubram dan menyebutkan contoh-contohnya.


Materi Pembelajaran
• Perbedaan takdir muallak dan mubram
• Contoh-contoh takdir muallaq dan mubram

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Aprsepsi


Kegiatan Inti
• Siswa mendiskusikan contoh-contoh qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari.
• Siswa melaporkan kegiatannya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP

Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen

1. Jelasakan pengertian takdir muallaq!
2. Jelaskan pengertian takdir mubram!

Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 10.4




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 10. Meningkatkan keimanan ‎kepada Qadha dan ‎qadar
Kompetensi Dasar : 10.4. ‎ Menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang ‎berkaitan dengan qadha dan qadar‎
Indikator • Membaca dalil naqli tentang qadha dan qadar
• Mengartikan dalil naqli tentang qadha dan qadar
• Menjelasakan maksud dalil naqli tentang qadha dan qadar
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca, mengartikan dan menjelaskan maksud dalil naqli tentang qadha dan qadar.


Materi Pembelajaran
• Dalil naqli tentang qadha dan qadar
• Arti dalil naqli tentang qadha dan qadar
• Maksud dalil naqli tentang qadha dan qadar

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Aprsepsi

Kegiatan Inti
• Guru mendemonstrasikan ayat-ayat yang berhubungan dengan qadha dan qadar.
• Siswa berlatih membaca dan mengartikan dengan metode tutor sebaya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?



Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP

Penilaian

Teknik
• Unjuk kerja

Bentuk Instrumen
• Tes identifikasi

Instrumen

Bacalah ayat berikut ini yang menjelaskan qadha dan qadar!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ _________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :





Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 11.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 11. Menghindari Perilaku tercela
Kompetensi Dasar : 11.1. Menjelaskan pengertian perilaku takabur
Indikator • Menjelaskan pengertian takabur
• Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang takabur
• Menjelaskan akibat buruk takabur dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mamahami takabur dengan membaca dan mengartikan dalil naqlinya serta memahami akibat buruknya.

Materi Pembelajaran
• Pengertian takabur
• Dalil naqli tentang takabur
• Akibat buruk takabur

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya menghindari akhlak tercela.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian takabur..
• Siswa menelaah lebih dalam mengenai takabur.
• Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang takabur dengan metode tutor sebaya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelasakan pengertian takabur!
2. Tulislah dalil naqli tentang takabur!
3. Apakah sebab-sebab takabur!
4. Jelasakan akibat buruk takabur!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 11.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 11. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar : 11.2. Menyebutkan contoh - contoh perilaku takabur
Indikator • Menyebutkan contoh-contoh perilaku takabur dalam kehidupan
• Menunjukkan sikap tidak senang berperilaku takabur dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa memahami ciri-ciri pentakabur.

Materi Pembelajaran
• Ciri-ciri pendendam
• Ciri-ciri munafik

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi untuk mencari ciri-ciri takabur.
• Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Sebutkan ciri-ciri pendendam !
2. Sebutkan ciri-ciri munafik!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 11.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 11. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar : 11.3. Menghindari perilaku takabur dalam kehidupan sehari-hari
Indikator • Membiasakan diri berperilaku menjauhi takabur, dalam kehidupan
• Merasakan manfaat berperilaku menjauhi takabur dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menunjukkan sikap ingin menjauhi perilaku takabur serta membiasakan diri menjauhi perilaku takabur.

Materi Pembelajaran
• Menjauhi perilaku takabur
• Pembiasaan diri menjauhi perilaku takabur

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• CTL
• Penugasan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi tentang cara-cara menjauhi takabur.
• Siswa melaporakan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP

Penilaian

Teknik
• Penilaian diri

Bentuk Instrumen
• Lembar penilaian diri



Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 12.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 12. Memahami tatacara berbagai shalat sunnah
Kompetensi Dasar : 12.1. Menyebutkan pengertian dan ketentuan sholat sunnat berjamaah dan munfarid
Indikator • Menjelaskan pengertian shalat sunnat berjamaah
• Menjelaskan pengertian shalat sunnat munfarid
• Menunjukkan dalil naqli tentang shalat sunah berjamaah dan munfarid.
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jamaah dan munfarid serta menjelaskan ketentuannya.

Materi Pembelajaran
• Pengertian shalat jamaah dan munfarid
• Dalil naqli tentang keutamaan shalat jamaah
• Syarat-syarat shalat berjamaah
• Ketentuan imam dan makmum.
• Ketentuan makmum masbuk dan muwafiq
• Ketentuan shaf shalat berjamaah
• Halangan shalat jamaah

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan shalat jamaah.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian, syarat-syarat, ketentuan menjadi imam, makmum shaf, serta ketentuan makmum masbuk dan muwafiq.
• Siswa menelaah lebih dalam mengenai keutamaan shalat berjamaah.
• Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang keutamaan shalat berjamaah.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelaskan pengertian shalat jamaah!
2. Jelaskan pengertian shalat munfarid!
3. Sebutkan syarat-syarat shalat jamaah!
4. Jelaskan ketentuan menjadi imam!
5. Uraikan keutamaan shalat jamaah!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 12.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 12. Memahami tatacara berbagai shalat sunnah
Kompetensi Dasar : 12.2. Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah dan munfarid
Indikator • Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah
• Menyebutkan contoh shalat sunnat munfarid
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jamaah dan munfarid serta menjelaskan ketentuannya.

Materi Pembelajaran
• Pengertian shalat jamaah dan munfarid
• Dalil naqli tentang keutamaan shalat jamaah
• Syarat-syarat shalat berjamaah
• Ketentuan imam dan makmum.
• Ketentuan makmum masbuk dan muwafiq
• Ketentuan shaf shalat berjamaah
• Halangan shalat jamaah

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan shalat jamaah.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian, syarat-syarat, ketentuan menjadi imam, makmum shaf, serta ketentuan makmum masbuk dan muwafiq.
• Siswa menelaah lebih dalam mengenai keutamaan shalat berjamaah.
• Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang keutamaan shalat berjamaah.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelaskan pengertian shalat jamaah!
2. Jelaskan pengertian shalat munfarid!
3. Sebutkan syarat-syarat shalat jamaah!
4. Jelaskan ketentuan menjadi imam!
5. Uraikan keutamaan shalat jamaah!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 12.3




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 12. Memahami tatacara berbagai shalat sunnah
Kompetensi Dasar : 12.3. Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari-hari
Indikator • Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah
• Mempraktikkan shalat sunnat ‎munfarid
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mempraktikkan shalat berjamaah, mensimulasikan shaf, makmum muwafiq, dan makmum masbuk.

Materi Pembelajaran
• Praktikkan shalat berjamaah.
• Simulasi shaf shalat jamaah dengan satu makmum, dua makmum, dan tiga makmum
• Simulasi makmum muwafiq dan makmum masbuk

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• Demonstrasi
• Simulasi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan shalat jamaah.
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan shalat berjamaah.
• Siswa melakukan praktik shalat berjamaah, mensumulasikan shaf makmum, menjadi makmum muwafiq dan makmum masbuk.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP


Penilaian

Teknik
• Unjuk kerja

Bentuk Instrumen
1. Tes identifikasi

Instrumen
2. Lakukan praktik shalat berjamaah!

Rubrik :

Aspek yang dinilai Indikator kemampuan Nilai
• Bacaan-bacaan, baik bacaan rukun maupun sunah
• Gerakan-gerakan rukun
• Kekhusyu’an / tumakninah / penghayatan • Melaksanakan shalat berjamaah tanpa melakukan kesalahan ketika menjadi imam maupun makmum. • khusyu’ 100
• kurang khusyu’ 95
• Melaksanakan shalat berjamaah dengan melakukan 1-10 kesalahan ketika menjadi imam maupun makmum. • khusyu’ 90
• kurang khusyu’ 85
• Melaksanakan shalat berjamaah dengan melakukan 11-20 kesalahan ketika menjadi imam maupun makmum. • khusyu’ 80
• kurang khusyu’ 75

• Melaksanakan shalat berjamaah dengan melakukan 21-30 kesalahan ketika menjadi imam maupun makmum. • khusyu’ 70
• kurang khusyu’ 65
• Melaksanakan shalat berjamaah dengan melakukan lebih dari 30 kesalahan ketika menjadi imam maupun makmum. • khusyu’ 60
• kurang khusyu’ 55


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 13.1




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 13. Memahami sejarah tradisi Islam Nusantara
Kompetensi Dasar : 13.1. Menceritakan seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi Islam
Indikator • Menjelaskan pengertian seni budaya lokal
• Menjelaskan pengertian tradisi Islam
• Menyebutkan contoh budaya lokal yang merupakan tradisi islam
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian seni budaya lokal, tradisi Islam, dan menyebutkan contoh budaya lokal yang merupakan tradisi islam

Materi Pembelajaran
• Pengertian seni budaya lokal
• Pengertian tradisi Islam
• Contoh-contoh budaya lokal yang merupakan tradisi islam

Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Tutor sebaya
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya memahami budaya dan seni Islam.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan pengertian seni dan tradisi Islam.
• Siswa menelaah lebih dalam mengenai seni dan tradisi Islam serta mencari contoh-contohnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP
• Mushaf Al-Quran


Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Jelaskan kriteria seni yang diperbolehkan dalam Islam.
2. Adakah seni yang tidak diperkenankan dalam Islam?
3. Jelasakan maksud budaya Islam!
4. Sebutkan contoh-contoh seni Islami!
5. Sebutkan contoh budaya lokal yang bersumber dari nilai-nilai Islam!


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________ Muhammad Ahsan, S.Ag
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :






Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 13.2




Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : IX/2
Standar Kompetensi : 13. Memahami sejarah tradisi Islam Nusantara
Kompetensi Dasar : 13.2. Memberikan apresiasi terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara
Indikator • Menceritakan tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten.
• Menuliskan apresiasi terhadap tradisi tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten.
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan)


Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menceritakan dan mengapresiasi tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten

Materi Pembelajaran
• Tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten.
• Apresiasi terhadap tradisi tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten.

Metode Pembelajaran
• Tanya jawab
• Diskusi
• CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi untuk berdiskusi tentang tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten.
• Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Pertemuan kedua

Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi
• Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus dilakukan siswa.
• Siswa berdiskusi untuk berdiskusi untuk mengapresiasi tradisi halal bihalal, dugderan, kupatan, grebeg besar dan sekaten.
• Siswa melaporkan hasilnya.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini. Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?

Sumber Belajar
• Buku PAI Kelas IX Tim Abdi Guru , Penerbit Erlangga
• LKS MGMP PAI SMP



Penilaian

Teknik
• Tes tertulis

Bentuk Instrumen
• Tes uraian

Instrumen
1. Ceritakan maksud halal bihalal!
2. Ceritakan tradisi dugderan!
3. Kapan dilaksanakan tradisi grebeg besar?
4. Di mana dilaksanakannya tradisi sekaten?
5. Bagaimana apresiasi kamu terhadap tradisi dugderan?


Semarang, Juli 2006
Mengetahui Guru Mapel PAI
Kepala Sekolah




_________________
NIP NIP


Saran Kepala Sekolah :