Web Servise Hp dan Laptop
Aza Phone Cell

Selasa, 06 Desember 2011

makalah ph sosiologi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah lembaga sosial dan lembaga pendidikan bukan sesuatu yang asing bagi kita. Keberadaan lembaga sosial sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mengatur , mengawasi pelaksanaan aturan, nilai sosial dan norma sosial serta kadangkala memberikan sanksi bagi orang yang melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial, manusia dapat hidup teratur, tertib, dan tidak dapat berbuat semaunya sendiri karena ada norma yang mengikatnya. Tiap-tiap lembaga sosial memiliki norma yang berbeda-beda sesuai dengan jenis lembaga sosialnya, dan mengikat pula pada lingkup masyarakat yang memiliki hubungan dengannya. Pada dasarnya pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu individu oleh karenanya, di bentuklah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan seringkali di wujudkan dalam bentuk sekolah baik formal maupun informal melalaui sekolah bakat seseorang di kembangkan untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan selain itu, dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, seseorang dapat pula menangkap peluang berusaha dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, lembaga pendidikan mengajarkan berbagai macam pengetahuan.dan ketrampilan yang dapat di gunakan dalam kehidupan. Namun lembaga pendidikan dapat pula membantu pola- pola sikap seseorang agar prilakunya tidak menyimpng dari norma-norma yang berlaku. Lembaga social dan lembaga pendidikan yang muncul secara terencana, maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang atau organisasi tertentu yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk, pemerintah mencanangkan program transmigrasi. lembaga transmigrasi ini muncul karena direncanakan oleh pemerintah Indonesia untuk memetakan jumlah penduduk di Indonesia sehingga merata. Hubungan lembaga social dan lembaga pendidikan sangat erat dikarenakan lembaga pendidikan dan lembaga social adalah dasar akan terbentuknya suatu kepribadian dari pendidikan yang menunjang terbentuknya suatu system pendidikan. Tidak bias kita pungkiri lagi bahwa lembaga pendidikan dan lembaga social memberikan pengaruh yang segnifikan terhadap corak dan karakter masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Lembaga, lembaga social dan lembaga pendidikan ?
2. Bagaimana cirri-ciri lembaga pendidikan dan lembaga sosial ?
3. Bagaimana tipe lembaga social dan lembaga pendidikan ?
4. Apakah fungsi lembaga pendidikan dan lembaga social ?
5. Macam-macam lembaga pendidikan dan lembaga social ?



C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian dan dan hubungan lembaga pendidikan dan lembaga social.
2. Agar kita dapat mengetahui hubungan lembaga pendidikan dan lembaga social ?
3. Agar kita dapat mengetahui fungsi lembaga pendidikan dan lembaga social ?
4. Untuk mengetahui kreteria dalam lembaga pendidikan dan lembaga social.
5. Dengan lembaga pendidikan dan lembaga social kita dapat mengetahui macam – macam lembaga social dan lembaga pendidikan
D. Manfaat
1. Agar kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan orang lain
2. Dengan adanya makalah ini kita dapat belajar membedakan mana lembaga social dan lembaga pendidikan.
E. Metode Penelitian
Dalam makalah ini penulis mengemukakan hal – hal sebagai berikut.
1. Jenis Penelitian atau Pendekatan Penelitian.
Jenis penelitian ini yang di ambil oleh penulis yaitu penelitian kualitatif
2. Tempat dan waktu penelitian.
Tempatnya yaitu di Lembaga pendidikan dan lembaga social
Waktu penelitian yaitu tanggal 11 November 2011 s/d 12 November 2011
3. Populasi dan Sampel atau Sumber data
a. Data
Data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari data pokok dan data penunjang sebagai berikut:
1) Data pokok tentang Lembaga pendidikan dan lembaga social
2) Data penunjang, yaitu data tentang gambaran umum lokasi penelitian, yang meliputi:
a. Sejarah adanya lembaga pendidikan dan lembaga social
b. Keadaan lembaga pendidikan dan lembaga social
b. Sumber Data
Untuk mendapat sumber data-data di atas, baik data pokok maupun data penunjang, maka pemakalah ini mengambil sumber data, yaitu:
1. Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh staf dan seluruh jajaran lembaga pendidikan dan lembaga social.
Indrayanto,proposal penelitian,idea fress Yogyakarta 2010



2. Informan
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dan orang orang yang terlibat dalam dunia lembaga pendidikan dan lembaga social
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menggali data-data pokok dan data penunjang di atas, maka penelitian menggunakan teknik-teknik pengumpulan data seperti yang tersebut di bawah ini :
1) Angket
Yang ditujukan kepada yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan
2) Wawancara
Teknik ini digunakan untuk menggali data penunjang yang ditujukan kepada seluruh pegawai lembaga pendidikan dan yang terkait..
3) Observasi
Teknik ini digunakan agar penulis dapat melihat secara langsung keadaan lokasi penelitian dan untuk melengkapi sebagian data-data pokok yang diperlukan.
3) Dokumenter
segala sesuatu yang berasal dari buku dan naskah - naskah dan surat- menyurat dalam lembaga pendidikan dan lembaga social.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dapat kita lihat pada kajian pustaka yang terdahulu dan sekarang menurut para tokoh atau orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan. Menurut Akmal ramadhan di dalam buku “Sosiologi pendidikan” Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.2011,Hal.68 ia mengatakan bahwa lembaga pendidikan dan lembaga social memberikan pengaruh yang segnifikan dalam terhadap pendidikan, corak dan karakter masyarakat. Sedangkan menurut Hasbullah di dalam buku “Dasar- dasar Ilmu pendidikan.PT. Raja Grafindo Persada. Ia mengatakan bahwa : lembaga pendidikan dan lembaga social adalah suatu lembaga yang sangat menjadi penentu dalam dunia pendidikan di karenakan di dalam pendidikan harus ada suatu lembaga atau suatu organisai yang menaungi suatu lembaga pendidikan artinya lembaga social juga juga merupakan suatu lembaga yang juga menaungi lembaga pendidikan ( sekolah ).
Dari kedua pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa terdapat banyak perbedaan dan banyak persamaan diantaranya adalah : perbedaaanya adalah pada corak dan karakter masyarakat yang memiliki pendidikan dan kurang memiliki pendidikan sedangkan persamaanya adalah lembaga pendidikan dan lembaga social saling berkaitan dengan pendidikan masyarakat dikarenakan pendidikan atau corak suatu masyarakat dapat dilihat di dalam karakteristik pendidikan.

Akmal Ramdhan,Sosiologi pendidikan STI.Tar.Muara Enim 2011

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga, pendidikan dan lembaga social
Secara etimologi lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan sesuatu penelitian keilmuan atau suatu usaha untuk mencapai apa yang telah di rencanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu organisai yang bernaung dalam dunia pendidikan yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan yang di canangkan oleh pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan menurut Abu ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1991: 171 di dalam buku Akmal ramadhan yang berjudul sosiologi Pendidikan. Ia mengatakan bahwa lembaga pendidikan adalah suatu tempat atau wadah berlangsungnya proses pendidikan. Dari uraian di atas maka dapat kita tarik benang merah pengertian lembaga pendididkan. Lembaga pendidikan adalah sesuatu tempat dimana terciptanya suatu proses pendidikan yang berlangsung secara berkesinambungan dan terus menuerus dan juga pendidikan itu harus berlangsung sepanjang hidup ( Live Long education ).
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut.Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Lembaga sosial menurut koenjaraningrat ( 1987: 70 ) lembaga sosial adalah suatu norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia di dalam masyarakat.



Akmal ramdhan,sosiologi pendidikan STI.Tar Muara Enim


B. Ciri – ciri lembaga pendidikan dan lembaga sosial
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa pada dasarnya merupakan cita-cita dari pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup dimensi ahir batin, material, dan spiritual. Lebih dari itu suatu lembaga pendidikan menghendaki suatu lembaganya atau yang bernaung di dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada yang nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia di dalam dunia pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ciri – cirri lembaga pendidikan yaitu :
1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas.
2. Memiliki keunggulan yang distinktif ddan kompetitif.
3. Memiliki ketahanan mutu yang konsisten
4. Memberikan layanana tentang rasa kenyamanan dan kepuasan.
5. Mampu mengangtipasi dan beradaptasi dengan tuntunan dan perkembangan zaman.
6. Memiliki networking, partnership, dan kemitraan dengan lembaga lain,
Lembaga pendidikan juga mempunyai sipat- sipat khas sebagi berikut :
1. Pola da sikap kelakuan seperti hasrat akan pengetahuan, konsentarsi dan displin belajar.
2. Lambang seperti panji sekolah, warna sekolah dan gambar lambing
3. Unsur – unsur pemakaian kebudayaan seperti : perpustakaan buku-buku dan lapangan olahraga.
4. Kode-kode tertulis atau lisan seperti gelar dan aturan ujian.
5. Rasionalisasi dan sublimasi ( ideology ) seperti kebebasan, tata norma, kebebasan akademis dan tridarma pendidikan.
Sedangkan lembaga sosial adalah lembaga yang menaungi lembaga pendidikan dan mempunyai cirri dan karakteristik. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut :
1. Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.
2. Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.
3. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
4. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
5. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
6. Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.
Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut.
1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
C. Tipe lembaga social dan lembaga pendidikan
Tipe lembaga pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yakni ditinjau dari segi yang mengusahakan dan tingkatan serta sipatnya.
a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Sekolah negeri : yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah. Baik segi fasilitas, keuangan, maupun tenaga pengajar.

2) Sekolah Swasta : yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta, terdiri atas 4 status. Disamakan, Diakui, Terdaftar, dan Terakreditasi.
b. Ditinjau dari segi Tingkatan.
1) Pendidikan pra sekolah : Pendidikan sebelum sekolah dasar
2) Pendidikan Dasar : Sekolah Dasar/madrasah Ibtidayah dan SMP/Mts
3) Pendidikan Menengah : SMA dan Kejuruan atau Madrasyah Aliyah.
4) Pendidikan Tinggi : Akademik, politeknik, Institut, Sekolah Tinggi atau universitas. Pendidiikan ini mencakup program pendidikan, yaitu Diploma ( D1,D2, da D3 ), Serjana Muda, Magister ( S2 ) dan Dokter ( S3 )
c. Ditinjau dari dari sifatnya dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
1) Sekolah umum : yaitu sekolah yang belu mempersiapkan anak dalam spesialis dalam bidang perkerjaan tertentu. Misalnya SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA
2) Sekolah kejuruan yakni Lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Minsalnya : SMK/MAK
Sedangkan tipe lembaga sosial terdiri atas 5 macam. Yakni Berdasarkan perkembangan dalam masyarakat, berdasarkan kepentingan masyarakat, berdasarkan penerimaanya dalam masyarakat, berdasarkan penyebaranya dalam masyarakat, berdasarkan fungsinya dalam masayarakat.
1) Lembaga sosial berdasarkan perkembanganya dalam masyarakat terdiri dari.
a. Cresive Instution merupakan institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat dan istiadat masyarkat, contohnya : Instansi agama, pernikahan, dan hak milik
b. Enacted Instution merupakan instansi yang sengaja di bentuk oleh masyarakat contohnya : lembaga pendidikan
2) Lembaga sosial berdasarkan kepentingan masyarakat:
a. Basic Instution merupakan lembaga sosial yang dianggap penting keberadaanya untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat contoh keluarga, sekolah, dan Negara.
b. Subsidiary Instution merupakan lembaga sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak terlalu penting dan berada di masing-masing masyarakat. Contohnya : rekreasi
3) Berdasarkan penerimanya dalam masyarakat, terdiri dari
a. Approved atau scantioned Instution merupakan lembaga sosil yang di terima oleh masyarakat. Contohnya lembaga sekolah dan perusahaan dagang.
b. Unsanctioned Instution merupakan Instansi yang ditolak masyarakat meskipun tidak mampu membrantasnya. Contohnya pelacuran

4) Berdasarkan penyebaranya atau popularitasnya di masyarakat dapat di bagi menjadi.
a. General Instution merupakan istansi yng dikenal oleh sebagian masyarakat. Contoh : Instutusi agama.
b. Restricted Instition merupakan lembaga sosial yang lainya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh : lembaga agama islam, Kristen, hindu, Budha dan konghucu
5) Berdasarkan fungsinya terbagi atas 2 macam yaitu :
a. Operative Instution merupakan yang berfungsi menghipun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh : lembaga industry
b. Regulative Instution merupakan instution yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelaukuan dalam masyarakat. Contoh : lembaga hokum dan kejaksaaan.
D. Fungsi lembaga pendidikan dan lembaga social.
Fungsi lembaga pendidikan sebagai system sosial, lembaga pendidikan harus memiliki fungsi dan peran dalam masyarakat menuju kearah perbaikan dari segala lini. Dalam hal ini lembaga pendidikan memiliki dua karakter secara umum. Pertama, melaksanakan peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah system kedua mengenali individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi sebgai alat.
1) Pengembangan pribadi
2) Perkembangan warga
3) Pengembangan pribadi
4) Perkembangan bangsa
Menurut hasbullah (2009;38-61) fungsi atau peranan lembaga pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Lembaga pendidikan keluarga, meliputi.
a. Memberi pengalaman pertama masa kanak-kanak
b. Menjamin kehidupan emisional anak
c. Mendirikan dasar pendidikan sosial.
d. Pelatihan dasar – dasar keagamaan
2. Lembaga pendidikan sekolah meliputi
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan
b. Spesialisasi
c. Efisiensi
d. Sosialisasi
e. Konservasi
f. Tarnsmisi cultural
g. Tradisi dari rumah ke masyarakat.

3. Lembaga penddikan masyarakat :
Fungsi lembaga pendidikan masyarakat adalah sebagai wadah dan wahana pendidikan, yaitu : medan kehidupan manusaia yang majemuk ( plurl, suku, agama, kegiatan raya, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, da n sebagaianya
Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masayarakat tentang sikap dalam menghadapi masaalah di masayarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan masyarakat, sebagai panduan masyarakat dalam menghadapi dan mengawasi tingkah laku anggotanya. Berikut fungsi lembaga sosial menurut Koentjaraningrat (1987: 73 ) fungsi lembaga sosial meliputi :
a. Fungsi manfest : yang disadari dan diharapkan.
b. Fungsi laten : fungsi lembaga yang tidak disadari dan tidak diharapkan.
c. Fungsi positif : fungsi yang mendukung kelangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi negative : fungsi yang merugikan kelangsungan hidup masyarakat.
E. Macam-macam lembaga pendidikan dan lembaga social.
Lembaga pendidikan di Indonesia dalam UU sisdiknas bisa kita klasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : sekolah dan luar sekolah selanjutnya pembagian ini lebih rincinya dibagi menjadi 3 bentuk. Yaitu :
1. Informal : ( keluarga ) : perananya ke dalam pembentukan karakter atau keyakinan dan norma.
2. Formal ( sekolah ) perananya diarahkan pada pengembangan penalaran peserta didik
3. Nonformal ( masyarakat ) perananya kearah pembentukan karakter sosial
Pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang berjenjang berstruktur dan berkesinambungan sampai dengan pendidikan yang tertinggi.
Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak selalu terikat pada jenjang dan struktur persekolahan tetapi dapat berkesinambungan.
Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang terbentuk kegiatan belajar secara mandiri dan menjadi kebutuhan bagi anak dalam pembentukan kepribadian dan karakter
Pendidikan formal adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan : Umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, dan keagamaan.
Pendidikan non formal adalah meliputi pendidikan yang tetdiri dari pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan kepemudaan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja.
Begitu juga lembaga sosial dalam pembagianya terbagi atas :




1. Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.. Fungsi lembaga agama antara lain sebagai :
a) Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
b) Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya. Contohnya adanya sebuah perkumpulan remaja mesjid yang menyelenggarakan pengajian bulana. Kegiatan itu berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para remaja Islam di daerahnya.
2. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
Fungsi lembaga Keluarga antara lain;
1. Fungsi reproduksi
Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya. Keluarga mempunyai fungsi reproduksi artinya dari pernikahan diharapkan akan memberikan keturunan.
2. Fungsi proteksi
Dengan terbentuknya keluarga, terdapat fungsi proteksi yaitu mendapatkan rasa ketentraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik. Apabila di dalam keluarga terdapat rasa aman, proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan harmonis.
3. Fungsi ekonomi
Pada umumnya dalam sebuah keluarga, ayah merupakan kepala keluarga serta menjadi tulang punggung keluarga. Namun tidak tertutup kemungkinan ibu juga mencari nafkah untuk membantu perekonomian keluarga. Kerja sama yang baik antara ayah dan ibu di dalam mengelola pendapatan menjadikan keluarga dapat mengfungsikan ekonomi secara efektif dan efisien.
4. Fungsi sosialisasi
Di dalam lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tuanya mengenai norma yang berlaku di masyarakat seperti norma agama, norma kesopanan, norma hukum dan norma kesusilaa, serta nilai – nilai sosial seperti nilai kemanusiaan,nilai keindahan dan nilai keagamaan.


5. Fungsi afeksi
Keluarga diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarganya seperti seorang bapak yang tetap memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya yang sedang mendapatkan masalah di sekolah.
6. Fungsi pengawasan sosial
Pada dasarnya dalam keluarga terdapat saling kontrol (mengawasi) antaranggota keluarga biasanya sering dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua, hal ini sebagai rasa tanggung jawab mereka dalam menjaga nama baik keluarga. Contohnya seorang kakak yang mengetahui teman dekat adiknya.
7. Fungsi pemberian status
Melalui lembaga perkawinan ini, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri. Fungsi dari status suami adalah sebagai pemimpin dalam rumah tanggaganya sedangkan seorang istri berfungsi sebagai pendamping suami dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya.
3. Lembaga Pendidikan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Sekolah merupakan bentuk konkrit dari lembaga pendidikan. Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi nyata atau fungsi manifest, yaitu:
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka seseorang siap untuk bekerja.
b) Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
c) Melestarikan kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkan beragam kebudayaan dalam masyarakat.
d) Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Sedangkan fungsi laten (fungsi yang tidak disadari )dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
e) Mengurangi pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalam lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orang tuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah para gurunya.
f) Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Aturan dalam keluarga atau rumah berbeda dengan aturan di sekolah,maka ada beberapa anak yang ingin mencoba melanggar aturan/membangkang, salah satunya bertujuan untuk menarik perhatian orang tuanya.
g) Mempertahankan system kelas social. Adanya jenjang pendidikan secara tidak langsung telah mempertahankan system kelas sosial seperti adanya kelas-kelas dalam lembaga pendidikan (kelas 1 sampai kelas XII )
h) Memperpanjang masa remaja. Anak yang bersekolah hingga kelas XII akan menikmati masa remajanya berbeda dengan anak yang berhenti sekolah
4. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Misalnya keanggotaan DPR sebagai sarana aspirasi rakyat.
Lembaga politik memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Memelihara ketertiban di dalam negeri (internal order)
Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik dengan cara persuasif (penyuluhan )maupun cara koersif (kekerasan).
2. Menjaga keamanan di luar negeri (eksternal order)
Lembaga politik memiliki fungsi untuk mempertahankan negara dari ancaman atau serangan yang datang dari negara lain melalui jalan diplomasi ataupun dengan perang seperti TNI AL
3. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
Lembaga politik memiliki fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan pelayanan- pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat seperti organisasi politik yang melakukan bakti sosial.
4. Mengatur proses politik
Lembaga politik memiliki fungsi mengatur proses persaingan untuk memperoleh kekuasaan agar tidak mengancam keutuhan masyarakat (bangsa dan negara) seperti adanya kesepakatan politik dari beberapa partai politik dalam menyikapi kebijakan pemerintah.

5 Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi mulai muncul ketika orang mulai membutuhkan produk dari masyarakat atau orang lain yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok.
Fungsi lembaga ekonomi antara lain :
1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
2. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter.
3. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
4. Untuk kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan pokok diperlukan lembaga ekonomi yang disebut pasar. Pasar merupakan tempat transaksi jual-beli berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Keberadaan pasar telah memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama bahan pangan.


6 Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
Fungsi lembaga agama antara lain sebagai :
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2. Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya. Contohnya adanya sebuah perkumpulan remaja mesjid yang menyelenggarakan pengajian bulana. Kegiatan itu berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para remaja Islam di daerahnya.





























BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan, bahwa Hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan sangatlah segnifikan dikarenakan pada dasarnya suatu lembaga. Akan terbentuk jika dua diantara lembaga akan saling membutuhkan. Hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan terjamin baik dan berlangsung kontinu setelah adanya suatu kesinambungan, Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas suatu lembaga yang lainya , mengerti aspirasinya, benturan pemahaman dan salah pengertian terhadap program yang dilaksanakan oleh lembaga lain oleh kerena itu hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan tidak dapat di pisahkan begitu saja. Sebab secara tidak langsung lembaga pendidikan dan lembaga sosial sama-sama mempunyai peranan yang sangat dominan dalm pembentuakan kepribadaian suatu masyarakat dan umumnya untuk manusia di dunia ini. lembaga sosial dengan lembaga pendidikan merupakan suatu organisai yang bernaung dalam dunia pendidikan yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan yang di canangkan oleh pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa pada dasarnya merupakan cita-cita dari pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup dimensi lahir batin, material, dan spiritual. Lebih dari itu suatu lembaga pendidikan menghendaki suatu lembaganya atau yang bernaung di dalam dunia pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada yang nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia di dalam dunia pendidikan.
B. SARAN
Muda-mudahan dengan terselesaikannya makalah ini kita dapat mengetahui Hubungan lembaga sosial dengan lembaga pendidikan dan saya mengharapkan saran yang bersipat membangun guna memperbaiki makalah ini untuk masa yang akan datang yang lebih baik.
C. Pesan
Semoga makalah ini bermanfaat terkhusus untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim umumnya pendidikan di indonesia untuk kita semua dan jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini saya mohon maaf dan kepada pihak yang terkait saya ucapkan trima kasih.





Daftar Pustaka

Akmal Ramdhan (2011) , sosiologi pendidikan,Muara Enim, STI.Tar.
Hasbullah, (1987) Dasar- dasar Ilmu pendidikan.Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.
Indrayanto (2010),Proposal penelitian, Yogyakarta, Idea Fress.
Nasaruddin (1988) Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial, Bandung, PT. Intan Pariwara
UU Sisdiknas,Menteri pendidikan nasional
www.google/hendyazizirpelangi18saudara.blogspot.com

semangat itu

Ada kalanya sewaktu bangun di pagi hari, tubuh rasanya malas-malasan, enggan bangun untuk mulai beraktivitas, inginnya bersembunyi di bawah selimut saja. Rasa malas semacam ini mungkin nyaman, namun tidak memberikan sesuatu bagi anda agar menjadi orang yang lebih baik.

Karenanya saya ingin berbagi sesuatu buat anda semua. Inilah 10 kumpulan kata-kata mutiara motivasi penggugah semangat dan pendorong ACTION. Sepuluh kumpulan kalimat mutiara dan motivasi ini sangat baik anda simpan dan anda baca secara rutin (bisa setiap bangun pagi, ketika siang hari, sore hari, atau sebelum tidur), sesuai makna dari masing-masing kalimat. Sebagai contoh, seperti kalimat nomor satu di bawah ini, sangat baik dibaca tiap bangun pagi.

Tanpa perlu berpanjang lebar lebar lagi, berikut 10 koleksi kata kata motivasi emas penggugah semangat dan pendorong ACTION untuk hidup menjadi lebih baik.

Pagi ini, saya bangun dalam keadaan sangat baik. Saya bangun dengan hati yang senang. Seperti mentari pagi yang menjalankan tugasnya menyinari semesta, saya pun bangun dan segera menjalankan tugas dan aktivitas saya hari ini. Saya akan melakukan tugas saya dengan sebaik-baiknya.
Saya adalah orang yang penuh motivasi. Setiap hari motivasi saya makin berkobar. Saya sangat YAKIN dan PERCAYA kalau apa yang saya impikan nanti bakal menjadi kenyataan. Saya percaya itu. Keyakinan ini bahkan sudah mengakar ke alam bawah sadar saya. Setiap kali saya merasa lemas, alam bawah sadar saya mengingatkan dan memberi motivasi kalau “saya bisa!”, bahwa “saya adalah seorang pemenang.”
Ketika saya berbicara, suara saya terdengar jelas, kuat, dan percaya diri. Saya sekarang percaya diri dalam segala situasi. Sebab saya adalah pemimpin yang memimpin dengan penuh kepercayaan diri.
Saya sekarang hidup dipenuhi keyakinan, kepercayaan dan kepastian. Saya sekarang orang yang percaya diri dan tegas. Dan hari ini saya menggunakan 100 % kapasitas diri saya. Tiap berjalan dan bergerak, saya menjalankannya dengan penuh keyakinan, namun tetap tenang. Saya sekarang adalah sosok yang kuat, mengesankan, dan lebih menarik setiap harinya. Kepercayaan diri dan kemampuan saya terus meningkat secara drastis tanpa henti.
Setiap hari saya bertambah baik dan makin bertambah baik. Saya menetapkan tujuan yang jelas dan membangun motivasi kuat untuk meraih apa yang saya inginkan. Sekarang segalanya menjadi jelas. Apa yang saya bayangkan dulu, kini kian dekat menjadi kenyataan. Lebih dekat dan makin dekat. Dan saya percaya SAYA BISA mendapatkannya. Tiap saat saya menerima banyak sekali anugerah dan kebaikan dalam hidup ini. Seluruh tubuh saya sekarang jadi tahu, apa misi dan tujuan saya hidup di dunia ini.
Saya percaya pada keyakinan kuat yang tertanam dalam diri saya. Berkat motivasi yang bertambah kuat setiap saat. Apapun yang saya percaya bisa dapatkan, saya yakin bisa saya dapatkan. Saya menciptakan “keberuntungan” saya tiap hari. Saya mencapai tujuan-tujuan saya dengan penuh riang gembira. Saya visualisasikan apa yang saya inginkan dan saya melakukan ACTION seperti dalam visualisasi tersebut. Dengan keyakinan ini saya bisa mewujudkan kenyataan apapun yang saya mau.
Semua yang saya butuhkan ada dalam diri saya sekarang. Saya adalah sosok yang bersahabat, terbuka, dan percaya diri. Saya juga pemberani dan tegas. Dengan semua ini saya mampu mengubah apapun dalam hidup saya seperti yang saya inginkan. Dan saya siap menerima tanggung jawab untuk perubahan hidup yang saya akan alami nanti.
Saat saya berbicara dengan orang lain, saya menatap mata lawan bicara saya dan berbicara dengan percaya diri. Saya buat momen itu menjadi begitu menyenangkan. Dalam tiap gerakan tubuh yang saya lakukan, saya melakukannya dengan tenang dan penuh percaya diri. Setiap kali kelopak mata saya tertutup dan saya menghirup udara dalam-dalam, kepercayaan diri saya bertambah kuat dan memenuhi seluruh bagian-bagian dalam tubuh saya. Saya melihat diri saya sekarang adalah sosok penuh percaya diri, punya keyakinan, dan berani mengambil tindakan.
Setiap hari, energi percaya diri dan rasa antusias saya meningkat drastis. Sebab saya punya komitmen untuk terus meningkatkan kemampuan diri saya setiap hari. Apa yang saya bayangkan bisa saya lakukan, pasti saya bisa lakukan. Dan saya melakukannya dengan konsisten dan penuh keberanian.
Ekspresi wajah saya saat ini menggambarkan rasa yakin dan percaya diri. Sekarang saya mengalami masa-masa paling menyenangkan dalam hidup saya. Dan momen ini menginspirasi saya untuk lebih percaya diri dan memiliki harga diri. Saya berbicara pada diri saya dan orang-orang di sekitar saya dengan keyakinan. Saya sekarang mengontrol seluruh diri saya. Perkataan saya, pikiran saya, dan perasaan saya, semuanya ada dalam kendali saya. Rasa percaya dalam diri saya ini bukan hanya menginsiprasi saya sendiri, namun juga menginspirasi setiap orang yang saya temui.

Simpan koleksi kata-kata mutiara dan kalimat motivasi di atas. Anda pilih kata-kata yang anda rasa paling sesuai kebutuhan anda. Saran saya, sebaiknya anda baca rutin kata kata motivasi pilihan anda tersebut. Bisa di waktu pagi hari selepas bangun tidur, siang hari saat beristirahat, sore hari selepas mandi, atau malam hari sebelum tidur.

Lihat perbedaannya dalam beberapa hari ke depan. Anda akan temukan diri anda sebagai orang yang berbeda. Anda menjadi menjadi orang yang lebih baik dibanding ketika pertama kali menemukan artikel ini. Buktikan!

Senin, 05 Desember 2011

8 Kata Cinta Henli

Kehadiran. Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

Mendengar. Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

Diam. Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.

Kebebasan. Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "kamu bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

Keindahan. Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

Tanggapan Positif. Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

Kesediaan Mengalah. Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Senyuman. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi

hanya sekedar cerita menarik untuk cinta

Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya, "kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah".

Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya. Ketika pia ini mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata," kekasihku, bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka". Tapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.

Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini,si pria langsung menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya. Dengan menangis, pria ini berkata," Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit daripadamu". Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, "maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?". Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, "Aku memaafkanmu sejak tadi, Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membuatmu celaka". Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia...

Segala Cintaku

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan

I Love you forever

Kalimat “I love you” adalah kalimat yang sangat universal, singkat tapi memiliki power yang sangat kuat. Hanya dengan mengucapkan kalimat ini, kita bisa membuat hati dari pasangan kita bergetar dan tiba-tiba ada perasaan yang sulit dilukiskan oleh ribuan kata-kata sekalipun memenuhi seluruh hatinya. Ketika orang tua berkata, “I love you” atau “Aku sayang kamu nak”, hal yang sama juga terjadi kepada mereka. Hati mereka mendapatkan ketentraman dan perlindungan yang sulit dilukiskan oleh pujangga hebat sekalipun.

Jadi, kalimat “I love you” adalah seperti tetesan air segar di musim kering, seperti harum bunga mawar di tengah kesesakan, seperti terang bulan purnama di tengah kegelapan. Semua orang rindu untuk mendapatkan hal ini.

Suami istri, apalagi yang baru menikah pasti mendengar dan mendapatkan kalimat ini hampir setiap saat. Orang tua yang baru mendapatkan bayi juga pasti membisikkan kalimat ini di telinga sang bayi berkali-kali sambil mencium gemas sang buah hati. Kalimat “I love you” sanggup membawa suasana kebahagiaan bagi segala usia.

Namun, pada saat rumah tangga mulai dihadang badai, perahu rumah tangga terombang-ambing di tengah samudera masalah, adakah kalimat “I love you” sesekali terdengar ? Ketika sang buah hati mulai pandai membantah, sang bayi yang dulu menggemaskan telah tumbuh menjadi anak yang lihai dalam melawan orang tua, pandai berbohong, juara dalam menjadi anak yang malas serta menghindar dari pekerjaan yang ditugaskan, adakah kalimat “I love you” ini tetap memiliki power ? Rasanya kalimat ini tiba-tiba hilang begitu saja seperti melarikan diri dari rumah tangga !!! Hilang tanpa meninggalkan jejaknya.

Untuk itu, alangkah baiknya jika setiap orang menambahkan satu kata lagi di belakang kalimat yang powerful ini menjadi “I LOVE YOU FOREVER” !!!. Karena kata FOREVER berarti selamanya kita akan mencintai orang tersebut. Selamanya sang suami akan mencintai istrinya sekalipun ada gunung masalah yang harus dilaluinya. Selamanya sang istri akan mencintai suaminya, sekalipun harus melewati lembah kekelaman yang sangat dalam. Selamanya orang tua akan mengasihi anak-anaknya sekalipun sang anak rasanya tidak tahu lagi cara berterima kasih kepada orang tuanya.

Kiranya kalimat “I LOVE YOU FOREVER” ini mampu membantu bahtera-bahtera keluarga yang sedang berjuang keras di tengah-tengah hantaman gelombang masalah dan tiupan angin badai yang sangat kencang. Sekalipun di tengah gelora masalah ucapan ini hilang terbawa badai, tetapi kalimat ini telah diukir dalam hati setiap kita oleh tangan Tuhan yang penuh kasih ... I LOVE YOU FOREVER !!!

Jumat, 18 November 2011

sabar dan mengeluh

Kesabaran sangat dianjurkan oleh Islam dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah dalam hadis Qudsi "Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan surga baginya."

Perbuatan mengeluh sangat dikutuk oleh agama. Karena itu, Rasulullah SAW mengatakan "Tiga jenis kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluhkan menghina nasib orang." Beliau juga menambahkan, "Mengeluh itu termasuk kebiasaan

Jahiliyah dan jika orang yang mengeluh mati sebelum bertaubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari uap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah).

Kisah di zaman dahulu menceritakan kesabaran seorang perempuan yang dilihat oleh jamaah bernama Abul Hassan saat berhaji di Baitul Haram. Wa.ktu tawaf, tiba-tiba dia melihat seorang perempuan yang bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum perrfah aku melihat wajah secantik dan secerah perempuan itu, tidak lain karena itu pasti tidak pernah risau dan bersedih hati," katanya. . Perempuan itu pun mendengarnya, lalu ia bertanya, "Apa katamu, hai Saudaraku? DemT Allah aku terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati karena risau dan tak seorang pun mengetahuinya."

Abul Hassan bertanya pada perempuan itu, "Apa yang membu-atmu risau?"

Dia pun menjawab, "Pada suatu hari suamiku menyembelih kambing kurban, dua orang anakku bermain dan seorang masih menyusu. Saat aku bangun untuk membuat makanan, anakku yang agak besar berkata pada adiknya. Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing? Adiknya pun setuju."

Lalu, disuruhlah adiknya itu berbaring dan disembelihlah lehernya. Sang kakak ketakutan dan panik saat darah menyembur keluar dari sang adik dan dia lari ke bukit. Di sana, ajalnya datang menjelang karena dimakan serigala. Karena khawatir, suaminya pergi mencari sang kakak. Nasib malang menimpa. Suaminya mati kehausan.

Perempuan itu cemas karena sang suami dan anaknya tak kembali. Dia pun pergi mencari mereka ke bukit. Anaknya yang kecil ditinggalkan. Tak tahunya, anak itu merangkak ke periuk berisi air panas dan tumpahlah air itu ke tubuhnya. Habis melepuh semua badannya.

Beritaini didengar anaknya yang sudah menikah di daerah lain. Dia pun jatuh pingsan hingga wafat. "Kini aku tinggal sebatang kara."

Abul Hassan lalu bertanya, "Bagaimana kesabaranmu menghadapi semua musibah itu?"

Perempuan itu menjawabnya, "Tak ada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dan mengeluh, kecuali jalan yang berbeda. Sabar bisa memperbaiki yang lahir. Itu baik dan terpuji. Adapun mengeluh, orang tak akan mendapatkan apa-apa."

Senin, 17 Oktober 2011

rpp mts aqidah akhlak kelas 7 semester 1

PERANGKAT PEMBELAJARAN
MADRASAH TSANAWIYAH / MTs

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.

B. Kompetensi Dasar :
1.1. Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam.

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan dasar–dasar akidah Islam
 Dapat menjelaskan pengertian akidah Islam
 Dapat menjelaskan tujuan akidah Islam

D. Materi Pembelajaran :
 dasar–dasar akidah Islam
 pengertian akidah Islam
 tujuan akidah Islam

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian najis, macam-macam najis, membuat bagian najis
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang akidah Islam
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan

 Kegiatan inti
 Siswa beradu cepat memasangkan kalimat acak tentang pengertian, dasar, dan tujuan akidah Islam (eksplorasi)
 Siswa membaca berbagai sumber tentang dasar dan tujuan aqidah akhlak (Eksplorasi)
 Siswa saling menilai hasil pemasangan berdasarkan apa yang telah dibaca tentang pengertian, dasar, dan tujuan akidah Islam (Elaborasi)
 Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang masih belum jelas (elaborasi)
 Guru memberikan penguatan tentang kesimpulan pengertian, dasar dan tujuan akidah Islam (Konfirmasi)

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Memberikan tugas pengayaan 10





50












5
10
5  Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,

H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Siswa dapat menyebutkan dasar–dasar akidah Islam
 Siswa dapat menjelaskan pengertian akidah Islam
 Siswa dapat menjelaskan tujuan akidah Islam Tes tulis

Tes tulis

Tes Tulis
Jawab singkat

Uraian

Uraian  Sebutkan dasar–dasar akidah Islam ?

 Jelaskan pengertian akidah Islam ?

 Jelaskan tujuan akidah Islam ?



............., ..................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.

B. Kompetensi Dasar :
1.2. Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Dalil tentang dasar–dasar akidah Islam
 Dapat menjelaskan pengertian Dalil tentang dasar akidah Islam
 Dapat menjelaskan dan tujuan Akidah Islam
 Dapat menyimpulkan pengertian, dasar akidah Islam

D. Materi Pembelajaran :
 Dalil tentang dasar–dasar akidah Islam
 pengertian Dalil tentang akidah Islam
 tujuan akidah Islam
 menyimpulkan pengertian, dasar akidah Islam

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam, macam-macam Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam, membuat bagian Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam.
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan

 Kegiatan inti
 Siswa diminta membaca dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam dan tujuan akidah Islam melalui indeks Al-Qur’an
 Siswa diminta menuliskan 3 pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan dasar dan tujuan akidah Islam yang telah dibaca
 Siswa diatur untuk saling bertanya dan guru memberikan skor
 Guru dan siswa menyimpulkan pengertian, dasar, dan tujuan akidah
 Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10






50












5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa


H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan dasar Akidah Islam
 Dapat menyebutkan dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam
 Dapat menyebutkan dalil-dalil tentang tujuan akidah Islam
 Hafal dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam
 Hafal dalil-dalil tentang tujuan akidah Islam Tes tulis

Tes tulis

Tes Lisan

Penugasan

Penugasan Isian

Uraian

Uraian

Hafalan

Hafalan
 Jelaskan pengertian dalil yang berkaitan dengan dasar Akidah Islam ?
 Sebutkan dalil tentang dasar-dasar akidah Islam ?
 Sebutkan dalil tentang tujuan akidah Islam ?

 Hafalan dalil tentang dasar-dasar akidah Islam ?
 Hafalan dalil tentang tujuan akidah Islam ?


............., ..................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.

B. Kompetensi Dasar :
1.3. Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 Dapat menjelaskan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 Dapat menjelaskan dan tujuan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 Dapat menyimpulkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 pengertian Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 tujuan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 menyimpulkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Hubungan Iman, Islam dan Ihsan, macam-macam Hubungan Iman, Islam dan Ihsan,
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan

 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan

 Kegiatan inti
 Siswa Bertanya jawab tentang pengertian iman, Islam, dan Ihsan
 Siswa Menggambarkan diagram hubungan iman, Islam, dan ihsan
 Siswa Menjelaskan dengan kalimat hubungan iman, Islam, dan ihsan
 Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menjelaskan pengertian, perbedaan dan hubungan Iman, Islam dan Ihsan

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10








50







5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa

H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menjelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan
 Menjelaskan perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan
 Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan Tes tulis

Tes tulis
Tes tulis
Uraian

Jawab singkat
Uraian
 Jelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan?
 Sebutkan perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan ?
 Jelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan?



............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.

B. Kompetensi Dasar :
1.4. Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 Dapat menjelaskan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 Dapat menjelaskan dan tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 Dapat menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 pengertian Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan, macam-macam Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan,
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 Kegiatan inti
 Menanyakan kepada siswa tentang iman, Islam, dan Ihsan
 Diskusi kelompok tentang ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan Ihsan (siswa dibagi 3 kelompok)
 Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
 Meminta siswa untuk menghafal ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
 Meminta siswa mengidentifikasi nama-nama surat dalam al-Qur’an yang menjelaskan tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT.
 Memberikan penguatan tentang dalil iman, Islam, dan ihsan
 Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat
 menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Iman, Islam dan Ihsan
 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab soal Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan dan tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10







50














5
10
5
• Pemahaman Konsep










G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa

H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Iman
 Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Islam
 Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Ihsan
 Dapat membaca ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
 Dapat menguraikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.
 Hafal ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.
 Dapat menyebutkan surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes Lisan

Tes tulis


Penugasan


Tes Lisan
Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian


Tugas


Jawab singkat
 Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Iman?
 Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Islam?
 Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Ihsan?
 Bacakanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan?
 Simpulkanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan. ?
 Hafalkanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.?
 Sebutkan surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan?




............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya

B. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 Dapat menjelaskan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 Dapat menjelaskan dan tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 Dapat menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 pengertian Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, macam-macam Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah

 Kegiatan inti
 Siswa Menelaah Berbagai Literatur Untuk Dapat Menyebutkan Dan Menjelaskan Sifat-Sifat Wajib Bagi Allah SWT Dan Mengklasifikasikannya Sesuai Dengan Sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah
 Diskusi Berkelompok Tentang Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
 Meminta Siswa Mengidentifikasi Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
 Guru Dan Siswa Menyimpulkan Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah dan tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10







50












5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa


H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menjelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
 menghafal sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
 Menunjukkan klasifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Menunjukkan dalil tentang sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Tes tulis

Tes Lisan

Tes Lisan

Tes tulis Uraian

Tugas

Jawab singkat

Jawab singkat
 Jelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah SWT ?
 Hafalkanlah sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.

 Jelaskan klasifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah ?
 Jelaskan dalil tentang sifat-sifat wajib bagi Allah SWT ?


............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya

B. Kompetensi Dasar :
2.2 Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Dapat menjelaskan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Dapat menjelaskan dan tujuan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Dapat menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 pengertian bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 tujuan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, macam-macam bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.

 Kegiatan inti
 Siswa Mengamati fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitarnya untuk menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah dan meyakini keberadaan-Nya.
 Siswa diminta membaca dalil-dalil tentang naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Diskusi berkelompok tentang naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Meminta siswa Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Guru dan siswa menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10








50















5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa


H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta.
 Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya.
 Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli.
Penugasan


Tes tulis

Penugasan Jawab singkat


Jawab singkat

Jawab singkat
 Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta ?

 Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya ?
 Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli. ?



............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya

B. Kompetensi Dasar :
2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Dapat menjelaskan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Dapat menjelaskan dan tujuan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Dapat menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 pengertian Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 tujuan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT, macam-macam Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT

 Kegiatan inti
 Siswa Menelaah berbagai literatur untuk dapat menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Siswa diminta membaca Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Diskusi kelompok tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Guru dan siswa menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10







50









5

10
5 • Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa

H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menjelaskan pengertian sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT.
 menghafal sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dengan artinya
 Menunjukkan dalil naqli tentang sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
 Menyebutkan lawan kata satu persatu antara sifat wajib dan mustahil Allah SWT Tes tulis

Tes Lisan
Tes Lisan


Tes Lisan
Uraian

tugas
Jawab singkat


Jawab singkat
 Jelaskan pengertian sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT. ?
 Hafalkanlah sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dengan artinya. ?
 Jelaskan dalil naqli tentang sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT ?

 Sebutkan lawan kata satu persatu antara sifat wajib dan mustahil Allah SWT ?



............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya

B. Kompetensi Dasar :
2.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Dapat menjelaskan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Dapat menjelaskan dan tujuan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Dapat menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 pengertian Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 tujuan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT, macam-macam Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT

 Kegiatan inti
 Siswa Mengamati fenomena lingkungan sekitar untuk menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
 Diskusi berkelompok tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Guru dan siswa menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10








50












5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa


H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menunjukkan ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat wajib bagi Allah SWT.
 Menunjukkan perilaku orang yang beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah SWT.
 Menunjukkan keutamaan orang-orang yang beriman terhadap sifat Allah SWT. Tes tulis


Penugasan

Tes tulis
Uraian


Tugas

Uraian

 Jelaskan ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat wajib bagi Allah SWT. ?

 Jelaskan perilaku orang yang beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah SWT. ?

 Jelaskan keutamaan orang-orang yang beriman terhadap sifat Allah SWT. ?




............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah

B. Kompetensi Dasar :
3.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Dapat menjelaskan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Dapat menjelaskan dan tujuan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Dapat menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 pengertian Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 tujuan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat), dan macam-macam Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)

 Kegiatan inti
 Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Siswa Bertanya jawab tentang pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Siswa secara berkelompok Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Guru dan siswa menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10








50









5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa

H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas.
 Menjelaskan pengertian dan pentingnya taat.
 Menjelaskan pengertian dan pentingnya khauf.
 Menjelaskan pengertian dan pentingnya taubat.
Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis
Uraian

Tugas

Jawab singkat

Jawab singkat
 Jelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas.?
 Hafalkanlah sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.

 Jelaskan pengertian dan pentingnya taat?.

 Jelaskan pengertian dan pentingnya taubat.?



............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah

B. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Dapat menjelaskan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Dapat menjelaskan dan tujuan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Dapat menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 pengertian Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 tujuan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat

 Kegiatan inti
 Siswa Mengamati lingkungan sekitar untuk mengenali bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Siswa secara berkelompok tentang contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Siswa Bertanya jawab tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Guru dan siswa menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10








50









5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa

H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menyebutkan bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat.
 Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan tauba
Tes Lisan


Tes Lisan Jawab singkat


Uraian  Sebutkan bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat. ?

 Jelaskan ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan tauba. ?



............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah

B. Kompetensi Dasar :
3.3. Menunjukkan nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam fenomena kehidupan

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Dapat menjelaskan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Dapat menjelaskan dan tujuan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Dapat menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 pengertian Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 tujuan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat

 Kegiatan inti
 Siswa Mengamati lingkungan sekitar untuk menunjukkan nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam fenomena kehidupan
 Menanyakan kepada siswa tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat,
 khauf dan taubat
 Diskusi kelompok tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Meminta siswa mengidentifikasi Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Guru dan siswa menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10








50













5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa


H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhlas dalam fenomena kehidupan
 Menyebutkan nilai-nilai positif dari taat dalam fenomena kehidupan
 Menyebutkan nilai-nilai positif dari khauf dalam fenomena kehidupan
 Menyebutkan nilai-nilai positif dari taubat dalam fenomena kehidupan Tes Lisan

Tes Lisan

Tes Lisan

Tes Lisan Jawab singkat

Jawab singkat

Jawab singkat

Jawab singkat
 Sebutkan nilai-nilai positif dari ikhlas dalam fenomena kehidupan?
 Sebutkan nilai-nilai positif dari taat dalam fenomena kehidupan ?
 Sebutkan nilai-nilai positif dari khauf dalam fenomena kehidupan ?
 Sebutkan nilai-nilai positif dari taubat dalam fenomena kehidupan ?


..........., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah

B. Kompetensi Dasar :
3.4. Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari

C. Tujuan Pembelajaran :
 Dapat menyebutkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Dapat menjelaskan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Dapat menjelaskan dan tujuan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Dapat menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari

D. Materi Pembelajaran :
 menjelaskan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 pengertian Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 tujuan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari

E. Metode Pembelajaran :
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari, dan macam-macam Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
 Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
 Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
 Menanyakan kepada siswa tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
 Menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari

 Kegiatan inti
 Siswa Mempraktikkan perilaku terpuji (ikhlas, taat, khauf dan taubat) bersama teman-teman dan guru-gurunya di Madrasah.
 Menanyakan kepada siswa tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Diskusi kelompok tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Meminta siswa mengidentifikasi perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
 Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
 Guru dan siswa menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)

 Kegiatan penutup.
 Guru melaksanakan penilaian lisan
 Tanya jawab tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10







50














5

10
5
• Pemahaman Konsep











G. Sumber Pembelajaran
 Al-Qur’an dan terjemahnya
 Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
 LKS
 Hasil kerja siswa


H. Assessment/ Penilaian

Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
 Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan keluarga.
 Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan Madrasah.
 Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan masyarakat. Portofolio


Portofolio

Portofolio
Jawab singkat


Jawab singkat

Jawab singkat
 Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan keluarga. ?

 Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan Madrasah. ?
 Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan masyarakat.?



............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah


___________________ ______________________ NIP. NIP.

Rabu, 12 Oktober 2011

buat kekasihku

Allah Q akan bertahan dalam kehidupan ini biar q sendiri yang merasakan q tak ingin dia mengetahui isi hatiku yang teriris atas ucapan yang keluar dari mulutnya. izinkan ku ucapkan segenap rasa dan kerinduan hati dalam hati yang terdalam. walau hanya nada sederhana kau ucapkan tapi hati in tak bisa membohongi perasaan ini q syang kamu. tapi q juga merasakan sakit dan lesuh pikiran penat perkataan dan juga males untuk sebuah perbuatan kini semua terserah padamu q ikut apa katamu. karna semua q lakukan padamu adalah rasa sayang dan kasih sama kamu. maafkan aku kumohon jangan jadikan ini suatu masalah. pissss buat some one. jgn di bahas lg ya dx.

Minggu, 09 Oktober 2011

kata cinta

Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.

Cinta sebenarnya tidak buta.,Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Tanamlah sebatang pohon cinta yang berdaun kesetian, berbunga ketulusan, berakar kejujuran dan siramilah dengan kasih sayang, pupuklah dengan kepercayaan.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga akan mati kala musim berganti. Cintailah seseorang seperti sungai, kerana sungai akan mengalir selamanya.

Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa selalu memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada perpisahan. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Cinta bukanlah matematika yang bisa di hitung, Cinta bukanlah PPKN yang selalu di atur oleh pasal, Cinta bukanlah ekonomi yang kadang untung dan rugi, Tanpa cinta kita takan menjadi seperti ini.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Oh dasyatnya cinta !

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itu tidaklah mudah. Mengenalmu adalah suatu anugerah, Menyakitimu adalah suatu larangan, Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan, Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan.

Permulaan cinta adalah membiarkan seseorang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Islam melihat cinta dan kasih sebagai fitrah dalam kejadian manusia. Ia adalah satu hubungan suci yang menautkan antara hati. Ia adalah anugerah Allah, sebab itu ia sangat berharga. Cinta yang tulus dan murni adalah karunia Allah. Ia tidak datang menyembah dengan percuma. Allah akan menganugerahkan rasa cinta dan kasih pada mereka yang bersungguh berusaha mencarinya, TETAPI TIDAK BOLEH MELEBIH CINTANYA KEPADA SANG PEMBERI CINTA, YAITU ALLAH SWT.

Rasulullah sentiasa berdoa memohon dikaruniakan cinta dan kasih pada Allah. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: ''Ya Allah, kurniakan padaku cinta dan kasih kepada-Mu serta cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintai-Mu. Cinta mempunyai arti yang luas dan sulit diartikan begitu saja sebab zaman kini banyak orang mengartikan sebisanya dan banyak sebahagian orang mengatakan tidak ada cinta dalam islam.Tapi sebenarnya tidak demikian, islam tidak melarang seseorang untuk mencintai sesuatu tapi harus ada batas nya.Jika rasa cinta itu membawa seseorang kepada perbuatan melanggar syariat maka itu sudah salah. Perasaan cinta itu memang dari segi dzatnya dan bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai dan mecintai,dan perasaan ini adalah normal dan setiap manusia mempunyai rasa itu,jika memandang yang indah kita tidak bisa memungkiri kalau itu memang indah dan keindahan itu tentu sudah ada yang mendisignnya menjadi indah dan itu adalah Allah jika kita kagum kepada keindahan,maka akan tambah kagum kepada sang Pecipta keindahan.

Cinta adalah masalah yang dialami oleh semua manusia. Sebuah bahan perbincangan yang tiada habis dimakan zaman, sumber perdebatan yang tidak pernah kehilangan momentumnya. Entah sudah berapa banyak film dan lagu yang ditulis hanya untuk menceritakan masalah cinta dari berbagai sudut pandang. Cinta adalah sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Allah paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. Allah tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi.

Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika Allah tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya. Allah pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra. sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki- laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki baja, maka Allah pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi Allah ini. Beliau adalah salah satu tokoh utamanya. Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. - tidak bisa dipungkiri lagi - adalah salah satu kisah cinta paling manis yang pernah ditulis oleh sejarah.

Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri tercinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat. Cinta emang dahsyat dan paling indah di bicarakan tapi cinta yang bagaimana yang bisa dikatakan indah adalah cinta yang dibawah keridhaan Allah tanpa hal2 yang di iringi dengan nafsu seperti cinta yang melewati batas andai ketertarikan dan kecintaan, yang akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.

Perasaan cinta ngga bisa di buat2 dia datang dengan sendiri seperti seorang "Umar bin Khattab ra, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah melihat seorang gadis, kemudian aku jatuh cinta kepadanya." Umar berkata, "Itu adalah termasuk sesuatu yang tidak dapat dikendalikan." (HR. Ibnu Hazm).

Dalam kitab Mauqiful Islam minal Hubb, Muhammad Ibrahim Mubarak menyimpulkan apa yang disebut cinta, "Cinta adalah perasaan di luar kehendak dengan daya tarik yang kuat pada seseorang."

Bicara masalah cinta terkadang banyak hal yang di bayangkan karena untuk mengartikan arti cinta itu sulit sebab cinta adalah sesuatu yang abstrak,ada terasa sulit dilihat,terasa tak tersentuh,aneh tapi nyata cinta bisa membuat seseorang menangis dan juga tertawa. Cinta itu merupakan rasa suka dan rasa sayang serta rasa berkasih2an antara lawan jenis bukan mahram dan rasa saling sayang dan saling mencintai dalam masyarakat awam bisa juga di katakan pacaran yang dalam islam sendiri istilah pacaran ini jelas2 tidak tapi bisa juga kalau kita artikan cinta itu kedalam bahasa arab yaitu "Hubb" dan berkasih sayang dan saling mencintai bisa juga dikatakan "Tahaabbub",dimana ini dimaksud adalah seorang lelaki atau seorang wanita yang saling sayang dan saling berkasih2an.

Dan untuk semua ini cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih cinta kepada Allah,karena yang berhak dan layak mendapat cinta yang berlebihan adalah Allah swt,karena Allah jugalah sang Pemberi cinta.Disamping itu Mencintai Allah adalah pilar dasar agama islam,karena seseorang tidak akan menjadi mukmin yang benar keimanannya kecuali dia mencintai Allah dengan sepenuh hatinya,yang lebih besar kecintaannya kepada hal yang lain.Karena semua cinta yang kita berikan kepada Allah akan abadi dan tidak seabadi cinta kepada sesama manusia,dimana apabila kita mencintai seseorang dan apakah mampu orang tersebut memberi ampunan dosa ? tentu tidak,karena penerima taubat dan pemberi ampun adalah Allah swt,yang senantiasa memberi cinta dah rahmatNya kepada kita tanpa henti. Untuk itu semua cintailah sesama umat beriman karena dalam islam kita adalah bersaudara dan apabila mencintai seseorang janganlah sampai pada taraf lebih dari segala2nya sebab bisa saja yang kita cintai didunia akan menjadi yang paling kita benci karena segala sesuatu yang berlebih2an tidak akan baik hasilnya karena Allah juga tidak suka akan yang berlebih2an.

Tetapi sebagai umat manusia kita merasa hebat kalau kita bisa lebih dari yang lain padahal ini salah besar,dan juga kita sebagai umat mukmin tidak sadar akan satu kemaslahatan itu terhadap sesuatu yang dia benci,seperti obat pahit yang ditetapkan Allah mengandung kesembuhan.

Seperti dalam alquran surat al baqarah ayat 216 : "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".

Juga dalam surat an nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;"Hai orang- orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak"( An-nisa' 19).

Saudara seiman yang di ridhai Allah,saling mencintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita islam,selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam,janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan makanan empuk buat setan iblis,tapi jadikan cinta yang datang kepada kita karena cinta itu memang satu rahmat dari Allah kepada ummatnya,dan apabila mencintai seseorang cintailah dia karena Allah bukan karena apa2 yang dia miliki tapi karena Allah semata dan jadikan juga cintanya kepada kita juga karena Allah bukan karena apa yang ada pada diri kita.

Kasih dan cinta itu

“…Rasa hormat adalah asas penting menjalin
hubungan cinta yang suci sesuai dengan aturan
Allah swt. Hormat kepada perintah Allah, ajaran
Rasul serta hormat ke atas hak dan maruah di
antara pasangan amat dititik beratkan ke arah
satu hubungan yang berkekalan.

Seorang lelaki yang jujur terhadap cinta dan kasih

sayang yang terjalin terhadap seorang wanita
tidak sewenang-wenangnya menyentuh tangan
wanita atau memegang erat tubuhnya. Wanita
bukannya objek yang boleh diperalatkan.

Jika ini terjadi, seorang wanita perlu berfikir,
apakah pasangan seperti ini mampu melindungi
dan menjaga maruahnya apabila berkahwin
nanti?

Jika hari ini haknya tergadai kerana seorang yang
dinamakan kekasih, apa kesudahan yang bakal
berlaku satu hari nanti?…”
______________________________________

Istilah cinta amat popular dan menjadi satu
ungkapan setia di bibir-bibir remaja yang
menganggapnya satu kalimah suci dan bererti.

Ada yang berbangga memiliki seorang kekasih
yang setia dan mula memasang angan-angan
untuk mendirikan rumah tangga bersama
pasangan pilihan.

Fanomena ini berlanjutan dari bangku sekolah
lagi malah adakalanya membawa kepada
sesuatu di luar jangkauan

Cinta perlu
difahami. Semestinya seorang remaja
perlu memahami kehendak dan definisi yang
tepat.

Tanya pada diri, sama ada cinta hanya sekadar
gelojak perasaan serta rasa tertarik antara satu
sama lain cukup untuk menjelaskan maksudnya?

Di dalam artikel bertajuk Hakikat Percintaan
Dalam Islam, rasa hati yang dinamakan cinta
merupakan satu perasaan yang semulajadi di
alami oleh setiap insan baik muda mahupun tua.

Allah telah menganugerahkan manusia naluri
untuk meneruskan keturunan (salah satunya,
menyukai pasangan berlainan jantina) atau
dikenali dengan gharizah Al-Nau’.

Ini merupakan salah satu naluri manusia dari yang
tiga iaitu gharizah Al-baqa’ (naluri untuk
meneruskan kehidupan dan mempertahankan),
gharizah Al-Tadayyun (naluri untuk menyembah
dan beragama) dan gharizah Al-Nau’.

Jadi adanya perasaan itu sememangnya sudah
fitrah manusia dan perkara ini wajar dan tidak
haram di
sisi Islam.

Dalam keadaan ini, manusia perlu memahami
kedudukan cintanya dan ke mana hala tuju
seterusnya.

Malangnya remaja hilang punca dan meletakkan
satu kesimpulan yang mudah tentang hakikat
cinta.

Cinta perlu difahami sebagai satu rasa kasih
sayang yang penuh rasa hormat, tanggungjawab,
kesetiaan, komitmen, keikhlasan, bermaruah dan
ada matlamat.

Jika ciri-ciri ini tidak ada dalam apa yang
dikatakan sebagai cinta, maka hubungan
sedemikian sekadar satu permainan dan kepura-
puraan sahaja.

Konsep cinta dalam Islam meletakkan satu aturan
yang sistematik dan teratur tanpa mengabaikan
hubungan antara manusia dan Allah.

Atas dasar ini, Islam meletakkan cinta pada satu
kedudukan yang bermaruah dan bernilai baik bagi
pihak lelaki dan perempuan.

Ke mana hala tujunya destinasi cinta remaja?
Adakah setakat mengisi usia remaja dan
adakalanya putus di tengah
jalan?

Mungkin destinasi cinta remaja yang diingini lebih
kepada konsep ala Barat yang disifatkan penuh
romantis dan indah.

Mulianya cinta berlandaskan Islam kerana cinta
yang dibina bermatlamat. Kerana ingin mendapat
kasih sayang tuhan, manusia sedia berkongsi
rasa cinta dan kasih sayang sesama insan.

Kerana inginkan kasih sayang tuhan jualah,
masing-masing ingin selamat-menyelamatkan
antara satu sama lain dari segi hubungan dan
kehidupan di dunia untuk mengejar sesuatu yang
abadi di akhirat.

Cinta yang dibina bukan cinta kosong tetapi cinta
yang punya pengertian yang luhur dan hanya
dapat dirasakan dengan jiwa yang bersih yang
sentiasa mencari tuhan