BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakatseluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruhdunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi jugateknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.
Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagaiproses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa
Globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakatdunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah diseluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi.Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana denganteknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya
B. Identfikasi masalah
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya :
1. Hilangnya budaya asli suatu daerah,
2. Terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
3. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,
4. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,
5. Kehilangan kepercayaan diri – gaya hidup kebarat-baratan
C. Rumusan masalah
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia berikut masalah yang ada pada globalisasi.
1. Apakah Globalisasi dan kebudayaan itu ?
2. Bagaimanakah Globalisasi dalam kebudayaan tradisional di Indonesia ?
3. Bagaimana perubahan Budaya dalam Globalisas kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan ?
4. Bagaimanakah pengaruh Globalisasi terhadap budaya bangsa ?
5. Pengaruh dan dampak yang ditimbulkan Globalisasi Terhadap Masyarakat desa betung ?
6. Tindakan yang mendorong timbulnya Globalisasi dan kebudayaan serta cara Mengantisipasi adanya Globalisasi Kebudayaan.
D. Tujuan penelitian
Dengan adanya karya ilmiah ini muda-mudahan dapat dijadikan pembelajaran bagi kita semua terkhusus para mahasiswa universitas terbuka Palembang
E. Manfaat penulisan
Di dalam penulisan karya ilmiah ini diharapkan :
1. Sebagai mahasiswa dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada!
2. Dapat dijadikan pendorong untuk terus melakukan perbaikan terhadap pemanasan Global
3. Dengan adanya makalah ini muda-mudahan bermanfaat bagi kita semua!
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengaruh
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Pengaruh adalah “bagian sesuatu yang sangat mendominasi sesuatu yang dilakukan”.
Menurut sumarno pengaruh adalah “sesuatu bagian yang sangat berkaitan yang menjadikan suatu perkerjaan menjadi berhasil atau tidak”.
Menurut kardiman di dalam buku konsep keberhasilan ia mengatakan bahwa pengaruh tersebut adalah bagian dari perkerjaan yang menjadikan perkerjaan tersebut menjadi sempurna”.
Jadi dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pengaruh tersebut adalah bagian sesuatu yang sangat mendominasi sesuatu yang dilakukan menjadikan suatu perkerjaan menjadi berhasil atau tidak atau bahkan merusak.
B. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Globalisasi menurut surakarsa adalah sesuatu peradaban manusia dimana manusia di tuntut untuk mengiktui zaman yang bergerrak secara terus menerus.
Globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah diseluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.
Jadi dari berbagai definisi di atas maka dapat di ambil kesimpulan oleh penulis bahwa Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang di tuntut untuk mengiktui zaman yang bergerrak secara terus menerus dan berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di dunia.
C. Kebudayaan
Kebudayaan menurut kamus besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai tata cara atau kebiasaan.
Menurut kardiman kebudayaan adalah sesuatu hasil yang dilakukan oleh manusia secara turun temurun dalam masa tenggang waktu lama.
Menurut sukardi kebudayaan adalah suatu kebiasaaan yang dilakukan orang yang terdahulu dan sampai sekarang masih dilakukan.
Menurut Selo soemarja kebuadayaan adalah hasil cipta rasa dan karsa yang di buat oleh manusia dalam konteks seni.
Menurut kartajaningrat bahwa definisi dari kebudayaan tersebut adalah suatu kebiasaaan dimana manusia bisa saling bertemu sama lain dalam masyarakat banyak dan melakukan rutinitas sebagai kegiatan rutin yang tidak bisa di tinggalkan.
Menurut Soekanto kebudayaan adalah proses dimana manusia bisa berintraksi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh pemuka pemuka adat yang dilakukan dalam waktu lama.
Dari definisi di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah tata cara atau kebiasaan yang dilakukan orang yang terdahulu dan sampai sekarang masih dilakukan dilakukan oleh manusia secara turun temurun dalam masa tenggang waktu lama atau bahkan tidak akan pernah hilang di dunia.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisn dari nara sumber dan dokumen-dokumen yang ada.
B. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian yang akan dilakukan selama 3 bulan terhitung karya ilmiah ini diajukan. Sedangkan lokasi penelitianya dilakukan Desa Betung Kecamatan Abab
C. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan yang di anggap bahan pokok dalam pembahasan karya ilmiah ini. Data tersebut berasal dari informan penelitian ( Tokoh Masyarakat ) sebanyak 2 orang yang merupakan sumber dari hasil wawancara dan pengamatan secara langsung. Data sekunder adalah data penunjang dari karya ilmiah ini seperti kebiasaan kebudayaan di daerah yang menjadi pembahasan.
D. Tekhnik pengumpulan data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Interview / Wawancara
Percakapan dengan maksud tertentu percakapan dengan maksud tertentu percakapn dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyataan. Penulisan menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang pengaruh globalisasi terhadap kebudaayaan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data tentang hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip,dan buku atau media lainya yang berkaitan dengan karya ilmiah yang penulis buat
E. Teknik analisis data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan / verfikasi, pertama setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data yang telah diperoleh yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data dengan demikian maka dapat di tarik kesimpulan. Tahap kedua data akan di sajikan dalambentuk narasi, kemudian tahap ketiga akan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh.
F. Sistemika pembahasan
Untuk mempermuda mengetahui secara keseluruhan isi penelitian ini maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I : Merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah dan manfaat dari karya ilmiah ini.
BAB II : Merupakan bab kajian pustaka atau kerangka teori
BAB III : Merupakan bab Metodelogi penelitian yakni biasanya dijelaskan secara rinci mengenai penelitian seperti Jenis Penelitian, Waktu dan tempat penelitian, Sumber data, Tekhnik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV : Pembahasan dari karya ilmiah ini yang terdiri dari pengaruh Globalisasi terhadap Kebudayaan di daerah betung Apakah Globalisasi dan kebudayaan itu ? Bagaimanakah Globalisasi dalam kebudayaan tradisional di Indonesia ? Bagaimana perubahan Budaya dalam Globalisas kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan ? Bagaimanakah pengaruh Globalisasi terhadap budaya bangsa ? Pengaruh dan dampak yang ditimbulkan Globalisasi Terhadap Masyarakat desa betung ? Tindakan yang mendorong timbulnya Globalisasi dan kebudayaan serta cara Mengantisipasi adanya Globalisasi Kebudayaan
BAB V : Merupakan bab penutup Terdiri dari Kesimpulan dan saran.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Globalisasi dan Budaya
Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa.Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya.Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju.
Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuahproses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradabandunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalamproses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalamproses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.
Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilakudunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia . Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.
B. Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional di Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat.Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.
Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti..Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan,wilayah geografisnya.Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
C. Perubahan Budaya dalam Globalisasi Kesenian Yang Bertahan dan yang Tersisihkan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar.Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya.Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia.Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi.
Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat.
Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung.Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.
D. Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia .Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.
Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa).
Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda.Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal.Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
E. Pengaruh dan Dampak yang ditimbulkan Globalisasi Terhadapa Masyarakat Abab.
Pengaruh Globalisasi Terhadap jati diri di Kalangan Generasi Muda Abab. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja.Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya.Misal untuk membuka situs-situs porno, bahkan sampai terkena penipuan.Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu hand phone, apalagi sekarang ini mulai muncul hand phone yang berteknologi tinggi.Mereka justru berlomba-lomba untuk memilikinya, tapi kita lihat alat musik kebudayaan kita belum tentu mereka mengetahuinya.Hal ini jika kita lihat dari segi sosial, maka kepedulian terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih kesibukan dengan menggunakan handphone tersebut.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak tahu sopan santun dan cenderung tidak peduli terhadap lingkungan.Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya generasi muda bangsa? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkhis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai jati diri akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki jati diri?
Marilah kita Mengembalikan Jati Diri Bangsa Indonesia, terima globalisasi dengan rasa kritis dan banyak melakukan hal positif dalam menggunakan globalisasi yang ada sekarang ini.Sebagai masyarakat Indonesia mulai dari sekarang kita utamakan produk dalam negeri dan kenali kebudayaan kita berikut Dampak Positif Globalisasi Terhadap Masyarakat Abab.
1. Dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.
3. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.
Berikut Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Masyarakat Abab
1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin lagi bangsa kita akan terpecah belah.
2. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Justru anak muda sekarang sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak sayang.
Dampak di atas akan perlahan-lahan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, Akan tetapi secara keseluruhan aspek dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau luntur.
Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat Indonesia secara global.Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita.
Bila dilaksanakan belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dilaksanakan akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
F. Tindakan yang Mendorong Timbulnya Globalisasi Kebudayaan dan Cara Mengantisivasi Adanya Globalisasi Kebudayaan
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural.
Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan.Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi.Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan.
Hal ini tentu saja mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model saja dalam pembangunan.
Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai contoh dari permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah.
Aparat pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut.
Oleh karena itu pemerintah harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik.
Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan.Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara masal dan merata.
Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini.Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis.
Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan nasional.Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb.Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan.
Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat.Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat.Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun selera.Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia .Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.
Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah.Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.
Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal.Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing.
Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. Globalisasi yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa.Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya.Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia .Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.
Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa).
B. SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
6. Terakhir kalinya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersipat membangun guna lebih bagus lagi.
1.Servise Hp 2.Servise Laptop 3.Buka Pola Dari Jauh 4.Buat Skripsi 5.Buat Tugas Sekolah 6. Pesan di shopee.co.id/azkayra210118
Jumat, 20 April 2012
Kamis, 26 Januari 2012
PROPOSAL BANTUAN DANA KKN
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
PROPOSAL
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERAA SELATAN
A. Dasar Pemikiran.
Mahasiswa selaku agent of change and social control cukup potensial dalam pembinaan masyarakat di pedesaan. Mahasiswa STI. Tar Muara Enim sebagai salah satu eksponen pembaharuan bangsa dan pengembangan baru misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengembangkan komitmen keislaman. STI. Tar Muara Enim sebagai salah satu institut pendidikan yang berbasis Islam, berperan aktif dalam pembinaan sumber daya manusia yang kualitatif dan relegius. Salah satu kegiatan pokok sebagai manipestasi Tri Darma perguruan tinggi yaitu kuliah kerja nyata (KKN), yang merupakan sarana pembina bagi mahasiswa dalam pembinaan sumber daya manusia yang kualitatif dan religius. Salah satu kegiatan pokok sebagai mani pestasi tri darma perguruan tinggi yaitu Kulia Kerja Nyata (KKN), yang merupakan sarana pembina bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan teori ilmu yang didapatkan selama dibangku perkuliahan.
Realisasi pelakasanan KKN melibatkan mahasiswa sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikator dalam menyukseskan program kerja yang terencana pada kegiatan KKN tersebut.
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
Pola pelaksanaan pembunaan tersebut bagi mahasiswa sebagai komunikator di identifikasi pada keilmuan yang difakultas masing-masing secara proporsional. Dimana perserta KKN tersebut lebih berorientasi pada pengembangan, pendalaman dan pengamalan ilmu pengetahuanan agama islam sesuai dengan keilmuan dimasing-masing fakultas serta mengupayakan pengunaanya dalam berbagai aspek kehidupan untuk memperkaya nilai-nilai budaya bangsa. Serta mewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat dan berbudi luhur dalam menjalankan khalifah fil ardh.
B. Tujuan dan Target
Kegiatan KKN merupakan sarana pelatihan bagi mahasiswa dalam merealisasikan keilmuan secara teoritis sesuai dengan fakultas masing-masing dalam meningkatkan pemahaman dan pemgamalan nilai-nilai agama Islam dalam masyarakat secara proporsional. Di samping itu merupakan wadah komunikasi bagi mahasiswa dalam masyarakat. Harapan besar agar kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat desa khususnya Desa Gunung Megang dalam peningkatan sumber daya manusia yang handal dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini, penanaman IMTAQ dan IPTEK.
C. Sasaran dan Manfaat
Sasaran kegiatan KKN adalah masyarakat, lembaga sosial keagamaan, budaya dan pemuda di pedesaan yang memberikan manfaat berupa sumbangan pemikiran dan pemahaman yang representatif dalam peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat pedesaan agar tidak terbelakang.
D. Metodologi Realisasi Program Kerja
Pelaksanaan program kerja yang ada di dalam kegiatan KKN ini, menggunakan metodologi sebagai berikut :
1. Religius Approach, pendekatan ini dalam kegiatan KKN ini menggunakan nilai-nilai keagamaan.
2. Psycologycal Approach, pendekatan ini mengendepankan pada pragmatisme persuasif kejiwaan masyarakat.
3. Sociologycal Approach, pendekatan ini menitikberatkan pada pendekatan sosial kemasyarakatan dan norma-norma susila.
4. Teologycal Approach, metode ini mengarah kepada pendekatan illahi (ketuhanan)
E. Bentuk Program Kerja
1. Ibadah Ritual Keagamaan berupa kultum, ceramah agama, dialog keagamaan, pengajian remaja, kajian fiqih, tabliqh akbar, dll.
2. Pendidikan dan Pelatihan, berupa pelatihan imam/khotib, pendidikan dan pengajian TK/TPA, praktek tatacara ibadah ritual kemasyarakatan (mengurusjenazah), mengajar di sekolah-sekolah, dll.
3. Organisasi berupa pembentukan dan pembinaan majelis ta’lim, pembinaan manajemen masjid, pembentukan dan pembinaan remaja masjid, dll.
4. Sosial kemasyarakatan berupa bakti sosial, pembuatan kaligrafi masjid penyuluhan bahaya narkoba, pembinaan ukuhuwah islamiyah melalui kegiatan lomba kebersihan dan keindahan tempat tinggal (rumah).
5. Olahraga dan seni islami berupa pekan olahraga turnamen volly ball, tennis meja, dll dan pentas islami, kaligrafi masjid.
F. Manajemen Tim Pelaksana
Pembimbing : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah
Penasehat : Muktasim, S.Ag
Ketua : Yadi
Wakil Ketua :
Sekretaris : Abdul Hendi
Bendahara :
Anggota :
G. Waktu dan Tempat Kegiatan KKN
Kegiatan KKN Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dilaksanakan pada tanggal 4 februari s.d 7 Maret bertempat di desa Gunung MegangLuar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan
H. Realisasi Program Kerja
Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pekan olah raga (sasaran pemuda)
b. Lomba dan pentas seni islami (sasaran SD, SMP dan SMU)
c. Training keorganisasian dan kepemimpinan (sasaran siswa SMP, SMU dan Remaja)
d. Training kepramukaan (sasaran siswa SD, SMP, dan SMU)
e. Training Pidato (sasaran masjid)
f. Pengajian rutin (sasaran anak-anak, remaja, ibu-ibu)
I. Penutup
Demikianlah proposal kuliah kerja nyata (KKN) ini kami buat dengan harapan agar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STI.Tar angkatan x ( Sepuluh ) ini berjalan dengan sukses tak kurang satu apapun, atas segala bantuan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberkahi segala amal ibadah kita semua. Amin yarabbal alamin...
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
PROGRAM KERJA UMUM
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
SUMATERAA SELATAN
I. Program Kerja Bidang Pembinaan Agama
No Tujuan Kegiatan Kegiatan Target Keterangan
1 Meningkatkan kualitas pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat. a. Mengadakan konsultasi dan penyuluhan Hukum Islam bersama warga masyarakat Desa Pemulutan Ilir.
b. Membentuk kelompok pengajian/majelis ta’lim bagi bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja serta membentuk dan membina Ikatan Remaja Masjid (IRMA).
c. Mengaktifkan shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan yang dapat memakmurkan masjid.
d. Membentuk dan meningkatkan kegiatan persatuan amal kematian. - Paham dan mengerti terhadap ajaran agama Islam.
- Terbentuk kelompok pengajian
- Terbentuknya remaja masjid
- Berfungsinya masjid sebagai pusat aktifitas keagamaan
- Tersedianya lembaga penyelenggaraan amal kematian
Dilakukan dalam bentuk periodik (proses alam) dan dibutuhkan tenaga yang super serta kinerja yang memungkinkan.
II. Program Kerja Bidang Lembaga Karya, Mental Pendidikan.
No Tujuan Kegiatan Kegiatan Target Keterangan
1 Meningkatkan kualitas dana keterampilan Sumber Daya Manusia di Masyarakat desa Sukamoro Kecamatan Talang Kelapa a. Menyelenggarakan MTQ, Lomba Azan, Pidato untuk kalangan anak-anak dan remaja.
b. Pembenahan manajemen & struktur masjid
c. Mengajar dan mendidik di sekolah setempat.
d. Mengajar dan membina anak-anak TK/TPA AL Qur’an di masjid.
a. Tersedianya qori’ dan qori’ah kalangan anak-anak dan remaja. Dan menumbuhkan semangat nasionalisme serta rasa cinta tanah air.
b. Kerangka dan struktur masjid lebih efektif
c. Memberikan semangat keagamaan dan memberikan pengajaran agama Islam
d. Meningkatkan kemampuan dalam baca tulis Al Qur’an
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
ANGGARAN BIAYA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
A. Kesekretariatan
1. 1 Rim kop surat Rp. 50.000
2. 1 kotak amplop kop Rp. 30.000
3. 1 kotak spidol besar Rp. 40.000
4. 2 buah tipe-x cair Rp. 10.000
5. 1 buah stempel KKN Rp. 30.000
6. 1 lusin kertas karton Rp. 15.000
7. Pengadaan proposal 10 eks @ Rp. 5000 Rp. 50.000
8. 6 buah Plakat @ Rp. 40.000 Rp. 240.000
9. Biaya laporan observasi 10 proposal dan penelitian Rp. 50.000
Jumlah Rp. 510.000
B. Humas, Publikasi dan Dokumentasi
1. 2 Buah spanduk @ Rp. 150.000 Rp. 300.000
2. 4 roll Film @ Rp. 30.000 Rp. 120.000
3. Transport penyebaran 10 proposal @ Rp. 20.000 Rp. 200.000
Jumlah Rp. 620.000
C. Konsumsi
1. Makan selama 30 hari untuk 10 peserta @ Rp. 10.000 Rp. 300.000
2. Air mineral gelas 20 dus @ Rp. 15.000 Rp. 225.000
3. Makanan ringan 20 bks @ Rp. 5.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 625.000
D. Kegiatan
1. Tropi perlombaan 6 set @ Rp. 100.000 Rp. 600.000 2. Sajadah 20 buah @ Rp. 20.000 Rp. 400.000
3. Pengadaan Al Qur’an 20 buah @ Rp. 20.000 Rp. 400.000
4. Pengadaan buku Iqra’ 6 jilid x 20 set @ Rp. 10.000 Rp. 200.000
5. Pengadaan bola voly 1 buah Rp. 200.000
6. Pengadaan net voly Rp. 100.000
Jumlah Rp. 1.900.000
REKAPITULASI
A. Kesekretariatan Rp. 510.000
B. Humas, Publikasi dan Dokumentasi Rp. 620.000
C. Konsumsi Rp. 625.000
D. Kegiatan Rp. 1.900.000
JUMLAH Rp. 3.655.000
Terbilang : “Tiga Juta Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah”.
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
Nomor : 06/ B/ KKN/ IAIN/ VIII/ 2010
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Mohon Bantuan Buku Iqra’, Al-Qur’an dan Buku Agama
Kepada Yth,
Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Muara Enim
Bpk.
Di-
Muara Enim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam dan doa kita panjatkan kepada Allah SWT semoga selalu mendapat magfiroh, hidayah serta inayah-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
Sehubungan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara EnimIAIN kelompok bertempat di desa Gunung Megang luar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Maka demi memperlancar kegiatan tersebut kami mohon kepada bapak/ibu sebagaiman hal di atas.
Demikian surat permohonan ini di sampaikan atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
Nomor : 06/ B/ KKN/ IAIN/ VIII/ 2009
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Mohon bantuan Dana
Kepada Yth,
Bupati Muara Enim
Bpk. H. Ir. Muzakir Sai Sohar
Di-
Muara Enim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam dan doa kita panjatkan kepada Allah SWT semoga selalu mendapat magfiroh, hidayah serta inayah-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
Sehubungan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara EnimIAIN kelompok bertempat di desa Gunung Megang luar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Maka demi memperlancar kegiatan tersebut kami mohon kepada bapak/ibu sebagaiman hal di atas
Demikian surat permohonan ini di sampaikan atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
EKSPEDITION MASSAGES
Nomor surat :
Perihal instansi :
Tanggal masuk :
Tanggal cek :
Nama pengantar :
Nama penerima :
Telepon/ HP :
Palembang, Agustus 2009
Penerima Pengantar
( ) ( )
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
PROPOSAL
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERAA SELATAN
A. Dasar Pemikiran.
Mahasiswa selaku agent of change and social control cukup potensial dalam pembinaan masyarakat di pedesaan. Mahasiswa STI. Tar Muara Enim sebagai salah satu eksponen pembaharuan bangsa dan pengembangan baru misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengembangkan komitmen keislaman. STI. Tar Muara Enim sebagai salah satu institut pendidikan yang berbasis Islam, berperan aktif dalam pembinaan sumber daya manusia yang kualitatif dan relegius. Salah satu kegiatan pokok sebagai manipestasi Tri Darma perguruan tinggi yaitu kuliah kerja nyata (KKN), yang merupakan sarana pembina bagi mahasiswa dalam pembinaan sumber daya manusia yang kualitatif dan religius. Salah satu kegiatan pokok sebagai mani pestasi tri darma perguruan tinggi yaitu Kulia Kerja Nyata (KKN), yang merupakan sarana pembina bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan teori ilmu yang didapatkan selama dibangku perkuliahan.
Realisasi pelakasanan KKN melibatkan mahasiswa sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikator dalam menyukseskan program kerja yang terencana pada kegiatan KKN tersebut.
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
Pola pelaksanaan pembunaan tersebut bagi mahasiswa sebagai komunikator di identifikasi pada keilmuan yang difakultas masing-masing secara proporsional. Dimana perserta KKN tersebut lebih berorientasi pada pengembangan, pendalaman dan pengamalan ilmu pengetahuanan agama islam sesuai dengan keilmuan dimasing-masing fakultas serta mengupayakan pengunaanya dalam berbagai aspek kehidupan untuk memperkaya nilai-nilai budaya bangsa. Serta mewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat dan berbudi luhur dalam menjalankan khalifah fil ardh.
B. Tujuan dan Target
Kegiatan KKN merupakan sarana pelatihan bagi mahasiswa dalam merealisasikan keilmuan secara teoritis sesuai dengan fakultas masing-masing dalam meningkatkan pemahaman dan pemgamalan nilai-nilai agama Islam dalam masyarakat secara proporsional. Di samping itu merupakan wadah komunikasi bagi mahasiswa dalam masyarakat. Harapan besar agar kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat desa khususnya Desa Gunung Megang dalam peningkatan sumber daya manusia yang handal dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini, penanaman IMTAQ dan IPTEK.
C. Sasaran dan Manfaat
Sasaran kegiatan KKN adalah masyarakat, lembaga sosial keagamaan, budaya dan pemuda di pedesaan yang memberikan manfaat berupa sumbangan pemikiran dan pemahaman yang representatif dalam peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat pedesaan agar tidak terbelakang.
D. Metodologi Realisasi Program Kerja
Pelaksanaan program kerja yang ada di dalam kegiatan KKN ini, menggunakan metodologi sebagai berikut :
1. Religius Approach, pendekatan ini dalam kegiatan KKN ini menggunakan nilai-nilai keagamaan.
2. Psycologycal Approach, pendekatan ini mengendepankan pada pragmatisme persuasif kejiwaan masyarakat.
3. Sociologycal Approach, pendekatan ini menitikberatkan pada pendekatan sosial kemasyarakatan dan norma-norma susila.
4. Teologycal Approach, metode ini mengarah kepada pendekatan illahi (ketuhanan)
E. Bentuk Program Kerja
1. Ibadah Ritual Keagamaan berupa kultum, ceramah agama, dialog keagamaan, pengajian remaja, kajian fiqih, tabliqh akbar, dll.
2. Pendidikan dan Pelatihan, berupa pelatihan imam/khotib, pendidikan dan pengajian TK/TPA, praktek tatacara ibadah ritual kemasyarakatan (mengurusjenazah), mengajar di sekolah-sekolah, dll.
3. Organisasi berupa pembentukan dan pembinaan majelis ta’lim, pembinaan manajemen masjid, pembentukan dan pembinaan remaja masjid, dll.
4. Sosial kemasyarakatan berupa bakti sosial, pembuatan kaligrafi masjid penyuluhan bahaya narkoba, pembinaan ukuhuwah islamiyah melalui kegiatan lomba kebersihan dan keindahan tempat tinggal (rumah).
5. Olahraga dan seni islami berupa pekan olahraga turnamen volly ball, tennis meja, dll dan pentas islami, kaligrafi masjid.
F. Manajemen Tim Pelaksana
Pembimbing : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah
Penasehat : Muktasim, S.Ag
Ketua : Yadi
Wakil Ketua :
Sekretaris : Abdul Hendi
Bendahara :
Anggota :
G. Waktu dan Tempat Kegiatan KKN
Kegiatan KKN Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dilaksanakan pada tanggal 4 februari s.d 7 Maret bertempat di desa Gunung MegangLuar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan
H. Realisasi Program Kerja
Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pekan olah raga (sasaran pemuda)
b. Lomba dan pentas seni islami (sasaran SD, SMP dan SMU)
c. Training keorganisasian dan kepemimpinan (sasaran siswa SMP, SMU dan Remaja)
d. Training kepramukaan (sasaran siswa SD, SMP, dan SMU)
e. Training Pidato (sasaran masjid)
f. Pengajian rutin (sasaran anak-anak, remaja, ibu-ibu)
I. Penutup
Demikianlah proposal kuliah kerja nyata (KKN) ini kami buat dengan harapan agar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STI.Tar angkatan x ( Sepuluh ) ini berjalan dengan sukses tak kurang satu apapun, atas segala bantuan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberkahi segala amal ibadah kita semua. Amin yarabbal alamin...
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
PROGRAM KERJA UMUM
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
SUMATERAA SELATAN
I. Program Kerja Bidang Pembinaan Agama
No Tujuan Kegiatan Kegiatan Target Keterangan
1 Meningkatkan kualitas pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat. a. Mengadakan konsultasi dan penyuluhan Hukum Islam bersama warga masyarakat Desa Pemulutan Ilir.
b. Membentuk kelompok pengajian/majelis ta’lim bagi bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja serta membentuk dan membina Ikatan Remaja Masjid (IRMA).
c. Mengaktifkan shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan yang dapat memakmurkan masjid.
d. Membentuk dan meningkatkan kegiatan persatuan amal kematian. - Paham dan mengerti terhadap ajaran agama Islam.
- Terbentuk kelompok pengajian
- Terbentuknya remaja masjid
- Berfungsinya masjid sebagai pusat aktifitas keagamaan
- Tersedianya lembaga penyelenggaraan amal kematian
Dilakukan dalam bentuk periodik (proses alam) dan dibutuhkan tenaga yang super serta kinerja yang memungkinkan.
II. Program Kerja Bidang Lembaga Karya, Mental Pendidikan.
No Tujuan Kegiatan Kegiatan Target Keterangan
1 Meningkatkan kualitas dana keterampilan Sumber Daya Manusia di Masyarakat desa Sukamoro Kecamatan Talang Kelapa a. Menyelenggarakan MTQ, Lomba Azan, Pidato untuk kalangan anak-anak dan remaja.
b. Pembenahan manajemen & struktur masjid
c. Mengajar dan mendidik di sekolah setempat.
d. Mengajar dan membina anak-anak TK/TPA AL Qur’an di masjid.
a. Tersedianya qori’ dan qori’ah kalangan anak-anak dan remaja. Dan menumbuhkan semangat nasionalisme serta rasa cinta tanah air.
b. Kerangka dan struktur masjid lebih efektif
c. Memberikan semangat keagamaan dan memberikan pengajaran agama Islam
d. Meningkatkan kemampuan dalam baca tulis Al Qur’an
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
ANGGARAN BIAYA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM ANGKATAN X
DESA GUNUNG MEGANG LUAR KECAMATAN GUNUNG MEGANG
KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
A. Kesekretariatan
1. 1 Rim kop surat Rp. 50.000
2. 1 kotak amplop kop Rp. 30.000
3. 1 kotak spidol besar Rp. 40.000
4. 2 buah tipe-x cair Rp. 10.000
5. 1 buah stempel KKN Rp. 30.000
6. 1 lusin kertas karton Rp. 15.000
7. Pengadaan proposal 10 eks @ Rp. 5000 Rp. 50.000
8. 6 buah Plakat @ Rp. 40.000 Rp. 240.000
9. Biaya laporan observasi 10 proposal dan penelitian Rp. 50.000
Jumlah Rp. 510.000
B. Humas, Publikasi dan Dokumentasi
1. 2 Buah spanduk @ Rp. 150.000 Rp. 300.000
2. 4 roll Film @ Rp. 30.000 Rp. 120.000
3. Transport penyebaran 10 proposal @ Rp. 20.000 Rp. 200.000
Jumlah Rp. 620.000
C. Konsumsi
1. Makan selama 30 hari untuk 10 peserta @ Rp. 10.000 Rp. 300.000
2. Air mineral gelas 20 dus @ Rp. 15.000 Rp. 225.000
3. Makanan ringan 20 bks @ Rp. 5.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 625.000
D. Kegiatan
1. Tropi perlombaan 6 set @ Rp. 100.000 Rp. 600.000 2. Sajadah 20 buah @ Rp. 20.000 Rp. 400.000
3. Pengadaan Al Qur’an 20 buah @ Rp. 20.000 Rp. 400.000
4. Pengadaan buku Iqra’ 6 jilid x 20 set @ Rp. 10.000 Rp. 200.000
5. Pengadaan bola voly 1 buah Rp. 200.000
6. Pengadaan net voly Rp. 100.000
Jumlah Rp. 1.900.000
REKAPITULASI
A. Kesekretariatan Rp. 510.000
B. Humas, Publikasi dan Dokumentasi Rp. 620.000
C. Konsumsi Rp. 625.000
D. Kegiatan Rp. 1.900.000
JUMLAH Rp. 3.655.000
Terbilang : “Tiga Juta Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah”.
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
Nomor : 06/ B/ KKN/ IAIN/ VIII/ 2010
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Mohon Bantuan Buku Iqra’, Al-Qur’an dan Buku Agama
Kepada Yth,
Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Muara Enim
Bpk.
Di-
Muara Enim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam dan doa kita panjatkan kepada Allah SWT semoga selalu mendapat magfiroh, hidayah serta inayah-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
Sehubungan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara EnimIAIN kelompok bertempat di desa Gunung Megang luar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Maka demi memperlancar kegiatan tersebut kami mohon kepada bapak/ibu sebagaiman hal di atas.
Demikian surat permohonan ini di sampaikan atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
Nomor : 06/ B/ KKN/ IAIN/ VIII/ 2009
Lamp : 1 (satu) berkas
Hal : Mohon bantuan Dana
Kepada Yth,
Bupati Muara Enim
Bpk. H. Ir. Muzakir Sai Sohar
Di-
Muara Enim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam dan doa kita panjatkan kepada Allah SWT semoga selalu mendapat magfiroh, hidayah serta inayah-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
Sehubungan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara EnimIAIN kelompok bertempat di desa Gunung Megang luar Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Maka demi memperlancar kegiatan tersebut kami mohon kepada bapak/ibu sebagaiman hal di atas
Demikian surat permohonan ini di sampaikan atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Muara Enim,
MAHASISWA KKN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA
ENIM SUMATERA SELATAN ANGKATAN X
Ds. Gunung Megang Luar Kec. Gunung Megang
Ketua KKN Sekretaris
Yadi Abdul Hendi
NIMKO. NIMKO.
Mengetahui
Kepala Desa Gunung Megang Luar
EKSPEDITION MASSAGES
Nomor surat :
Perihal instansi :
Tanggal masuk :
Tanggal cek :
Nama pengantar :
Nama penerima :
Telepon/ HP :
Palembang, Agustus 2009
Penerima Pengantar
( ) ( )
Minggu, 22 Januari 2012
Surat Pendek dan Ayat Kursi serta Khasiat Ayat kursi
1. SURAT AL MAUN
1) AR0’AI TAL LADZI YUKADZIBU BID- DIN
2) FADZA LI KAL LADZI YADU’ UL YATIM
3) WALAI YAHUD DU’ ALA THO ’AMIL MISKIN
4) FA WA ILUL LIL MUSHOLLIN
5) AL LADZI NAA HUM’AN SALATIHIIM SAHUN
6) AL LADZINA HUM YURO’UUU NA
7) WA YAM NA’ UUU NAL MAUN
2. SURAT AL ASRI
1) WAL ASRI
2) INNAL INZANNA LAFIL KUSRI
3) ILLAL LADZIN NA AM MANU WA AMILU SHO LI HATI
4) WA TAWA SUOBIL HAQ
5) WA TAWA SUOBI SOBR
3. SURAT AL FALAQ
1) QUL ‘ AU DZU BII ROBBIL FALAQ
2) MING SYARIM MA KHOLAQ
3) WA MIN SYARI QHOSIQIN IDZA WAQOB
4) WA MIN SYARI NAFFA SATI FIL UQOD
5) WA MIN SYARI KHASIDDIN IDZA HASAD
4. SURAT AL QURAISY
1) LI IL’ LA FI QURAISYIN
2) IL LA FIHIM RIHLA TA SYITA I WAS SOIF
3) FAL YA ’BUDU ROB BA HA DZAL BAIT
4) ALLADZI AT’A MAHUM MIN JU’IW WA AMMANA HUM MIN KHOUF
5. SURAT AL FIL
1) ALAM TARO KAI FA FA’ ALA ROB BUKA BI ’AS HABIL FIL
2) ALAM YAJ ’AL KAI DAHUM FI TAD’LIL
3) WA AR SALA ‘ ALAIHIM THOIRON ABABIL
4) TAR MI HIM BIHIJA ROTIM MIN SIJJIL
5) FA JA ’ALA HUM KA’ AS FIM MAK’ KUL
6. SURAT AL LAHAB
1) TAB BAT YA DA ABI LAHA BIW WATAB
2) MA ’AQ NA ‘AN HU MALU HU WA MA KASAB
3) SA YAS LANA RON ZATA LAHAB
4) WAMRO ATUHU HAMMA LATAL HATAB
5) FIJIDI HA HABLUM MIM MASAD
7. SURAT AN NAS
1) QUL ‘A’U DZU BII ROBBIN NAS
2) MALI KIN NAAS
3) ILLAA HIN NAAS
4) MIN SYARIL WAS WASHIL KHONAAS
5) AL LADZI YUWAS WI SUFIII SHUDURIN NAS
7) MINNAL JINNATI WAN NAAS
8. SURAT AT TAKASUR
1) AL HE KU MUT TAKA SUR
2) HAT TA ZUR TUMUL MAQOBIR
3) KHAL LA SAUFA TA ’LAMUN
4) TSUM MA KAL LA SAU FA TA’ LAMUN
5) KAL LA LAU TA’ LAMUN NA ILMAL YAQIN
6) LA TARO WUNAL JAHIM
7) SUM MA LATARO WUNAA HE ‘AINAL YAQIN
8) SUMMA LATUS ALLUNA YAUMA IDZIN ‘ ANIN NAIM
9. SURAT AL ZALZALAH
1) IDZA ZUL ZILLATIL ARDZU ZIL ZALAHA
2) WA AKHRO’ JATIL ARDU AZ KHOLAHA
3) WA KHOLAL INSANU MALAHA
4) YAUMA IDZIN TUHAD DISU AH BAROHA
5) BI AN NA ROBBAKA AU HA LA HA
6) YAUMA IDZIN YAS DHURUN NASU AS TA TAL LIYU ROU A’ MA LAHUM
5) FAMAY YA’MAL MITS QOLA ZAROTIN QHOIRO YAROH
6) WAMAY YA’MAL MITS QOLLA ZAROTIN SYARO YAROH.
10. SURAT AN NASR
1) ALAM NASRAO LAKA SOD ROK
2) WA WA DOKNA ANKA WIZROK
3) ALLADZI ANQO ZHOROK
4) WA RAFAK ’NA LAKA DZIKROK
5) FA INNA MA’AL USRI YUSRO
6) INNA MA’AL USRI YUSRO
7) FA IDZA FAROQTA FANZOB
8) WA ILLA ROBBIKA FAR QOB.
11. SURAT AL KAUTSAR
1) INNA ‘ AKTOIN NA KAL KAUTSAR
2) FA SHOLI LIROB BIKA WAN HAR
3) INNA SAN NI’AKA HUWAL AB’TAR
12. SURAT AL IKHLAS
1) QULHU WALLA HU AHAD
2) ALLAH HUS SHOMAD
3) LAM YALID WALAM YULAD
4) WALAM YAKUL LAHU KHUFUAN AHAD
13. SURAT AL KAFIRUN
1) QUL YA AYYU HAL KAFIRUN
2) LA’ AK BUDU MATAK ’BUDUN
3) WALA ANTUM ‘ ABIDUN NAMA ‘A BUD
4) WALA ANNA ‘ABIDUM MA’ABAD TUM
5) WALA ANTUM ‘ABIDUN NAMA ‘ABUD
6) LAUKUM DINU KUM WALI YADIN
14. SURAT AL QODAR
1) INNA ANZALNA HU LAILATIL QODR
2) WAMA ADROKA MA LAILATUL QODR
3) LAILATUL QODRI KHAIRUM MIN ALFITI SYAHR
4) TANAZ ZALUL MALA I KATU WARRUHU FIHA BI ’IDZNI ROBBIHIM MIN KULLI AMR
5) SALAMUN HIYA HATTA MATLA’IL FAJR
15. AYAT KURSI
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUS SAMAA WAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHU HUMAA WAHUWAL ' ALIYYUL AZHII
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Beberapa khasiat Ayat Al-Kursi :
• Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sholat fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, insyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah s.w.t.
• Mengikut keterangan dari kitab "Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
• Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, Insya-Allah, Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta memudahkannya menerima ilmu pengetahuan.
• Rasullullah s.a.w. bersabda bermaksud: "Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran di depan matanya
.
• Sabda baginda lagi; "Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
• Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.
• Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan.
• Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah.
• Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya.
• Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, insya-Allah akan menyebabkan syaitan dan jin terbakar.
• Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu sebaiknya anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sholat yang lain.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sholat, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sholat Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid.
• Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r.a.
.
1) AR0’AI TAL LADZI YUKADZIBU BID- DIN
2) FADZA LI KAL LADZI YADU’ UL YATIM
3) WALAI YAHUD DU’ ALA THO ’AMIL MISKIN
4) FA WA ILUL LIL MUSHOLLIN
5) AL LADZI NAA HUM’AN SALATIHIIM SAHUN
6) AL LADZINA HUM YURO’UUU NA
7) WA YAM NA’ UUU NAL MAUN
2. SURAT AL ASRI
1) WAL ASRI
2) INNAL INZANNA LAFIL KUSRI
3) ILLAL LADZIN NA AM MANU WA AMILU SHO LI HATI
4) WA TAWA SUOBIL HAQ
5) WA TAWA SUOBI SOBR
3. SURAT AL FALAQ
1) QUL ‘ AU DZU BII ROBBIL FALAQ
2) MING SYARIM MA KHOLAQ
3) WA MIN SYARI QHOSIQIN IDZA WAQOB
4) WA MIN SYARI NAFFA SATI FIL UQOD
5) WA MIN SYARI KHASIDDIN IDZA HASAD
4. SURAT AL QURAISY
1) LI IL’ LA FI QURAISYIN
2) IL LA FIHIM RIHLA TA SYITA I WAS SOIF
3) FAL YA ’BUDU ROB BA HA DZAL BAIT
4) ALLADZI AT’A MAHUM MIN JU’IW WA AMMANA HUM MIN KHOUF
5. SURAT AL FIL
1) ALAM TARO KAI FA FA’ ALA ROB BUKA BI ’AS HABIL FIL
2) ALAM YAJ ’AL KAI DAHUM FI TAD’LIL
3) WA AR SALA ‘ ALAIHIM THOIRON ABABIL
4) TAR MI HIM BIHIJA ROTIM MIN SIJJIL
5) FA JA ’ALA HUM KA’ AS FIM MAK’ KUL
6. SURAT AL LAHAB
1) TAB BAT YA DA ABI LAHA BIW WATAB
2) MA ’AQ NA ‘AN HU MALU HU WA MA KASAB
3) SA YAS LANA RON ZATA LAHAB
4) WAMRO ATUHU HAMMA LATAL HATAB
5) FIJIDI HA HABLUM MIM MASAD
7. SURAT AN NAS
1) QUL ‘A’U DZU BII ROBBIN NAS
2) MALI KIN NAAS
3) ILLAA HIN NAAS
4) MIN SYARIL WAS WASHIL KHONAAS
5) AL LADZI YUWAS WI SUFIII SHUDURIN NAS
7) MINNAL JINNATI WAN NAAS
8. SURAT AT TAKASUR
1) AL HE KU MUT TAKA SUR
2) HAT TA ZUR TUMUL MAQOBIR
3) KHAL LA SAUFA TA ’LAMUN
4) TSUM MA KAL LA SAU FA TA’ LAMUN
5) KAL LA LAU TA’ LAMUN NA ILMAL YAQIN
6) LA TARO WUNAL JAHIM
7) SUM MA LATARO WUNAA HE ‘AINAL YAQIN
8) SUMMA LATUS ALLUNA YAUMA IDZIN ‘ ANIN NAIM
9. SURAT AL ZALZALAH
1) IDZA ZUL ZILLATIL ARDZU ZIL ZALAHA
2) WA AKHRO’ JATIL ARDU AZ KHOLAHA
3) WA KHOLAL INSANU MALAHA
4) YAUMA IDZIN TUHAD DISU AH BAROHA
5) BI AN NA ROBBAKA AU HA LA HA
6) YAUMA IDZIN YAS DHURUN NASU AS TA TAL LIYU ROU A’ MA LAHUM
5) FAMAY YA’MAL MITS QOLA ZAROTIN QHOIRO YAROH
6) WAMAY YA’MAL MITS QOLLA ZAROTIN SYARO YAROH.
10. SURAT AN NASR
1) ALAM NASRAO LAKA SOD ROK
2) WA WA DOKNA ANKA WIZROK
3) ALLADZI ANQO ZHOROK
4) WA RAFAK ’NA LAKA DZIKROK
5) FA INNA MA’AL USRI YUSRO
6) INNA MA’AL USRI YUSRO
7) FA IDZA FAROQTA FANZOB
8) WA ILLA ROBBIKA FAR QOB.
11. SURAT AL KAUTSAR
1) INNA ‘ AKTOIN NA KAL KAUTSAR
2) FA SHOLI LIROB BIKA WAN HAR
3) INNA SAN NI’AKA HUWAL AB’TAR
12. SURAT AL IKHLAS
1) QULHU WALLA HU AHAD
2) ALLAH HUS SHOMAD
3) LAM YALID WALAM YULAD
4) WALAM YAKUL LAHU KHUFUAN AHAD
13. SURAT AL KAFIRUN
1) QUL YA AYYU HAL KAFIRUN
2) LA’ AK BUDU MATAK ’BUDUN
3) WALA ANTUM ‘ ABIDUN NAMA ‘A BUD
4) WALA ANNA ‘ABIDUM MA’ABAD TUM
5) WALA ANTUM ‘ABIDUN NAMA ‘ABUD
6) LAUKUM DINU KUM WALI YADIN
14. SURAT AL QODAR
1) INNA ANZALNA HU LAILATIL QODR
2) WAMA ADROKA MA LAILATUL QODR
3) LAILATUL QODRI KHAIRUM MIN ALFITI SYAHR
4) TANAZ ZALUL MALA I KATU WARRUHU FIHA BI ’IDZNI ROBBIHIM MIN KULLI AMR
5) SALAMUN HIYA HATTA MATLA’IL FAJR
15. AYAT KURSI
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUS SAMAA WAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHU HUMAA WAHUWAL ' ALIYYUL AZHII
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Beberapa khasiat Ayat Al-Kursi :
• Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sholat fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, insyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah s.w.t.
• Mengikut keterangan dari kitab "Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
• Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, Insya-Allah, Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta memudahkannya menerima ilmu pengetahuan.
• Rasullullah s.a.w. bersabda bermaksud: "Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran di depan matanya
.
• Sabda baginda lagi; "Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
• Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.
• Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan.
• Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah.
• Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya.
• Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, insya-Allah akan menyebabkan syaitan dan jin terbakar.
• Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu sebaiknya anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sholat yang lain.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sholat, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sholat Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
• Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid.
• Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r.a.
.
Jumat, 30 Desember 2011
BAB III SKRIPSI KU
BAB III
A. Sejarah Berdirinya SD Negeri 1 Karang Agung
Berawal dari sebuah tanah wakaf seseorang terhormat di Desa Karang Agung Dusun III yakni H. Marusit. Tanah tersebut panjang 83 M, lebar 67 M dan luas 290 M. di wakafkan dengan niat untuk membuat sebuah Sekolah Dasar hingga berdirilah pada tahu 1950 dengan di bantu oleh masyarakat Karang Agung. Pada waktu itu fasilitas sekolah yang belum memadai. Sehingga membuat sekolah tersebut menjadi kurang begitu maju dan di samping itu juga di belakang SD Negeri 1 Karang Agung ini terdapat sekolah swasta yakni SD Muhammadiyah. Sekolah ini sudah mengalami berberapa kali perehapan dan penambahan fasilitas seperti perumahan guru, perumahan kepala sekolah dan perumahan penjaga sekolah serta penambahan Wc dan sekarang sudah teralokasi Dana Bantuan Operasional DUK bidang pendidikan yakni mendapatkan 1 Gedung perpustakaan SD Negeri 1 Karang agung. SD Negeri 1 Karang Agung yang telah berdiri tahun 1950 ini mengalami kemajuan struktur tahun 1980 yakni guru yang sudah berpendidikan SPG. Begitu juga dengan masyarakat Karang Agung mereka mendukung segala sesuatu yang berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa terkhusus SD Negeri 1 Karang Agung dan masyarakat Karang Agung. Pada tahun 1990 sekolah SD Negeri 1 Karang Agung mendpatkan Akreditasi C dan mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Dasar INTI utnuk kecamtan Penukal Abab. SD Negeri 1 Karang Agung sudah berberapa kali mengikuti pengakreditasian dari Dinas Pendidikan sehingga pada tahun 2010 mendapatkan akreditasi B dan tahun 2011 ini kembali SD Negeri 1 Karang Agung menjadi SD Inti Untuk Penukal Abab. Walaupun sebenarnya SD Negeri 1 Karang Agung ini kurang memiliki guru dan murid. Muridnya hanya berjumlah 184 orang sedangkan gurunya berjumlah 9 orang. 5 diantaranya sudah berstatuskan PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) dan 4 masih berstatuskan guru komite yang berdasarkan tahun dan tamat ijazah yang di pegang, namun tidak mengurangi masyarakat dan guru untuk memajukan pendidikan di SD Negeri 1 Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten Muara Enim.
B. Letak Geografis SD Negrei 1 Karang Agung
SD Negeri 1 Karang Agung di bangun atas Tanah dengan panjang 83 M, lebar 67 M dan luas 290 M dan berdiri pada tahun 1950. Di depan SD Negeri 1 Karang Agung terdapat jalan raya yang memisahkan antara rumah penduduk yang bersebelahan dengan jalan dan sekolah ini. Disamping kanan terdapat rumah penduduk dan begitu juga dengan di samping kiri terdapat rumah penduduk SD Negeri 1 Karang Agung mempunyai lingkungan yang sangat strategis untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yaitu berada tidak jauh dari lingkungan penduduk dan berdekatan dengan kantor UPTD kec. Abab. Disekeliling sekolah tersebut ada kebun karet dan perumahan penduduk dan berlokasi di jalan raya Desa Karang Agung. Dengan keadaan tempat belajar yang memenuhi persyaratan seperti gedung belajar, tempat duduk, dan perlengkapan yang memadai sehingga para orang tua melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Karang Agung.
C. Visi dan Misi SD Negeri 1 Karang Agung
Visi dan Misi SD Negeri 1 Karang Agung adalah sebagai berikut.
Visi
Menjadikan Lulusan SD Negeri 1 Karang Agung sebagai Siswa yang berprestasi berdasarkan Imtaq dan berakhlak mulia.
Misi
Meningkatkan manajemen sekolah dalam mewujudkan visi
Menciptakan suasana yang kondusif untuk membentuk kepriabadian peserta didik yang memiliki iman dan taqwa.
Mengoptimalkan proses pembelajaran aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan
Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, Bahasa dan membina prestasi Olahraga dan Seni Budaya sesuai bakat, minat dan potensi sekolah
Menggalakkan kegiatan Ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa
Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan
Menggalakkan budaya bersih menuju hidup sehat
Menjalin kerjasama sekolah dengan sekolah lain.
D. Keadaan Personil
a. Guru
Nama – nama guru SD Negeri 1 Karang Agung yang mengajar di kelas, status pangkat, tempat tanggal lahir, SK terakhir, mulai tugas dan pegawai Negeri sipil dan guru komite.
Nomor : 420/143/SD-A/2011
Tanggal : 15 Juli 2011
Tentang : Pemantapan tenaga pengajar/ pegawai dalam proses belajar mengajar semester I dan II
Tahun ajaran : 2011/2012
Sekolah : SD Negeri 1 Karang Agung
No
Nama/ NIP/NIGK Pangkat
Gol. Mengajar
Kelas Tempat
tanggal Lahir Tanggal dan
SK terakhir Mulai Tugas
di SD ini Ket
1 Ramlan Setiawan S.Pd
Nip. 196202011984061 001 Pembina
IV/ a ADM
I-VI Palembang,
01-02-1962 01-10-2005
832/43/BKD/2005 29-04-2008 Kepsek/PNS
2 Sulkopli
Nip 196110081983031001 Penata
III/c IPA
I-VI Karang Agung
08—10-1961 01-10-2008
823/31/BKD-2/2008 10-02-1983 PNS
3 Jamaludin
Nip 196807051993121 001 Penata
III/c VI Karang Agung
05-07-1968 01-04-2010
823/16/BKD/2010 27-01-1994 PNS
4 Iran S.Pd
Nip 197107172001031 001 Pengatur
II/c V Prambatan
17-07-1971 01-10-2007
823/16/BKD/2007 01-03-2004 PNS
5 Juraidi
Nip 196406112007011 001 Pengatur Muda II/a III Pengabuan
11-06-1964 01-11-2009
813/113/BKD/2009 01-01-2007 PNS
6 Lesniwati II Karang Agung
24-06-1977 20-07-1997 Guru Komite
7 Neni Nirwana I Karang Agung
08-04-1983 17-12-2003 Guru Komite
8 Ilda Sahara S.HI G. Agama
I-VI Lubuk sarik
03-06-1981 01-01-2007 Guru Komite
9 Lia Mayang Sari S.Pd IV Betung 30-06-1988 01-07-2007 Guru Komite
Mengetahui Karang Agung 15 juli 2011
Pengawas TK/SD Kepala Sekolah
Ahmad Badainur A.Ma.Pd Ramlan Setiawan S.Pd
NIP NIP. 196202011984061 001
b. Tata Usaha
Nama-nama pegawai Tata Usaha, Jabatan, Tamatan dan mulai tugas
No Nama Jabatan Tamatan Mulai Tugas Keterangan
1 Neni Nirwana Kepala TU D-II 17-12-2003
2 Lia Mayang Sari S.Pd Anggota S-1 01-07-2007
Mengetahui Karang Agung 15 juli 2011
Pengawas TK/SD Kepala Sekolah
Ahmad Badainur A.Ma.Pd Ramlan Setiawan S.Pd
NIP NIP. 196202011984061 001
c. Kelompok profesi
Nama-nama dan gelar serta tamatan kelompok profesi SD Negeri 1 Karang Agung
No Nama Kelompok Profesi Keterangan
1 Ramlan Setiawan S.Pd
Nip. 196202011984061 001 S.Pd UT ( Universitas Terbuka Palembang Kepala Sekolah
2 Sulkopli
Nip 196110081983031001 SPG Palembang Guru
3 Jamaludin
Nip 196807051993121 001 SPG Palembang Guru
4 Iran S.Pd
Nip 197107172001031 001 S.Pd UT ( Universitas Terbuka Palembang Guru
5 Juraidi
Nip 196406112007011 001 SPG Palembang Guru
6 Lesniwati SMK Muara Enim Guru
7 Neni Nirwana D-II Palembang Guru
8 Ilda Sahara S.HI S-1 Padang Guru
9 Lia Mayang Sari S.Pd S.Pd IAIN Raden Fattah Palembang Guru
d. Murid
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Karang Agung Murid No Statistik Sekolah : 101110446044
Alamat : Dusun III Murid SD Negeri 1 Karang Agung NPSN : 10446044
Desa/ Kelurahan : Karang Agung Tahun Ajaran 2011/2012
Kecamatan : Abab Kecamatan Abab
Kabupaten : Muara Enim
Provinsi : Sumatera Selatan
No
Keadaan Bulan
Awal Bulan Lalu
Keluar Bulan ini
Masuk Bulan Ini
Akhir Bulan Ini
Jumlah
I II III IV V VI Jumlah I II III IV V VI Jumlah I II III IV V VI Jumlah I II III IV V VI Jumlah
1 Juli 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
84 -
- -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
84
164
2 Agustus 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
84 -
- -
- -
- -
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
3 September 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
4 Oktober 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
5 November 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
6 Desember 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
7 Januari
8 Februari
9 Maret
10 April
11 Mei
12 Juni
Mengetahui Karang Agung 15 juli 2011
Pengawas TK/SD Kepala Sekolah
Ahmad Badainur A.Ma.Pd Ramlan Setiawan S.Pd
NIP NIP. 196202011984061 00
e. Pelayanan Sekolah
Pelyanan sekolah terdiri dari Nama Pelayanan,dan Pemilik
No Nama Pelayanan Pemilik Keterangan
1 Foto Copy + Rentalan Ali Wardana Disamping Sekolah
2 Kantin Sekolah Neni Nirwana Di Belakang Sekolah
3 Warung Jaka Di Depan Sekolah
E. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Karng Agung Kecamatan Abab Kabupaten Muara Enim
STRUKTUR ORGANISASI
SD NEGERI 1 KARANG AGUNG KECAMATAN ABAB
KABUPATEN MUARA ENIM
________________________________________
Guru Kelas
Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas
F. Gedung,Ruang kelas, dan Mobiler Sekolah serta Perpustakaan
1. Nama – nama gedung dan ruang kelas, perumahan guru dan perumahan kepala sekolah.
serta Perpustakaan.
No Nama Ruangan / Gedung Jumlah Keterangan
1 Kelas 6 Baik/ layak
2 Perumahan Guru 5 Baik/ layak
3 Perumahan kepala Sekolah 1 Baik/ layak
4 Perpustakaan 1 Baik/ layak
5 Kantor SD Negeri 1 Karang Agung 1 Baik/ layak
6 Rumah Penjaga Sekolah 2 Baik/ layak
7 Toilet Guru 1 Baik/ layak
8 Toilet Siswa 2 Baik/ layak
2. Denah Gedung dan ruang kelas
3. Mobiler Sekolah
Inventaris Mobiler Sekolah
SD Negeri 1 Karang Agung
No Nama Barang Keadaan Barang Jumlah Keterangan
1 Sekolah Layak 1 Sedang di Gunakan
2 Meja Guru Baik 12 Sedang di Gunakan
3 Meja Siswa Baik 220 Sedang di Gunakan
4 Meja Siswa Rusak 24
5 Kursi Siswa Baik 214 Sedang di Gunakan
6 Kursi Siswa Rusak 17
7 Lemari Baik 14 Sedang di Gunakan
8 Meja Komputer Baik 1 Sedang di Gunakan
4. Perpustakaan
Inventaris perpustakaan
SD Negeri 1 Karang Agung
No Judul Buku Jumlah Keadaan
1 Matematika 219 Sedang di Pinjamkan / Baik
2 IPS Terpadu 200 Sedang di Pinjamkan / Baik
3 IPA Terpadu 189 Sedang di Pinjamkan / Baik
4 Bahasa Indonesia 230 Sedang di Pinjamkan / Baik
5 Agama 208 Sedang di Pinjamkan / Baik
6 PKN 200 Sedang di Pinjamkan / Baik
7 SBK 210 Sedang di Pinjamkan / Baik
8 Bahasa Inggris 217 Sedang di Pinjamkan / Baik
9 Buku Catatan 300 Sedang di Pinjamkan / Baik
10 Lain-lain 300 Sedang di Pinjamkan / Baik
Inventaris Mobiler perpustakaan
SD Negeri 1 Karang Agung
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Meja 12 Baik/ layak
2 Kursi 14 Baik/ layak
3 Bangku Panjang 4 Baik/ layak
4 Rak tempat Buku 5 Baik/ layak
5 Lemari 4 Baik/ layak
G. Lain-lain
a. Prosedur penggunaan Fasilitas ( sarana dan Prasarana )
Sekolah adalah tempat seseorang untuk menambah ilmu yang dimilikinya. wajar dalam keadaan apapun seorang siswa membutuhkan tempat untuk melaksanakan pendidikanya seperti di SD Negeri 1 Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten Muara Enim ini penggunaan lapangan dan kelas digunakan untuk belajar dan mempelajari sesuatu yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan.
Berikut penggunaan fasilitas yang ada pada SD Negeri 1 Karang Agung dan pemeliharaan yang dilakukan oleh seluruh perangkat sekolah yang ada pada SD Negeri 1 Karang Agung Adalah sebagai berikut:
a. Mempergunakan lapangan yaitu sebagai sarana untuk melakukan pratik olahraga atau hal yang lain yang dilakukan oleh seorang siswa dalam mendapatkan pendidikan. Pemeliharaan yang dilakukan oleh siswa yaitu untuk lapangan guru berserta siswa membuat daftar piket lapangan agar lapangan tetap terlihat bersih rapi dan tertata rapi. Disamping itu para siswa melakukan kegiatan penghijauan yaitu menanam bunga atau kembang dilingkungan sekolah dan menanam pohon yang rindang seperti jarak bunga,akasia,dan meletakan pot bunga disetiap kelas sebagai penghijauan
b. Untuk kelas siswa dan guru bersama sama membuat dafatr piket dan menghiasi ruangan kelas yaitu menempelkan bermacam-macam bunga kembang yang berada didalam pot. Disamping itu juga para siswa bersama-sama menempelkan diatas kanan kiri mereka yaitu media untuk belajar seperti gambar pahlawan dan peta serta gambar media untuk pelajaran ilmu pengetehuan alam (ipa).
c. Ruangan perpustakaan di SD Negeri 1 Karang Agung dipergunakan oleh para siswa dalam melakukan kegiatan menggalakan membaca yang dilakukan oleh setiap kelas dan biasanya dipergunakan oleh para siswa dalam melakukan kegiatan belajar tambahan. Dan perpustakaannya mempunyai petugas yang bertugas memelihara dan mencatat segala sesuatu yang berada di dalam perpustakaan.
d. Ruangan kepala sekolah,guru serta ruang guru dan ruang istirahat. Ruang kepala sekolah dipergunakan yaitu untuk kepala sekolah melakaukan aktivitas yang berkenaan dengan urusan sekolah dan merupakan tempat istirahat kepsek. Ruang guru digunakan oleh guru ketika istirahat selalu bersama guru yang lainya bercengkrama masalah siswa atau bahkan masalah yang lainya seperti masalah guru piket atau hal yang lainya yang berkenaan dengan tugas guru tersebut.
b. Pengelolaan Kelas
Pengelolahan kelas dilakukan oleh guru berserta siswa untuk selalu menjaga dan merawat keindahan dan kerapian kelas di dalam kelas seperti pengelolahan tempat duduk dan pengaturan fasilitas yang ada didalam kelas. Berikut keterangan situasi pengelolahan kelas.
a. Pengaturan tempat duduk. Pengaturan tempat duduk di SD Negeri 1 Karang Agung sudah mengikuti atauran yang ada dan mengikuti bagaimana cara SD yang lainya. Tempat duduk para siswa dimana satu kursi dan satu meja untuk seorang siswa dan susunan tempat duduknya yaitu memanjang kebelakang.
b. Susunan perabot kelas Dalam hal menata kelas agar rapi dan serasi SD Negeri 1 Karang Agung . Maka ditentukan tempat yang tepat untuk masing-masing perabot kelas.
a. Letak papan tulis didepan siswa
b. Daftar piket, denah tempat duduk dan jadwal pelajaran terletak disebelah kanan dan kiri siswa.
c. Lap tangan untuk guru di gantung disebelah kiri meja guru.
d. Ember tempat untuk air yaitu berada di bawah lap tangan
e. Kotak sampah berada di sebelah kiri masuk.
c. Pelaksanaan tugas guru
Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa terhadap peserta didiknya guru memberikan sesuatu khas tersendiri kepada seorang siswa kadang kalanya guru disenangi oleh siswa dan juga kadang kalanya juga guru dibenci oleh siswa karna cara mengajar ataupun cara menjelaskan pelajaran tidak bisa dimengerti oleh sisiwa. Senang atau tidaknya seorang guru merupakan panutan bagi peserta didiknya. Untuk itu guru mempunyai tugas yang harus dilakukanya dalam mendidik dan mengajarkan peserta didiknya. Tugas guru tersebut diantaranya :
a. Kepala sekolah adalah sebagai meneger dalam suatu sekolah. Kepala sekolah adalah sesorang yang memimpin guru atau siswanya dalam melakukan proses pembelajaran tugas seorang kepala sekolah adalah sebagai berikut:
Merencanakan suatu program dalam sekolah
Mengorganisasikan semua prangkat sekolah
Mengolah dan mengatur sekolah
Mengkoordinir sekolah
Mengawasi sekolah
Mengevaluasi keberadaan guru didalam kelas
Perincian tugas kepala sekolah adalah mengatur kegiatan belajar dan mengajar yang meliputi antara lain :
Program tahunan
Program semester
Jadwal pelajaran
Menunjuk wali kelas
Penetapan kelulusan
Mengawasi administrasi yang ada di SD Negeri 1 Karang Agung
b. Guru
Tugas guru secara rinci adalah mendidik mengajarkan mengayomi peserta didik dari tidak bisa menjadi bisa dan dari tidak tahu menjadi tahu: berikut tugas guru sesuai dengan jabatan dan fungsinya.
Menyusun program yang meliputi
a. Program tahunan
b. Program satuan pengajaran
c. Program semester
d. Evaluasi
e. Menyajikan program pengajaran atau melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar
f. Melaksanakan evaluasi belajar dan mengajar
g. Mendidik dan mengajar siswa
h. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran
i. Melaksanakan analisis hasil belajar
j. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
k. Melakukan bimbingan terhadap pendidikan kecakapan hidup siswa
l. Mengatasi buku kegiatan belajar dan mengajar
m. Menghadiri rapat dinas disekolah lain
c. Wali Kelas
Begitu juga wali kelas juga mempuyai tugas dan wewenang dalam siswa yang dipimpinya. Berikut tugas wali kelas:
Mengatur pengelolahan kelas
Menyelenggarakan administrasi kelas yang mencakup
Denah kelas (tempat duduk)
Daftar fiket kelas
Daftar pelajaran kelas
Buku absensi kelas
Buku kegiatan belajar dan mengajar
Tata tertib kelas
Menyusun statistik bulanan siswa
Pengisian daftar nilai siswa
Pembuatan catatan khusus tentang siswa
Pencatatan mutasi siswa
Pengisian raport pendidikan
Membagikan raport
Memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada siswa yang bermasalah
Membuat prangkat pembelajaran yang meliputi
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Membuat silabus
Melaksanakan prota dan prosem
Melaksanakan apa yang telah di buat
d. Kegiatan sisiwa
Siswa adalah peserta yang akan melaksanakan pendidikan di suatu sekolah yang telah lulus dalam suatu ujian nasional atau kelas. Siswa pada umumnya hanya belajar dan berhak memiliki ilmu pengetahuan. Tetapi kebanyakan siswa hanya mau belajar ketika akan melaksanakan ujian saja untuk itu perlu diketahui berapa banyak siswa yang akan diajari dan dibimbing dalam belajarnya agar ketika akan melaksanakan ujian nasional atau ujian sekolah seorang siswa bisa menjawab segala aspek soal yang diberikan gurunya terutama yaitu pelajaran pendidikan agama islam. Pada dasarnya banyak atau sedikitnya siswa disuatu sekolah sama saja karena pada dasarnya siswa hanya belajar tetapi banyak atau tidaknya suatu siswa itu bergantung pada sekolah itu tersebut hanya saja ketika ada suatu pemeriksaan data siswa yang masih belajar dan melaksanakan pendidikan itu dibukukan dan dijadikan arsip didalam suatu sekolah karna banyaknya suatu siswa disekolah menentukan akreditasi suatu sekolah. Berikut daftar banyaknya siswa Disamping siswa mengikuti kegiatan belajar dan mengajar disekolah siswa juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang di latih oleh seorang pelatih atau mereka belajar sendiri. Berikut kegiatan ekstrakulikuler di SD Negeri 1 Karang Agung.
a. Kegiatan kepramukaan
Pada SD Negeri 1 Karang Agung ini kegiatan kepramukaannya yaitu dilatih oleh seorang pelatih pramuka yang mempunyai pengalaman tentang pramuka dan kegiatan kepramukaan ini sangat baik untuk dilakukan oleh siswa karena dengan pramuka akan membentuk insan yang patuh dan taqwa kepada Tuhan YME dan juga membentuk kepribadian siswa menjadi disiplin dan berjiwa besar serta berkepribadian luhur.
b. Olahraga
SD Negeri 1 Karang Agung melaksanakan kegiatan olahraga seperti latihan sepak bola, Volly dan basket yang dilaksanakan secara berkala yakni setiap hari kamis.
c. Perkebunan atau pertanian
Siswa bersama-sama dengan dewan guru melakukan kegiatan perkebunan yang seperti penanaman pisang, kelapa, kacang panjag dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan perkebunan. Perkarangan sekolah SD Negeri 1 Karang Agung sangat luas semua kegiatan yang berada disana dapat dilakukan di lapangan seperti : upacara, Apel pagi,olahraga,perkebunan, latihan kegiatan lain serta kegiatan-kegiatan lain. Diatas perkarangan sekolah banyak sekali tanaman kembang-kembangan yang menambah keindahan perkarangan sekolah SD Negeri 1 Karang Agung.
A. Sejarah Berdirinya SD Negeri 1 Karang Agung
Berawal dari sebuah tanah wakaf seseorang terhormat di Desa Karang Agung Dusun III yakni H. Marusit. Tanah tersebut panjang 83 M, lebar 67 M dan luas 290 M. di wakafkan dengan niat untuk membuat sebuah Sekolah Dasar hingga berdirilah pada tahu 1950 dengan di bantu oleh masyarakat Karang Agung. Pada waktu itu fasilitas sekolah yang belum memadai. Sehingga membuat sekolah tersebut menjadi kurang begitu maju dan di samping itu juga di belakang SD Negeri 1 Karang Agung ini terdapat sekolah swasta yakni SD Muhammadiyah. Sekolah ini sudah mengalami berberapa kali perehapan dan penambahan fasilitas seperti perumahan guru, perumahan kepala sekolah dan perumahan penjaga sekolah serta penambahan Wc dan sekarang sudah teralokasi Dana Bantuan Operasional DUK bidang pendidikan yakni mendapatkan 1 Gedung perpustakaan SD Negeri 1 Karang agung. SD Negeri 1 Karang Agung yang telah berdiri tahun 1950 ini mengalami kemajuan struktur tahun 1980 yakni guru yang sudah berpendidikan SPG. Begitu juga dengan masyarakat Karang Agung mereka mendukung segala sesuatu yang berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa terkhusus SD Negeri 1 Karang Agung dan masyarakat Karang Agung. Pada tahun 1990 sekolah SD Negeri 1 Karang Agung mendpatkan Akreditasi C dan mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Dasar INTI utnuk kecamtan Penukal Abab. SD Negeri 1 Karang Agung sudah berberapa kali mengikuti pengakreditasian dari Dinas Pendidikan sehingga pada tahun 2010 mendapatkan akreditasi B dan tahun 2011 ini kembali SD Negeri 1 Karang Agung menjadi SD Inti Untuk Penukal Abab. Walaupun sebenarnya SD Negeri 1 Karang Agung ini kurang memiliki guru dan murid. Muridnya hanya berjumlah 184 orang sedangkan gurunya berjumlah 9 orang. 5 diantaranya sudah berstatuskan PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) dan 4 masih berstatuskan guru komite yang berdasarkan tahun dan tamat ijazah yang di pegang, namun tidak mengurangi masyarakat dan guru untuk memajukan pendidikan di SD Negeri 1 Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten Muara Enim.
B. Letak Geografis SD Negrei 1 Karang Agung
SD Negeri 1 Karang Agung di bangun atas Tanah dengan panjang 83 M, lebar 67 M dan luas 290 M dan berdiri pada tahun 1950. Di depan SD Negeri 1 Karang Agung terdapat jalan raya yang memisahkan antara rumah penduduk yang bersebelahan dengan jalan dan sekolah ini. Disamping kanan terdapat rumah penduduk dan begitu juga dengan di samping kiri terdapat rumah penduduk SD Negeri 1 Karang Agung mempunyai lingkungan yang sangat strategis untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yaitu berada tidak jauh dari lingkungan penduduk dan berdekatan dengan kantor UPTD kec. Abab. Disekeliling sekolah tersebut ada kebun karet dan perumahan penduduk dan berlokasi di jalan raya Desa Karang Agung. Dengan keadaan tempat belajar yang memenuhi persyaratan seperti gedung belajar, tempat duduk, dan perlengkapan yang memadai sehingga para orang tua melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Karang Agung.
C. Visi dan Misi SD Negeri 1 Karang Agung
Visi dan Misi SD Negeri 1 Karang Agung adalah sebagai berikut.
Visi
Menjadikan Lulusan SD Negeri 1 Karang Agung sebagai Siswa yang berprestasi berdasarkan Imtaq dan berakhlak mulia.
Misi
Meningkatkan manajemen sekolah dalam mewujudkan visi
Menciptakan suasana yang kondusif untuk membentuk kepriabadian peserta didik yang memiliki iman dan taqwa.
Mengoptimalkan proses pembelajaran aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan
Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, Bahasa dan membina prestasi Olahraga dan Seni Budaya sesuai bakat, minat dan potensi sekolah
Menggalakkan kegiatan Ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa
Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan
Menggalakkan budaya bersih menuju hidup sehat
Menjalin kerjasama sekolah dengan sekolah lain.
D. Keadaan Personil
a. Guru
Nama – nama guru SD Negeri 1 Karang Agung yang mengajar di kelas, status pangkat, tempat tanggal lahir, SK terakhir, mulai tugas dan pegawai Negeri sipil dan guru komite.
Nomor : 420/143/SD-A/2011
Tanggal : 15 Juli 2011
Tentang : Pemantapan tenaga pengajar/ pegawai dalam proses belajar mengajar semester I dan II
Tahun ajaran : 2011/2012
Sekolah : SD Negeri 1 Karang Agung
No
Nama/ NIP/NIGK Pangkat
Gol. Mengajar
Kelas Tempat
tanggal Lahir Tanggal dan
SK terakhir Mulai Tugas
di SD ini Ket
1 Ramlan Setiawan S.Pd
Nip. 196202011984061 001 Pembina
IV/ a ADM
I-VI Palembang,
01-02-1962 01-10-2005
832/43/BKD/2005 29-04-2008 Kepsek/PNS
2 Sulkopli
Nip 196110081983031001 Penata
III/c IPA
I-VI Karang Agung
08—10-1961 01-10-2008
823/31/BKD-2/2008 10-02-1983 PNS
3 Jamaludin
Nip 196807051993121 001 Penata
III/c VI Karang Agung
05-07-1968 01-04-2010
823/16/BKD/2010 27-01-1994 PNS
4 Iran S.Pd
Nip 197107172001031 001 Pengatur
II/c V Prambatan
17-07-1971 01-10-2007
823/16/BKD/2007 01-03-2004 PNS
5 Juraidi
Nip 196406112007011 001 Pengatur Muda II/a III Pengabuan
11-06-1964 01-11-2009
813/113/BKD/2009 01-01-2007 PNS
6 Lesniwati II Karang Agung
24-06-1977 20-07-1997 Guru Komite
7 Neni Nirwana I Karang Agung
08-04-1983 17-12-2003 Guru Komite
8 Ilda Sahara S.HI G. Agama
I-VI Lubuk sarik
03-06-1981 01-01-2007 Guru Komite
9 Lia Mayang Sari S.Pd IV Betung 30-06-1988 01-07-2007 Guru Komite
Mengetahui Karang Agung 15 juli 2011
Pengawas TK/SD Kepala Sekolah
Ahmad Badainur A.Ma.Pd Ramlan Setiawan S.Pd
NIP NIP. 196202011984061 001
b. Tata Usaha
Nama-nama pegawai Tata Usaha, Jabatan, Tamatan dan mulai tugas
No Nama Jabatan Tamatan Mulai Tugas Keterangan
1 Neni Nirwana Kepala TU D-II 17-12-2003
2 Lia Mayang Sari S.Pd Anggota S-1 01-07-2007
Mengetahui Karang Agung 15 juli 2011
Pengawas TK/SD Kepala Sekolah
Ahmad Badainur A.Ma.Pd Ramlan Setiawan S.Pd
NIP NIP. 196202011984061 001
c. Kelompok profesi
Nama-nama dan gelar serta tamatan kelompok profesi SD Negeri 1 Karang Agung
No Nama Kelompok Profesi Keterangan
1 Ramlan Setiawan S.Pd
Nip. 196202011984061 001 S.Pd UT ( Universitas Terbuka Palembang Kepala Sekolah
2 Sulkopli
Nip 196110081983031001 SPG Palembang Guru
3 Jamaludin
Nip 196807051993121 001 SPG Palembang Guru
4 Iran S.Pd
Nip 197107172001031 001 S.Pd UT ( Universitas Terbuka Palembang Guru
5 Juraidi
Nip 196406112007011 001 SPG Palembang Guru
6 Lesniwati SMK Muara Enim Guru
7 Neni Nirwana D-II Palembang Guru
8 Ilda Sahara S.HI S-1 Padang Guru
9 Lia Mayang Sari S.Pd S.Pd IAIN Raden Fattah Palembang Guru
d. Murid
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Karang Agung Murid No Statistik Sekolah : 101110446044
Alamat : Dusun III Murid SD Negeri 1 Karang Agung NPSN : 10446044
Desa/ Kelurahan : Karang Agung Tahun Ajaran 2011/2012
Kecamatan : Abab Kecamatan Abab
Kabupaten : Muara Enim
Provinsi : Sumatera Selatan
No
Keadaan Bulan
Awal Bulan Lalu
Keluar Bulan ini
Masuk Bulan Ini
Akhir Bulan Ini
Jumlah
I II III IV V VI Jumlah I II III IV V VI Jumlah I II III IV V VI Jumlah I II III IV V VI Jumlah
1 Juli 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
84 -
- -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
84
164
2 Agustus 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
84 -
- -
- -
- -
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
3 September 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
4 Oktober 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
5 November 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
6 Desember 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83 17
12 14
15 10
14 13
18 14
10 12
15 80
83
163
7 Januari
8 Februari
9 Maret
10 April
11 Mei
12 Juni
Mengetahui Karang Agung 15 juli 2011
Pengawas TK/SD Kepala Sekolah
Ahmad Badainur A.Ma.Pd Ramlan Setiawan S.Pd
NIP NIP. 196202011984061 00
e. Pelayanan Sekolah
Pelyanan sekolah terdiri dari Nama Pelayanan,dan Pemilik
No Nama Pelayanan Pemilik Keterangan
1 Foto Copy + Rentalan Ali Wardana Disamping Sekolah
2 Kantin Sekolah Neni Nirwana Di Belakang Sekolah
3 Warung Jaka Di Depan Sekolah
E. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Karng Agung Kecamatan Abab Kabupaten Muara Enim
STRUKTUR ORGANISASI
SD NEGERI 1 KARANG AGUNG KECAMATAN ABAB
KABUPATEN MUARA ENIM
________________________________________
Guru Kelas
Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas
F. Gedung,Ruang kelas, dan Mobiler Sekolah serta Perpustakaan
1. Nama – nama gedung dan ruang kelas, perumahan guru dan perumahan kepala sekolah.
serta Perpustakaan.
No Nama Ruangan / Gedung Jumlah Keterangan
1 Kelas 6 Baik/ layak
2 Perumahan Guru 5 Baik/ layak
3 Perumahan kepala Sekolah 1 Baik/ layak
4 Perpustakaan 1 Baik/ layak
5 Kantor SD Negeri 1 Karang Agung 1 Baik/ layak
6 Rumah Penjaga Sekolah 2 Baik/ layak
7 Toilet Guru 1 Baik/ layak
8 Toilet Siswa 2 Baik/ layak
2. Denah Gedung dan ruang kelas
3. Mobiler Sekolah
Inventaris Mobiler Sekolah
SD Negeri 1 Karang Agung
No Nama Barang Keadaan Barang Jumlah Keterangan
1 Sekolah Layak 1 Sedang di Gunakan
2 Meja Guru Baik 12 Sedang di Gunakan
3 Meja Siswa Baik 220 Sedang di Gunakan
4 Meja Siswa Rusak 24
5 Kursi Siswa Baik 214 Sedang di Gunakan
6 Kursi Siswa Rusak 17
7 Lemari Baik 14 Sedang di Gunakan
8 Meja Komputer Baik 1 Sedang di Gunakan
4. Perpustakaan
Inventaris perpustakaan
SD Negeri 1 Karang Agung
No Judul Buku Jumlah Keadaan
1 Matematika 219 Sedang di Pinjamkan / Baik
2 IPS Terpadu 200 Sedang di Pinjamkan / Baik
3 IPA Terpadu 189 Sedang di Pinjamkan / Baik
4 Bahasa Indonesia 230 Sedang di Pinjamkan / Baik
5 Agama 208 Sedang di Pinjamkan / Baik
6 PKN 200 Sedang di Pinjamkan / Baik
7 SBK 210 Sedang di Pinjamkan / Baik
8 Bahasa Inggris 217 Sedang di Pinjamkan / Baik
9 Buku Catatan 300 Sedang di Pinjamkan / Baik
10 Lain-lain 300 Sedang di Pinjamkan / Baik
Inventaris Mobiler perpustakaan
SD Negeri 1 Karang Agung
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Meja 12 Baik/ layak
2 Kursi 14 Baik/ layak
3 Bangku Panjang 4 Baik/ layak
4 Rak tempat Buku 5 Baik/ layak
5 Lemari 4 Baik/ layak
G. Lain-lain
a. Prosedur penggunaan Fasilitas ( sarana dan Prasarana )
Sekolah adalah tempat seseorang untuk menambah ilmu yang dimilikinya. wajar dalam keadaan apapun seorang siswa membutuhkan tempat untuk melaksanakan pendidikanya seperti di SD Negeri 1 Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten Muara Enim ini penggunaan lapangan dan kelas digunakan untuk belajar dan mempelajari sesuatu yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan.
Berikut penggunaan fasilitas yang ada pada SD Negeri 1 Karang Agung dan pemeliharaan yang dilakukan oleh seluruh perangkat sekolah yang ada pada SD Negeri 1 Karang Agung Adalah sebagai berikut:
a. Mempergunakan lapangan yaitu sebagai sarana untuk melakukan pratik olahraga atau hal yang lain yang dilakukan oleh seorang siswa dalam mendapatkan pendidikan. Pemeliharaan yang dilakukan oleh siswa yaitu untuk lapangan guru berserta siswa membuat daftar piket lapangan agar lapangan tetap terlihat bersih rapi dan tertata rapi. Disamping itu para siswa melakukan kegiatan penghijauan yaitu menanam bunga atau kembang dilingkungan sekolah dan menanam pohon yang rindang seperti jarak bunga,akasia,dan meletakan pot bunga disetiap kelas sebagai penghijauan
b. Untuk kelas siswa dan guru bersama sama membuat dafatr piket dan menghiasi ruangan kelas yaitu menempelkan bermacam-macam bunga kembang yang berada didalam pot. Disamping itu juga para siswa bersama-sama menempelkan diatas kanan kiri mereka yaitu media untuk belajar seperti gambar pahlawan dan peta serta gambar media untuk pelajaran ilmu pengetehuan alam (ipa).
c. Ruangan perpustakaan di SD Negeri 1 Karang Agung dipergunakan oleh para siswa dalam melakukan kegiatan menggalakan membaca yang dilakukan oleh setiap kelas dan biasanya dipergunakan oleh para siswa dalam melakukan kegiatan belajar tambahan. Dan perpustakaannya mempunyai petugas yang bertugas memelihara dan mencatat segala sesuatu yang berada di dalam perpustakaan.
d. Ruangan kepala sekolah,guru serta ruang guru dan ruang istirahat. Ruang kepala sekolah dipergunakan yaitu untuk kepala sekolah melakaukan aktivitas yang berkenaan dengan urusan sekolah dan merupakan tempat istirahat kepsek. Ruang guru digunakan oleh guru ketika istirahat selalu bersama guru yang lainya bercengkrama masalah siswa atau bahkan masalah yang lainya seperti masalah guru piket atau hal yang lainya yang berkenaan dengan tugas guru tersebut.
b. Pengelolaan Kelas
Pengelolahan kelas dilakukan oleh guru berserta siswa untuk selalu menjaga dan merawat keindahan dan kerapian kelas di dalam kelas seperti pengelolahan tempat duduk dan pengaturan fasilitas yang ada didalam kelas. Berikut keterangan situasi pengelolahan kelas.
a. Pengaturan tempat duduk. Pengaturan tempat duduk di SD Negeri 1 Karang Agung sudah mengikuti atauran yang ada dan mengikuti bagaimana cara SD yang lainya. Tempat duduk para siswa dimana satu kursi dan satu meja untuk seorang siswa dan susunan tempat duduknya yaitu memanjang kebelakang.
b. Susunan perabot kelas Dalam hal menata kelas agar rapi dan serasi SD Negeri 1 Karang Agung . Maka ditentukan tempat yang tepat untuk masing-masing perabot kelas.
a. Letak papan tulis didepan siswa
b. Daftar piket, denah tempat duduk dan jadwal pelajaran terletak disebelah kanan dan kiri siswa.
c. Lap tangan untuk guru di gantung disebelah kiri meja guru.
d. Ember tempat untuk air yaitu berada di bawah lap tangan
e. Kotak sampah berada di sebelah kiri masuk.
c. Pelaksanaan tugas guru
Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa terhadap peserta didiknya guru memberikan sesuatu khas tersendiri kepada seorang siswa kadang kalanya guru disenangi oleh siswa dan juga kadang kalanya juga guru dibenci oleh siswa karna cara mengajar ataupun cara menjelaskan pelajaran tidak bisa dimengerti oleh sisiwa. Senang atau tidaknya seorang guru merupakan panutan bagi peserta didiknya. Untuk itu guru mempunyai tugas yang harus dilakukanya dalam mendidik dan mengajarkan peserta didiknya. Tugas guru tersebut diantaranya :
a. Kepala sekolah adalah sebagai meneger dalam suatu sekolah. Kepala sekolah adalah sesorang yang memimpin guru atau siswanya dalam melakukan proses pembelajaran tugas seorang kepala sekolah adalah sebagai berikut:
Merencanakan suatu program dalam sekolah
Mengorganisasikan semua prangkat sekolah
Mengolah dan mengatur sekolah
Mengkoordinir sekolah
Mengawasi sekolah
Mengevaluasi keberadaan guru didalam kelas
Perincian tugas kepala sekolah adalah mengatur kegiatan belajar dan mengajar yang meliputi antara lain :
Program tahunan
Program semester
Jadwal pelajaran
Menunjuk wali kelas
Penetapan kelulusan
Mengawasi administrasi yang ada di SD Negeri 1 Karang Agung
b. Guru
Tugas guru secara rinci adalah mendidik mengajarkan mengayomi peserta didik dari tidak bisa menjadi bisa dan dari tidak tahu menjadi tahu: berikut tugas guru sesuai dengan jabatan dan fungsinya.
Menyusun program yang meliputi
a. Program tahunan
b. Program satuan pengajaran
c. Program semester
d. Evaluasi
e. Menyajikan program pengajaran atau melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar
f. Melaksanakan evaluasi belajar dan mengajar
g. Mendidik dan mengajar siswa
h. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran
i. Melaksanakan analisis hasil belajar
j. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
k. Melakukan bimbingan terhadap pendidikan kecakapan hidup siswa
l. Mengatasi buku kegiatan belajar dan mengajar
m. Menghadiri rapat dinas disekolah lain
c. Wali Kelas
Begitu juga wali kelas juga mempuyai tugas dan wewenang dalam siswa yang dipimpinya. Berikut tugas wali kelas:
Mengatur pengelolahan kelas
Menyelenggarakan administrasi kelas yang mencakup
Denah kelas (tempat duduk)
Daftar fiket kelas
Daftar pelajaran kelas
Buku absensi kelas
Buku kegiatan belajar dan mengajar
Tata tertib kelas
Menyusun statistik bulanan siswa
Pengisian daftar nilai siswa
Pembuatan catatan khusus tentang siswa
Pencatatan mutasi siswa
Pengisian raport pendidikan
Membagikan raport
Memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada siswa yang bermasalah
Membuat prangkat pembelajaran yang meliputi
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Membuat silabus
Melaksanakan prota dan prosem
Melaksanakan apa yang telah di buat
d. Kegiatan sisiwa
Siswa adalah peserta yang akan melaksanakan pendidikan di suatu sekolah yang telah lulus dalam suatu ujian nasional atau kelas. Siswa pada umumnya hanya belajar dan berhak memiliki ilmu pengetahuan. Tetapi kebanyakan siswa hanya mau belajar ketika akan melaksanakan ujian saja untuk itu perlu diketahui berapa banyak siswa yang akan diajari dan dibimbing dalam belajarnya agar ketika akan melaksanakan ujian nasional atau ujian sekolah seorang siswa bisa menjawab segala aspek soal yang diberikan gurunya terutama yaitu pelajaran pendidikan agama islam. Pada dasarnya banyak atau sedikitnya siswa disuatu sekolah sama saja karena pada dasarnya siswa hanya belajar tetapi banyak atau tidaknya suatu siswa itu bergantung pada sekolah itu tersebut hanya saja ketika ada suatu pemeriksaan data siswa yang masih belajar dan melaksanakan pendidikan itu dibukukan dan dijadikan arsip didalam suatu sekolah karna banyaknya suatu siswa disekolah menentukan akreditasi suatu sekolah. Berikut daftar banyaknya siswa Disamping siswa mengikuti kegiatan belajar dan mengajar disekolah siswa juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang di latih oleh seorang pelatih atau mereka belajar sendiri. Berikut kegiatan ekstrakulikuler di SD Negeri 1 Karang Agung.
a. Kegiatan kepramukaan
Pada SD Negeri 1 Karang Agung ini kegiatan kepramukaannya yaitu dilatih oleh seorang pelatih pramuka yang mempunyai pengalaman tentang pramuka dan kegiatan kepramukaan ini sangat baik untuk dilakukan oleh siswa karena dengan pramuka akan membentuk insan yang patuh dan taqwa kepada Tuhan YME dan juga membentuk kepribadian siswa menjadi disiplin dan berjiwa besar serta berkepribadian luhur.
b. Olahraga
SD Negeri 1 Karang Agung melaksanakan kegiatan olahraga seperti latihan sepak bola, Volly dan basket yang dilaksanakan secara berkala yakni setiap hari kamis.
c. Perkebunan atau pertanian
Siswa bersama-sama dengan dewan guru melakukan kegiatan perkebunan yang seperti penanaman pisang, kelapa, kacang panjag dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan perkebunan. Perkarangan sekolah SD Negeri 1 Karang Agung sangat luas semua kegiatan yang berada disana dapat dilakukan di lapangan seperti : upacara, Apel pagi,olahraga,perkebunan, latihan kegiatan lain serta kegiatan-kegiatan lain. Diatas perkarangan sekolah banyak sekali tanaman kembang-kembangan yang menambah keindahan perkarangan sekolah SD Negeri 1 Karang Agung.
Sabtu, 17 Desember 2011
Skripsi Kinerja Profesional guru dalam menciptakan siswa berakhlak mulia di SD N 1 Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten muara Enim
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kinerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kinerja adalah: “sesuatu yang dicapai; kemampuan kerja; dan prestasi yang diperlihatkan” .
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) ia menyatakan bahwa kinerja itu adalah “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
Serta Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
Prawirosentono ( 1999 ), mengemukakan “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika Dalam perspektif model harapan” .
Sulistiyani dan Rosidah (2003: 223) menyatakan kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai
dari hasil kerjanya. Secara definitif Bernandin dan Russell dalam Sulistiyani dan
Rosidah (2003) juga mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu.
Sedangkan pengertian dari penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja
nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.
Dari berbagai definisi di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian kinerja didalam kinerja professional guru adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang guru dalam tugas utuk mencapai hasil yang di inginkan dengan usaha yang baik dan mempunyai kemampuan dan kecakapan, pengalaman dan kesungguhan dan mempunyai waktu dan kesanggupan untuk mendidik dan mengajarkan para peserta didik dengan segala kemampuan yang ada dan melakukanya dengan baik dan dapat di nilai oleh para masyarakat.
B. Profesional
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. adalah :
a. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
b. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
c. Hidup dari siti perkerjaanya.
d. Bangga akan pekerjaannya.
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut Syafruddin Nurdin, diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Menurut Prof. Edgar Shine yang dikutip oleh Parmono Atmadi (1993), sarjana arsitektur pertama yang berhasil meraih gelar doktor di Indonesia, merumuskan pengertian professional tersebut sebagai berikut;
1. Bekerja sepenuhnya (full time) berbeda dengan amatir yang sambilan
2. Mempunyai motivasi yang kuat.
3. Mempunyai pengetahuan (science) dan keterampilan (skill)
4. Membuat keputusan atas nama klien (pemberi tugas)
5. Berorientasi pada pelayanan ( service orientation )
6. Mempunyai hubungan kepercayaan dengan klien
7. Otonom dalam penilaian karya
8. Berasosiasi professional dan menetapkan standar pendidikan
9. Mempunyai kekuasaan (power) dan status dalam bidangnya.
10. Tidak dibenarkan mengiklankan diri
Rujukan berikutnya dapat diambil dari pendapat Soemarno P. Wirjanto (1989), Sarjana hukum dan Ketua LBH Surakarta, dalam seminar Akademika UNDIP 28-29 Nopember 1989, yang mengutip Roscoe Pond, mengartikan istilah professional sebagai berikut ;
1. Harus ada ilmu yang diolah di dalamnya.
2. Harus ada kebebasan, tidak boleh ada hubungan hirarki.
3. Harus mengabdi kepada kepentingan umum, yaitu hubungan kepercayaan antara ahli dan klien.
4. Harus ada hubungan Klien, yaitu hubungan kepercayaan antara ahli dan klien.
5. Harus ada kewajiban merahasiakan informasi yang diterima dari klien. Akibatnya hrus ada perlindungan hukum.
6. Harus ada kebebasan ( = hak tidak boleh dituntut ) terhadap penentuan sikap dan perbuatan dalam menjalankan profesinya.
7. Harus ada Kode Etik dan peradilan Kode Etik oleh suatu Majlis Peradilan Kode Etik
8. Boleh menerima honorarium yang tidak perlu seimbang dengan hasil pekerjaannya dalam kasus-kasus tertentu (misalnya membantu orang yang tidak mampu )
Dari berberapa pengertian dan definisi prfesional di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian professional di dalam dunia pendidikan adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, yang dimiliknya yang merupakan jalan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang berupa perkerjaanya
C. Guru
Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan “orang yang kerjanya mengajar”.
Menurut (Sardiman, 2001:123) Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah”
Sedangkan menurut (Djamarah, 1994:33). Ia mengatakan bahwa pengertian guru“guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah”
. Menurut Moh. Uzer Usman guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. sebagai guru.
Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi yang memainkan peranan penting dalam proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada di tangan guru. Ia mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan siswanya self concept, pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan dan sikap serta pandangan hidup siswa. Oleh karenanya, masalah sosok guru yang dibutuhkan adalah guru dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diharapkan pada setiap jenjang sekolah .
Menurut Winarno surakmadh guru adalah seseorang yang yang bertugas menciptakan pengetahuan dan ketrampilan pada siswa yang berupa penulisan dan pemberagaan sesuatu karya dengan baik dan benar dalam konteks pendidikan yang berkelanjutan dan bisa memahami karakter dan sipat siswa.
Menurut Conny semiawan ia menyatkan bahwa guru adalah “ memberikan kemampuan berfikir kepada pelajar melalui ilmu yang diberkan dalam kretiria pembelajaran yang terpadu dan berjenjang pendiikan secara berkelanjutan dan dapat dilakukan sepanjang hidup tergantung batasan seseorang murid sanggup atau tidak dalam menerima pendidikan itu tersebut.
Terkait dengan pendapat di atas, Ametembun (1994 :33) megemukakan bahwa “Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti bahwa seorang guru, minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas.
Menurut Zakiah Daradjat guru adalah “pendidik profesional”. Pendidik Profesional adalah pendidik yang memiliki kemampuan intelektual dan juga dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan serta menguasai berbagai macam cara dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan anak didik sehingga dapat menciptakan anak didik yang memiliki akademik yang baik dan berakhlak mulia.
Menurut Oemar Hamalik guru adalah “spritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik dalam memberikan santapan jiwa dengan ilmu pendidikan akhlak”. Pendapat Oemar Hamalik ini berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas dan diberikan kepada anak didik agar memiliki akhlak mulia.
Menurut A. Muri Yusuf guru adalah ”individu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan”. Dari pendapat ini, penulis memberikan kesimpulan bahwa guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam mendidik anak didik di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu menciptakan anak didik yang tidak hanya memiliki kemampuan akademi saja tetapi juga beriman dan berakhlak mulia.
Guru paling banyak menghabiskan waktunya dalam melaksanakan tugas mengajar yaitu di dalam kelas. Berhasil atau tidaknya seorang guru di dalam kelas sangat tergantung dengan guru itu sendiri. Oleh sebab itu kurikulum sebagai faktor terpenting dalam mengantarkan tujuan pendidikan di suatu sekolah harus dipahami lebih dahulu oleh guru.
Guru memiliki kedudukan tinggi dalam Islam, maka seorang guru khususnya guru PAI hendaknya dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dengan penuh kesungguhan hati. Sebagai pendidik harus memiliki sifat Rabbani dan menyempurnakan sifat Rabbaninya. Artinya dalam mengajar hendaknya menjadikan anak didiknya lebih dekat kepada Rabbnya, dalam mengajar ia tidak semata-mata utnuk menambah wawasan tetapi untuk meraih keridhaanNya.
Seorang guru adalah seseorang yang selalu berhubungan dengan anak didik. Oleh karena itulah, semua sifat perilakunya akan selalu diperhatikan oleh anak didiknya untuk dicontoh terutama anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pada usia ini anak lebih mudah menerima sesuatu hal yang baru dengan melihat atau mengamati apa yang ada disekitarnya.
Guru merupakan salah satu contoh nyata bagi anak didik karena telah dijelaskan dari uraian sebelumnya bahwa guru memiliki hubungan yang sangat erat di sekolah. Semua yang guru lakukan akan langsung ditiru anak didik. Oleh karena itu, guru PAI harus menunjukkan sikap atau perilaku yang dianjurkan agama. Misalnya shalat, sopan santun, cara berbicara dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami kinerja professional guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta tanggung jawab terhadap murid-murid yang di asuhnya,sehingga tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik
D. Menciptakan
Menciptakan di dalam kamus besar bahsa Indonesia adalah Menjadikan sesuatu yg baru tidak dengan bahan atau Sesutu dengan benda atau hal yang lain sebagainya sehingga menjadi lebih sempurna .
Menciptakan merupakan kata kerja dari membuat atau menghasilkan sesuatu melalui suatu media pelantara. Di dalam surat Az-zariyat 56 Allah menjelaskan bahwa penciptaan manusia dan untuk menyembah Allah
Artinya : tidaklah aku ciptakan jin dan manusia hanyalah untuk menyembah- Ku
Menciptakan adalah mengubah sesuatu yang ada tetapi menjadikan lebih sempurna.
Menciptakan adalah mengubah dan membuat sesuatu secara berpasang-pasangan dan berguna. Di dalam al- quran surat Ar-ruum ayat 21
•• •
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
E. Siswa
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): mu•rid adalah orang (anak) yg sedang berguru (belajar, bersekolah).
Siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik
secara kelompok atau perorangan. Siswa juga disebut murid atau pelajar.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, murid berarti orang (anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, murid (pelajar) adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan. Murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-mengajar, murid sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Murid akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Murid atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.
Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah murid/anak didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas apa yang cocok dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik murid. Itulah sebabnya murid atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Dengan demikian, tidak tepat kalau dikatakan bahwa murid atau anak didik itu sebagai objek (dalam proses belajar-mengajar). Memang dalam berbagai statment dikatakan bahwa murid/anak didik dalam proses belajar-mengajar sebagai kelompok manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, memerlukan pembinaaan, pembimbingan dan pendidikan serta usaha orang lain yang dipandang dewasa, agar anak didik dapat mencapai tingkat kedewasaanya. Hal ini dimaksudkan agar anak didik kelak dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, warga negara, warga masyarakat dan pribadi yang bertanggung jawab.
Pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa itu, bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa memiliki potensi dan kemampuan. Anak didik secara kodrati telah memiliki potensi dan kemampuan-kemampuan atau talent tertentu. Hanya yang jelas murid itu belum mencapai tingkat optimal dalam mengembangkan talent atau potensi dan kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan sebagai subjek dalam proses belajar-mengajar, sehingga murid/anak didik disebut sebagai subjek belajar.
Dalam bahasa Arab dikenal juga istilah yang sering digunakan untuk
menunjukkan pada anak didik kita. Istilah tersebut adalah murid yang
secara harfiah berarti orang yang menginginkan atau membutuhkan
sesuatu, tilmidz yang berarti murid, dan tholib al-ilm yang menuntut ilmu,
pelajar. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seorang yang
tengah menempuh pendidikan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciriciri anak didik adalah sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan hubungan kerjasama antara pendidik dan peserta didik, sebaik apapun upaya seorang guru dalam menanmkan pengetahuan, namun jika tidak ada kesanggupan,kesiapan dari peserta didik maka proses pembelajaran sulit untuk mencapai kata berhasil. Menurut Al-Ghazali yang dikutip oleh Heri Noer Aly, ilmu pendidikan Islam mengungkapkan tugas peserta didik antara lain:
1. Mensucikan diri dari akhlak dan sifat tercela
2. Keikhlasan menjadi seorang murid untuk belajar kepada seorang
guru
3. Memiliki tanggung jawab untuk berkonsentrasi, serius dalam belajar.
4. Tidak memiliki sifat sombong kepada guru dan ilmu
5. Tidak mempelajari suatu ilmu secara keseluruhan sekaligus.
Melainkan memperhatikan sistemtis mulai dari mudah.
6. Memelajari ilmu disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat, tahap
perkembangan murid.
7. Mengetahui kedudukan ilmu terhadap tujuan agar tidak
mendahulukan ilmu yang tidak penting atas ilmu yang penting.
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/paedagogis. Di dalam penjelasan ini bahwa peserta didik/siswa mempunyai pendekatan. Pendekatan tersebut ialah.
1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas. Peserta didik perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.
2. Pendekatan Psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat, kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan peserta didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.
berberapa pendapat tersebut di atas penulis mencoba mengartikan. Apa yang dimaksud siswa ? Siswa adalah Sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar dengan seseorang guru yang merupakan suatu keberhasilan dalam proses belajar-mengajar sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan merupakan sesorang yang mempunyai ilmu melalui pengajaran seseorang guru.
F. Akhlak Mulia
Sedangkan kata Al-khulukuîatau jamak Akhlak mengandung arti budi pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah, seperti sifat-sifat terpuji atau sifat-sifat yang tercela. Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.Secara terminologisada beberapa definisi tentang akhlaq. Tiga diantaranya:
a. Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-p erbuatan dengan gamp ang dan mudah, tanp a memerlukan pemikiran danp pertimbangan.
b. Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbutan, baik atau buruk,tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
c. Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sif at-sif at yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk,untuk kemudian memilih melakukan atau meniggalkannya. Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan.
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlakî berasal dari kata jamak bahasa arab ìAkhlakî. Kata mufradnya ialah
Akhlak mulia berarti prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak mulia berati seluruh prilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist yaitu adab sopan santun yang dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada kepada seluruh umat manusia ketika beliau masih hidup. Akhlak beliau adalah Al-Quran. Sesuai dengan firman Allah di dalam Al-quran surat QS : Al-Ahzab : 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا )الأحزاب/21(
“Sudah ada bagimu pada diri Rasulullah teladan yang baik, yakni bagi orang-orang yang mengharap Allah dan hari akhir dan bagi orang yang banyak mengingat Allah”. (QS> Al-Ahzab : 21)
Akhlak atau adab sopan santun yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW itu meliputi akhlak manusia kepada Allah SWT dan Akhlak terhadap sesama ciptaan Allah, termasuk didalamnya akhlak terhadap diri sendiri karena diri sendiri itu termasuk ciptaan Allah Juga, lahir dan batin.
Secara garis besar, akhlak mulia itu dapat dikelmpokkan kedalam dua kelompok yaitu:
1 Akhlak kepada Allah
Akhlak mulia kepada Allah berati mengikuti seluruh perintah yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist.
2 Akhlak kepada ciptaan Allah
Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati.
Mengingat sangat luasnya cakupan akhlak ini karena menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, maka secara garis besar struktur akhlak mulia terhadap seluruh ciptaan Allah itu dapat digambarkan seperti struktur sederhana berikut ini.
1. Ciptaan Allah yang gaib
a) Gaib Dalam Arti Positif
I Malaikat
Ii Qada dan Qadar
Iii Kiamat, Alam Kubur, Padang Mashar Dll
Iv Sorga, Neraka dan Segala Penghuninya
V Dan Lain – Lain
b) Gaib Dalam Arti Negatif
I Iblis, Jin, Syetan
Ii danBenda serta Alam Gaib Lainnya
2. Ciptaan Allah yang Nyata
1. Sesama Manusia
i. Nabi dan Rasul
ii. Keluarga
▪ Diri Sendiri
▪ Orang Tua
▪ Kerabat Dekat, Kerabat Jauh dan Seterusnya
▪ Tetangga Dekat dan Tetangga Jauh
▪ Sesama Muslim
▪ Non Muslim
2. Selian Manusia
I Tumbuhan
Ii Hewan
3. Benda Mati
I Bumi dan Segala Isinya
Ii Benda Luar Angkasa
Walau struktur yang disampaikan masih sangat jauh dari lengkap dan sempurna, namun diharapkan akan bisa memberikan gambaran cakupan akhlak mulia yang sudah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW
Seluruh sikap dan perilku serta adab sopan santun terhadap semua ciptaan Allah sudah termuat dan tercantum dalam Al-Quran dan Hadist. Tinggal bagaimana kita bisa mempelajarinya secara benar dan teliti serta mengamalkannya
Pembahasan masalah Akhlak adalah pembahasan yang sangat luas, sama luasnya dengan seluruh asoek kehidupan manusia serta variasi – variasinya.
Secara garis besar fungsi dan tujuan pengamalan akhlak mulia bagi umat manusia adalah :
1. Sebagai pengamalan Syariat Islam
Sebagai pengamalan Syariat Islam. Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam semeste telah ,e,berikan tuntunan prilaku dan etika secar sempurna, sehingga dengan niat karena Allah SWT, pengamalan akhlak yang mulia itu insya Allah akan menjadi ibadah bagi umat islam yang mengamalkanya.
2. Sebagai Identias
Sebagai Identias, Akhlak mulia ini diperuntukkan oleh Allah kepada manusia yang berakal budi karena dengan tuntunan akhlak yang mulia akanbisa membedakan antara manusia denga hewan.
3. Pengatur Tatanan Sosial
Akhlak Mulia Sebagai Pengatur Tatanan Sosial berarti dengan pengamalan akhlak mulia yang sudah dicontohkan oleh yang Mulia Saydina Muhammad SAW mengukuhkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa dan lepas dari pengaruh lingkungannya. Dengan akhlak mulia ini tatanan sosial yang terbentuk semakin memberikan makna dan nilai yang tidak saling merugikan.
4. Rahmat Bagi Seluruh Alam
Akhlak Mulia Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam berarti akhlak mulia yang diperuntukkan bagi manusia tidak hanya mengatur tatanan hubungan manusia dengan manusia lainnya tetapi juga hubungan antara manusia dengan makhluk – makluk lain selian manusia dan alam sekitarnya.
5. Perlindungan Diri dan Hak Azazi Manusia ( HAM )
Akhlak Mulia Sebagai Perlindunagn Diri dan Hak Azazi Manusia ( HAM ) berarti dengan menjalin hubungan yang baik berdasarkan hukum dan syariat agama akan terbentuk hubungan yang saling menghargai dan saling menguntungkan.
Selanjutnya secara bertahap kita akan mencoba melakukan kajian akhlak mulia ini sesuai dengan aturan dan tatanan ilmu tauhid yang benar dan yang menjadi acuan dalam kajian Al- Quran.
Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Ia Dengan takwa,yang akan dibicarakan nanti,merupakan'buah'pohon Islam yang berakarkan akidah,bercabang dan berdaun syari'ah.Pentingnya kedudukan akhlak,dapat dilihat dari berbagai sunnahqauliyah(sunnah dalam bentuk perkataan)
Rasulullah.Diantaranya adalah;
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak''
(HR.Ahmad)
"Mukmin yang paling sempurna imanya adalah orang yang paling baik akhlaknya"
(H.R.Tarmizi).
Dan,akhlak nabi Muhamad, yang diutus menyempurnakan akhlak manusia itu,disebut akhlak Islam atau akhlak Islami,karena bersumber dari wahtu Allah yang kini terdapat dari AI-Qur'an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata ìAl-Khulukuî, dankata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata ìal- Khalkuîyang bermakna ìkejadianî. Kedua kata tersebut berasal dari kata kerja ìKhalakaîyang mempunyai arti ìmenjadikanî. dari kata ìKhalakaî inilah timbul bermacam-macam kata seperti: Al-khuluku yang mempunyai makna ìBudi Pekertiî. Al-khalku mempunyai makna îKejadianî. Al-khalik bermakna ìTuhan Pencipta Alamî Makhluk mempunyai arti ìsegala sesuatu yang diciptakan tuhanî. Dalam kitab ìAl-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muímininî, terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalkul dengan kata al-khuluku sebagai berikut: Dikatakan: ìFulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinyaî. Maksudnya baik lahir dan batinnya. Yang dimaksud îBaik Lahirî yaitu baik rupa atau rupawan, sedang yang dimaksud ìBaik Batinîyaitu sifat-sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela. Dari uraian di atas jelas bahwa ìAl-khalkuî mengandung arti kejadian yang bersifat lahiriyah, seperti wajah yang bagus atau jelek. Akhlak terbagi menjadi 2 macam diantaranaya adalah akhlak mulia dan akhlak buruk
Akhlak Khuluq yang berarti: Saj iyyah: Perangai, Muruuah: Budi, Thab íu: tabiat, Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir, wafat tahun 1932) hanya saja bangsa itu kekal, selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa ituî. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta; demikian pula dengan makhluqun yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antar khaliq dengan makhluk. Ibnu Athir menjelaskan bahwa: Hakikat makna khuluq itu, ialah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqu merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan batin sebagainya) Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut: Akhlak ialah suatu sif at yang tertanam dalamj iwa yang darip ada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbanganp ikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
"Akhlak ialah sif at kebiasaan manusia"
Dari berbagai pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa akhlak adalah Akhlak mulia berarti prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak mulia berati seluruh prilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist yang telah di muat di dalam al quran dan di ajarkan kepada nabi Allah Muhammmad SAW.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:Ghalia Indo,1982), hal.,54.
Al- Albani, M. Nashiruddin. 1998. Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Aly. Heri Noer.1998. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Al-Qur’an Al-Karim
Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2008. Departemen Agama Republik Indonesia :
Al-Hikmah. Bandung : Dipenegoro.
Ambar Teguh. Sulistiyani .2003.kinerja bandung.rosda karya .
Ametembun, 1994 .Bandung, Kompetensi Guru, Bandung.rosda karya
Atmadi, Parmono. Dasar-dasar ilmu Pendidikan Islam.Jakarta.Rineka Cipta.
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia.
Djamarah Zariyat.,1994.Jakarta, Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta.
Conny semiawan.2003.Pendekatan Ketrampilan. Usaha Nasional.
Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan.Maluyu S.P..2001.Perkerjaan menguntungkan padang. padang panjang
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama, Ed. Revisi, Cet. 13. Jakarta : Rajawali Perss
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika
Mangkunegar, Anwar Prabu.2003 Perkerja berhasil. bandung rosda karya
Nasution. 1986. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bina
Aksara.
Prawirosentono.1990.Penciptaan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara
Poerwadarmita. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Rahmat Hidayat Dkk. .2004. Pendidikan Agama Islam SD Kelas III Bandung. PT.
Sarana Panca Karya nusa cetakan pertama Hal : 27
Rasyid,Sulaiman 2006.Fiqih Islam.Bandung:Sinar Baru Algesindo..
Sardiman,2001.Jakarta Fasilitator media informasi dan komunikasi.Jakarta.intan
pariwara
Soemarno P. Wirjanto (1989), Surakarta Akademika UNDIP
Sulistiyani dan Rosidah. 2003.Komtensi dan Kejujuran Guru . jakarta intan
pariwara
Syafruddin Nurdin, profesi.Jakarta Raja wali hal.24
Winarno surakmadh. 2004. Keberhasilan dan kegagalan. Jakarta.Fasilitator,edisi
IV.
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam,.Jakarta.Bumi Aksara,
1995), hal. 64.
Nama : Abdul Hendi
Semester : VII
Ruang : C
Dosen Pembimbing : Mukhtazar M.Pd
LANDASAN TEORI
A. Kinerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kinerja adalah: “sesuatu yang dicapai; kemampuan kerja; dan prestasi yang diperlihatkan” .
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) ia menyatakan bahwa kinerja itu adalah “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
Serta Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
Prawirosentono ( 1999 ), mengemukakan “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika Dalam perspektif model harapan” .
Sulistiyani dan Rosidah (2003: 223) menyatakan kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai
dari hasil kerjanya. Secara definitif Bernandin dan Russell dalam Sulistiyani dan
Rosidah (2003) juga mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta waktu.
Sedangkan pengertian dari penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja
nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.
Dari berbagai definisi di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian kinerja didalam kinerja professional guru adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang guru dalam tugas utuk mencapai hasil yang di inginkan dengan usaha yang baik dan mempunyai kemampuan dan kecakapan, pengalaman dan kesungguhan dan mempunyai waktu dan kesanggupan untuk mendidik dan mengajarkan para peserta didik dengan segala kemampuan yang ada dan melakukanya dengan baik dan dapat di nilai oleh para masyarakat.
B. Profesional
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. adalah :
a. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
b. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
c. Hidup dari siti perkerjaanya.
d. Bangga akan pekerjaannya.
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut Syafruddin Nurdin, diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Menurut Prof. Edgar Shine yang dikutip oleh Parmono Atmadi (1993), sarjana arsitektur pertama yang berhasil meraih gelar doktor di Indonesia, merumuskan pengertian professional tersebut sebagai berikut;
1. Bekerja sepenuhnya (full time) berbeda dengan amatir yang sambilan
2. Mempunyai motivasi yang kuat.
3. Mempunyai pengetahuan (science) dan keterampilan (skill)
4. Membuat keputusan atas nama klien (pemberi tugas)
5. Berorientasi pada pelayanan ( service orientation )
6. Mempunyai hubungan kepercayaan dengan klien
7. Otonom dalam penilaian karya
8. Berasosiasi professional dan menetapkan standar pendidikan
9. Mempunyai kekuasaan (power) dan status dalam bidangnya.
10. Tidak dibenarkan mengiklankan diri
Rujukan berikutnya dapat diambil dari pendapat Soemarno P. Wirjanto (1989), Sarjana hukum dan Ketua LBH Surakarta, dalam seminar Akademika UNDIP 28-29 Nopember 1989, yang mengutip Roscoe Pond, mengartikan istilah professional sebagai berikut ;
1. Harus ada ilmu yang diolah di dalamnya.
2. Harus ada kebebasan, tidak boleh ada hubungan hirarki.
3. Harus mengabdi kepada kepentingan umum, yaitu hubungan kepercayaan antara ahli dan klien.
4. Harus ada hubungan Klien, yaitu hubungan kepercayaan antara ahli dan klien.
5. Harus ada kewajiban merahasiakan informasi yang diterima dari klien. Akibatnya hrus ada perlindungan hukum.
6. Harus ada kebebasan ( = hak tidak boleh dituntut ) terhadap penentuan sikap dan perbuatan dalam menjalankan profesinya.
7. Harus ada Kode Etik dan peradilan Kode Etik oleh suatu Majlis Peradilan Kode Etik
8. Boleh menerima honorarium yang tidak perlu seimbang dengan hasil pekerjaannya dalam kasus-kasus tertentu (misalnya membantu orang yang tidak mampu )
Dari berberapa pengertian dan definisi prfesional di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian professional di dalam dunia pendidikan adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian pada pendidikan dan jenjang pendidikanya atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, yang dimiliknya yang merupakan jalan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang berupa perkerjaanya
C. Guru
Dalam kamus bahasa Indonesia, guru diartikan “orang yang kerjanya mengajar”.
Menurut (Sardiman, 2001:123) Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah”
Sedangkan menurut (Djamarah, 1994:33). Ia mengatakan bahwa pengertian guru“guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah”
. Menurut Moh. Uzer Usman guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. sebagai guru.
Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi yang memainkan peranan penting dalam proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada di tangan guru. Ia mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan siswanya self concept, pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan dan sikap serta pandangan hidup siswa. Oleh karenanya, masalah sosok guru yang dibutuhkan adalah guru dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diharapkan pada setiap jenjang sekolah .
Menurut Winarno surakmadh guru adalah seseorang yang yang bertugas menciptakan pengetahuan dan ketrampilan pada siswa yang berupa penulisan dan pemberagaan sesuatu karya dengan baik dan benar dalam konteks pendidikan yang berkelanjutan dan bisa memahami karakter dan sipat siswa.
Menurut Conny semiawan ia menyatkan bahwa guru adalah “ memberikan kemampuan berfikir kepada pelajar melalui ilmu yang diberkan dalam kretiria pembelajaran yang terpadu dan berjenjang pendiikan secara berkelanjutan dan dapat dilakukan sepanjang hidup tergantung batasan seseorang murid sanggup atau tidak dalam menerima pendidikan itu tersebut.
Terkait dengan pendapat di atas, Ametembun (1994 :33) megemukakan bahwa “Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti bahwa seorang guru, minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas.
Menurut Zakiah Daradjat guru adalah “pendidik profesional”. Pendidik Profesional adalah pendidik yang memiliki kemampuan intelektual dan juga dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan serta menguasai berbagai macam cara dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan anak didik sehingga dapat menciptakan anak didik yang memiliki akademik yang baik dan berakhlak mulia.
Menurut Oemar Hamalik guru adalah “spritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik dalam memberikan santapan jiwa dengan ilmu pendidikan akhlak”. Pendapat Oemar Hamalik ini berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang luas dan diberikan kepada anak didik agar memiliki akhlak mulia.
Menurut A. Muri Yusuf guru adalah ”individu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan”. Dari pendapat ini, penulis memberikan kesimpulan bahwa guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam mendidik anak didik di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu menciptakan anak didik yang tidak hanya memiliki kemampuan akademi saja tetapi juga beriman dan berakhlak mulia.
Guru paling banyak menghabiskan waktunya dalam melaksanakan tugas mengajar yaitu di dalam kelas. Berhasil atau tidaknya seorang guru di dalam kelas sangat tergantung dengan guru itu sendiri. Oleh sebab itu kurikulum sebagai faktor terpenting dalam mengantarkan tujuan pendidikan di suatu sekolah harus dipahami lebih dahulu oleh guru.
Guru memiliki kedudukan tinggi dalam Islam, maka seorang guru khususnya guru PAI hendaknya dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dengan penuh kesungguhan hati. Sebagai pendidik harus memiliki sifat Rabbani dan menyempurnakan sifat Rabbaninya. Artinya dalam mengajar hendaknya menjadikan anak didiknya lebih dekat kepada Rabbnya, dalam mengajar ia tidak semata-mata utnuk menambah wawasan tetapi untuk meraih keridhaanNya.
Seorang guru adalah seseorang yang selalu berhubungan dengan anak didik. Oleh karena itulah, semua sifat perilakunya akan selalu diperhatikan oleh anak didiknya untuk dicontoh terutama anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pada usia ini anak lebih mudah menerima sesuatu hal yang baru dengan melihat atau mengamati apa yang ada disekitarnya.
Guru merupakan salah satu contoh nyata bagi anak didik karena telah dijelaskan dari uraian sebelumnya bahwa guru memiliki hubungan yang sangat erat di sekolah. Semua yang guru lakukan akan langsung ditiru anak didik. Oleh karena itu, guru PAI harus menunjukkan sikap atau perilaku yang dianjurkan agama. Misalnya shalat, sopan santun, cara berbicara dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami kinerja professional guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta tanggung jawab terhadap murid-murid yang di asuhnya,sehingga tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik
D. Menciptakan
Menciptakan di dalam kamus besar bahsa Indonesia adalah Menjadikan sesuatu yg baru tidak dengan bahan atau Sesutu dengan benda atau hal yang lain sebagainya sehingga menjadi lebih sempurna .
Menciptakan merupakan kata kerja dari membuat atau menghasilkan sesuatu melalui suatu media pelantara. Di dalam surat Az-zariyat 56 Allah menjelaskan bahwa penciptaan manusia dan untuk menyembah Allah
Artinya : tidaklah aku ciptakan jin dan manusia hanyalah untuk menyembah- Ku
Menciptakan adalah mengubah sesuatu yang ada tetapi menjadikan lebih sempurna.
Menciptakan adalah mengubah dan membuat sesuatu secara berpasang-pasangan dan berguna. Di dalam al- quran surat Ar-ruum ayat 21
•• •
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
E. Siswa
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): mu•rid adalah orang (anak) yg sedang berguru (belajar, bersekolah).
Siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik
secara kelompok atau perorangan. Siswa juga disebut murid atau pelajar.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, murid berarti orang (anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, murid (pelajar) adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan. Murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-mengajar, murid sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Murid akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Murid atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.
Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah murid/anak didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas apa yang cocok dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik murid. Itulah sebabnya murid atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Dengan demikian, tidak tepat kalau dikatakan bahwa murid atau anak didik itu sebagai objek (dalam proses belajar-mengajar). Memang dalam berbagai statment dikatakan bahwa murid/anak didik dalam proses belajar-mengajar sebagai kelompok manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, memerlukan pembinaaan, pembimbingan dan pendidikan serta usaha orang lain yang dipandang dewasa, agar anak didik dapat mencapai tingkat kedewasaanya. Hal ini dimaksudkan agar anak didik kelak dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, warga negara, warga masyarakat dan pribadi yang bertanggung jawab.
Pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa itu, bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa memiliki potensi dan kemampuan. Anak didik secara kodrati telah memiliki potensi dan kemampuan-kemampuan atau talent tertentu. Hanya yang jelas murid itu belum mencapai tingkat optimal dalam mengembangkan talent atau potensi dan kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan sebagai subjek dalam proses belajar-mengajar, sehingga murid/anak didik disebut sebagai subjek belajar.
Dalam bahasa Arab dikenal juga istilah yang sering digunakan untuk
menunjukkan pada anak didik kita. Istilah tersebut adalah murid yang
secara harfiah berarti orang yang menginginkan atau membutuhkan
sesuatu, tilmidz yang berarti murid, dan tholib al-ilm yang menuntut ilmu,
pelajar. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seorang yang
tengah menempuh pendidikan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciriciri anak didik adalah sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan hubungan kerjasama antara pendidik dan peserta didik, sebaik apapun upaya seorang guru dalam menanmkan pengetahuan, namun jika tidak ada kesanggupan,kesiapan dari peserta didik maka proses pembelajaran sulit untuk mencapai kata berhasil. Menurut Al-Ghazali yang dikutip oleh Heri Noer Aly, ilmu pendidikan Islam mengungkapkan tugas peserta didik antara lain:
1. Mensucikan diri dari akhlak dan sifat tercela
2. Keikhlasan menjadi seorang murid untuk belajar kepada seorang
guru
3. Memiliki tanggung jawab untuk berkonsentrasi, serius dalam belajar.
4. Tidak memiliki sifat sombong kepada guru dan ilmu
5. Tidak mempelajari suatu ilmu secara keseluruhan sekaligus.
Melainkan memperhatikan sistemtis mulai dari mudah.
6. Memelajari ilmu disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat, tahap
perkembangan murid.
7. Mengetahui kedudukan ilmu terhadap tujuan agar tidak
mendahulukan ilmu yang tidak penting atas ilmu yang penting.
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/paedagogis. Di dalam penjelasan ini bahwa peserta didik/siswa mempunyai pendekatan. Pendekatan tersebut ialah.
1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas. Peserta didik perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.
2. Pendekatan Psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat, kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan peserta didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.
berberapa pendapat tersebut di atas penulis mencoba mengartikan. Apa yang dimaksud siswa ? Siswa adalah Sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar dengan seseorang guru yang merupakan suatu keberhasilan dalam proses belajar-mengajar sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan merupakan sesorang yang mempunyai ilmu melalui pengajaran seseorang guru.
F. Akhlak Mulia
Sedangkan kata Al-khulukuîatau jamak Akhlak mengandung arti budi pekerti atau pribadi yang bersifat rohaniah, seperti sifat-sifat terpuji atau sifat-sifat yang tercela. Secara etimologis akhlaq adalah jamak dari khuluq yang berartti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.Secara terminologisada beberapa definisi tentang akhlaq. Tiga diantaranya:
a. Imam Al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-p erbuatan dengan gamp ang dan mudah, tanp a memerlukan pemikiran danp pertimbangan.
b. Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbutan, baik atau buruk,tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
c. Abdul Karim Zaidan
Akhlaq adalah nilai-nilai dan sif at-sif at yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk,untuk kemudian memilih melakukan atau meniggalkannya. Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan.
Menurut pengertian asal katanya (menurut bahasa) kata Akhlakî berasal dari kata jamak bahasa arab ìAkhlakî. Kata mufradnya ialah
Akhlak mulia berarti prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak mulia berati seluruh prilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist yaitu adab sopan santun yang dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada kepada seluruh umat manusia ketika beliau masih hidup. Akhlak beliau adalah Al-Quran. Sesuai dengan firman Allah di dalam Al-quran surat QS : Al-Ahzab : 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا )الأحزاب/21(
“Sudah ada bagimu pada diri Rasulullah teladan yang baik, yakni bagi orang-orang yang mengharap Allah dan hari akhir dan bagi orang yang banyak mengingat Allah”. (QS> Al-Ahzab : 21)
Akhlak atau adab sopan santun yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW itu meliputi akhlak manusia kepada Allah SWT dan Akhlak terhadap sesama ciptaan Allah, termasuk didalamnya akhlak terhadap diri sendiri karena diri sendiri itu termasuk ciptaan Allah Juga, lahir dan batin.
Secara garis besar, akhlak mulia itu dapat dikelmpokkan kedalam dua kelompok yaitu:
1 Akhlak kepada Allah
Akhlak mulia kepada Allah berati mengikuti seluruh perintah yang telah disampikan Allah kepada Rasul yang Maha Mulia Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadist.
2 Akhlak kepada ciptaan Allah
Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun sesama ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang gaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati.
Mengingat sangat luasnya cakupan akhlak ini karena menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, maka secara garis besar struktur akhlak mulia terhadap seluruh ciptaan Allah itu dapat digambarkan seperti struktur sederhana berikut ini.
1. Ciptaan Allah yang gaib
a) Gaib Dalam Arti Positif
I Malaikat
Ii Qada dan Qadar
Iii Kiamat, Alam Kubur, Padang Mashar Dll
Iv Sorga, Neraka dan Segala Penghuninya
V Dan Lain – Lain
b) Gaib Dalam Arti Negatif
I Iblis, Jin, Syetan
Ii danBenda serta Alam Gaib Lainnya
2. Ciptaan Allah yang Nyata
1. Sesama Manusia
i. Nabi dan Rasul
ii. Keluarga
▪ Diri Sendiri
▪ Orang Tua
▪ Kerabat Dekat, Kerabat Jauh dan Seterusnya
▪ Tetangga Dekat dan Tetangga Jauh
▪ Sesama Muslim
▪ Non Muslim
2. Selian Manusia
I Tumbuhan
Ii Hewan
3. Benda Mati
I Bumi dan Segala Isinya
Ii Benda Luar Angkasa
Walau struktur yang disampaikan masih sangat jauh dari lengkap dan sempurna, namun diharapkan akan bisa memberikan gambaran cakupan akhlak mulia yang sudah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad SAW
Seluruh sikap dan perilku serta adab sopan santun terhadap semua ciptaan Allah sudah termuat dan tercantum dalam Al-Quran dan Hadist. Tinggal bagaimana kita bisa mempelajarinya secara benar dan teliti serta mengamalkannya
Pembahasan masalah Akhlak adalah pembahasan yang sangat luas, sama luasnya dengan seluruh asoek kehidupan manusia serta variasi – variasinya.
Secara garis besar fungsi dan tujuan pengamalan akhlak mulia bagi umat manusia adalah :
1. Sebagai pengamalan Syariat Islam
Sebagai pengamalan Syariat Islam. Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh alam semeste telah ,e,berikan tuntunan prilaku dan etika secar sempurna, sehingga dengan niat karena Allah SWT, pengamalan akhlak yang mulia itu insya Allah akan menjadi ibadah bagi umat islam yang mengamalkanya.
2. Sebagai Identias
Sebagai Identias, Akhlak mulia ini diperuntukkan oleh Allah kepada manusia yang berakal budi karena dengan tuntunan akhlak yang mulia akanbisa membedakan antara manusia denga hewan.
3. Pengatur Tatanan Sosial
Akhlak Mulia Sebagai Pengatur Tatanan Sosial berarti dengan pengamalan akhlak mulia yang sudah dicontohkan oleh yang Mulia Saydina Muhammad SAW mengukuhkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa dan lepas dari pengaruh lingkungannya. Dengan akhlak mulia ini tatanan sosial yang terbentuk semakin memberikan makna dan nilai yang tidak saling merugikan.
4. Rahmat Bagi Seluruh Alam
Akhlak Mulia Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam berarti akhlak mulia yang diperuntukkan bagi manusia tidak hanya mengatur tatanan hubungan manusia dengan manusia lainnya tetapi juga hubungan antara manusia dengan makhluk – makluk lain selian manusia dan alam sekitarnya.
5. Perlindungan Diri dan Hak Azazi Manusia ( HAM )
Akhlak Mulia Sebagai Perlindunagn Diri dan Hak Azazi Manusia ( HAM ) berarti dengan menjalin hubungan yang baik berdasarkan hukum dan syariat agama akan terbentuk hubungan yang saling menghargai dan saling menguntungkan.
Selanjutnya secara bertahap kita akan mencoba melakukan kajian akhlak mulia ini sesuai dengan aturan dan tatanan ilmu tauhid yang benar dan yang menjadi acuan dalam kajian Al- Quran.
Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Ia Dengan takwa,yang akan dibicarakan nanti,merupakan'buah'pohon Islam yang berakarkan akidah,bercabang dan berdaun syari'ah.Pentingnya kedudukan akhlak,dapat dilihat dari berbagai sunnahqauliyah(sunnah dalam bentuk perkataan)
Rasulullah.Diantaranya adalah;
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak''
(HR.Ahmad)
"Mukmin yang paling sempurna imanya adalah orang yang paling baik akhlaknya"
(H.R.Tarmizi).
Dan,akhlak nabi Muhamad, yang diutus menyempurnakan akhlak manusia itu,disebut akhlak Islam atau akhlak Islami,karena bersumber dari wahtu Allah yang kini terdapat dari AI-Qur'an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam Sebelum sampai pada pengertian akhlak lebih dahulu perlu diketahui bahwa kata akhlak itu bentuk jamak dari kata ìAl-Khulukuî, dankata yang terakhir ini mengandung segi-segi yang sesuai dengan kata ìal- Khalkuîyang bermakna ìkejadianî. Kedua kata tersebut berasal dari kata kerja ìKhalakaîyang mempunyai arti ìmenjadikanî. dari kata ìKhalakaî inilah timbul bermacam-macam kata seperti: Al-khuluku yang mempunyai makna ìBudi Pekertiî. Al-khalku mempunyai makna îKejadianî. Al-khalik bermakna ìTuhan Pencipta Alamî Makhluk mempunyai arti ìsegala sesuatu yang diciptakan tuhanî. Dalam kitab ìAl-Mursyid Al-Amin Ila Mauidhah Al-Muímininî, terdapat kalimat yang menjelaskan perbedaaan antara kata al-khalkul dengan kata al-khuluku sebagai berikut: Dikatakan: ìFulan itu baik kejadiannya dan baik budi pekertinyaî. Maksudnya baik lahir dan batinnya. Yang dimaksud îBaik Lahirî yaitu baik rupa atau rupawan, sedang yang dimaksud ìBaik Batinîyaitu sifat-sifat kebaikan (terpuji) mengalahkan atas sifat-sifat tercela. Dari uraian di atas jelas bahwa ìAl-khalkuî mengandung arti kejadian yang bersifat lahiriyah, seperti wajah yang bagus atau jelek. Akhlak terbagi menjadi 2 macam diantaranaya adalah akhlak mulia dan akhlak buruk
Akhlak Khuluq yang berarti: Saj iyyah: Perangai, Muruuah: Budi, Thab íu: tabiat, Sedangkan menurut Syauqie Bei (penyair mesir, wafat tahun 1932) hanya saja bangsa itu kekal, selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa ituî. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan dengan perkataaan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta; demikian pula dengan makhluqun yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antar khaliq dengan makhluk. Ibnu Athir menjelaskan bahwa: Hakikat makna khuluq itu, ialah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqu merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan batin sebagainya) Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut: Akhlak ialah suatu sif at yang tertanam dalamj iwa yang darip ada timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbanganp ikiran (lebih dulu) Abdul Hamid Yunus mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
"Akhlak ialah sif at kebiasaan manusia"
Dari berbagai pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa akhlak adalah Akhlak mulia berarti prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak mulia berati seluruh prilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist yang telah di muat di dalam al quran dan di ajarkan kepada nabi Allah Muhammmad SAW.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:Ghalia Indo,1982), hal.,54.
Al- Albani, M. Nashiruddin. 1998. Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Aly. Heri Noer.1998. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Al-Qur’an Al-Karim
Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2008. Departemen Agama Republik Indonesia :
Al-Hikmah. Bandung : Dipenegoro.
Ambar Teguh. Sulistiyani .2003.kinerja bandung.rosda karya .
Ametembun, 1994 .Bandung, Kompetensi Guru, Bandung.rosda karya
Atmadi, Parmono. Dasar-dasar ilmu Pendidikan Islam.Jakarta.Rineka Cipta.
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia.
Djamarah Zariyat.,1994.Jakarta, Strategi Belajar Mengajar , Rineka Cipta.
Conny semiawan.2003.Pendekatan Ketrampilan. Usaha Nasional.
Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan.Maluyu S.P..2001.Perkerjaan menguntungkan padang. padang panjang
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama, Ed. Revisi, Cet. 13. Jakarta : Rajawali Perss
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika
Mangkunegar, Anwar Prabu.2003 Perkerja berhasil. bandung rosda karya
Nasution. 1986. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bina
Aksara.
Prawirosentono.1990.Penciptaan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara
Poerwadarmita. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Rahmat Hidayat Dkk. .2004. Pendidikan Agama Islam SD Kelas III Bandung. PT.
Sarana Panca Karya nusa cetakan pertama Hal : 27
Rasyid,Sulaiman 2006.Fiqih Islam.Bandung:Sinar Baru Algesindo..
Sardiman,2001.Jakarta Fasilitator media informasi dan komunikasi.Jakarta.intan
pariwara
Soemarno P. Wirjanto (1989), Surakarta Akademika UNDIP
Sulistiyani dan Rosidah. 2003.Komtensi dan Kejujuran Guru . jakarta intan
pariwara
Syafruddin Nurdin, profesi.Jakarta Raja wali hal.24
Winarno surakmadh. 2004. Keberhasilan dan kegagalan. Jakarta.Fasilitator,edisi
IV.
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam,.Jakarta.Bumi Aksara,
1995), hal. 64.
Nama : Abdul Hendi
Semester : VII
Ruang : C
Dosen Pembimbing : Mukhtazar M.Pd
Langganan:
Postingan (Atom)