PERANGKAT PEMBELAJARAN
MADRASAH TSANAWIYAH / MTs
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.1. Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan dasar–dasar akidah Islam
Dapat menjelaskan pengertian akidah Islam
Dapat menjelaskan tujuan akidah Islam
D. Materi Pembelajaran :
dasar–dasar akidah Islam
pengertian akidah Islam
tujuan akidah Islam
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian najis, macam-macam najis, membuat bagian najis
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang akidah Islam
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Kegiatan inti
Siswa beradu cepat memasangkan kalimat acak tentang pengertian, dasar, dan tujuan akidah Islam (eksplorasi)
Siswa membaca berbagai sumber tentang dasar dan tujuan aqidah akhlak (Eksplorasi)
Siswa saling menilai hasil pemasangan berdasarkan apa yang telah dibaca tentang pengertian, dasar, dan tujuan akidah Islam (Elaborasi)
Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang masih belum jelas (elaborasi)
Guru memberikan penguatan tentang kesimpulan pengertian, dasar dan tujuan akidah Islam (Konfirmasi)
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Memberikan tugas pengayaan 10
50
5
10
5 Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Siswa dapat menyebutkan dasar–dasar akidah Islam
Siswa dapat menjelaskan pengertian akidah Islam
Siswa dapat menjelaskan tujuan akidah Islam Tes tulis
Tes tulis
Tes Tulis
Jawab singkat
Uraian
Uraian Sebutkan dasar–dasar akidah Islam ?
Jelaskan pengertian akidah Islam ?
Jelaskan tujuan akidah Islam ?
............., ..................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.2. Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Dalil tentang dasar–dasar akidah Islam
Dapat menjelaskan pengertian Dalil tentang dasar akidah Islam
Dapat menjelaskan dan tujuan Akidah Islam
Dapat menyimpulkan pengertian, dasar akidah Islam
D. Materi Pembelajaran :
Dalil tentang dasar–dasar akidah Islam
pengertian Dalil tentang akidah Islam
tujuan akidah Islam
menyimpulkan pengertian, dasar akidah Islam
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam, macam-macam Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam, membuat bagian Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam.
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Kegiatan inti
Siswa diminta membaca dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam dan tujuan akidah Islam melalui indeks Al-Qur’an
Siswa diminta menuliskan 3 pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan dasar dan tujuan akidah Islam yang telah dibaca
Siswa diatur untuk saling bertanya dan guru memberikan skor
Guru dan siswa menyimpulkan pengertian, dasar, dan tujuan akidah
Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan dasar Akidah Islam
Dapat menyebutkan dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam
Dapat menyebutkan dalil-dalil tentang tujuan akidah Islam
Hafal dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam
Hafal dalil-dalil tentang tujuan akidah Islam Tes tulis
Tes tulis
Tes Lisan
Penugasan
Penugasan Isian
Uraian
Uraian
Hafalan
Hafalan
Jelaskan pengertian dalil yang berkaitan dengan dasar Akidah Islam ?
Sebutkan dalil tentang dasar-dasar akidah Islam ?
Sebutkan dalil tentang tujuan akidah Islam ?
Hafalan dalil tentang dasar-dasar akidah Islam ?
Hafalan dalil tentang tujuan akidah Islam ?
............., ..................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.3. Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan dan tujuan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menyimpulkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
pengertian Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
tujuan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
menyimpulkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Hubungan Iman, Islam dan Ihsan, macam-macam Hubungan Iman, Islam dan Ihsan,
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Kegiatan inti
Siswa Bertanya jawab tentang pengertian iman, Islam, dan Ihsan
Siswa Menggambarkan diagram hubungan iman, Islam, dan ihsan
Siswa Menjelaskan dengan kalimat hubungan iman, Islam, dan ihsan
Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menjelaskan pengertian, perbedaan dan hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Uraian
Jawab singkat
Uraian
Jelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan?
Sebutkan perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan ?
Jelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.4. Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan dan tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
pengertian Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan, macam-macam Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan,
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Kegiatan inti
Menanyakan kepada siswa tentang iman, Islam, dan Ihsan
Diskusi kelompok tentang ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan Ihsan (siswa dibagi 3 kelompok)
Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Meminta siswa untuk menghafal ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Meminta siswa mengidentifikasi nama-nama surat dalam al-Qur’an yang menjelaskan tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT.
Memberikan penguatan tentang dalil iman, Islam, dan ihsan
Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat
menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Iman, Islam dan Ihsan
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab soal Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan dan tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Iman
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Islam
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Ihsan
Dapat membaca ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Dapat menguraikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.
Hafal ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.
Dapat menyebutkan surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes Lisan
Tes tulis
Penugasan
Tes Lisan
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Tugas
Jawab singkat
Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Iman?
Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Islam?
Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Ihsan?
Bacakanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan?
Simpulkanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan. ?
Hafalkanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.?
Sebutkan surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Dapat menjelaskan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Dapat menjelaskan dan tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Dapat menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
pengertian Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, macam-macam Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Kegiatan inti
Siswa Menelaah Berbagai Literatur Untuk Dapat Menyebutkan Dan Menjelaskan Sifat-Sifat Wajib Bagi Allah SWT Dan Mengklasifikasikannya Sesuai Dengan Sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah
Diskusi Berkelompok Tentang Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
Meminta Siswa Mengidentifikasi Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
Guru Dan Siswa Menyimpulkan Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah dan tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
menghafal sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Menunjukkan klasifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Menunjukkan dalil tentang sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Tes tulis
Tes Lisan
Tes Lisan
Tes tulis Uraian
Tugas
Jawab singkat
Jawab singkat
Jelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah SWT ?
Hafalkanlah sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Jelaskan klasifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah ?
Jelaskan dalil tentang sifat-sifat wajib bagi Allah SWT ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
2.2 Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Dapat menjelaskan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Dapat menjelaskan dan tujuan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Dapat menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
pengertian bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
tujuan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, macam-macam bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Kegiatan inti
Siswa Mengamati fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitarnya untuk menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah dan meyakini keberadaan-Nya.
Siswa diminta membaca dalil-dalil tentang naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Diskusi berkelompok tentang naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Meminta siswa Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Guru dan siswa menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta.
Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya.
Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli.
Penugasan
Tes tulis
Penugasan Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta ?
Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya ?
Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli. ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Dapat menjelaskan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Dapat menjelaskan dan tujuan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Dapat menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
pengertian Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
tujuan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT, macam-macam Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Kegiatan inti
Siswa Menelaah berbagai literatur untuk dapat menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Siswa diminta membaca Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Diskusi kelompok tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Guru dan siswa menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5 • Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT.
menghafal sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dengan artinya
Menunjukkan dalil naqli tentang sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Menyebutkan lawan kata satu persatu antara sifat wajib dan mustahil Allah SWT Tes tulis
Tes Lisan
Tes Lisan
Tes Lisan
Uraian
tugas
Jawab singkat
Jawab singkat
Jelaskan pengertian sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT. ?
Hafalkanlah sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dengan artinya. ?
Jelaskan dalil naqli tentang sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT ?
Sebutkan lawan kata satu persatu antara sifat wajib dan mustahil Allah SWT ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
2.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Dapat menjelaskan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Dapat menjelaskan dan tujuan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Dapat menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
pengertian Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
tujuan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT, macam-macam Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Kegiatan inti
Siswa Mengamati fenomena lingkungan sekitar untuk menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusi berkelompok tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Guru dan siswa menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat wajib bagi Allah SWT.
Menunjukkan perilaku orang yang beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah SWT.
Menunjukkan keutamaan orang-orang yang beriman terhadap sifat Allah SWT. Tes tulis
Penugasan
Tes tulis
Uraian
Tugas
Uraian
Jelaskan ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat wajib bagi Allah SWT. ?
Jelaskan perilaku orang yang beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah SWT. ?
Jelaskan keutamaan orang-orang yang beriman terhadap sifat Allah SWT. ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Dapat menjelaskan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Dapat menjelaskan dan tujuan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Dapat menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
pengertian Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
tujuan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat), dan macam-macam Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Kegiatan inti
Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa Bertanya jawab tentang pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa secara berkelompok Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru dan siswa menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya taat.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya khauf.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya taubat.
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Uraian
Tugas
Jawab singkat
Jawab singkat
Jelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas.?
Hafalkanlah sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Jelaskan pengertian dan pentingnya taat?.
Jelaskan pengertian dan pentingnya taubat.?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan dan tujuan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
pengertian Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
tujuan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan inti
Siswa Mengamati lingkungan sekitar untuk mengenali bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa secara berkelompok tentang contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa Bertanya jawab tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru dan siswa menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menyebutkan bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat.
Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan tauba
Tes Lisan
Tes Lisan Jawab singkat
Uraian Sebutkan bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat. ?
Jelaskan ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan tauba. ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.3. Menunjukkan nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam fenomena kehidupan
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan dan tujuan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
pengertian Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
tujuan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan inti
Siswa Mengamati lingkungan sekitar untuk menunjukkan nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam fenomena kehidupan
Menanyakan kepada siswa tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat,
khauf dan taubat
Diskusi kelompok tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Meminta siswa mengidentifikasi Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru dan siswa menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhlas dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari taat dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari khauf dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari taubat dalam fenomena kehidupan Tes Lisan
Tes Lisan
Tes Lisan
Tes Lisan Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Sebutkan nilai-nilai positif dari ikhlas dalam fenomena kehidupan?
Sebutkan nilai-nilai positif dari taat dalam fenomena kehidupan ?
Sebutkan nilai-nilai positif dari khauf dalam fenomena kehidupan ?
Sebutkan nilai-nilai positif dari taubat dalam fenomena kehidupan ?
..........., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.4. Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dapat menjelaskan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dapat menjelaskan dan tujuan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dapat menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
pengertian Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
tujuan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari, dan macam-macam Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kegiatan inti
Siswa Mempraktikkan perilaku terpuji (ikhlas, taat, khauf dan taubat) bersama teman-teman dan guru-gurunya di Madrasah.
Menanyakan kepada siswa tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Diskusi kelompok tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Meminta siswa mengidentifikasi perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Guru dan siswa menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan keluarga.
Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan Madrasah.
Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan masyarakat. Portofolio
Portofolio
Portofolio
Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan keluarga. ?
Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan Madrasah. ?
Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan masyarakat.?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
1.Servise Hp 2.Servise Laptop 3.Buka Pola Dari Jauh 4.Buat Skripsi 5.Buat Tugas Sekolah 6. Pesan di shopee.co.id/azkayra210118
Senin, 17 Oktober 2011
Rabu, 12 Oktober 2011
buat kekasihku
Allah Q akan bertahan dalam kehidupan ini biar q sendiri yang merasakan q tak ingin dia mengetahui isi hatiku yang teriris atas ucapan yang keluar dari mulutnya. izinkan ku ucapkan segenap rasa dan kerinduan hati dalam hati yang terdalam. walau hanya nada sederhana kau ucapkan tapi hati in tak bisa membohongi perasaan ini q syang kamu. tapi q juga merasakan sakit dan lesuh pikiran penat perkataan dan juga males untuk sebuah perbuatan kini semua terserah padamu q ikut apa katamu. karna semua q lakukan padamu adalah rasa sayang dan kasih sama kamu. maafkan aku kumohon jangan jadikan ini suatu masalah. pissss buat some one. jgn di bahas lg ya dx.
Minggu, 09 Oktober 2011
kata cinta
Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.
Cinta sebenarnya tidak buta.,Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Tanamlah sebatang pohon cinta yang berdaun kesetian, berbunga ketulusan, berakar kejujuran dan siramilah dengan kasih sayang, pupuklah dengan kepercayaan.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga akan mati kala musim berganti. Cintailah seseorang seperti sungai, kerana sungai akan mengalir selamanya.
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa selalu memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada perpisahan. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Cinta bukanlah matematika yang bisa di hitung, Cinta bukanlah PPKN yang selalu di atur oleh pasal, Cinta bukanlah ekonomi yang kadang untung dan rugi, Tanpa cinta kita takan menjadi seperti ini.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Oh dasyatnya cinta !
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itu tidaklah mudah. Mengenalmu adalah suatu anugerah, Menyakitimu adalah suatu larangan, Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan, Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan.
Permulaan cinta adalah membiarkan seseorang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta sebenarnya tidak buta.,Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Tanamlah sebatang pohon cinta yang berdaun kesetian, berbunga ketulusan, berakar kejujuran dan siramilah dengan kasih sayang, pupuklah dengan kepercayaan.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga akan mati kala musim berganti. Cintailah seseorang seperti sungai, kerana sungai akan mengalir selamanya.
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa selalu memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada perpisahan. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Cinta bukanlah matematika yang bisa di hitung, Cinta bukanlah PPKN yang selalu di atur oleh pasal, Cinta bukanlah ekonomi yang kadang untung dan rugi, Tanpa cinta kita takan menjadi seperti ini.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Oh dasyatnya cinta !
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itu tidaklah mudah. Mengenalmu adalah suatu anugerah, Menyakitimu adalah suatu larangan, Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan, Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan.
Permulaan cinta adalah membiarkan seseorang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Islam melihat cinta dan kasih sebagai fitrah dalam kejadian manusia. Ia adalah satu hubungan suci yang menautkan antara hati. Ia adalah anugerah Allah, sebab itu ia sangat berharga. Cinta yang tulus dan murni adalah karunia Allah. Ia tidak datang menyembah dengan percuma. Allah akan menganugerahkan rasa cinta dan kasih pada mereka yang bersungguh berusaha mencarinya, TETAPI TIDAK BOLEH MELEBIH CINTANYA KEPADA SANG PEMBERI CINTA, YAITU ALLAH SWT.
Rasulullah sentiasa berdoa memohon dikaruniakan cinta dan kasih pada Allah. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: ''Ya Allah, kurniakan padaku cinta dan kasih kepada-Mu serta cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintai-Mu. Cinta mempunyai arti yang luas dan sulit diartikan begitu saja sebab zaman kini banyak orang mengartikan sebisanya dan banyak sebahagian orang mengatakan tidak ada cinta dalam islam.Tapi sebenarnya tidak demikian, islam tidak melarang seseorang untuk mencintai sesuatu tapi harus ada batas nya.Jika rasa cinta itu membawa seseorang kepada perbuatan melanggar syariat maka itu sudah salah. Perasaan cinta itu memang dari segi dzatnya dan bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai dan mecintai,dan perasaan ini adalah normal dan setiap manusia mempunyai rasa itu,jika memandang yang indah kita tidak bisa memungkiri kalau itu memang indah dan keindahan itu tentu sudah ada yang mendisignnya menjadi indah dan itu adalah Allah jika kita kagum kepada keindahan,maka akan tambah kagum kepada sang Pecipta keindahan.
Cinta adalah masalah yang dialami oleh semua manusia. Sebuah bahan perbincangan yang tiada habis dimakan zaman, sumber perdebatan yang tidak pernah kehilangan momentumnya. Entah sudah berapa banyak film dan lagu yang ditulis hanya untuk menceritakan masalah cinta dari berbagai sudut pandang. Cinta adalah sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Allah paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. Allah tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi.
Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika Allah tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya. Allah pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra. sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki- laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki baja, maka Allah pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi Allah ini. Beliau adalah salah satu tokoh utamanya. Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. - tidak bisa dipungkiri lagi - adalah salah satu kisah cinta paling manis yang pernah ditulis oleh sejarah.
Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri tercinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat. Cinta emang dahsyat dan paling indah di bicarakan tapi cinta yang bagaimana yang bisa dikatakan indah adalah cinta yang dibawah keridhaan Allah tanpa hal2 yang di iringi dengan nafsu seperti cinta yang melewati batas andai ketertarikan dan kecintaan, yang akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.
Perasaan cinta ngga bisa di buat2 dia datang dengan sendiri seperti seorang "Umar bin Khattab ra, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah melihat seorang gadis, kemudian aku jatuh cinta kepadanya." Umar berkata, "Itu adalah termasuk sesuatu yang tidak dapat dikendalikan." (HR. Ibnu Hazm).
Dalam kitab Mauqiful Islam minal Hubb, Muhammad Ibrahim Mubarak menyimpulkan apa yang disebut cinta, "Cinta adalah perasaan di luar kehendak dengan daya tarik yang kuat pada seseorang."
Bicara masalah cinta terkadang banyak hal yang di bayangkan karena untuk mengartikan arti cinta itu sulit sebab cinta adalah sesuatu yang abstrak,ada terasa sulit dilihat,terasa tak tersentuh,aneh tapi nyata cinta bisa membuat seseorang menangis dan juga tertawa. Cinta itu merupakan rasa suka dan rasa sayang serta rasa berkasih2an antara lawan jenis bukan mahram dan rasa saling sayang dan saling mencintai dalam masyarakat awam bisa juga di katakan pacaran yang dalam islam sendiri istilah pacaran ini jelas2 tidak tapi bisa juga kalau kita artikan cinta itu kedalam bahasa arab yaitu "Hubb" dan berkasih sayang dan saling mencintai bisa juga dikatakan "Tahaabbub",dimana ini dimaksud adalah seorang lelaki atau seorang wanita yang saling sayang dan saling berkasih2an.
Dan untuk semua ini cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih cinta kepada Allah,karena yang berhak dan layak mendapat cinta yang berlebihan adalah Allah swt,karena Allah jugalah sang Pemberi cinta.Disamping itu Mencintai Allah adalah pilar dasar agama islam,karena seseorang tidak akan menjadi mukmin yang benar keimanannya kecuali dia mencintai Allah dengan sepenuh hatinya,yang lebih besar kecintaannya kepada hal yang lain.Karena semua cinta yang kita berikan kepada Allah akan abadi dan tidak seabadi cinta kepada sesama manusia,dimana apabila kita mencintai seseorang dan apakah mampu orang tersebut memberi ampunan dosa ? tentu tidak,karena penerima taubat dan pemberi ampun adalah Allah swt,yang senantiasa memberi cinta dah rahmatNya kepada kita tanpa henti. Untuk itu semua cintailah sesama umat beriman karena dalam islam kita adalah bersaudara dan apabila mencintai seseorang janganlah sampai pada taraf lebih dari segala2nya sebab bisa saja yang kita cintai didunia akan menjadi yang paling kita benci karena segala sesuatu yang berlebih2an tidak akan baik hasilnya karena Allah juga tidak suka akan yang berlebih2an.
Tetapi sebagai umat manusia kita merasa hebat kalau kita bisa lebih dari yang lain padahal ini salah besar,dan juga kita sebagai umat mukmin tidak sadar akan satu kemaslahatan itu terhadap sesuatu yang dia benci,seperti obat pahit yang ditetapkan Allah mengandung kesembuhan.
Seperti dalam alquran surat al baqarah ayat 216 : "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Juga dalam surat an nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;"Hai orang- orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak"( An-nisa' 19).
Saudara seiman yang di ridhai Allah,saling mencintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita islam,selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam,janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan makanan empuk buat setan iblis,tapi jadikan cinta yang datang kepada kita karena cinta itu memang satu rahmat dari Allah kepada ummatnya,dan apabila mencintai seseorang cintailah dia karena Allah bukan karena apa2 yang dia miliki tapi karena Allah semata dan jadikan juga cintanya kepada kita juga karena Allah bukan karena apa yang ada pada diri kita.
Rasulullah sentiasa berdoa memohon dikaruniakan cinta dan kasih pada Allah. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: ''Ya Allah, kurniakan padaku cinta dan kasih kepada-Mu serta cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintai-Mu. Cinta mempunyai arti yang luas dan sulit diartikan begitu saja sebab zaman kini banyak orang mengartikan sebisanya dan banyak sebahagian orang mengatakan tidak ada cinta dalam islam.Tapi sebenarnya tidak demikian, islam tidak melarang seseorang untuk mencintai sesuatu tapi harus ada batas nya.Jika rasa cinta itu membawa seseorang kepada perbuatan melanggar syariat maka itu sudah salah. Perasaan cinta itu memang dari segi dzatnya dan bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai dan mecintai,dan perasaan ini adalah normal dan setiap manusia mempunyai rasa itu,jika memandang yang indah kita tidak bisa memungkiri kalau itu memang indah dan keindahan itu tentu sudah ada yang mendisignnya menjadi indah dan itu adalah Allah jika kita kagum kepada keindahan,maka akan tambah kagum kepada sang Pecipta keindahan.
Cinta adalah masalah yang dialami oleh semua manusia. Sebuah bahan perbincangan yang tiada habis dimakan zaman, sumber perdebatan yang tidak pernah kehilangan momentumnya. Entah sudah berapa banyak film dan lagu yang ditulis hanya untuk menceritakan masalah cinta dari berbagai sudut pandang. Cinta adalah sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Allah paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. Allah tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi.
Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika Allah tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya. Allah pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra. sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki- laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki baja, maka Allah pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi Allah ini. Beliau adalah salah satu tokoh utamanya. Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. - tidak bisa dipungkiri lagi - adalah salah satu kisah cinta paling manis yang pernah ditulis oleh sejarah.
Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri tercinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat. Cinta emang dahsyat dan paling indah di bicarakan tapi cinta yang bagaimana yang bisa dikatakan indah adalah cinta yang dibawah keridhaan Allah tanpa hal2 yang di iringi dengan nafsu seperti cinta yang melewati batas andai ketertarikan dan kecintaan, yang akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.
Perasaan cinta ngga bisa di buat2 dia datang dengan sendiri seperti seorang "Umar bin Khattab ra, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah melihat seorang gadis, kemudian aku jatuh cinta kepadanya." Umar berkata, "Itu adalah termasuk sesuatu yang tidak dapat dikendalikan." (HR. Ibnu Hazm).
Dalam kitab Mauqiful Islam minal Hubb, Muhammad Ibrahim Mubarak menyimpulkan apa yang disebut cinta, "Cinta adalah perasaan di luar kehendak dengan daya tarik yang kuat pada seseorang."
Bicara masalah cinta terkadang banyak hal yang di bayangkan karena untuk mengartikan arti cinta itu sulit sebab cinta adalah sesuatu yang abstrak,ada terasa sulit dilihat,terasa tak tersentuh,aneh tapi nyata cinta bisa membuat seseorang menangis dan juga tertawa. Cinta itu merupakan rasa suka dan rasa sayang serta rasa berkasih2an antara lawan jenis bukan mahram dan rasa saling sayang dan saling mencintai dalam masyarakat awam bisa juga di katakan pacaran yang dalam islam sendiri istilah pacaran ini jelas2 tidak tapi bisa juga kalau kita artikan cinta itu kedalam bahasa arab yaitu "Hubb" dan berkasih sayang dan saling mencintai bisa juga dikatakan "Tahaabbub",dimana ini dimaksud adalah seorang lelaki atau seorang wanita yang saling sayang dan saling berkasih2an.
Dan untuk semua ini cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih cinta kepada Allah,karena yang berhak dan layak mendapat cinta yang berlebihan adalah Allah swt,karena Allah jugalah sang Pemberi cinta.Disamping itu Mencintai Allah adalah pilar dasar agama islam,karena seseorang tidak akan menjadi mukmin yang benar keimanannya kecuali dia mencintai Allah dengan sepenuh hatinya,yang lebih besar kecintaannya kepada hal yang lain.Karena semua cinta yang kita berikan kepada Allah akan abadi dan tidak seabadi cinta kepada sesama manusia,dimana apabila kita mencintai seseorang dan apakah mampu orang tersebut memberi ampunan dosa ? tentu tidak,karena penerima taubat dan pemberi ampun adalah Allah swt,yang senantiasa memberi cinta dah rahmatNya kepada kita tanpa henti. Untuk itu semua cintailah sesama umat beriman karena dalam islam kita adalah bersaudara dan apabila mencintai seseorang janganlah sampai pada taraf lebih dari segala2nya sebab bisa saja yang kita cintai didunia akan menjadi yang paling kita benci karena segala sesuatu yang berlebih2an tidak akan baik hasilnya karena Allah juga tidak suka akan yang berlebih2an.
Tetapi sebagai umat manusia kita merasa hebat kalau kita bisa lebih dari yang lain padahal ini salah besar,dan juga kita sebagai umat mukmin tidak sadar akan satu kemaslahatan itu terhadap sesuatu yang dia benci,seperti obat pahit yang ditetapkan Allah mengandung kesembuhan.
Seperti dalam alquran surat al baqarah ayat 216 : "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Juga dalam surat an nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;"Hai orang- orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak"( An-nisa' 19).
Saudara seiman yang di ridhai Allah,saling mencintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita islam,selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam,janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan makanan empuk buat setan iblis,tapi jadikan cinta yang datang kepada kita karena cinta itu memang satu rahmat dari Allah kepada ummatnya,dan apabila mencintai seseorang cintailah dia karena Allah bukan karena apa2 yang dia miliki tapi karena Allah semata dan jadikan juga cintanya kepada kita juga karena Allah bukan karena apa yang ada pada diri kita.
Kasih dan cinta itu
“…Rasa hormat adalah asas penting menjalin
hubungan cinta yang suci sesuai dengan aturan
Allah swt. Hormat kepada perintah Allah, ajaran
Rasul serta hormat ke atas hak dan maruah di
antara pasangan amat dititik beratkan ke arah
satu hubungan yang berkekalan.
Seorang lelaki yang jujur terhadap cinta dan kasih
sayang yang terjalin terhadap seorang wanita
tidak sewenang-wenangnya menyentuh tangan
wanita atau memegang erat tubuhnya. Wanita
bukannya objek yang boleh diperalatkan.
Jika ini terjadi, seorang wanita perlu berfikir,
apakah pasangan seperti ini mampu melindungi
dan menjaga maruahnya apabila berkahwin
nanti?
Jika hari ini haknya tergadai kerana seorang yang
dinamakan kekasih, apa kesudahan yang bakal
berlaku satu hari nanti?…”
______________________________________
Istilah cinta amat popular dan menjadi satu
ungkapan setia di bibir-bibir remaja yang
menganggapnya satu kalimah suci dan bererti.
Ada yang berbangga memiliki seorang kekasih
yang setia dan mula memasang angan-angan
untuk mendirikan rumah tangga bersama
pasangan pilihan.
Fanomena ini berlanjutan dari bangku sekolah
lagi malah adakalanya membawa kepada
sesuatu di luar jangkauan
Cinta perlu
difahami. Semestinya seorang remaja
perlu memahami kehendak dan definisi yang
tepat.
Tanya pada diri, sama ada cinta hanya sekadar
gelojak perasaan serta rasa tertarik antara satu
sama lain cukup untuk menjelaskan maksudnya?
Di dalam artikel bertajuk Hakikat Percintaan
Dalam Islam, rasa hati yang dinamakan cinta
merupakan satu perasaan yang semulajadi di
alami oleh setiap insan baik muda mahupun tua.
Allah telah menganugerahkan manusia naluri
untuk meneruskan keturunan (salah satunya,
menyukai pasangan berlainan jantina) atau
dikenali dengan gharizah Al-Nau’.
Ini merupakan salah satu naluri manusia dari yang
tiga iaitu gharizah Al-baqa’ (naluri untuk
meneruskan kehidupan dan mempertahankan),
gharizah Al-Tadayyun (naluri untuk menyembah
dan beragama) dan gharizah Al-Nau’.
Jadi adanya perasaan itu sememangnya sudah
fitrah manusia dan perkara ini wajar dan tidak
haram di
sisi Islam.
Dalam keadaan ini, manusia perlu memahami
kedudukan cintanya dan ke mana hala tuju
seterusnya.
Malangnya remaja hilang punca dan meletakkan
satu kesimpulan yang mudah tentang hakikat
cinta.
Cinta perlu difahami sebagai satu rasa kasih
sayang yang penuh rasa hormat, tanggungjawab,
kesetiaan, komitmen, keikhlasan, bermaruah dan
ada matlamat.
Jika ciri-ciri ini tidak ada dalam apa yang
dikatakan sebagai cinta, maka hubungan
sedemikian sekadar satu permainan dan kepura-
puraan sahaja.
Konsep cinta dalam Islam meletakkan satu aturan
yang sistematik dan teratur tanpa mengabaikan
hubungan antara manusia dan Allah.
Atas dasar ini, Islam meletakkan cinta pada satu
kedudukan yang bermaruah dan bernilai baik bagi
pihak lelaki dan perempuan.
Ke mana hala tujunya destinasi cinta remaja?
Adakah setakat mengisi usia remaja dan
adakalanya putus di tengah
jalan?
Mungkin destinasi cinta remaja yang diingini lebih
kepada konsep ala Barat yang disifatkan penuh
romantis dan indah.
Mulianya cinta berlandaskan Islam kerana cinta
yang dibina bermatlamat. Kerana ingin mendapat
kasih sayang tuhan, manusia sedia berkongsi
rasa cinta dan kasih sayang sesama insan.
Kerana inginkan kasih sayang tuhan jualah,
masing-masing ingin selamat-menyelamatkan
antara satu sama lain dari segi hubungan dan
kehidupan di dunia untuk mengejar sesuatu yang
abadi di akhirat.
Cinta yang dibina bukan cinta kosong tetapi cinta
yang punya pengertian yang luhur dan hanya
dapat dirasakan dengan jiwa yang bersih yang
sentiasa mencari tuhan
hubungan cinta yang suci sesuai dengan aturan
Allah swt. Hormat kepada perintah Allah, ajaran
Rasul serta hormat ke atas hak dan maruah di
antara pasangan amat dititik beratkan ke arah
satu hubungan yang berkekalan.
Seorang lelaki yang jujur terhadap cinta dan kasih
sayang yang terjalin terhadap seorang wanita
tidak sewenang-wenangnya menyentuh tangan
wanita atau memegang erat tubuhnya. Wanita
bukannya objek yang boleh diperalatkan.
Jika ini terjadi, seorang wanita perlu berfikir,
apakah pasangan seperti ini mampu melindungi
dan menjaga maruahnya apabila berkahwin
nanti?
Jika hari ini haknya tergadai kerana seorang yang
dinamakan kekasih, apa kesudahan yang bakal
berlaku satu hari nanti?…”
______________________________________
Istilah cinta amat popular dan menjadi satu
ungkapan setia di bibir-bibir remaja yang
menganggapnya satu kalimah suci dan bererti.
Ada yang berbangga memiliki seorang kekasih
yang setia dan mula memasang angan-angan
untuk mendirikan rumah tangga bersama
pasangan pilihan.
Fanomena ini berlanjutan dari bangku sekolah
lagi malah adakalanya membawa kepada
sesuatu di luar jangkauan
Cinta perlu
difahami. Semestinya seorang remaja
perlu memahami kehendak dan definisi yang
tepat.
Tanya pada diri, sama ada cinta hanya sekadar
gelojak perasaan serta rasa tertarik antara satu
sama lain cukup untuk menjelaskan maksudnya?
Di dalam artikel bertajuk Hakikat Percintaan
Dalam Islam, rasa hati yang dinamakan cinta
merupakan satu perasaan yang semulajadi di
alami oleh setiap insan baik muda mahupun tua.
Allah telah menganugerahkan manusia naluri
untuk meneruskan keturunan (salah satunya,
menyukai pasangan berlainan jantina) atau
dikenali dengan gharizah Al-Nau’.
Ini merupakan salah satu naluri manusia dari yang
tiga iaitu gharizah Al-baqa’ (naluri untuk
meneruskan kehidupan dan mempertahankan),
gharizah Al-Tadayyun (naluri untuk menyembah
dan beragama) dan gharizah Al-Nau’.
Jadi adanya perasaan itu sememangnya sudah
fitrah manusia dan perkara ini wajar dan tidak
haram di
sisi Islam.
Dalam keadaan ini, manusia perlu memahami
kedudukan cintanya dan ke mana hala tuju
seterusnya.
Malangnya remaja hilang punca dan meletakkan
satu kesimpulan yang mudah tentang hakikat
cinta.
Cinta perlu difahami sebagai satu rasa kasih
sayang yang penuh rasa hormat, tanggungjawab,
kesetiaan, komitmen, keikhlasan, bermaruah dan
ada matlamat.
Jika ciri-ciri ini tidak ada dalam apa yang
dikatakan sebagai cinta, maka hubungan
sedemikian sekadar satu permainan dan kepura-
puraan sahaja.
Konsep cinta dalam Islam meletakkan satu aturan
yang sistematik dan teratur tanpa mengabaikan
hubungan antara manusia dan Allah.
Atas dasar ini, Islam meletakkan cinta pada satu
kedudukan yang bermaruah dan bernilai baik bagi
pihak lelaki dan perempuan.
Ke mana hala tujunya destinasi cinta remaja?
Adakah setakat mengisi usia remaja dan
adakalanya putus di tengah
jalan?
Mungkin destinasi cinta remaja yang diingini lebih
kepada konsep ala Barat yang disifatkan penuh
romantis dan indah.
Mulianya cinta berlandaskan Islam kerana cinta
yang dibina bermatlamat. Kerana ingin mendapat
kasih sayang tuhan, manusia sedia berkongsi
rasa cinta dan kasih sayang sesama insan.
Kerana inginkan kasih sayang tuhan jualah,
masing-masing ingin selamat-menyelamatkan
antara satu sama lain dari segi hubungan dan
kehidupan di dunia untuk mengejar sesuatu yang
abadi di akhirat.
Cinta yang dibina bukan cinta kosong tetapi cinta
yang punya pengertian yang luhur dan hanya
dapat dirasakan dengan jiwa yang bersih yang
sentiasa mencari tuhan
Rabu, 13 Juli 2011
Materi pokok BK
Perkembangan bimbingan konseling Bimbingan adalah ; Secara umum apat di artikan sebagai bantuan tetapi tidak semua bantuan merupakan bimbingan contoh seorng kakak membantu adiknya memakaikan sepatu bantuan seperti itu bukan merupakan bimbingan
Bimbingan menurut pendapat Ahli
Dari Year Book Of Education 1995 Bimbingan adalah Suatu proses membantu individu dalam melaluiusahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuanya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Menurut wingkal Bimbingan BerartiPembritahuan bantuan kepada seseorang ataukelompok orang dalam membauat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian dri dalam tuntunan hidup.
Menurut ketut suhardi bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar.
menurut Prayitno : bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka dapat berkembang sendiri menjadi pribadi2 yang mandiri. antara lain.
1. mengenal diri sendiri dan lingkungan
2. menerima diri sendiri dan lingkunganya secara positif dan dinamis
3 mengambil keputusanya sendiri
4. mengarahkan diri
5. mewujudkn diri
KETERANGAN
1. mengenal diri sendiri dalam arti
- Mengenal kekuatan serta kekurangan /kelemhan yang ada pada dirinya
- lingkungan lingkungan keluarga sekolah, perkerja dan asyarakat
- memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri mereka sendiri.
2. menerima diri sendiri dan lingkunganya secara positif dan dinamis
- Diharpkan siswa tidak sengaja menjual kekuatan yang dimilikinya da mengenal lingkungan yang baik saja namun mereka harus mengenal juga kekurangan dan keterbaasana diri mereka
3. mengambil keputusanya sendiri
- minsalnya : penelitian jurusan yang akan mereka masuki pemilihan perkerjaan yang akan mereka masuki
4. mengarahkan diri sejalan yang ketiga untuk mengarahkan sisiwa kepada sesuatu sesuai dengan bakat dan minat kemampuan yang ada pada mereka.
Bakat : kemampuan yang bersipat Alamiah atau kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan melaluilatihan pendidikan
Minat merupakan : kecenderungan terhadapa sesuatu kesukaan kegemaran atau kesenangan terhadap kegiatan.
5. mewujudkan diri sendiri
dari 1234 pada akhirnya siswa daiharpakan merealisaisikan diri sendiri oleh sebab itu bmbingan konseling berussaah agar siswa dalam bertindak benar-benar dapat mengambarkan diri mereka. yang sebenarnya.
Untuk memudahakan bimbingan prayino menulis kata kata bimbingan
B.Bantuan I.Indvidu M. mandiri B. BaHan I: Interaksi N. nasehat G : gagasan A. Asuahan N. Norma
Pengertain Konseling
Kutipan DJumhur dan M.Surya Konseling adalah Pertalian timbal balik antara dua orang individu diaman sesoerang Counsiler Membantu yang lain ( Counselle )
Rogers : Konseling Adalah sebauah rangakai kegiatan hubungan langsung dengan individu dan tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merobah sikap adn tingkah lakunya.
Psikotrafi ; Suatu proses jangkah panjang yang berhubungan dengan upaya rekontruksi pada diri manusia untuk membantu mengubah struktur kepribadian yang baik.
Agar koselig dapat berjalan dengan baik diprlukan keahlian tertentu minsalnya
a. ah;li dalam memahami individu yang sedang dihadapi
b. ahli dalam menemukan dan menccari kemungkinan yang tersedia bagi klain.
Q s. Al-A'raf ( Tempat tertinggi)
Ayat 199 Khuzil afwa wa murbil urfi wa arid aniil jahilin
artinya : jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakn maruf serta berpalinglah dengan orang orang yang bodoh.
Ayat 200 Yang artinya jika Kami ditimpah suatu godaan syetan maka berlindunglah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui
Pnertian bimbingan koseling menurut Agama menurut H.M. Arifin 1982 : 2 Yaitu memberikan bantuan kepada oarang yang mengalami kesulitan lahiriah maupun bhatinia menyangkut kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
Masalah masalah yang sering dihadapi oleh individu antara lain
1. menurunya prestasi belajar
2. kelanjutan sekolah sesuai dengan kemampuanya
penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan keluarga
4. kesukaran dalam belajar
kesulitan dalam pergaulan
6. menentukan jenis dalam sebauah perkerjaan
menentukan pasangan hidup.
HUBUNGAN BIMBINGAN KONSELING, TUJUAN, FUNGSI SIPAT-SPIAT PRISIP aZAS BK
Hubungan Bk
disekolah pelayanan bimbingan dapat diberikan melalui berbagai cara dengan kegiatan seerti
a. pemberian informasi
b. pengajaran perbaikan
c. bimbingan kelompok konseling dan lain sebagainya
Fungsi BK
1. Pemahaman untuk dapat menghasilakn pemahaman tentang sesuatu oleh pihak -pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik ( fase perkembangan secara wajar
2. menyalurkan : membantu sisiwa mendapatkan lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya minsalnya memilih program jurussan, jenis sekolah, sambungan lapangan kerja
3. mengadaptasikan : membantu siswa mendapatkan progaram pendidikan dengan keadaaan masing masing, siswa minsalnya : membantu staf sekolah ( guru ) untukl menyesuaikan program pengajaran sesuai dengan potensi dirnya.
4. Menyesuaikan :Membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
5. pencegahan : membantu siswa menghindari kemungkinan terjadinya hambatan
6. perbaikan : membnatu siswa untuk memperbaiki kondisi siswa yang dipandang kurang memadai.
Perinsip-prinsip BK
Bimbingan menurut pendapat Ahli
Dari Year Book Of Education 1995 Bimbingan adalah Suatu proses membantu individu dalam melaluiusahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuanya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Menurut wingkal Bimbingan BerartiPembritahuan bantuan kepada seseorang ataukelompok orang dalam membauat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian dri dalam tuntunan hidup.
Menurut ketut suhardi bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar.
menurut Prayitno : bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka dapat berkembang sendiri menjadi pribadi2 yang mandiri. antara lain.
1. mengenal diri sendiri dan lingkungan
2. menerima diri sendiri dan lingkunganya secara positif dan dinamis
3 mengambil keputusanya sendiri
4. mengarahkan diri
5. mewujudkn diri
KETERANGAN
1. mengenal diri sendiri dalam arti
- Mengenal kekuatan serta kekurangan /kelemhan yang ada pada dirinya
- lingkungan lingkungan keluarga sekolah, perkerja dan asyarakat
- memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri mereka sendiri.
2. menerima diri sendiri dan lingkunganya secara positif dan dinamis
- Diharpkan siswa tidak sengaja menjual kekuatan yang dimilikinya da mengenal lingkungan yang baik saja namun mereka harus mengenal juga kekurangan dan keterbaasana diri mereka
3. mengambil keputusanya sendiri
- minsalnya : penelitian jurusan yang akan mereka masuki pemilihan perkerjaan yang akan mereka masuki
4. mengarahkan diri sejalan yang ketiga untuk mengarahkan sisiwa kepada sesuatu sesuai dengan bakat dan minat kemampuan yang ada pada mereka.
Bakat : kemampuan yang bersipat Alamiah atau kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan melaluilatihan pendidikan
Minat merupakan : kecenderungan terhadapa sesuatu kesukaan kegemaran atau kesenangan terhadap kegiatan.
5. mewujudkan diri sendiri
dari 1234 pada akhirnya siswa daiharpakan merealisaisikan diri sendiri oleh sebab itu bmbingan konseling berussaah agar siswa dalam bertindak benar-benar dapat mengambarkan diri mereka. yang sebenarnya.
Untuk memudahakan bimbingan prayino menulis kata kata bimbingan
B.Bantuan I.Indvidu M. mandiri B. BaHan I: Interaksi N. nasehat G : gagasan A. Asuahan N. Norma
Pengertain Konseling
Kutipan DJumhur dan M.Surya Konseling adalah Pertalian timbal balik antara dua orang individu diaman sesoerang Counsiler Membantu yang lain ( Counselle )
Rogers : Konseling Adalah sebauah rangakai kegiatan hubungan langsung dengan individu dan tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merobah sikap adn tingkah lakunya.
Psikotrafi ; Suatu proses jangkah panjang yang berhubungan dengan upaya rekontruksi pada diri manusia untuk membantu mengubah struktur kepribadian yang baik.
Agar koselig dapat berjalan dengan baik diprlukan keahlian tertentu minsalnya
a. ah;li dalam memahami individu yang sedang dihadapi
b. ahli dalam menemukan dan menccari kemungkinan yang tersedia bagi klain.
Q s. Al-A'raf ( Tempat tertinggi)
Ayat 199 Khuzil afwa wa murbil urfi wa arid aniil jahilin
artinya : jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakn maruf serta berpalinglah dengan orang orang yang bodoh.
Ayat 200 Yang artinya jika Kami ditimpah suatu godaan syetan maka berlindunglah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui
Pnertian bimbingan koseling menurut Agama menurut H.M. Arifin 1982 : 2 Yaitu memberikan bantuan kepada oarang yang mengalami kesulitan lahiriah maupun bhatinia menyangkut kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
Masalah masalah yang sering dihadapi oleh individu antara lain
1. menurunya prestasi belajar
2. kelanjutan sekolah sesuai dengan kemampuanya
penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan keluarga
4. kesukaran dalam belajar
kesulitan dalam pergaulan
6. menentukan jenis dalam sebauah perkerjaan
menentukan pasangan hidup.
HUBUNGAN BIMBINGAN KONSELING, TUJUAN, FUNGSI SIPAT-SPIAT PRISIP aZAS BK
Hubungan Bk
disekolah pelayanan bimbingan dapat diberikan melalui berbagai cara dengan kegiatan seerti
a. pemberian informasi
b. pengajaran perbaikan
c. bimbingan kelompok konseling dan lain sebagainya
Fungsi BK
1. Pemahaman untuk dapat menghasilakn pemahaman tentang sesuatu oleh pihak -pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik ( fase perkembangan secara wajar
2. menyalurkan : membantu sisiwa mendapatkan lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya minsalnya memilih program jurussan, jenis sekolah, sambungan lapangan kerja
3. mengadaptasikan : membantu siswa mendapatkan progaram pendidikan dengan keadaaan masing masing, siswa minsalnya : membantu staf sekolah ( guru ) untukl menyesuaikan program pengajaran sesuai dengan potensi dirnya.
4. Menyesuaikan :Membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
5. pencegahan : membantu siswa menghindari kemungkinan terjadinya hambatan
6. perbaikan : membnatu siswa untuk memperbaiki kondisi siswa yang dipandang kurang memadai.
Perinsip-prinsip BK
Minggu, 26 Juni 2011
pantoen dusun
Lum sakit di sugek kace,
disungak bulu darah_e ngen rede.
Lum sakit putus cinte,
idup bemadu entahke bae.
Aman ole berat, berat...
Bekese berat di nyuk batu.
Aman ole di pantau nyimbet, nyimbet.
Bekese betinenye seragi antu.
Done_
disungak bulu darah_e ngen rede.
Lum sakit putus cinte,
idup bemadu entahke bae.
Aman ole berat, berat...
Bekese berat di nyuk batu.
Aman ole di pantau nyimbet, nyimbet.
Bekese betinenye seragi antu.
Done_
Minggu, 19 Juni 2011
makalah spi bagi mahasiswa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, yaitu setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali namun Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal dan penghianatan dari orang-orang Khawarij dan Syi'ah dan terakhir terbunuhnya Ali bin Abi Thalib.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah.
Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Meskipun keberhasilan banyak dicapai daulah ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun) mulai diperkenalkan,
dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Muawiyah bin Abu Sufyan dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Bizantium, istilah khalifah tetap digunakan, namun Muawiyah bin Abu Sufyan memberikan interprestasi sendiri dari kata-kata tersebut dimana khalifah Allah dalam pengertian penguasa yang diangkat oleh Allah.
Dan kemudian Muawiyah bin Abu Sufyan dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memenuhi syarat dari mata kulyah Sejarah Pendidikan Islam.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah ?
2. Bagaimana Perkembangan lembaga pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah?
3. Sebutkan Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah?
4. Sebutkan Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah
Setelah pada tanggal 20 Ramadhan 40 H Ali ditikam oleh Ibnu Muljam, salah satu pengikut Khawarij, kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya (Hasan bin Ali) selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata sangat lemah sementara pengaruh Muawiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjannjian damai. Perjanjian itu dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam suatu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah bin Abi Sufiyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa Khulafa’ur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politikIslam.
Muawiyyah adalah pendiri dinasti Umayyah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hidun binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd Syan ibn Abd Manaf. Sebagai keturunan Abd Manaf, Muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad. Ia masuk Islam pada hari penaklukkan kota Mekkah (Fathul Mekkah) bersama penduduk Mekkah lainnya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 tahun.
Mu’awiyah (memerintah661-680) adalah orang yang bertanggung jawab atas perubahan sistem sukses kepemimpinannya dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan kepada yang bersifat keturunan. Bani Umayyah berhasil mengokohkan kekhilafahan di Damascus selama 90 tahun (661-750).
Pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damascus menandai era baru. Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai Bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya Al-Kitabah, Al-Hijabah, Organisasi Keuangan, Organisasi Kehakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
B. Perkembangan lembaga pendidikan Islam
Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Kajian ilmu yang ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu: kedokteran, filsafat, astronomi atau perbintangan, ilmu pasti, sastra, seni baik itu seni bangunan, seni rupa, amuoun seni suara.
Pada masa khalifah-khalifah Rasyidin dan Umayyah sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti masa sekarang. Tingkat pertama ialah Kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok Agama Islam. Setelah tamat Al-Qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid. Pelajaran di masjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada tingkat menengah gurunya belumlah ulama besar, sedangkan pada tingkat tingginya gurunya ulama yang dalam ilmunya dan masyhur ke’aliman dan kesalehannya.
Umumnya pelajaran diberikan guru kepada murid-murid seorang demi seorang. Baik di Kuttab atau di Masjid pada tingkat menengah. Pada tingkat tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu halaqah yang dihadiri oleh pelajar bersama-sama.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada Kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana, yaitu:
a.Belajar membaca dan menulis
b.Membaca Al-Qur’an dan menghafalnya
c.Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti cara wudhu, shalat, puasa dan sebagainya.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari:
a. Al-Qur’an dan tafsirannya.
b. Hadis dan mengumpulkannya.
c. Fiqh (tasri’).
Pemerintah dinasti Umayyah menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Memberikan dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan dengan penyediaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dan para ulama mau melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukan kaderisasi ilmu. Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini adalah:
1. Ilmu agama, seperti: Al-Qur’an, Hadist, dan Fiqh. Proses pembukuan Hadist terjadi pada masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz sejak saat itulah hadist mengalami perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah Al Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segla ilmu yang mempelajari bahasa, nahu, saraf, dan lain-lain.
4. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.
Ada dinemika tersendiri yang menjadi karakteristik pendidikan Islam pada waktu itu, yakni dibukanya wacana kalam yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Sebagaimana dipahami dari konstitusi sejarah Bani Umayyah yang bersamaan dengan kelahirannya hadir pula tentang orang yang berbuat dosa besar, wacana kalam tidak dapat dihindari dari perbincangan kesehariannya, meskipun wacana ini dilatarbelakangi oleh faktor-faktor politis. Perbincangan ini kemudian telah melahirkan sejumlah kelompok yang memiliki paradigmas berpikir secara mandiri.
Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.
C. Berdirinya madrasah serta Universitas
Madrasah adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan islam. Madrasah merupakan perkembangan dari mesjid. Perluasan negara Islam bukanlah perluasan dengan merobohkan dan menghancurkan, bahkan perluasan dengan teratur diikuti oleh ulama-ulama dan guru-guru agama yang turut bersama-sama tentara Islam. Pusat pendidikan telah tersebar di kota-kota besar sebagai berikut:Di kota Mekkah dan Madinah (HIjaz). Di kota Basrah dan Kufah (Irak). Di kota Damsyik dan Palestina (Syam). Di kota Fistat (Mesir).
Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah adalah sebagai berikut:
1) Madrasah Mekkah: Guru pertama yang mengajar di Makkah, sesudah penduduk Mekkah takluk, ialah Mu’az bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al Qur’an dan mana yang halal dan haram dalam Islam. Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan Abdullah bin Abbas pergi ke Mekkah, lalu mengajar disana di Masjidil Haram. Ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra. Abdullah bin Abbaslah pembangunan madrasah Mekkah, yang termasyur seluruh negeri Islam.
2) Madrasah Madinah: Madrasah Madinah lebih termasyur dan lebih dalam ilmunya, karena di sanalah tempat tinggal sahabat-sahabat nabi. Berarti disana banyak terdapat ulama-ulama terkemuka.
3) Madrasah Basrah: Ulama sahabat yang termasyur di Basrah ialah Abu Musa Al-asy’ari dan Anas bin Malik. Abu Musa Al-Asy’ari adalah ahli fiqih dan ahli hadist, serta ahli Al Qur’an. Sedangkan Abas bin Malik termasyhur dalam ilmu hadis. Al-Hasan Basry sebagai ahli fiqh, juga ahli pidato dan kisah, ahli fikir dan ahli tasawuf. Ia bukan saja mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada pelajar-pelajar, bahkan juga mengajar orang banyak dengan mengadakan kisah-kisah di masjid Basrah.
4) Madrasah Kufah: Madrasah Ibnu Mas’ud di Kufah melahirkan enam orang ulama besar, yaitu: ‘Alqamah, Al-Aswad, Masroq, ‘Ubaidah, Al-Haris bin Qais dan ‘Amr bin Syurahbil. Mereka itulah yang menggantikan Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud. Bahkan mereka pergi ke Madinah.
5) Madrasah Damsyik (Syam): Setelah negeri Syam (Syria) menjadi sebagian negara Islam dan penduduknya banyak memeluk agama Islam. Maka negeri Syam menjadi perhatian para Khilafah. Madrasah itu melahirkan imam penduduk Syam, yaitu Abdurrahman Al-Auza’iy yang sederajat ilmunya dengan Imam Malik dan Abu-Hanafiah. Mazhabnya tersebar di Syam sampai ke Magrib dan Andalusia. Tetapi kemudian mazhabnya itu lenyap, karena besar pengaruh mazhab Syafi’I dan Maliki.
6) Madrasah Fistat (Mesir): Setelah Mesir menjadi negara Islam ia menjadi pusat ilmu-ilmu agama. Ulama yang mula-mula madrasah di Mesir ialah Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘As, yaitu di Fisfat (Mesir lama). Ia ahli hadis dengan arti kata yang sebenarnya. Karena ia bukan saja menghafal hadis-hadis yang didengarnya dari Nabi SAW, melainkan juga dituliskannya dalam buku catatan, sehingga ia tidak lupa atau khilaf meriwayatkan hadis-hadis itu kepada murid-muridnya. Oleh karena itu banyak sahabat dan tabi’in meriwayatkan hadis-hadis dari padanya.
Karena pelajar-pelajar tidak mencukupkan belajar pada seorang ulama di negeri tempat tinggalnya, melainkan mereka melawat ke kota yang lain untuk melanjutkan ilmunya. Pelajar Mesir melawat ke Madinah, pelajar Madinah melawat ke Kufah, pelajar Kufah melawat Syam, pelajar Syam melawat kian kemari dan begitulah seterusnya. Dengan demikian dunia ilmu pengetahuan tersebar seluruh kota-kota di Negara Islam.
D. Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya
a. Imam Asy’ari (260-324H. /874-936M.)
Nama lengkapnya Abu Hasan’Ali bin Ismail al Asy’ari,lahir di Basyrah. Beliau adalah pelopor berdirinya aliran Ahlus Sunnah Waljama’ah (ASWAJA) . Beliau paham betul tentang ajaran Mu’tazilah yang sangat mengandalkan akal pikiran,maka akhirnya ia keluar dan kembali kepada ajaran islam yang murni,yakni ajaran yang telah digariskan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
b. Imam Syafi’I (150-204H. /767-820M.)
Nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i Al-Muthollibi, lahir di Ghuzah. Beliau termasuk pendiri Madzhab Empat dan Mujtahid Mutlaq.
c. Al Khawarizmi (780-850M.)
Al Khawarizmi lahir di Bagdad. Beliau adalah pendiri ilmu aljabar,dan sistem algorithme adalah diambil dari Al Khawarizmi yang telah merombak matematika barat .
Karyanya antara lain:
1) Buku Aljabar wal Muqabbala yang sudah terkenal di dunia.
d. Al Battani (877-919M.)
Beliau menulis “dengan ilmu bintang-bintang”,manusia mendapatkan bukti tentang keEsaan Tuhan dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari paparan makalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi sosial politik pada masa Bani Umayyah ialah.
Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai Bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah, dibentuknya Al-Kitabah, Al-Hijabah, Organisasi Keuangan, Organisasi Kehakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
Selain itu perkembangan lembaga pendidikan islam Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.
Adapun madrasah-madrasah yang terdapat pada masa Bani Umayyah yaitu : Madrasah Mekkah, Madrasah Madinah, Madrasah Basrah, Madrasah Kufah, Madrasah Damsyik (Syam), Madrasah Fistat (Mesir).
Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya
a. Imam Asy’ari (260-324H. /874-936M.)
Nama lengkapnya Abu Hasan’Ali bin Ismail al Asy’ari,lahir di Basyrah. Beliau adalah pelopor berdirinya aliran Ahlus Sunnah Waljama’ah (ASWAJA) . Beliau paham betul tentang ajaran Mu’tazilah yang sangat mengandalkan akal pikiran.
b. Imam Syafi’I (150-204H. /767-820M.)
Nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i Al-Muthollibi, lahir di Ghuzah. Beliau termasuk pendiri Madzhab Empat dan Mujtahid Mutlaq.
c. Al Khawarizmi (780-850M.)
Al Khawarizmi lahir di Bagdad. Beliau adalah pendiri ilmu aljabar,dan sistem algorithme adalah diambil dari Al Khawarizmi yang telah merombak matematika barat .
Karyanya antara lain:
1) Buku Aljabar wal Muqabbala yang sudah terkenal di dunia.
d. Al Battani (877-919M.)
Beliau menulis “dengan ilmu bintang-bintang”,manusia mendapatkan bukti tentang keEsaan Tuhan dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/ mahasiswi STI Tar agar bisa memahami dan mengerti isi dari makalah yang kami sajikan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asrahah,Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta: Logos, 1999).
www.google.com,” Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah”. (Senin 4 april 2011). 15.00
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga kita dapat menikmati hidup yang penuh berkah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kulyah Sejarah Pendidikan Islam program strata I (S1) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Makalah ini disusun berdasarkan hasil pencarian bahan dan materi yang kami dapat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini hingga masih terlalu jauh kesempurnaan, hal ini penulis sadari karena keterbatasan dan kemampuan penulis dalam mengembangkan serta mengapresiasikan makalah ini.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/ mahasiswi sekolah tinggi ilmu tarbiyah muara enim
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini, baik moril maupun materil.
Demikian, semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Muara Enim, Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi Hal
Kaper Depan ………………………………………………………………...........
Kata Pengantar ……………………………………………………………………i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………….........1
B. Tujuan ………………………………………………………………......1
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah ………………...3
B. Perkembangan lembaga pendidikan Islam ……………………………...4
C. Berdirinya madrasah serta Universitas …………………………………..6
D. Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya ……………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………….…..9
B. Saran ……………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, yaitu setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali namun Hasan bin Ali menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal dan penghianatan dari orang-orang Khawarij dan Syi'ah dan terakhir terbunuhnya Ali bin Abi Thalib.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah.
Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Meskipun keberhasilan banyak dicapai daulah ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun) mulai diperkenalkan,
dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Muawiyah bin Abu Sufyan dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Bizantium, istilah khalifah tetap digunakan, namun Muawiyah bin Abu Sufyan memberikan interprestasi sendiri dari kata-kata tersebut dimana khalifah Allah dalam pengertian penguasa yang diangkat oleh Allah.
Dan kemudian Muawiyah bin Abu Sufyan dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memenuhi syarat dari mata kulyah Sejarah Pendidikan Islam.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah ?
2. Bagaimana Perkembangan lembaga pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah?
3. Sebutkan Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah?
4. Sebutkan Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah
Setelah pada tanggal 20 Ramadhan 40 H Ali ditikam oleh Ibnu Muljam, salah satu pengikut Khawarij, kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya (Hasan bin Ali) selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata sangat lemah sementara pengaruh Muawiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjannjian damai. Perjanjian itu dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam suatu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah bin Abi Sufiyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa Khulafa’ur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politikIslam.
Muawiyyah adalah pendiri dinasti Umayyah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hidun binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd Syan ibn Abd Manaf. Sebagai keturunan Abd Manaf, Muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad. Ia masuk Islam pada hari penaklukkan kota Mekkah (Fathul Mekkah) bersama penduduk Mekkah lainnya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 tahun.
Mu’awiyah (memerintah661-680) adalah orang yang bertanggung jawab atas perubahan sistem sukses kepemimpinannya dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan kepada yang bersifat keturunan. Bani Umayyah berhasil mengokohkan kekhilafahan di Damascus selama 90 tahun (661-750).
Pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damascus menandai era baru. Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai Bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya Al-Kitabah, Al-Hijabah, Organisasi Keuangan, Organisasi Kehakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
B. Perkembangan lembaga pendidikan Islam
Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Kajian ilmu yang ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu: kedokteran, filsafat, astronomi atau perbintangan, ilmu pasti, sastra, seni baik itu seni bangunan, seni rupa, amuoun seni suara.
Pada masa khalifah-khalifah Rasyidin dan Umayyah sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti masa sekarang. Tingkat pertama ialah Kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok Agama Islam. Setelah tamat Al-Qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid. Pelajaran di masjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada tingkat menengah gurunya belumlah ulama besar, sedangkan pada tingkat tingginya gurunya ulama yang dalam ilmunya dan masyhur ke’aliman dan kesalehannya.
Umumnya pelajaran diberikan guru kepada murid-murid seorang demi seorang. Baik di Kuttab atau di Masjid pada tingkat menengah. Pada tingkat tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu halaqah yang dihadiri oleh pelajar bersama-sama.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada Kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana, yaitu:
a.Belajar membaca dan menulis
b.Membaca Al-Qur’an dan menghafalnya
c.Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti cara wudhu, shalat, puasa dan sebagainya.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari:
a. Al-Qur’an dan tafsirannya.
b. Hadis dan mengumpulkannya.
c. Fiqh (tasri’).
Pemerintah dinasti Umayyah menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Memberikan dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan dengan penyediaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dan para ulama mau melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukan kaderisasi ilmu. Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini adalah:
1. Ilmu agama, seperti: Al-Qur’an, Hadist, dan Fiqh. Proses pembukuan Hadist terjadi pada masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz sejak saat itulah hadist mengalami perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah Al Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segla ilmu yang mempelajari bahasa, nahu, saraf, dan lain-lain.
4. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.
Ada dinemika tersendiri yang menjadi karakteristik pendidikan Islam pada waktu itu, yakni dibukanya wacana kalam yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Sebagaimana dipahami dari konstitusi sejarah Bani Umayyah yang bersamaan dengan kelahirannya hadir pula tentang orang yang berbuat dosa besar, wacana kalam tidak dapat dihindari dari perbincangan kesehariannya, meskipun wacana ini dilatarbelakangi oleh faktor-faktor politis. Perbincangan ini kemudian telah melahirkan sejumlah kelompok yang memiliki paradigmas berpikir secara mandiri.
Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.
C. Berdirinya madrasah serta Universitas
Madrasah adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan islam. Madrasah merupakan perkembangan dari mesjid. Perluasan negara Islam bukanlah perluasan dengan merobohkan dan menghancurkan, bahkan perluasan dengan teratur diikuti oleh ulama-ulama dan guru-guru agama yang turut bersama-sama tentara Islam. Pusat pendidikan telah tersebar di kota-kota besar sebagai berikut:Di kota Mekkah dan Madinah (HIjaz). Di kota Basrah dan Kufah (Irak). Di kota Damsyik dan Palestina (Syam). Di kota Fistat (Mesir).
Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah adalah sebagai berikut:
1) Madrasah Mekkah: Guru pertama yang mengajar di Makkah, sesudah penduduk Mekkah takluk, ialah Mu’az bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al Qur’an dan mana yang halal dan haram dalam Islam. Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan Abdullah bin Abbas pergi ke Mekkah, lalu mengajar disana di Masjidil Haram. Ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra. Abdullah bin Abbaslah pembangunan madrasah Mekkah, yang termasyur seluruh negeri Islam.
2) Madrasah Madinah: Madrasah Madinah lebih termasyur dan lebih dalam ilmunya, karena di sanalah tempat tinggal sahabat-sahabat nabi. Berarti disana banyak terdapat ulama-ulama terkemuka.
3) Madrasah Basrah: Ulama sahabat yang termasyur di Basrah ialah Abu Musa Al-asy’ari dan Anas bin Malik. Abu Musa Al-Asy’ari adalah ahli fiqih dan ahli hadist, serta ahli Al Qur’an. Sedangkan Abas bin Malik termasyhur dalam ilmu hadis. Al-Hasan Basry sebagai ahli fiqh, juga ahli pidato dan kisah, ahli fikir dan ahli tasawuf. Ia bukan saja mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada pelajar-pelajar, bahkan juga mengajar orang banyak dengan mengadakan kisah-kisah di masjid Basrah.
4) Madrasah Kufah: Madrasah Ibnu Mas’ud di Kufah melahirkan enam orang ulama besar, yaitu: ‘Alqamah, Al-Aswad, Masroq, ‘Ubaidah, Al-Haris bin Qais dan ‘Amr bin Syurahbil. Mereka itulah yang menggantikan Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud. Bahkan mereka pergi ke Madinah.
5) Madrasah Damsyik (Syam): Setelah negeri Syam (Syria) menjadi sebagian negara Islam dan penduduknya banyak memeluk agama Islam. Maka negeri Syam menjadi perhatian para Khilafah. Madrasah itu melahirkan imam penduduk Syam, yaitu Abdurrahman Al-Auza’iy yang sederajat ilmunya dengan Imam Malik dan Abu-Hanafiah. Mazhabnya tersebar di Syam sampai ke Magrib dan Andalusia. Tetapi kemudian mazhabnya itu lenyap, karena besar pengaruh mazhab Syafi’I dan Maliki.
6) Madrasah Fistat (Mesir): Setelah Mesir menjadi negara Islam ia menjadi pusat ilmu-ilmu agama. Ulama yang mula-mula madrasah di Mesir ialah Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘As, yaitu di Fisfat (Mesir lama). Ia ahli hadis dengan arti kata yang sebenarnya. Karena ia bukan saja menghafal hadis-hadis yang didengarnya dari Nabi SAW, melainkan juga dituliskannya dalam buku catatan, sehingga ia tidak lupa atau khilaf meriwayatkan hadis-hadis itu kepada murid-muridnya. Oleh karena itu banyak sahabat dan tabi’in meriwayatkan hadis-hadis dari padanya.
Karena pelajar-pelajar tidak mencukupkan belajar pada seorang ulama di negeri tempat tinggalnya, melainkan mereka melawat ke kota yang lain untuk melanjutkan ilmunya. Pelajar Mesir melawat ke Madinah, pelajar Madinah melawat ke Kufah, pelajar Kufah melawat Syam, pelajar Syam melawat kian kemari dan begitulah seterusnya. Dengan demikian dunia ilmu pengetahuan tersebar seluruh kota-kota di Negara Islam.
D. Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya
a. Imam Asy’ari (260-324H. /874-936M.)
Nama lengkapnya Abu Hasan’Ali bin Ismail al Asy’ari,lahir di Basyrah. Beliau adalah pelopor berdirinya aliran Ahlus Sunnah Waljama’ah (ASWAJA) . Beliau paham betul tentang ajaran Mu’tazilah yang sangat mengandalkan akal pikiran,maka akhirnya ia keluar dan kembali kepada ajaran islam yang murni,yakni ajaran yang telah digariskan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
b. Imam Syafi’I (150-204H. /767-820M.)
Nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i Al-Muthollibi, lahir di Ghuzah. Beliau termasuk pendiri Madzhab Empat dan Mujtahid Mutlaq.
c. Al Khawarizmi (780-850M.)
Al Khawarizmi lahir di Bagdad. Beliau adalah pendiri ilmu aljabar,dan sistem algorithme adalah diambil dari Al Khawarizmi yang telah merombak matematika barat .
Karyanya antara lain:
1) Buku Aljabar wal Muqabbala yang sudah terkenal di dunia.
d. Al Battani (877-919M.)
Beliau menulis “dengan ilmu bintang-bintang”,manusia mendapatkan bukti tentang keEsaan Tuhan dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari paparan makalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi sosial politik pada masa Bani Umayyah ialah.
Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai Bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah, dibentuknya Al-Kitabah, Al-Hijabah, Organisasi Keuangan, Organisasi Kehakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
Selain itu perkembangan lembaga pendidikan islam Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.
Adapun madrasah-madrasah yang terdapat pada masa Bani Umayyah yaitu : Madrasah Mekkah, Madrasah Madinah, Madrasah Basrah, Madrasah Kufah, Madrasah Damsyik (Syam), Madrasah Fistat (Mesir).
Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya
a. Imam Asy’ari (260-324H. /874-936M.)
Nama lengkapnya Abu Hasan’Ali bin Ismail al Asy’ari,lahir di Basyrah. Beliau adalah pelopor berdirinya aliran Ahlus Sunnah Waljama’ah (ASWAJA) . Beliau paham betul tentang ajaran Mu’tazilah yang sangat mengandalkan akal pikiran.
b. Imam Syafi’I (150-204H. /767-820M.)
Nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i Al-Muthollibi, lahir di Ghuzah. Beliau termasuk pendiri Madzhab Empat dan Mujtahid Mutlaq.
c. Al Khawarizmi (780-850M.)
Al Khawarizmi lahir di Bagdad. Beliau adalah pendiri ilmu aljabar,dan sistem algorithme adalah diambil dari Al Khawarizmi yang telah merombak matematika barat .
Karyanya antara lain:
1) Buku Aljabar wal Muqabbala yang sudah terkenal di dunia.
d. Al Battani (877-919M.)
Beliau menulis “dengan ilmu bintang-bintang”,manusia mendapatkan bukti tentang keEsaan Tuhan dan sampai kepada pengertian tentang kebijaksanaan karyanya.
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/ mahasiswi STI Tar agar bisa memahami dan mengerti isi dari makalah yang kami sajikan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asrahah,Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta: Logos, 1999).
www.google.com,” Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah”. (Senin 4 april 2011). 15.00
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2008).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga kita dapat menikmati hidup yang penuh berkah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kulyah Sejarah Pendidikan Islam program strata I (S1) jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Makalah ini disusun berdasarkan hasil pencarian bahan dan materi yang kami dapat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini hingga masih terlalu jauh kesempurnaan, hal ini penulis sadari karena keterbatasan dan kemampuan penulis dalam mengembangkan serta mengapresiasikan makalah ini.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/ mahasiswi sekolah tinggi ilmu tarbiyah muara enim
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini, baik moril maupun materil.
Demikian, semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Muara Enim, Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi Hal
Kaper Depan ………………………………………………………………...........
Kata Pengantar ……………………………………………………………………i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………….........1
B. Tujuan ………………………………………………………………......1
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar belakang sosial politik pada masa Bani Umayyah ………………...3
B. Perkembangan lembaga pendidikan Islam ……………………………...4
C. Berdirinya madrasah serta Universitas …………………………………..6
D. Tokoh-tokoh pendidikan masa Umayyah dan kontribusinya ……………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………….…..9
B. Saran ……………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA
Senin, 13 Juni 2011
sti.Tar
PEMBERITAHUAN
TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa/i tentang prosedur pengajuan judul skripsi sebagai berikut:
1. Prosedur 1 : Judul yang akan diajukan harus mendapat persetujuan Dosen PA sebanyak 2 alternatif judul.
2. Prosedur 2 : Judul yang telah disetujui PA didaftarkan ke Team Bina Skripsi beserta proposal penelitian.
3. Prosedur 3 : Seminar proposal penelitian dijadwalkan oleh Team Bina Skripsi.
4. Prosedur 4 : penunjukan pembimbing skripsi.
Demikianlah prosedur pengajuan judul skripsi kiranya dapat dimaklumi.
Muara Enim, April 2011
Ttd,
H.M Syarnubi Ahmad, S.Ag
TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa/i tentang prosedur pengajuan judul skripsi sebagai berikut:
1. Prosedur 1 : Judul yang akan diajukan harus mendapat persetujuan Dosen PA sebanyak 2 alternatif judul.
2. Prosedur 2 : Judul yang telah disetujui PA didaftarkan ke Team Bina Skripsi beserta proposal penelitian.
3. Prosedur 3 : Seminar proposal penelitian dijadwalkan oleh Team Bina Skripsi.
4. Prosedur 4 : penunjukan pembimbing skripsi.
Demikianlah prosedur pengajuan judul skripsi kiranya dapat dimaklumi.
Muara Enim, April 2011
Ttd,
H.M Syarnubi Ahmad, S.Ag
khutbah jumat
Merindukan Surga
إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
Kaum muslimin rahimakumullah...
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad SAW sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. (QS. Al-Ahzab [33] : 56)
Kaum Muslimin rahimakumullah...
Setiap orang yang beriman pada Allah, Rsul-Nya dan hari akhir pasti merindukan surga. Ia merindukan surga bukan karena sudah bosan hidup di dunia, atau karena sudah tidak tahan menghadapi kesulitan kehidupan dunia. Akan tetapi, karena ia memahami dan meyakini bahwa kehidupan yang hakiki dan abadi hanyalah kehidupan surga. Sebanyak apapun uang yang dimilikinya dan setinggi apapun pangkat dan jabatan yang didukunnya semasa hidup di dunia ini tetap saja tidak dapat ia nikmati semuanya. Yang ia nikmati sebenarnya tidak lebih dari apa yang ia makan dan ia pakai dalam kesehariannya.
Uang yang melimpah dalam rekeningnya, tanah dan kebun yang luas yang dimilikinya, rumah yang besar yang dibelinya, kenderaan yang mahal yang diperolehnya, tetap saja sebagai tumpukan harta yang secara forlam miliknya, namun ia tidak bisa menikmati semuanya, apalagi saat ia sakit atau sedang menghadapi sakratul maut. Semuanya hanyalah banyang-bayang atau kepemilikan semu belaka. Hal inilah yang diperingatkan Allah dalam Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآَبِ
Dihiaskan kepada manusia kecintaan syahawat berupa wanita, anak-anak, harta benda dari emas dan perak, dan kuda-kuda yang ditambatkan, dan binatang ternak, dan kebun. Semua itu hanya kenikmatan dunia semata, sedangkan di sisi Allah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran [3] : 14)
Seperti apa orang yang merindukan surga itu dapat kita lihat pada generasi Islam pertama; para sahabat Rasul SAW. yang mulia dan generasi terbaik yang pernah Allah lahirkan ke atas dunia ini. Setelah masuk Islam, life style (gaya hidup) mereka benar-benar berubah dari life style yang menjadi trend dan berkembang dalam masyarakat jahiliyah menjadi life style generasi yang merindukan surga. Semua pencapaian duniawi yang mereka raih baik sebelum Islam maupun setelah masuk Islam bukan lagi dianggap sebagai standar keberhasilan bagi mereka. Siapa yang tidak kenal dengan Khadijah, Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Shuhaib Arrumi, Abdurrahman Bin Auh dan seterusnya? Rasululllah SAW benar berhasil mencetak mereka menjadi generasi akhirat dan pribadi-pribadi yang mencintai akhirat, meletakkan dunia ini di tepalak tangan mereka dan merindukan surga melebihi dari kerinduan mereka kepada ana-anak, istri-istri, harta, kampung halaman, tempat kelahiran dan sebagainya.
Bukti rindunya mereka kepada surga, Allah memberikan kepada mereka stempel “radhiyallahu ‘anhum” (Allah telah meridhoi mereka), padahal mereka masih hidup di dunia. Tidak ada di balik keridhaan Allah itu melaikan surga, seperti yang difirmankan-Nya :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu (generasi pertama Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah telah meridhai mereka dan merekapun ridha kepada-Nya dan Dia (Allah) telah menyiapkan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya bermacam-macam sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Demikian itu adalah kesuksesan yang amat agung (tanpa batas). (QS. At-Taubah [9] : 100)
Demikianlah orang yang beriman. Ia sama sekali tidak tertipu oleh betapaun gemerlapnya dunia dan sebesar apapun dunia datang menghampirinya. Pandangannya terfokus kepada surga. Kerinduannya yang mendalam kepada surga bersemi dalam lubuh hati dan jantungya. Di matanya, dunia dengan segala fasilitas hidup yang Allah anugerahkan kepadanya dan betapapun banyaknya, tidak lebih dari modal yang ia gunakan semuanya untuk membeli tiket ke surga. Sebab itu, ia bersegera dan berlomba-lomba meraih tiket tersebut dengan mengerahkan segala potensi yang Allah berikan padanya seperti, ilmu, harta, pemikiran, tenaga dan bahkan nyawanya. Pikiran dan persaanya tertuju kepada sebuah kehiudpan yang hakiki nan penuh kebahagiaan, yaitu kehidupan surga. Tak seditikpun waktu, ilmu, harta dan tenaga ia sia-siakan. Semuanya ia curahkan untuk mengejar kehidupan surga. Persis seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur’an :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (136)
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan Penciptamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan dosa atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS. Ali Imran [3] : 133–136)
Kaum Muslimin Rahimakumullah...
Demikianlah di antara karakter dan sifat orang Mukmin yang merindukan surga sehingga kita melihatnya orang yang sangat sibuk beramal shaleh dan memperbaiki keimanan dan akhlaknya. Tidak ada satu detikpun waktunya yang terbuang percuma. Tidak satu katapun yang keluar dari mulutnya yang sia-sia, apalagi bernilai dosa. Tidak ada satu senpun uang yang ia peroleh kecuali ia belanjakan di jalan Allah dan untuk hal bermanfaat bagi dirinya, keluargnya dan masyarakatnya, bukan untuk ditumpuk dalam rekeningnya. Semua potensi yang Allah anugerahkan kepadanya ia arahkan untuk kepentingan akhiratnya demi mencapai surga yang ia rindukan.
Untuk sampai kepada pribadi yangh merindukan surga ada beberapa hal yang harus tertanam dalam diri kita dan menjadi habit (kebiasaan) dalam kehidupan sehari-hari kita.
1. Meyakini akhirat itu dan sifatnya kekal selama-lamanya. Di sana hanya ada dua tempat kehidupan; surga atau nereka. surga memiliki kenikmatan yang tidak pernah ada tandingannya di dunia. Ia hanya diberikan kepada orang-orang yang bertakwa pada Allah, sebagaimana Allah firmankan :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan Penciptamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali-Imran [3] : 133)
Sedangkan neraka dengan segala macam azab dan siksaannya adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang durhaka dan membangkang kepada Allah dan para Rasul-Nya, sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah [98] : 6)
2. Mengenal dan memahami sifat-sifat surga dan neraka. Mengenal dan memhami sifat-sifat surga akan mendorong kita bekerja keras untuk mencapainya. Apapun pengorbanan dan berapapun biaya untuk sampai ke sana, pasti dengan ringan dapat kita laksanakan. Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآَنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah [9] : 111)
Demikian pula, pengetahuan kita yang lengkap dan mendalam terhadap neraka, mendorong kita untuk menghindarinya sekuat tenaga, sebagaimana firman-Nya :
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)
Laki-laki (orang-orang) yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang (terbelalak). (QS. An-Nur [24] : 37)
3. Mengenal dan memahami betapa remeh, singkat dan kerdilnya dunia ini. Seringkali kita terkecoh oleh dunia dan berbagai kesenangannya. Hal tersebut dapat dilihat hampir semua konsentrasi pikiran, tenaga dan waktu kita berikan untuk meraihnya. Padahal sebanyak apapun penghasilan duniawi kita tidak akan bisa dibandingkan dengan janji kebaikan yang akan Allah berikan kepada kita di surga kelak. Apalagi faktanya, semua yang kita raih itu tidak bisa kita nikmati semuanya, kecual hanya sebagian kecil saja. Celakanya lagi, bila keinginan-keingan duniawi kita itu menyebabkan mata kita gelap sehingga tidak mempedulikan lagi halal dan haram. Musibah dan bencana pasti mengintai kita.
Oleh sebab itu, Allah SWT dan Rasul SAW. selalu mengingatkan kita agar tidak tertipu oleh dunia yang tidak seberapa dibandingkan kenikmatan akhirat yang dijanjikan Allah kepada kita. Kalaupun dunia Allah bentangkan kepada kita semuanya, haruslah kita jadikan sebagi biaya pembelian tiket kita ke surga. Bukan hanya dunia atau harta, bahkan nyawa kita juga anugerah dari Allah hrus siap kita korbankan di jalan Allah demi meraih surga yang dijanjikan-Nya. Allah menjelaskan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12)
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. Ash-Shaf [61] : 10–12)
Kaum Muslimin rahimakumullah....
Demikianlah khutbah ini, semoga Allah memelihara iman kita dan menjadikan iman kita iman yang melahirkan kerinduan kepada surga dan iman yang hidup yang mampu menggerakkan semua potensi diri dan harta yang Allah anugerahkan kepada kita untuk surga-Nya. Dialah tempat kita meminta dan Dia jua tempat kita memohon perlindungan. Semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di surga Al-Firdaus Al-A’la yang paling tinggi bersama Rasul SAW, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amin...
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم ......
By. Hendy azizir rohii
إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
Kaum muslimin rahimakumullah...
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul SAW. Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad SAW sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. (QS. Al-Ahzab [33] : 56)
Kaum Muslimin rahimakumullah...
Setiap orang yang beriman pada Allah, Rsul-Nya dan hari akhir pasti merindukan surga. Ia merindukan surga bukan karena sudah bosan hidup di dunia, atau karena sudah tidak tahan menghadapi kesulitan kehidupan dunia. Akan tetapi, karena ia memahami dan meyakini bahwa kehidupan yang hakiki dan abadi hanyalah kehidupan surga. Sebanyak apapun uang yang dimilikinya dan setinggi apapun pangkat dan jabatan yang didukunnya semasa hidup di dunia ini tetap saja tidak dapat ia nikmati semuanya. Yang ia nikmati sebenarnya tidak lebih dari apa yang ia makan dan ia pakai dalam kesehariannya.
Uang yang melimpah dalam rekeningnya, tanah dan kebun yang luas yang dimilikinya, rumah yang besar yang dibelinya, kenderaan yang mahal yang diperolehnya, tetap saja sebagai tumpukan harta yang secara forlam miliknya, namun ia tidak bisa menikmati semuanya, apalagi saat ia sakit atau sedang menghadapi sakratul maut. Semuanya hanyalah banyang-bayang atau kepemilikan semu belaka. Hal inilah yang diperingatkan Allah dalam Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآَبِ
Dihiaskan kepada manusia kecintaan syahawat berupa wanita, anak-anak, harta benda dari emas dan perak, dan kuda-kuda yang ditambatkan, dan binatang ternak, dan kebun. Semua itu hanya kenikmatan dunia semata, sedangkan di sisi Allah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran [3] : 14)
Seperti apa orang yang merindukan surga itu dapat kita lihat pada generasi Islam pertama; para sahabat Rasul SAW. yang mulia dan generasi terbaik yang pernah Allah lahirkan ke atas dunia ini. Setelah masuk Islam, life style (gaya hidup) mereka benar-benar berubah dari life style yang menjadi trend dan berkembang dalam masyarakat jahiliyah menjadi life style generasi yang merindukan surga. Semua pencapaian duniawi yang mereka raih baik sebelum Islam maupun setelah masuk Islam bukan lagi dianggap sebagai standar keberhasilan bagi mereka. Siapa yang tidak kenal dengan Khadijah, Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Shuhaib Arrumi, Abdurrahman Bin Auh dan seterusnya? Rasululllah SAW benar berhasil mencetak mereka menjadi generasi akhirat dan pribadi-pribadi yang mencintai akhirat, meletakkan dunia ini di tepalak tangan mereka dan merindukan surga melebihi dari kerinduan mereka kepada ana-anak, istri-istri, harta, kampung halaman, tempat kelahiran dan sebagainya.
Bukti rindunya mereka kepada surga, Allah memberikan kepada mereka stempel “radhiyallahu ‘anhum” (Allah telah meridhoi mereka), padahal mereka masih hidup di dunia. Tidak ada di balik keridhaan Allah itu melaikan surga, seperti yang difirmankan-Nya :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu (generasi pertama Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah telah meridhai mereka dan merekapun ridha kepada-Nya dan Dia (Allah) telah menyiapkan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya bermacam-macam sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Demikian itu adalah kesuksesan yang amat agung (tanpa batas). (QS. At-Taubah [9] : 100)
Demikianlah orang yang beriman. Ia sama sekali tidak tertipu oleh betapaun gemerlapnya dunia dan sebesar apapun dunia datang menghampirinya. Pandangannya terfokus kepada surga. Kerinduannya yang mendalam kepada surga bersemi dalam lubuh hati dan jantungya. Di matanya, dunia dengan segala fasilitas hidup yang Allah anugerahkan kepadanya dan betapapun banyaknya, tidak lebih dari modal yang ia gunakan semuanya untuk membeli tiket ke surga. Sebab itu, ia bersegera dan berlomba-lomba meraih tiket tersebut dengan mengerahkan segala potensi yang Allah berikan padanya seperti, ilmu, harta, pemikiran, tenaga dan bahkan nyawanya. Pikiran dan persaanya tertuju kepada sebuah kehiudpan yang hakiki nan penuh kebahagiaan, yaitu kehidupan surga. Tak seditikpun waktu, ilmu, harta dan tenaga ia sia-siakan. Semuanya ia curahkan untuk mengejar kehidupan surga. Persis seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur’an :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (136)
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan Penciptamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan dosa atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS. Ali Imran [3] : 133–136)
Kaum Muslimin Rahimakumullah...
Demikianlah di antara karakter dan sifat orang Mukmin yang merindukan surga sehingga kita melihatnya orang yang sangat sibuk beramal shaleh dan memperbaiki keimanan dan akhlaknya. Tidak ada satu detikpun waktunya yang terbuang percuma. Tidak satu katapun yang keluar dari mulutnya yang sia-sia, apalagi bernilai dosa. Tidak ada satu senpun uang yang ia peroleh kecuali ia belanjakan di jalan Allah dan untuk hal bermanfaat bagi dirinya, keluargnya dan masyarakatnya, bukan untuk ditumpuk dalam rekeningnya. Semua potensi yang Allah anugerahkan kepadanya ia arahkan untuk kepentingan akhiratnya demi mencapai surga yang ia rindukan.
Untuk sampai kepada pribadi yangh merindukan surga ada beberapa hal yang harus tertanam dalam diri kita dan menjadi habit (kebiasaan) dalam kehidupan sehari-hari kita.
1. Meyakini akhirat itu dan sifatnya kekal selama-lamanya. Di sana hanya ada dua tempat kehidupan; surga atau nereka. surga memiliki kenikmatan yang tidak pernah ada tandingannya di dunia. Ia hanya diberikan kepada orang-orang yang bertakwa pada Allah, sebagaimana Allah firmankan :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan Penciptamu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali-Imran [3] : 133)
Sedangkan neraka dengan segala macam azab dan siksaannya adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang durhaka dan membangkang kepada Allah dan para Rasul-Nya, sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6)
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah [98] : 6)
2. Mengenal dan memahami sifat-sifat surga dan neraka. Mengenal dan memhami sifat-sifat surga akan mendorong kita bekerja keras untuk mencapainya. Apapun pengorbanan dan berapapun biaya untuk sampai ke sana, pasti dengan ringan dapat kita laksanakan. Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآَنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah [9] : 111)
Demikian pula, pengetahuan kita yang lengkap dan mendalam terhadap neraka, mendorong kita untuk menghindarinya sekuat tenaga, sebagaimana firman-Nya :
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)
Laki-laki (orang-orang) yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang (terbelalak). (QS. An-Nur [24] : 37)
3. Mengenal dan memahami betapa remeh, singkat dan kerdilnya dunia ini. Seringkali kita terkecoh oleh dunia dan berbagai kesenangannya. Hal tersebut dapat dilihat hampir semua konsentrasi pikiran, tenaga dan waktu kita berikan untuk meraihnya. Padahal sebanyak apapun penghasilan duniawi kita tidak akan bisa dibandingkan dengan janji kebaikan yang akan Allah berikan kepada kita di surga kelak. Apalagi faktanya, semua yang kita raih itu tidak bisa kita nikmati semuanya, kecual hanya sebagian kecil saja. Celakanya lagi, bila keinginan-keingan duniawi kita itu menyebabkan mata kita gelap sehingga tidak mempedulikan lagi halal dan haram. Musibah dan bencana pasti mengintai kita.
Oleh sebab itu, Allah SWT dan Rasul SAW. selalu mengingatkan kita agar tidak tertipu oleh dunia yang tidak seberapa dibandingkan kenikmatan akhirat yang dijanjikan Allah kepada kita. Kalaupun dunia Allah bentangkan kepada kita semuanya, haruslah kita jadikan sebagi biaya pembelian tiket kita ke surga. Bukan hanya dunia atau harta, bahkan nyawa kita juga anugerah dari Allah hrus siap kita korbankan di jalan Allah demi meraih surga yang dijanjikan-Nya. Allah menjelaskan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12)
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. Ash-Shaf [61] : 10–12)
Kaum Muslimin rahimakumullah....
Demikianlah khutbah ini, semoga Allah memelihara iman kita dan menjadikan iman kita iman yang melahirkan kerinduan kepada surga dan iman yang hidup yang mampu menggerakkan semua potensi diri dan harta yang Allah anugerahkan kepada kita untuk surga-Nya. Dialah tempat kita meminta dan Dia jua tempat kita memohon perlindungan. Semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di surga Al-Firdaus Al-A’la yang paling tinggi bersama Rasul SAW, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amin...
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم ......
By. Hendy azizir rohii
Langganan:
Postingan (Atom)