Web Servise Hp dan Laptop
Aza Phone Cell

Senin, 10 September 2012

Karya Ilmiah pencemaran udara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal sejarah manusia, sifat dan ragam pencemaran yang dilakukan manusia adalah sederhana. Jenis zat atau senyawa yang terlihat di dalam masalah ii tidak terlalu kompleks. Peningkatan jumlah penduduk yang disertai peningkatan kemajuan teknologi, mempengaruhi juga sifat dan ragam pencemaran. Pencemaran yang dialami pada masa-masa lalu umumnya kurang bersifat fatal. Tidak demikian dengan sifat dan ragam pencemaran masa sekarang ini. Banyak pencemaran yang bersifat fatal terhadap makhluk hidup, dan banyak juga pencemaran yang bersifat secara lambat-lambat mematikan terhadap manusia. Berdasarkan sifat lingkungan dan sifat pencemarannya, maka masalah pencemaran yang kita hadapi adalah : pencemaran udara, pencemaran perairan, pencemaran suara atau kebisingan, dan pencemaran tanah. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Serta Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan pemanasan atau kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber terbesar dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan cara ini ke dalam atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan. Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih besar lagi dan meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol, asam serta basa-basa dan banyak senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang terjadi antara kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia, maka senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa pencemaran. Di antara pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang berada di dalam suspensi yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair adalah apa yang disebut aerosol. Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa kondensasi, massa molekuler bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih besar (contoh : pembentukan awan dari butiran-butiran cair), atau dari proses dispersi : material-material yang kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pencemaran udara? 2. Apa saja penyebab dari pencemaran udara?. 3. Apa dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan ? 4. Adakah cara untuk meminimalkan terjadinya pencemaran udara. C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelesaikan tugas kimia tentang lingkungan dan untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan oleh ulah manusia sendiri. BAB II KERANGKA TEORI A. Pencemaran udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari nara sumber dan dokumen-dokumen yang ada. B. Waktu dan tempat penelitian Penelitian yang akan dilakukan selama 3 bulan terhitung karya ilmiah ini diajukan. Sedangkan lokasi penelitianya dilakukan di kota. C. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan yang di anggap bahan pokok dalam pembahasan karya ilmiah ini. Data tersebut berasal dari informan penelitian ( udara ) pengamatan secara langsung. Data sekunder adalah data penunjang dari karya ilmiah ini seperti masyarakat dan lingkungan sekitar. D. Tekhnik pengumpulan data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Interview / Wawancara Percakapan dengan maksud tertentu percakapan dengan maksud tertentu percakapn dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyataan. Penulisan menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang pencemaran udara. b. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data tentang hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip,dan buku atau media lainya yang berkaitan dengan karya ilmiah yang penulis buat E. Teknik analisis data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan / verfikasi, pertama setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data yang telah diperoleh yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data dengan demikian maka dapat di tarik kesimpulan. Tahap kedua data akan di sajikan dalambentuk narasi, kemudian tahap ketiga akan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. F. Sistemika pembahasan Untuk mempermuda mengetahui secara keseluruhan isi penelitian ini maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I : Merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah dan manfaat dari karya ilmiah ini. BAB II : Merupakan bab kajian pustaka atau kerangka teori BAB III : Merupakan bab Metodelogi penelitian yakni biasanya dijelaskan secara rinci mengenai penelitian seperti Jenis Penelitian, Waktu dan tempat penelitian, Sumber data, Tekhnik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan dari karya ilmiah ini yang terdiri dari Apakah pengertian pencemaran air,Macam-macam sumber polusi air,Bahaya dari akibat polusi air Bagaimana cara menanggulanginya BAB V : Merupakan bab penutup Terdiri dari Kesimpulan dan saran. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian pencemaran udara. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. B. Apa saja penyebab dari pencemaran udara Butiran-butiran alami seperti misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah konsentrasinya di dalam udara; oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan pencemaran udara; dari segi kesehatan, benda-benda itu umumnya tidak membahayakan (kecuali tentu bagi mereka yang peka atau alergi terhadap benda-benda tadi). Lain halnya dengan butiran-butiran yang dilepaskan oleh proses-proses buatan, misalnya semen, tepung kuarsa dan asbes, asap minyak, asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-aerosol radio aktif dapat menimbulkan masalah pencemaran udara yang gawat. Benda-benda itu dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup. Terutama sekali aerosol-aerosol yang butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-paru dan mengganggu pernafasan. Aerosol-aerosol mampu menunjukkan gaya permukaan yang hebat. Benda-benda ini mampu mengumpulkan molekul-molekul gas, yang membantu reaksi kimia dari aerosol tadi dengan gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini dapat mengubah pengaruh radiasi energi dari matahari. Kemudian oleh karena pengaruhnya sebagai inti kondensasi, benda-benda itu mampu juga mempengaruhi pembentukan embun atau kabut. Telah disinggung di muka bahwa debu merupakan pencemar udara. Dari segi kesehatan, debu ini dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni debu kasar dan debu halus. Dalam hubungannya dengan kesehatan, debu kasar kurang membahayakan. Debu ini karena ukurannya, tidak dapat menembus saluran paru-paru. Tambahan lagi, oleh kemajuan teknologi, debu-debu kasar ini telah banyak dikurangi jumlahnya yang terhambur ke luar. Lain halnya dengan debu-debu halus. Debu-debu halus ini telah benar-benar merupakan masalah kesehatan. Debu-debu halus hanya sebagian kecil saja yang dapat tertahan oleh mekanisme saringan alami dalam sistem pernafasan. Selebihnya dapat masuk ke paru-paru. Akan lebih gawat lagi pengaruh debu halus ini apabila terdapat faktor yang menimbulkan komplikasi, seperti halnya senyawa 3,4 benzopiris yang menyebabkan kanker, dan oksida logam berat, seperti senyawa vanadium, yang bertindak sebagai katalisator. Lebih jauh lagi, oleh pengaruh katalisator oksida-oksida berbagai logam, maka dioksida belerang berbentuk gas (bila ada) dapat diubah menjadi trioksida belerang yang sangat berbahaya, senyawa ini dengan uap air yang ada di dalam saluran paru-paru akan membentuk asam belerang. Berdasarkan pada proses industrial yang menghasilkan debu-debu halus tadi, maka racun-racun berikut ini telah didefinisikan : arsenik, berillium, cadmium, timol, selenium, thallium, uranium, asbes, senyawa khromium dan senyawa air raksa. Asap yang keluar dari knalpot yang merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan dari cerobong-cerobong asap dari kilang-kilang pengolahan minyak mengandung debu-debu halus yang terdiri dari butiran-butiran timah. Selain pencemaran sebagai akibat debu halus seperti yang dikemukakan, masih ada beberapa pencemaran yang ditimbulkan industri, misalnya industri kimia, dan industri minyak bumi. Dalam kegiatan berproduksinya itu, industri kimia atau industri minyak, selain menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton, asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang (amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang, fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi. Lebih lanjut lagi, selain hasil-hasil tersebut tadi yang dapat menyebabkan pencemaran, masih terdapat lagi satu jenis pencemaran oleh hasil pabrik yang cukup mengganggu. Pencemaran ini bersifat bau yang mengganggu. Faktor bau ini seringkali disebabkan oleh kandungan senyawa tertentu yang sangat rendah, tetapi masih cukup tajam. Misalnya thiofenol dengan konsentrasi 1 : 10 billium masih cukup mengganggu. Faktor Penyebab Pencemaran Udara 1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam Contoh : - abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi - gas-gas vulkanik - debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin - bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organic 2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia Contoh : - hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor - bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik - pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara - pembakaran sampah rumah tangga - pembakaran hutan Zat-zat Pencemaran Udara Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida. 1. Karbon monoksida (CO) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 2. Nitrogen dioksida (NO2) Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. 3. Sulfur dioksida (SO2) Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik. 4. Partikulat (asap atau jelaga) Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu : a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td> b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara 5. Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. 6. Chlorofluorocarbon (CFC) Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray. 7. Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. 8. karbon dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan. C. Apa dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam. Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida) diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara. Dampak bagi kesehatan Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah: Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama dalam menghirup udara yang tercemar Konsentrasi gas CO di udara (ppm) Konsentrasi COHb dalam darah (%) Gangguan pada tubuh 3 0,98 Tidak ada 5 1,30 Belum begitu terasa 10 2,10 Gangguan sistem saraf sentral 20 3,70 Gangguan panca indera 40 6,90 Gangguan fungsi jantung 60 10,10 Sakit kepala 80 13,30 Sulit bernafas 100 16,50 Pingsan hingga kematian (Ernawati dkk. 2008) Dampak yang ditimbulkan adalah : a) Pusing/sakit kepala b) Rasa mual c) Pingsan (ketidak sadaran) d) Kerusakan jaringan otak e) Sesak nafas f) Kematian D. Adakah cara untuk meminimalkan dan mengurangi terjadinya pencemaran udara Dalam upaya berperan serta, mendukung Pemerintah DKI Jakarta untuk menciptakan Kota Jakarta “Teguh Beriman”, maka pengelolaan lingkungan hidupyang serasi sangat diharapkan, sehingga dapat terwujud keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekarang marilah kita tinjau beberapa upaya pemerintah DKI Jakarta untuk mengatasi adanya pencemaran udara. Beberapa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Membuat peraturan Seperti di Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta no. 12 tahun 1971, isinya tentang pencegahan pengotoran udara, air, dan lepas pantai dalam wilayah DKI Jakarta dan Sanksinya berupa dipenjara selama-lamanya 6 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 50.000. 2. Penambahan Fasilitas Kendaraan yang dapat menimbulkan pencemaran hendaknya dikurangi. Menggunakan 1 bus kota lebih baik daripada menggunakan 10 sepeda motor atau mobil. Oleh sebab itu, beberapa jalan di Jakarta menggunakan three in one, yang artinya di jam tertentu satu mobil harus dimuati diatas 3 orang. Agar dapat mengurangi polusi udara. Dan Pengangkutan sampah oleh armada sampah yang dilakukan di lokasi pengumpulan sementara LPS yang tersebar setiap kelurahan, agar lebih cepat. 3. Penghijauan Gerakan penghijauan merupakan sarana yang paling berdaya untuk mencegah polusi udara, karena dapat menghirup karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia, kendaraan, dan lain-lain. Di Jakarta sekarang ingi dibuat hutan kota yang lebih banyak, selain itu pemerintah juga menyarankan sekolah untuk melakukan penghijauan. Untuk mengurangi polusi dari kendaraan bermotor, banyak yang dapat kita lakukan seperti, dengan menjalani program bike to work atau bekerja menggunakan sepeda, dengan program ini kita berpengaruh banyak dalam mengurangi polusi, karena sepeda tidak memberikan polusi udara, selain itu bike to work juga dapat menghemat biaya oprasional bensin dan juga dapat berolahraga. Setelah itu kita harus menanam pohon di sekitar rumah atau halaman rumah agar rumah kita menjadi sejuk dan terhindar dari polusi, selain dirumah kalau bisa kita juga bisa menanamkan di pinggir jalan raya di sekitar perumahan kita. Kalau untuk polusi dari asap pabrik, yang bisa kita lakukan adalah meletakan kawasan industri di pinggiran kota dan jangan dekat dengan daerah pemukiman. Dan kita juga bisa melakukan penanaman pohon atau membuat hutan kota disekitar kawasan industri. Sedangkan untuk polusi udara yang bersumber dari alam seperti, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan lain-lain. Untuk letusan gunung merapi kita tidak bisa menguranginya, tapi kita bisa memprediksikannya, lalu kita harus menjauh dari sekitar gunung merapi tersebut, dan kalau masih terkena debu letusan gunung berapi kita bisa menggunakan masker, sedangkan kalau kebakaran hutan kita bisa mencegah kebakaran tersebut dengan cara tidak membuang puntung rokok di sekitar hutan dan tidak membakar sampah di hutan, tapi kebakaran hutan juga bisa terjadi karena pohon yang terkena sambaran petir dan terkena cahaya matahari yang terlalu panas dan terus menerus, tapi kalau kebakaran hutan terjadi kita hanya bisa mengatasi dengan mengungsi dan memakai masker BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Bahwa pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. Selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan juga Dalam kegiatan berproduksinya itu, pada pencemaran air terdapat dalam industri kimia atau industri minyak, selain menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan hasil-hasil ikutan. Hasil-hasil ikutan yang utama yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton, asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang (amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa kimia inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang, fosida hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi. Lebih lanjut lagi, selain hasil-hasil tersebut tadi yang dapat menyebabkan pencemaran, masih terdapat lagi satu jenis pencemaran oleh hasil pabrik yang cukup mengganggu. Pencemaran ini bersifat bau yang mengganggu. Faktor bau ini seringkali disebabkan oleh kandungan senyawa tertentu yang sangat rendah, tetapi masih cukup tajam. Misalnya thiofenol dengan konsentrasi 1 : 10 billium masih cukup mengganggu. B. Saran Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang sudah tua, tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.