PERANGKAT PEMBELAJARAN
MADRASAH TSANAWIYAH / MTs
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.1. Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan dasar–dasar akidah Islam
Dapat menjelaskan pengertian akidah Islam
Dapat menjelaskan tujuan akidah Islam
D. Materi Pembelajaran :
dasar–dasar akidah Islam
pengertian akidah Islam
tujuan akidah Islam
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian najis, macam-macam najis, membuat bagian najis
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang akidah Islam
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Kegiatan inti
Siswa beradu cepat memasangkan kalimat acak tentang pengertian, dasar, dan tujuan akidah Islam (eksplorasi)
Siswa membaca berbagai sumber tentang dasar dan tujuan aqidah akhlak (Eksplorasi)
Siswa saling menilai hasil pemasangan berdasarkan apa yang telah dibaca tentang pengertian, dasar, dan tujuan akidah Islam (Elaborasi)
Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang masih belum jelas (elaborasi)
Guru memberikan penguatan tentang kesimpulan pengertian, dasar dan tujuan akidah Islam (Konfirmasi)
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Memberikan tugas pengayaan 10
50
5
10
5 Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Siswa dapat menyebutkan dasar–dasar akidah Islam
Siswa dapat menjelaskan pengertian akidah Islam
Siswa dapat menjelaskan tujuan akidah Islam Tes tulis
Tes tulis
Tes Tulis
Jawab singkat
Uraian
Uraian Sebutkan dasar–dasar akidah Islam ?
Jelaskan pengertian akidah Islam ?
Jelaskan tujuan akidah Islam ?
............., ..................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.2. Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Dalil tentang dasar–dasar akidah Islam
Dapat menjelaskan pengertian Dalil tentang dasar akidah Islam
Dapat menjelaskan dan tujuan Akidah Islam
Dapat menyimpulkan pengertian, dasar akidah Islam
D. Materi Pembelajaran :
Dalil tentang dasar–dasar akidah Islam
pengertian Dalil tentang akidah Islam
tujuan akidah Islam
menyimpulkan pengertian, dasar akidah Islam
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam, macam-macam Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam, membuat bagian Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam.
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Kegiatan inti
Siswa diminta membaca dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam dan tujuan akidah Islam melalui indeks Al-Qur’an
Siswa diminta menuliskan 3 pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan dasar dan tujuan akidah Islam yang telah dibaca
Siswa diatur untuk saling bertanya dan guru memberikan skor
Guru dan siswa menyimpulkan pengertian, dasar, dan tujuan akidah
Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan dasar Akidah Islam
Dapat menyebutkan dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam
Dapat menyebutkan dalil-dalil tentang tujuan akidah Islam
Hafal dalil-dalil tentang dasar-dasar akidah Islam
Hafal dalil-dalil tentang tujuan akidah Islam Tes tulis
Tes tulis
Tes Lisan
Penugasan
Penugasan Isian
Uraian
Uraian
Hafalan
Hafalan
Jelaskan pengertian dalil yang berkaitan dengan dasar Akidah Islam ?
Sebutkan dalil tentang dasar-dasar akidah Islam ?
Sebutkan dalil tentang tujuan akidah Islam ?
Hafalan dalil tentang dasar-dasar akidah Islam ?
Hafalan dalil tentang tujuan akidah Islam ?
............., ..................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.3. Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan dan tujuan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menyimpulkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
pengertian Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
tujuan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
menyimpulkan Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Hubungan Iman, Islam dan Ihsan, macam-macam Hubungan Iman, Islam dan Ihsan,
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Kegiatan inti
Siswa Bertanya jawab tentang pengertian iman, Islam, dan Ihsan
Siswa Menggambarkan diagram hubungan iman, Islam, dan ihsan
Siswa Menjelaskan dengan kalimat hubungan iman, Islam, dan ihsan
Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menjelaskan pengertian, perbedaan dan hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Dalil tentang dasar dan tujuan Akidah Islam
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Uraian
Jawab singkat
Uraian
Jelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan?
Sebutkan perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan ?
Jelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam.
B. Kompetensi Dasar :
1.4. Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menjelaskan dan tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Dapat menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
pengertian Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan, macam-macam Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan,
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Kegiatan inti
Menanyakan kepada siswa tentang iman, Islam, dan Ihsan
Diskusi kelompok tentang ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan Ihsan (siswa dibagi 3 kelompok)
Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Meminta siswa untuk menghafal ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Meminta siswa mengidentifikasi nama-nama surat dalam al-Qur’an yang menjelaskan tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT.
Memberikan penguatan tentang dalil iman, Islam, dan ihsan
Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat
menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Iman, Islam dan Ihsan
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab soal Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan dan tujuan Dalil tentang Iman, Islam dan Ihsan
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat kursi dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Iman
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Islam
Menunjukkan dalil yang berkaitan dengan Ihsan
Dapat membaca ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Dapat menguraikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.
Hafal ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.
Dapat menyebutkan surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes Lisan
Tes tulis
Penugasan
Tes Lisan
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Tugas
Jawab singkat
Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Iman?
Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Islam?
Jelaskan dalil yang berkaitan dengan Ihsan?
Bacakanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan?
Simpulkanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan. ?
Hafalkanlah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan.?
Sebutkan surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman, Islam, dan ihsan?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Dapat menjelaskan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Dapat menjelaskan dan tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Dapat menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
pengertian Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, macam-macam Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Kegiatan inti
Siswa Menelaah Berbagai Literatur Untuk Dapat Menyebutkan Dan Menjelaskan Sifat-Sifat Wajib Bagi Allah SWT Dan Mengklasifikasikannya Sesuai Dengan Sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah
Diskusi Berkelompok Tentang Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
Meminta Siswa Mengidentifikasi Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
Guru Dan Siswa Menyimpulkan Sifat-Sifat Wajib Allah Yang Nafsiyah, Salbiyah, Ma’ani Dan Ma’nawiyah.
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah dan tujuan Sifat wajib bagi Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
menghafal sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Menunjukkan klasifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Menunjukkan dalil tentang sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Tes tulis
Tes Lisan
Tes Lisan
Tes tulis Uraian
Tugas
Jawab singkat
Jawab singkat
Jelaskan pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah SWT ?
Hafalkanlah sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Jelaskan klasifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah ?
Jelaskan dalil tentang sifat-sifat wajib bagi Allah SWT ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
2.2 Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Dapat menjelaskan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Dapat menjelaskan dan tujuan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Dapat menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
pengertian bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
tujuan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah, macam-macam bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Kegiatan inti
Siswa Mengamati fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitarnya untuk menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah dan meyakini keberadaan-Nya.
Siswa diminta membaca dalil-dalil tentang naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Diskusi berkelompok tentang naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Meminta siswa Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Guru dan siswa menyimpulkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta.
Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya.
Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli.
Penugasan
Tes tulis
Penugasan Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta ?
Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya ?
Sebutkanlah tanda-tanda adanya Allah melalui dalil naqli. ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Dapat menjelaskan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Dapat menjelaskan dan tujuan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Dapat menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
pengertian Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
tujuan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT, macam-macam Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Kegiatan inti
Siswa Menelaah berbagai literatur untuk dapat menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Siswa diminta membaca Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Diskusi kelompok tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Guru dan siswa menyimpulkan Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5 • Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT.
menghafal sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dengan artinya
Menunjukkan dalil naqli tentang sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT
Menyebutkan lawan kata satu persatu antara sifat wajib dan mustahil Allah SWT Tes tulis
Tes Lisan
Tes Lisan
Tes Lisan
Uraian
tugas
Jawab singkat
Jawab singkat
Jelaskan pengertian sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT. ?
Hafalkanlah sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dengan artinya. ?
Jelaskan dalil naqli tentang sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT ?
Sebutkan lawan kata satu persatu antara sifat wajib dan mustahil Allah SWT ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat Nya
B. Kompetensi Dasar :
2.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Dapat menjelaskan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Dapat menjelaskan dan tujuan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Dapat menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
pengertian Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
tujuan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT, macam-macam Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Kegiatan inti
Siswa Mengamati fenomena lingkungan sekitar untuk menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
Diskusi berkelompok tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Guru dan siswa menyimpulkan Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Ciri-ciri/tanda perilaku orang yang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil dan Jaiz Allah SWT
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat wajib bagi Allah SWT.
Menunjukkan perilaku orang yang beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah SWT.
Menunjukkan keutamaan orang-orang yang beriman terhadap sifat Allah SWT. Tes tulis
Penugasan
Tes tulis
Uraian
Tugas
Uraian
Jelaskan ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat wajib bagi Allah SWT. ?
Jelaskan perilaku orang yang beriman terhadap sifat jaiz bagi Allah SWT. ?
Jelaskan keutamaan orang-orang yang beriman terhadap sifat Allah SWT. ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Dapat menjelaskan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Dapat menjelaskan dan tujuan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Dapat menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
pengertian Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
tujuan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat), dan macam-macam Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Kegiatan inti
Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa Bertanya jawab tentang pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa secara berkelompok Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru dan siswa menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya taat.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya khauf.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya taubat.
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Uraian
Tugas
Jawab singkat
Jawab singkat
Jelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas.?
Hafalkanlah sifat-sifat wajib bagi Allah SWT.
Jelaskan pengertian dan pentingnya taat?.
Jelaskan pengertian dan pentingnya taubat.?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan dan tujuan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
pengertian Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
tujuan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan inti
Siswa Mengamati lingkungan sekitar untuk mengenali bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa secara berkelompok tentang contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Siswa Bertanya jawab tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru dan siswa menyimpulkan Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menyebutkan bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat.
Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan tauba
Tes Lisan
Tes Lisan Jawab singkat
Uraian Sebutkan bentuk dan contoh-contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat. ?
Jelaskan ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas, taat, khauf dan tauba. ?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.3. Menunjukkan nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam fenomena kehidupan
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menjelaskan dan tujuan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Dapat menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
pengertian Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
tujuan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan inti
Siswa Mengamati lingkungan sekitar untuk menunjukkan nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam fenomena kehidupan
Menanyakan kepada siswa tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat,
khauf dan taubat
Diskusi kelompok tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Meminta siswa mengidentifikasi Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru dan siswa menyimpulkan Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Nilai-nilai positif dari ikhlas, taat, khauf dan taubat
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhlas dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari taat dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari khauf dalam fenomena kehidupan
Menyebutkan nilai-nilai positif dari taubat dalam fenomena kehidupan Tes Lisan
Tes Lisan
Tes Lisan
Tes Lisan Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Sebutkan nilai-nilai positif dari ikhlas dalam fenomena kehidupan?
Sebutkan nilai-nilai positif dari taat dalam fenomena kehidupan ?
Sebutkan nilai-nilai positif dari khauf dalam fenomena kehidupan ?
Sebutkan nilai-nilai positif dari taubat dalam fenomena kehidupan ?
..........., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MTs :
Mata Pelajaran : AQIDAH AKHLAK
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2x40 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
3. Menunjukkan akhlak terpuji kepada Allah
B. Kompetensi Dasar :
3.4. Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran :
Dapat menyebutkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dapat menjelaskan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dapat menjelaskan dan tujuan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dapat menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
D. Materi Pembelajaran :
menjelaskan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
pengertian Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
tujuan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
E. Metode Pembelajaran :
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari, dan macam-macam Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu Aspek life skill yang dikembangkan
Pendahuluan :
Apersepsi dan Motivasi :
Menanyakan kepada siswa tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
Menyimpulkan Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kegiatan inti
Siswa Mempraktikkan perilaku terpuji (ikhlas, taat, khauf dan taubat) bersama teman-teman dan guru-gurunya di Madrasah.
Menanyakan kepada siswa tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Diskusi kelompok tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Meminta siswa mengidentifikasi perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
Meminta kepada kelompok untuk membaca hasil diskusi tentang Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Guru dan siswa menyimpulkan Akhlak terpuji pada Allah (ikhlas, taat, khauf dan taubat)
Kegiatan penutup.
Guru melaksanakan penilaian lisan
Tanya jawab tentang Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengamalan
10
50
5
10
5
• Pemahaman Konsep
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan terjemahnya
Buku paket Aqidah Akhlaq kls VII,
LKS
Hasil kerja siswa
H. Assessment/ Penilaian
Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan keluarga.
Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan Madrasah.
Menunjukkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan masyarakat. Portofolio
Portofolio
Portofolio
Jawab singkat
Jawab singkat
Jawab singkat
Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan keluarga. ?
Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan Madrasah. ?
Sebutkan contoh sikap ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam lingkungan masyarakat.?
............., .............................
Mengetahui, Guru Mapel Aqidah Akhlak
Kepala Madrasah
___________________ ______________________ NIP. NIP.
1.Servise Hp 2.Servise Laptop 3.Buka Pola Dari Jauh 4.Buat Skripsi 5.Buat Tugas Sekolah 6. Pesan di shopee.co.id/azkayra210118
Senin, 17 Oktober 2011
Rabu, 12 Oktober 2011
buat kekasihku
Allah Q akan bertahan dalam kehidupan ini biar q sendiri yang merasakan q tak ingin dia mengetahui isi hatiku yang teriris atas ucapan yang keluar dari mulutnya. izinkan ku ucapkan segenap rasa dan kerinduan hati dalam hati yang terdalam. walau hanya nada sederhana kau ucapkan tapi hati in tak bisa membohongi perasaan ini q syang kamu. tapi q juga merasakan sakit dan lesuh pikiran penat perkataan dan juga males untuk sebuah perbuatan kini semua terserah padamu q ikut apa katamu. karna semua q lakukan padamu adalah rasa sayang dan kasih sama kamu. maafkan aku kumohon jangan jadikan ini suatu masalah. pissss buat some one. jgn di bahas lg ya dx.
Minggu, 09 Oktober 2011
kata cinta
Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.
Cinta sebenarnya tidak buta.,Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Tanamlah sebatang pohon cinta yang berdaun kesetian, berbunga ketulusan, berakar kejujuran dan siramilah dengan kasih sayang, pupuklah dengan kepercayaan.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga akan mati kala musim berganti. Cintailah seseorang seperti sungai, kerana sungai akan mengalir selamanya.
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa selalu memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada perpisahan. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Cinta bukanlah matematika yang bisa di hitung, Cinta bukanlah PPKN yang selalu di atur oleh pasal, Cinta bukanlah ekonomi yang kadang untung dan rugi, Tanpa cinta kita takan menjadi seperti ini.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Oh dasyatnya cinta !
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itu tidaklah mudah. Mengenalmu adalah suatu anugerah, Menyakitimu adalah suatu larangan, Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan, Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan.
Permulaan cinta adalah membiarkan seseorang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta sebenarnya tidak buta.,Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Tanamlah sebatang pohon cinta yang berdaun kesetian, berbunga ketulusan, berakar kejujuran dan siramilah dengan kasih sayang, pupuklah dengan kepercayaan.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga akan mati kala musim berganti. Cintailah seseorang seperti sungai, kerana sungai akan mengalir selamanya.
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa selalu memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada perpisahan. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Cinta bukanlah matematika yang bisa di hitung, Cinta bukanlah PPKN yang selalu di atur oleh pasal, Cinta bukanlah ekonomi yang kadang untung dan rugi, Tanpa cinta kita takan menjadi seperti ini.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Oh dasyatnya cinta !
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itu tidaklah mudah. Mengenalmu adalah suatu anugerah, Menyakitimu adalah suatu larangan, Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan, Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan.
Permulaan cinta adalah membiarkan seseorang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Islam melihat cinta dan kasih sebagai fitrah dalam kejadian manusia. Ia adalah satu hubungan suci yang menautkan antara hati. Ia adalah anugerah Allah, sebab itu ia sangat berharga. Cinta yang tulus dan murni adalah karunia Allah. Ia tidak datang menyembah dengan percuma. Allah akan menganugerahkan rasa cinta dan kasih pada mereka yang bersungguh berusaha mencarinya, TETAPI TIDAK BOLEH MELEBIH CINTANYA KEPADA SANG PEMBERI CINTA, YAITU ALLAH SWT.
Rasulullah sentiasa berdoa memohon dikaruniakan cinta dan kasih pada Allah. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: ''Ya Allah, kurniakan padaku cinta dan kasih kepada-Mu serta cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintai-Mu. Cinta mempunyai arti yang luas dan sulit diartikan begitu saja sebab zaman kini banyak orang mengartikan sebisanya dan banyak sebahagian orang mengatakan tidak ada cinta dalam islam.Tapi sebenarnya tidak demikian, islam tidak melarang seseorang untuk mencintai sesuatu tapi harus ada batas nya.Jika rasa cinta itu membawa seseorang kepada perbuatan melanggar syariat maka itu sudah salah. Perasaan cinta itu memang dari segi dzatnya dan bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai dan mecintai,dan perasaan ini adalah normal dan setiap manusia mempunyai rasa itu,jika memandang yang indah kita tidak bisa memungkiri kalau itu memang indah dan keindahan itu tentu sudah ada yang mendisignnya menjadi indah dan itu adalah Allah jika kita kagum kepada keindahan,maka akan tambah kagum kepada sang Pecipta keindahan.
Cinta adalah masalah yang dialami oleh semua manusia. Sebuah bahan perbincangan yang tiada habis dimakan zaman, sumber perdebatan yang tidak pernah kehilangan momentumnya. Entah sudah berapa banyak film dan lagu yang ditulis hanya untuk menceritakan masalah cinta dari berbagai sudut pandang. Cinta adalah sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Allah paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. Allah tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi.
Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika Allah tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya. Allah pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra. sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki- laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki baja, maka Allah pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi Allah ini. Beliau adalah salah satu tokoh utamanya. Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. - tidak bisa dipungkiri lagi - adalah salah satu kisah cinta paling manis yang pernah ditulis oleh sejarah.
Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri tercinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat. Cinta emang dahsyat dan paling indah di bicarakan tapi cinta yang bagaimana yang bisa dikatakan indah adalah cinta yang dibawah keridhaan Allah tanpa hal2 yang di iringi dengan nafsu seperti cinta yang melewati batas andai ketertarikan dan kecintaan, yang akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.
Perasaan cinta ngga bisa di buat2 dia datang dengan sendiri seperti seorang "Umar bin Khattab ra, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah melihat seorang gadis, kemudian aku jatuh cinta kepadanya." Umar berkata, "Itu adalah termasuk sesuatu yang tidak dapat dikendalikan." (HR. Ibnu Hazm).
Dalam kitab Mauqiful Islam minal Hubb, Muhammad Ibrahim Mubarak menyimpulkan apa yang disebut cinta, "Cinta adalah perasaan di luar kehendak dengan daya tarik yang kuat pada seseorang."
Bicara masalah cinta terkadang banyak hal yang di bayangkan karena untuk mengartikan arti cinta itu sulit sebab cinta adalah sesuatu yang abstrak,ada terasa sulit dilihat,terasa tak tersentuh,aneh tapi nyata cinta bisa membuat seseorang menangis dan juga tertawa. Cinta itu merupakan rasa suka dan rasa sayang serta rasa berkasih2an antara lawan jenis bukan mahram dan rasa saling sayang dan saling mencintai dalam masyarakat awam bisa juga di katakan pacaran yang dalam islam sendiri istilah pacaran ini jelas2 tidak tapi bisa juga kalau kita artikan cinta itu kedalam bahasa arab yaitu "Hubb" dan berkasih sayang dan saling mencintai bisa juga dikatakan "Tahaabbub",dimana ini dimaksud adalah seorang lelaki atau seorang wanita yang saling sayang dan saling berkasih2an.
Dan untuk semua ini cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih cinta kepada Allah,karena yang berhak dan layak mendapat cinta yang berlebihan adalah Allah swt,karena Allah jugalah sang Pemberi cinta.Disamping itu Mencintai Allah adalah pilar dasar agama islam,karena seseorang tidak akan menjadi mukmin yang benar keimanannya kecuali dia mencintai Allah dengan sepenuh hatinya,yang lebih besar kecintaannya kepada hal yang lain.Karena semua cinta yang kita berikan kepada Allah akan abadi dan tidak seabadi cinta kepada sesama manusia,dimana apabila kita mencintai seseorang dan apakah mampu orang tersebut memberi ampunan dosa ? tentu tidak,karena penerima taubat dan pemberi ampun adalah Allah swt,yang senantiasa memberi cinta dah rahmatNya kepada kita tanpa henti. Untuk itu semua cintailah sesama umat beriman karena dalam islam kita adalah bersaudara dan apabila mencintai seseorang janganlah sampai pada taraf lebih dari segala2nya sebab bisa saja yang kita cintai didunia akan menjadi yang paling kita benci karena segala sesuatu yang berlebih2an tidak akan baik hasilnya karena Allah juga tidak suka akan yang berlebih2an.
Tetapi sebagai umat manusia kita merasa hebat kalau kita bisa lebih dari yang lain padahal ini salah besar,dan juga kita sebagai umat mukmin tidak sadar akan satu kemaslahatan itu terhadap sesuatu yang dia benci,seperti obat pahit yang ditetapkan Allah mengandung kesembuhan.
Seperti dalam alquran surat al baqarah ayat 216 : "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Juga dalam surat an nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;"Hai orang- orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak"( An-nisa' 19).
Saudara seiman yang di ridhai Allah,saling mencintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita islam,selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam,janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan makanan empuk buat setan iblis,tapi jadikan cinta yang datang kepada kita karena cinta itu memang satu rahmat dari Allah kepada ummatnya,dan apabila mencintai seseorang cintailah dia karena Allah bukan karena apa2 yang dia miliki tapi karena Allah semata dan jadikan juga cintanya kepada kita juga karena Allah bukan karena apa yang ada pada diri kita.
Rasulullah sentiasa berdoa memohon dikaruniakan cinta dan kasih pada Allah. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: ''Ya Allah, kurniakan padaku cinta dan kasih kepada-Mu serta cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintai-Mu. Cinta mempunyai arti yang luas dan sulit diartikan begitu saja sebab zaman kini banyak orang mengartikan sebisanya dan banyak sebahagian orang mengatakan tidak ada cinta dalam islam.Tapi sebenarnya tidak demikian, islam tidak melarang seseorang untuk mencintai sesuatu tapi harus ada batas nya.Jika rasa cinta itu membawa seseorang kepada perbuatan melanggar syariat maka itu sudah salah. Perasaan cinta itu memang dari segi dzatnya dan bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai dan mecintai,dan perasaan ini adalah normal dan setiap manusia mempunyai rasa itu,jika memandang yang indah kita tidak bisa memungkiri kalau itu memang indah dan keindahan itu tentu sudah ada yang mendisignnya menjadi indah dan itu adalah Allah jika kita kagum kepada keindahan,maka akan tambah kagum kepada sang Pecipta keindahan.
Cinta adalah masalah yang dialami oleh semua manusia. Sebuah bahan perbincangan yang tiada habis dimakan zaman, sumber perdebatan yang tidak pernah kehilangan momentumnya. Entah sudah berapa banyak film dan lagu yang ditulis hanya untuk menceritakan masalah cinta dari berbagai sudut pandang. Cinta adalah sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Allah paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. Allah tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi.
Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika Allah tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya. Allah pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra. sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki- laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki baja, maka Allah pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi Allah ini. Beliau adalah salah satu tokoh utamanya. Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. - tidak bisa dipungkiri lagi - adalah salah satu kisah cinta paling manis yang pernah ditulis oleh sejarah.
Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri tercinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat. Cinta emang dahsyat dan paling indah di bicarakan tapi cinta yang bagaimana yang bisa dikatakan indah adalah cinta yang dibawah keridhaan Allah tanpa hal2 yang di iringi dengan nafsu seperti cinta yang melewati batas andai ketertarikan dan kecintaan, yang akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.
Perasaan cinta ngga bisa di buat2 dia datang dengan sendiri seperti seorang "Umar bin Khattab ra, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah melihat seorang gadis, kemudian aku jatuh cinta kepadanya." Umar berkata, "Itu adalah termasuk sesuatu yang tidak dapat dikendalikan." (HR. Ibnu Hazm).
Dalam kitab Mauqiful Islam minal Hubb, Muhammad Ibrahim Mubarak menyimpulkan apa yang disebut cinta, "Cinta adalah perasaan di luar kehendak dengan daya tarik yang kuat pada seseorang."
Bicara masalah cinta terkadang banyak hal yang di bayangkan karena untuk mengartikan arti cinta itu sulit sebab cinta adalah sesuatu yang abstrak,ada terasa sulit dilihat,terasa tak tersentuh,aneh tapi nyata cinta bisa membuat seseorang menangis dan juga tertawa. Cinta itu merupakan rasa suka dan rasa sayang serta rasa berkasih2an antara lawan jenis bukan mahram dan rasa saling sayang dan saling mencintai dalam masyarakat awam bisa juga di katakan pacaran yang dalam islam sendiri istilah pacaran ini jelas2 tidak tapi bisa juga kalau kita artikan cinta itu kedalam bahasa arab yaitu "Hubb" dan berkasih sayang dan saling mencintai bisa juga dikatakan "Tahaabbub",dimana ini dimaksud adalah seorang lelaki atau seorang wanita yang saling sayang dan saling berkasih2an.
Dan untuk semua ini cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih cinta kepada Allah,karena yang berhak dan layak mendapat cinta yang berlebihan adalah Allah swt,karena Allah jugalah sang Pemberi cinta.Disamping itu Mencintai Allah adalah pilar dasar agama islam,karena seseorang tidak akan menjadi mukmin yang benar keimanannya kecuali dia mencintai Allah dengan sepenuh hatinya,yang lebih besar kecintaannya kepada hal yang lain.Karena semua cinta yang kita berikan kepada Allah akan abadi dan tidak seabadi cinta kepada sesama manusia,dimana apabila kita mencintai seseorang dan apakah mampu orang tersebut memberi ampunan dosa ? tentu tidak,karena penerima taubat dan pemberi ampun adalah Allah swt,yang senantiasa memberi cinta dah rahmatNya kepada kita tanpa henti. Untuk itu semua cintailah sesama umat beriman karena dalam islam kita adalah bersaudara dan apabila mencintai seseorang janganlah sampai pada taraf lebih dari segala2nya sebab bisa saja yang kita cintai didunia akan menjadi yang paling kita benci karena segala sesuatu yang berlebih2an tidak akan baik hasilnya karena Allah juga tidak suka akan yang berlebih2an.
Tetapi sebagai umat manusia kita merasa hebat kalau kita bisa lebih dari yang lain padahal ini salah besar,dan juga kita sebagai umat mukmin tidak sadar akan satu kemaslahatan itu terhadap sesuatu yang dia benci,seperti obat pahit yang ditetapkan Allah mengandung kesembuhan.
Seperti dalam alquran surat al baqarah ayat 216 : "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Juga dalam surat an nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;"Hai orang- orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak"( An-nisa' 19).
Saudara seiman yang di ridhai Allah,saling mencintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita islam,selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam,janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan makanan empuk buat setan iblis,tapi jadikan cinta yang datang kepada kita karena cinta itu memang satu rahmat dari Allah kepada ummatnya,dan apabila mencintai seseorang cintailah dia karena Allah bukan karena apa2 yang dia miliki tapi karena Allah semata dan jadikan juga cintanya kepada kita juga karena Allah bukan karena apa yang ada pada diri kita.
Kasih dan cinta itu
“…Rasa hormat adalah asas penting menjalin
hubungan cinta yang suci sesuai dengan aturan
Allah swt. Hormat kepada perintah Allah, ajaran
Rasul serta hormat ke atas hak dan maruah di
antara pasangan amat dititik beratkan ke arah
satu hubungan yang berkekalan.
Seorang lelaki yang jujur terhadap cinta dan kasih
sayang yang terjalin terhadap seorang wanita
tidak sewenang-wenangnya menyentuh tangan
wanita atau memegang erat tubuhnya. Wanita
bukannya objek yang boleh diperalatkan.
Jika ini terjadi, seorang wanita perlu berfikir,
apakah pasangan seperti ini mampu melindungi
dan menjaga maruahnya apabila berkahwin
nanti?
Jika hari ini haknya tergadai kerana seorang yang
dinamakan kekasih, apa kesudahan yang bakal
berlaku satu hari nanti?…”
______________________________________
Istilah cinta amat popular dan menjadi satu
ungkapan setia di bibir-bibir remaja yang
menganggapnya satu kalimah suci dan bererti.
Ada yang berbangga memiliki seorang kekasih
yang setia dan mula memasang angan-angan
untuk mendirikan rumah tangga bersama
pasangan pilihan.
Fanomena ini berlanjutan dari bangku sekolah
lagi malah adakalanya membawa kepada
sesuatu di luar jangkauan
Cinta perlu
difahami. Semestinya seorang remaja
perlu memahami kehendak dan definisi yang
tepat.
Tanya pada diri, sama ada cinta hanya sekadar
gelojak perasaan serta rasa tertarik antara satu
sama lain cukup untuk menjelaskan maksudnya?
Di dalam artikel bertajuk Hakikat Percintaan
Dalam Islam, rasa hati yang dinamakan cinta
merupakan satu perasaan yang semulajadi di
alami oleh setiap insan baik muda mahupun tua.
Allah telah menganugerahkan manusia naluri
untuk meneruskan keturunan (salah satunya,
menyukai pasangan berlainan jantina) atau
dikenali dengan gharizah Al-Nau’.
Ini merupakan salah satu naluri manusia dari yang
tiga iaitu gharizah Al-baqa’ (naluri untuk
meneruskan kehidupan dan mempertahankan),
gharizah Al-Tadayyun (naluri untuk menyembah
dan beragama) dan gharizah Al-Nau’.
Jadi adanya perasaan itu sememangnya sudah
fitrah manusia dan perkara ini wajar dan tidak
haram di
sisi Islam.
Dalam keadaan ini, manusia perlu memahami
kedudukan cintanya dan ke mana hala tuju
seterusnya.
Malangnya remaja hilang punca dan meletakkan
satu kesimpulan yang mudah tentang hakikat
cinta.
Cinta perlu difahami sebagai satu rasa kasih
sayang yang penuh rasa hormat, tanggungjawab,
kesetiaan, komitmen, keikhlasan, bermaruah dan
ada matlamat.
Jika ciri-ciri ini tidak ada dalam apa yang
dikatakan sebagai cinta, maka hubungan
sedemikian sekadar satu permainan dan kepura-
puraan sahaja.
Konsep cinta dalam Islam meletakkan satu aturan
yang sistematik dan teratur tanpa mengabaikan
hubungan antara manusia dan Allah.
Atas dasar ini, Islam meletakkan cinta pada satu
kedudukan yang bermaruah dan bernilai baik bagi
pihak lelaki dan perempuan.
Ke mana hala tujunya destinasi cinta remaja?
Adakah setakat mengisi usia remaja dan
adakalanya putus di tengah
jalan?
Mungkin destinasi cinta remaja yang diingini lebih
kepada konsep ala Barat yang disifatkan penuh
romantis dan indah.
Mulianya cinta berlandaskan Islam kerana cinta
yang dibina bermatlamat. Kerana ingin mendapat
kasih sayang tuhan, manusia sedia berkongsi
rasa cinta dan kasih sayang sesama insan.
Kerana inginkan kasih sayang tuhan jualah,
masing-masing ingin selamat-menyelamatkan
antara satu sama lain dari segi hubungan dan
kehidupan di dunia untuk mengejar sesuatu yang
abadi di akhirat.
Cinta yang dibina bukan cinta kosong tetapi cinta
yang punya pengertian yang luhur dan hanya
dapat dirasakan dengan jiwa yang bersih yang
sentiasa mencari tuhan
hubungan cinta yang suci sesuai dengan aturan
Allah swt. Hormat kepada perintah Allah, ajaran
Rasul serta hormat ke atas hak dan maruah di
antara pasangan amat dititik beratkan ke arah
satu hubungan yang berkekalan.
Seorang lelaki yang jujur terhadap cinta dan kasih
sayang yang terjalin terhadap seorang wanita
tidak sewenang-wenangnya menyentuh tangan
wanita atau memegang erat tubuhnya. Wanita
bukannya objek yang boleh diperalatkan.
Jika ini terjadi, seorang wanita perlu berfikir,
apakah pasangan seperti ini mampu melindungi
dan menjaga maruahnya apabila berkahwin
nanti?
Jika hari ini haknya tergadai kerana seorang yang
dinamakan kekasih, apa kesudahan yang bakal
berlaku satu hari nanti?…”
______________________________________
Istilah cinta amat popular dan menjadi satu
ungkapan setia di bibir-bibir remaja yang
menganggapnya satu kalimah suci dan bererti.
Ada yang berbangga memiliki seorang kekasih
yang setia dan mula memasang angan-angan
untuk mendirikan rumah tangga bersama
pasangan pilihan.
Fanomena ini berlanjutan dari bangku sekolah
lagi malah adakalanya membawa kepada
sesuatu di luar jangkauan
Cinta perlu
difahami. Semestinya seorang remaja
perlu memahami kehendak dan definisi yang
tepat.
Tanya pada diri, sama ada cinta hanya sekadar
gelojak perasaan serta rasa tertarik antara satu
sama lain cukup untuk menjelaskan maksudnya?
Di dalam artikel bertajuk Hakikat Percintaan
Dalam Islam, rasa hati yang dinamakan cinta
merupakan satu perasaan yang semulajadi di
alami oleh setiap insan baik muda mahupun tua.
Allah telah menganugerahkan manusia naluri
untuk meneruskan keturunan (salah satunya,
menyukai pasangan berlainan jantina) atau
dikenali dengan gharizah Al-Nau’.
Ini merupakan salah satu naluri manusia dari yang
tiga iaitu gharizah Al-baqa’ (naluri untuk
meneruskan kehidupan dan mempertahankan),
gharizah Al-Tadayyun (naluri untuk menyembah
dan beragama) dan gharizah Al-Nau’.
Jadi adanya perasaan itu sememangnya sudah
fitrah manusia dan perkara ini wajar dan tidak
haram di
sisi Islam.
Dalam keadaan ini, manusia perlu memahami
kedudukan cintanya dan ke mana hala tuju
seterusnya.
Malangnya remaja hilang punca dan meletakkan
satu kesimpulan yang mudah tentang hakikat
cinta.
Cinta perlu difahami sebagai satu rasa kasih
sayang yang penuh rasa hormat, tanggungjawab,
kesetiaan, komitmen, keikhlasan, bermaruah dan
ada matlamat.
Jika ciri-ciri ini tidak ada dalam apa yang
dikatakan sebagai cinta, maka hubungan
sedemikian sekadar satu permainan dan kepura-
puraan sahaja.
Konsep cinta dalam Islam meletakkan satu aturan
yang sistematik dan teratur tanpa mengabaikan
hubungan antara manusia dan Allah.
Atas dasar ini, Islam meletakkan cinta pada satu
kedudukan yang bermaruah dan bernilai baik bagi
pihak lelaki dan perempuan.
Ke mana hala tujunya destinasi cinta remaja?
Adakah setakat mengisi usia remaja dan
adakalanya putus di tengah
jalan?
Mungkin destinasi cinta remaja yang diingini lebih
kepada konsep ala Barat yang disifatkan penuh
romantis dan indah.
Mulianya cinta berlandaskan Islam kerana cinta
yang dibina bermatlamat. Kerana ingin mendapat
kasih sayang tuhan, manusia sedia berkongsi
rasa cinta dan kasih sayang sesama insan.
Kerana inginkan kasih sayang tuhan jualah,
masing-masing ingin selamat-menyelamatkan
antara satu sama lain dari segi hubungan dan
kehidupan di dunia untuk mengejar sesuatu yang
abadi di akhirat.
Cinta yang dibina bukan cinta kosong tetapi cinta
yang punya pengertian yang luhur dan hanya
dapat dirasakan dengan jiwa yang bersih yang
sentiasa mencari tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)